Vous êtes sur la page 1sur 46

PLENARY DISCUSSION

Kelompok 10B

Anggota Kelompok
M. Arifudin (1010311011) Al Anshari (1010311022) Adelin Prima Devita (1010312050) Yessi Assurya (1010312067) Nailatul Fadhila (1010313008) Ayu Annisah (1010313052) Arifuddin (1010313070) Herik Okta Jonanda (1010313073) Amwal Halil (1010313120)

Skenario
Koki siap saji Pak Bambang, 44 tahun, tinggal sendirian di rumah kontrakannya dan karena tidak bisa memasak, setiap hari mengandalkan makanan siap saji atau makanan kaleng. Suatu hari dia datang ke praktek dokter dengan keluhan mudah letih, berat badan menurun dan sering sakit kepala sejak 5 bulan yang lalu. Bila terkena gerimis sedikit saja atau habis bekerja lembur, pak Bambang akan langsung demam dan nyeri tenggorokan. Dia juga pernah beberapa kali mengeluh dadanya terasa nyeri, tidak menjalar dan hilang setelah istirahat. Pak Bambang bekerja di sebuah pabrik bahan kimia yang memasok bahan baku untuk industri. Pada pemeriksaan fisik dokter menemukan konjungtiva subanemis, sklera tidak ikterik, suhu 37,80C, tekanan darah 130/80 mmHg. Dokter juga menemukan limfadenopati, single, diameter 1 cm, konsistensi kenyal-padat dan mobile di regio cervical sinistra. Dokter membuatkan surat pengantar untuk dilakukan pemeriksaan darah lengkap, FNAB dan ronsen foto thorak. Pada pemeriksaan foto thorak ditemukan LVH (left ventricular hypertrophy) sedangkan dari pemeriksaan FNAB ditemukan sel limfosit dengan inti piknotik, sel limfosit yang reaktif, dengan latar belakang nekrosis. Pak Bambang sangat cemas, apakah dia menderita penyakit yang sama seperti ayahnya yang meninggal dengan gagal jantung akibat hipertensi? Bagaimana anda menjelaskan permasalahan pak Bambang ini?

Terminologi
Konjungtiva subanemis: Keadaan dimana konjungtiva mata tidak terlalu pucat Sklera tidak ikterik: Bagian mata yg putih dan tidak berubah kuning Limfadenopati: Perbesaran kelenjar limfa Regio servikal sinistra: daerah leher sebelah kiri Mobile: bergerak FNAB: Prosedur pemeriksaan berupa pengambilan jaringan dengan jarum kecil di daerah pembengkakan LVH (Left Ventricel Hypertrhopy): Pembesaran otot ventrikel kiri jantung Nekrosis: Kematian sel dengan proses patologis Inti piknotik: Pengkisutan dan penggelapan inti

Masalah
1. Apa kandungan dari makanan siap saji / makan kaleng? 2. Apakah dampak makanan tersebut bagi kesehatan? 3. Mengapa sejak 5 bulan lalu, Pak Bambang mengalami bb menurun, sering sakit kepala, dan mudah letih? 4. Mengapa Pak Bambang langsung nyeri teenggorokan dan demam bila terkena gerimis? 5. Apakah hubungan rasa nyeri dada yang dialami

6. Apakah pengaruh pekerjaan pak Bambang terhadap kesehatannya? 7. Mengapa dokter menyarankan pemeriksaan darah lengkap, FNAB, dan ronsen foto torak? 8. Mengapa pada pemeriksaan foto torak ditemukan LVH? 9. Mengapa bada memeriksaan FNAB ditemukan inti piknotik, sel limfosit reaktif dengan latar belakang nekrotik?

