Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
A. TUJUAN 1. Mampu membuat preformulasi tablet Naproxen na dengan metode granulasi basah. 2. Mampu melakukan uji evaluasi sediaan tablet Naproxen na.
B. SPESIFIKASI PRODUK 1. Nama produk 2. Kandungan zat aktif 3. Bentuk sediaan 4. Kekuatan sediaan 5. Bahan pengemas primer
: Proxena
C. FORMULA ACUAN Naproxen sodium Hidroxypropylmethylcellulose Talc Magnesium stearate Deionized water 550 41,25 31,5 3,5 36 mg mg mg mg mg(1).
D. FORMULA MODIFIKASI
Fase Dalam ( 92%) Naproxen Na Amilum PVP Primojel Etanol 550 mg 94,5 mg 19,5 mg 26 mg q.s
E. FUNGSI DAN ALASAN PEMILIHAN BAHAN 1. Naproxen Na Fungsi : Sebagai Zat aktif. Alasan : memiliki khasiat sebagai anti inflamasi, penghilang rasa nyeri(2). 2. Amilum Fungsi : sebagai bahan pengisi. Alasan : mempunyai aliran yang baik dan menghasilkan tablet yang lebih kompak dan stabil(3). 3. PVP Fungsi : sebagai bahan pengikat. Alasan : bahan ini cocok untuk pembuatan tablet sebagai pengikat pada metode granulasi basah, meningkatkan gaya kohesifitas serbuk(4). 4. Primojel Fungsi : sebagai bahan penghancur. Alasan : bahan ini cocok untuk metode granulasi basah, terjadi dengan penyerapan yang cepat dan diikuti dengan pembengkakan(5). 5. Magnesium stearat Fungsi : sebagai bahan lubrikan. Alasan : untuk mengurangi gesekan antara bagian dalam die dan dinding tepi tablet selama pembentukan tablet, agar tidak lengket(6). 6. Talc Fungsi : sebagai bahan glidan. Alasan : karena bahan ini bisa memperbaiki sifat alir atau memberikan karakterisitik aliran yang diinginkan untuk meningkatkan sifat alir dalam proses pencetakan tablet(7). 7. Etanol Fungsi : sebagai bahan pelarut. Alasan : karena bahan ini bersifat melarutkan dan mudah menguap sehingga pada saat pengeringan granul basah menjadi cepat kering daripada menggunakan pelarut air(8).
E. SIFAT FISIKOKIMIA ZAT AKTIF DAN EKSIPIEN 1. Naproxen Na a. Sinonim b. Rumus Molekul c. Pemerian d. Kelarutan alkohol e. pH f. Penyimpanan :7-9 : dalam wadah tertutup rapat, tak tembus cahaya(2). : Naproxenum natricum, natrii naproxenum : C14H13NaO3 : berwarna putih, higroskopik, serbuk Kristal. : Mudah larut dalam air, larut dalam etanol, metil
2. Amilum a. Sinonim b. Rumus Molekul : Amido, Amidon, amilo, Aytex P, melojel : (C6H10O)n
: Serbuk berwarna putih halus, tidak berbau, : praktis tidak larut dalam etanol dingin dan air yang : 0,462 g/cm3 : 5,5 6,5
g. Inkompatibilitas : tidak ada reaksi inkompatibilitas dengan senyawa lain. h. Penyimpanan : dalam wadah tertutup rapat(3).
: serbuk putih, tidak berbau, tidak berasa. : sedikit larut dalam etanol 95%, praktis tidak larut : 200o C :35 : 0,81 g/cm3 : dalam wadah tertutup rapat(5).
keton, methanol dan air. Praktis tidak larut dalam eter, hidrokarbon dan minyak mineral. e. pH f. titik lebur g. Density bulk :37 : 150o C : 0,29 0,39 g/cm3
h. Inkompatibilitas : kompatibel dengan larutan sepertigaram anorganik, resin alami dan bahan sintetik. i. Penyimpanan : dalam wadah tertutup dan tak tembus cahaya(4).
5. Mg Stearat a. Sinonim octadecanoic acid. b. Rumus molekul c. Pemerian rasa yang khas, d. Kelarutan : praktis tidak larut dalam etanol dan air, sedikit : 0,159 g/cm3 : 117 150o C : C36H70MgO4 : serbuk halus, berwarna putih, bau asam stearat, : magnesium octadecanoate, magnesium salt,
larut dalam benzene hangat dan etanol 95% hangat. e. Density bulk f. Titik lebur
g. Inkompatibilitas : tidak kompatibel dengan asam kuat, alkali dan garam besi. Hindari pencampuran dengan bahan pengoksidasi kuat. h. Penyimpanan : dalam wadah tertutup dan tidak tembus cahaya(6).
hydrous magnesium silicate. b. Rumus molekul c. Pemerian : Mg6(Si2O5)4(OH)4 : bubuk kristal yang sangat halus, putih keabu-
abuan, tidak berbau, d. Kelarutan : praktis tidak larut dalam larutan asam dan basa,
7. Etanol a. Sinonim b. Rumus molekul c. Pemerian bau khas. d. Kelarutan e. Titik didih : larut dalam kloroform, eter, gliserin, dan air. : 78,15oC : ethyl alcohol, ethyl hydroxide, grain alcohol. : C2H6O : cairan bening, tidak berwarna, mudah menguap,
f. Inkompatibilitas : dalam kondisi asam, etanol dapat bereaksi dengan bahan pengoksidasi, etanol inkompatibel dengan wadah aluminium, dapat berinteraksi dengan obat-obatan. g. Penyimpanan : dalam wadah tertutup rapat(8).