Pembahasan Masalah
1. Pada makanan siap saji terdapat kandungan tinggi lemak dan kolesterol, serta mengandung zat karsinogenik.
Pada makanan ini terdapat beberapa zat adiktif, diantaranya: - Zat penguat rasa - Zat penyedap - Zat pencerna Selain itu, makanan siap saji juga tinggi karbohidrat dan rendah serat

2. Akibat makanan siap saji bagi tubuh tergantung pada apa yg dikandungnya. Seperti di bawah ini: a. LDL Menyebabkan penyumbatan pembuluh darah b. Karbohidrat yg tinggi obesitas c. Zat adiktif beragam karsinogenik
3. Perubahan yang terjadi pada tubuh Pak Bambang sejak 5 bulan lalu terjadi karena: peningkatan LDL dalam darah penyumbatan pembuluh darah (terutama ke kapiler)

Peningkatan tekanan darah peningkatan BMR tubuh peningkatan kebutuhan energi nutisi dari makanan siap saji tidak mencukupi mudah lelah semakin lama penurunan berat badan Selain itu, juga disebabkan karena Pak Bambang kekurangan cairan. 4. Pak Bambang angsung nyeri tenggorokan dan demam karena: - Infeksi bakteri - Peningkatan BMR - Imunitas rendah

Demam merupakan respon tubuh terhadap zat asing Fast food zat asing perlawanan tubuh tetap dikonsumsi respon imun tubuh menurun imunitas munurun mudah sakit (nyeri tenggorokan) 5. Nyeri dada yang dirasakan Pak Bambang terjadi karena jantung bekerja > kemampuannya untuk memompakan darah ke seluruh tubuh
6. Pengaruh pekerjaan pak Bambang terhadap kesehatannya yaitu Pak Bambang yang bekerja di

7. Dokter menyarankan pemeriksaan: a. Darah lengkap: untuk menilai respon tubuh jika terdapat suatu penyakit b. FNAB: Sebagai pemeriksaan karena terdapatny limfadenopati c. Pemeriksaan Foto Torak: Nyeri Dada 8. Penyebab terdapatnya LVH: - Kesulitan jantung memompakan darah - Aktivitas jantung yang meningkat - Adanya penghalang aliran darah

9. Hasil pemeriksaan FNAB menunjukan adanya respon imun tubuh Pak Bambang yaitu berupa Inti piknotik, limfosit reaktif, dan nekrosis.
10. Penyebab limfadenopati yaitu: Zat asing masuk ke tubuh Pak Bambang Respon imun tubuh penumpukan cairan limfe pembengkakan (saluran limfe yg mengalami pembengkakan adalah yang terdekat dengan organ yang mengalami penyakit)

Skema
Foto torak Pak Bambang Fast food

Nyeri dada

LVH

LDL

Hipertensi

Zat Gizi Kurang

Subanemis

Karsinogenik Agen kimia Tempat kerja

Imunitas

Mudah sakit

Agen fisika
Limfadenopati Agen biologi

FNAB

Learning Objectives
1. Agen Biologi, mekanisme perubahan, dan penyakitnya 2. Agen Fisika, mekanisme perubahan, dan penyakitnya 3. Agen Kimia, mekanisme perubahan, dan penyakitnya 4. Adaptasi dan Jejas Sel 5. Nekrosis dan Apoptosis 6. Faktor risiko tempat kerja 7. Pengaruh faktor lingkungan terhadap sel

Pembahasan Learning Objectives

Agen fisika
1. Temperatur yang ekstrem a. Hiperthermia Dapat menyebabkan : Heat cramps akibat hilanya elektolit melalui keringat Heat exhaution Onset mendadak disertai rasa lelah dan kolaps akibat hipovolemia Heat stroke Mekanisme termoregulasi gagal, pengeluaran keringat terhenti, dan suhu inti tubuh meningkat

b. Hipothermia Disebabkan oleh pajanan lama ke lingkungan bersuhu rendah. Penurunan suhu dipercepat oleh kelembapan yang tinggi, baju basah dan pelebaran pembuluh darah.
2. Syok elektrik 3. Perubahan mendadak tekanan atsmosfer

4. Agen fisika yang bersifat radiasi sinar dapat dikelompokkan menjadi 2 bagian : Radiasi pengion -> frekuensi tinggi, panjang gelombang pendek radiasi jenis ini dapat menyebabkan ionisasi atom sehingga merusak susunan normal dari atom yang menyusun sel tubuh. Terdapat 2 tipe radiasi pengion, yaitu gelombang elektromagnetik (sinar X dan sinar ) dan partikel ( sinar , sinar , proton, neutron, meson, dan deutron) Radiasi non pengion -> frekuensi rendah, panjang gelombang tinggi contohnya infrared dan ultraviolet

Agen Kimia
1. Sulfur Dioksida (SO2) Iritasi sistem pernapasan. 2. Carbon Monoksida (CO) Ikatan CO dengan Hb akan membentuk Karbominohemoglobin yang akan mengganggu distribusi O2 ke seluruh tubuh keracunan CO 3. Nitrogen Dioksida (NO2) Keracunan pada paru 4. Hidrocarbon (HC) Masuk ke paru merangsang pembentukan sel kanker

5. Clorin (Cl) Jika msuk ke paru bereaksi dengan hidrogen terbentuk HCl peradangan 6. Timbal (Pb) Pb pengendapan protein menghambat pembuatan Hb 7. Raksa (Hg) Kerusakan Sistem Saraf Pusat, cacat bawaan, dan denaturasi enzim

Untuk obat-obatan yang cenderung memiliki efek samping yang kuat, antara lain agen radioaktif, antibakteri, antineoplastik, dan imunopressan. Contoh kandungan obat yang menimbulkan reaksi toksik antara lain : Metildopa : anemia hemolitik Analgesik : nefritis tuboulointerstisial (ginjal) Fenasetin : nekrosis papilari (ginjal) Bisulfan : edema paru Metildopa : hepatitis

Adaptasi Sel
penyesuaian diri sel terhadap berbagai stress untuk mempertahankan homeostasis. Stress berlebihjejas/kematian sel Reaksi: - Menyesuaikan diri -Terjadi jejas reversible -Kematian

Sel normal
(homeostasis)
Stress, kebutuhan Stress semakin membahayakan Kemampuan terlampaui

adaptasi
hiperthrofi

Jejas sel

displasia

athrofi
hiperplasia

metaplasia

hormon Fisiologis

Adaptasi
Sel

Mediator kimiawi endogen Stres yang ekstrem

Patologis

Cara Adaptasi Sel


1. Hiperplasia peningkatan jumlah sel, volume bertambah. - Fisiologik Cont: proliferasi kel.Mammae puber, kehamilan. - Patologik Cont: hiperplasia gland. Endometrium 2. Hipertrofi pembesaran ukuran sel akibat organ yang membesar.

Cont
- Fisiologik Cont: uterus hipertrofi saat kehamilan -Patologik Cont: pembesaran jantung akibat hipertensi

3. Atropi pengecilan ukuran sel (mengkerut) akibat substansi sel berkurang. Penyebab: Penurunan kerja; hilang inervasi; nutrisi tidak mencukupi; stimulus endokrin hilang; penuaan.

Cont
4. Metaplasia reversible, satu jenis sel dewasa diganti oleh sel dewasa jenis lain. Cont: epitel columnar squamosa pada GERD

5. Displasia awal dari keganasan. Dapat bersifat reversible.

*Degenerasi hidropik *Degenerasi lemak

Jejas sel

reversibel
Titik irreversibel

Altersi subselular

Apoptosis
Karyolisis Piknotik karyoreksis
Nekrosis liquefaktif Nekrosis gangrenosa Nekrosis kaseosa Nekrosis lemak Nekrosis fibrinoid

nekrosis

irreversibbel
apoptosis

Nekrosis

Jejas Sel
rangsangan terhadap sel hingga terjadi perubahan fungsi dan bentuk sel. Macam-macam jejas: 1. Oksigenasi kurang (hipoksia, iskemia, toksin CO). 2. Jejas fisik (mekanik, terbakar, dingin, radiasi, listrik, dll).

Cont 3. Infeksi

4. Reaksi imunologik
5. Kelainan genetik 6. Gangguan nutrisi

Jejas sel dapat berupa:


1. Fatty Change (steatosis) akumulasi abnormal trigliserida dalam sel parenkim (hepar, otot, ginjal) Etiologi: toksin (pd alkoholisme), DM, malnutrisi, obesitas, anoksia, dll. Mikroskopis: akumulasi lemak vakuola dalam sitoplasma sekitar inti nukleus terdesak ke perifer.

Cont
2. Degenerasi Albumin (bengkak keruh) terjadi pada sel hepar, jantung, dan ginjal. Bentuk: sel dengan sitoplasma bengkak dan pucat karena akumulasi cairan. 3. Degenerasi hidropik bengkak akibat gangguan metabolisme seperti hipoksia.