1. Perhitungan Fase dalam 92% : Bobot 1 tablet = Naproxen Na PVP (3%) = 3% x 750 mg Primojel (4%) = 4% x 750 mg
x 750
mg mg mg mg mg
Missal : diperoleh granul 685 g, kandungan lembab 3 % Fase luar 8% : Mg stearat 1 % Talc 2% Primojel 5% = 1/92 x 685 = 7,45 = 2/92 x 685 = 14,89 = 5/92 x 685 = 37,22 mg mg mg
2. Penimbangan skala laboratorium ( ditambah 5%) Fase dalam 92% : Naproxen Na PVP Primojel Amilum Fase luar 8% : Mg stearat Talc Primojel = ( 7,45 + 5% ) x 100 = 750 = ( 14,89 + 5% ) x 100= 1494 = ( 37,22 + 5% ) x 100= 3727 mg mg mg = ( 550 + 5% ) x 100 = 55005 = ( 19,5 + 5% ) x 100 = 1955 = ( 26 + 5% ) x 100 = 2605 = ( 94,5 + 5% ) x 100 = 9455 mg mg mg mg
3. Penimbangan skala produksi Fase dalam 92% : Naproxen Na PVP Primojel Amilum Fase luar 8% : Mg stearat Talc Primojel = 7,45 x 1000 = 14,89 x 1000 = 37,22 x 1000 = 74500 = 14890 mg mg = 550 x 1000 = 550000 = 19,5 x 1000 = 19500 = 26 x 1000 = 26000 mg mg mg mg
= 37220 mg
Kemudian ditambah pelarut/etanol sedikit demi sedikit hingga diperoleh massa yang basah.
Granul yang telah kering diayak kembali dengan ayakan 14 atau 16.
Granul dicampur dengan fase luar ( talc, mg stearat, primojel) aduk hingga homogen.
Massa siap dicetak dengan bobot yang telah ditentukan dan dievaluasi.
2. Index pemampatan
3. Rasio Hausner
4. Carrs index ( CI )
Ditimbang 5 gram granul diletakkan pada piring yang tepat dibawah lampu.
1. Uji Organoleptik
Tablet diamati secara visual : apakah terjadi ketidakhomogenan zat warna atau tidak, bentuk tablet, permukaan cacat atau tidak dan harus bebas dari noda atau bintik-bintik.
4. Uji kekerasan
Kekerasan diukur dengan hardness tester berdasarkan luas permukaan tablet dengan menggunakan beban yang dinyatakan dalam kg.
5. Uji friabilitas
Tablet yg diambil secara acak dibersihkan satu persatu dengan sikat halus kemudian ditimbang.
Dimasukan semua tablet kedalam alat lalu diputar sebanyak 100 putaran.
Dianggap memenuhi syarat jika hanya satu tablet dari 30 tablet yang memberikan hasil diluar 85-115%.
Bejana diisi dengan HCl 0,1 N, kemudian volume diatur pada kedudukan tertinggi lempeng kasa tepat pada permukaan larutan.
Pada kedudukan terendah mulut tabung tetap diatas permukaan. Pada suhu pelarut 36-38oC, 6 tabung di masukkan satu persatu ke masing-masing tabung.
Waktu hancur dicatat sejak pertama kali tablet mulai hancur hingga tidak ada bagian yang tertinggal diatas kasa.
8. Uji disolusi
Medium disolusi diisikan ke dalam tabung disolusi sebanyak 900 ml pd suhu 37oC.
Dimasukkan satu tablet pada masing-masing tabung disolusi kemudian dijalankan alat uji disolusi dengan kecepatan pengadukan dan lama pengujian sesuai ketentuan.
Setiap pengambilan sampel diganti dengan media disolusi dengan volume dan suhu yang sama.
I. DAFTAR PUSTAKA
(1) Hsiao, Charles.H., Kent, John.S., 1989, Controlled Release Naproxen and Naproxen Sodium Tablets, United States Patent, 19. (2) Martindale, 2007, The Complete Drug Reference, The Pharmaceutical Press, New York, 92. (3) Galichet, L.Y., 2005, Starch, in Rowe, R.C., Sheskey, P.J., and Owen, S.C., (ed)., Handbook of Pharmaceutical Excipients, fifth Edition, Pharmaceutical Press, London, 725-728. (4) Kibbe, A.H., 2005, Povidone, in Rowe, R.C., Sheskey, P.J., and Owen, S.C., (ed)., Handbook of Pharmaceutical Excipients, fifth Edition, Pharmaceutical Press, London, 611-615. (5) Edge, S., Miller, R.W., 2005, Sodium Starch Glycolate, in Rowe, R.C., Sheskey, P.J., and Owen, S.C., (ed)., Handbook of Pharmaceutical Excipients, fifth Edition, Pharmaceutical Press, London, 701-703. (6) Allen, L.V., Luner, P.E., 2005, Magnesium Stearate, in Rowe, R.C., Sheskey, P.J., and Owen, S.C., (ed)., Handbook of Pharmaceutical Excipients, fifth Edition, Pharmaceutical Press, London, 430-431. (7) Kibbe, A.H., 2005, Talcum, in Rowe, R.C., Sheskey, P.J., and Owen, S.C., (ed)., Handbook of Pharmaceutical Excipients, fifth Edition, Pharmaceutical Press, London, 767-768. (8) Owen, S.C., 2005, Alcohol, in Rowe, R.C., Sheskey, P.J., and Owen, S.C., (ed)., Handbook of Pharmaceutical Excipients, fifth Edition, Pharmaceutical Press, London, 18-19.
Anni Sugiyarti
Disusun oleh : Nama Praktikan : Wulan Putri Asih NIM : 09613153 Kelompok : C.3 Nama asisten : Anni Sugiyarti