Cont
4. Inflamasi - Akut: leukosit PMN (neurofil) dan debris. - Kronik: Limfosit, sel plasma, makrofag.

Sebab-sebab Jejas Sel


1. Hipoksia, akibat dari : a. Hilangnya perbekalan darah karena gangguan aliran darah serta b. Gangguan kardiorespirasi c. Hilangnya kemampuan darah mengangkut oksigen. Respon sel terhadap hipoksia tergantung pada tingkat keparahan hipoksia: sel-sel dapat menyesuaikan, terkena jejas, kematian.

2. Bahan Kimia (obat obatan ) Bahan kimia menyebabkan perubahan pada beberapa sel

3. Agen Fisik a. Suhu ekstrim b. Perubahan mendadak tekanan atsmofir c. Tenaga radiasi d. Tenaga listrik
4. Agen Mikrobiologi : Bakteri, virus, mikoplasma, klamidia, jamur dan protozoa. a. Mengeluarkan eksotosin, bakteri merangsang respon peradangan. b. Mengeluarkan endotoksin, reaksi immunologi yang merusak sel. Timbul reaksi hipersensitivitas terhadap gen.

Nekrosis dan Apotosis


A.Nekrosis
Terjadi akibat adanyakerusakan pada sel dan bersifat patologis 1. Piknotik Inti sel mengalami penyusutan dan penggelapan inti 2. Karioreksis Kerusakan membran nukleus sehingga kromatin tersebar di dalam sel 3. Kariolisis Inti sel dicerna oleh fagosit

Jenis Nekrosis:
Nekrosis koagulatif Ditandai dengan pembengkakan sel, denaturasi protein sitoplasma, dan pemecahan organela sel Nekrosis liquefaktif nekrosis yang khas untuk infeksi bakteri karena memberikan rangsangan yang sangat kuat untuk akumulasi sel darah putih

Nekrosis kaseosa Paling sering ditemukan pada TBC . Putih seperti keju di daerah sentral pada gambaran mikroskopik.
Nekrosis lemak Terjadi pada kewatdaruratan abdomen yang membahayakan dan dikenal sebagai pankreatitis akut.

B. APOPTOSIS
Mekanisme apoptosis merupakan sebuah mekanisme yang rumit. Jalur apoptosis : 1. Intrinsic Pathway 2. Extrinsic Pathway Namun ada kesamaan jalur pada kedua mekanisme tersebut. Antara lain pengeluaran sitokrom C dari mitokondria yang akan menginisiasi ProCaspase 8 10.

Apoptosis
Extrinsic Pathway

Mitokondria
Sitokrom C

Intrinsic Pathway Sitokrom C

Apoptosis
Procaspase 8 - 10

Procaspase 3

Apabila ada inhibisi pada Procaspase 8 10 (menghambat kerja Procaspase 8 10) maka apoptosis tidak akan terjadi. Hal ini dapat menimbulkan faktor resiko terjadinya mutasi pada sel tersebut Hal paling berat ---- Neoplasma

Proses apoptosis
Apoptosis tjd melalui jalur intrinsik & ekstrinsik

3/28/2012

42

Pengaruh Lingkungan kerja pada Kesehatan


1. Pekerjaan di luar ruangan Ozon Merupakan ppolutan udara yang paling sulit diatasi. Toksisitas bentuk radikal bebas sehingga cederai saluran napas bagian atas. Partikel-partikel udara Partikel > 10mikromm tertangkap mukosa/silia

Partikel <10 mikro mm tetap di saluran napas rangsang makrofag keluarkan mediator yang memicu radang saluran napas

Perubahan sel yang terjadi dalam tubuh juga dipengaruhi oleh kondisi tempat kerja dan lingkungan rumah. Contohnya antara lain : 1. Pertambangan Pekerja tambang dapat dengan mudah terinfeksi larva cacing tambang (nama latinnya lupa) yang masuk melalui pori-pori kulit mereka. Karena itu, pekerja tambang harus memperhatikan tata laksana keselamatan kerja, antara lain memakai boots dan sarung tangan karet sebagai pelindung.

2. Industri hasil bumi (besi, baja, timah, dsb)


Pekerja dapat dengan mudah terkena radiasi dari alat-alat kerja mereka ataupun dari hasil tambang itu sendiri.

3. Industri kimia

Vous aimerez peut-être aussi