Vous êtes sur la page 1sur 11

PENGEMBANGAN MULTIMEDIA PEMBERDAYAAN PENGEMIS JALANAN UNTUK KETERTIBAN LALU LINTAS

Untuk Memenui Tugas Mata Kuliah Pengembangan Multimedia Pembelajaran Yang dibina oleh Yerry Soepriyanto, ST.MT

Disusun Oleh: Dedi Mukhlas M. Arif Fadli Rieka Arie Nidiya Azmi 209121419493 209121419495 209121419497 209121415735

Wahyu Bekti Utami 209121419499 Gantiq Marista D. Okky Safida D. 209121415727 209121415730

UNIVERSITAS NEGERI MALANG FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN JURUSAN TEKNOLOGI PENDIDIKAN Maret 2012

BAB I PENDAHULUAN LATAR BELAKANG ANALISIS

Latar belakang kelompok kami adalah menganalisa tentang media yang sesuai dengan kebutuhan polisi dalam mensosialisasikan tentang pemberdayaan pengemis jalanan untuk ketertiban lalu lintas. Media tersebut akan memiliki peran penting dalam tercapainya sebuah penyampaian pesan atau informasi kepada para pengemis jalanan. Media yang dibuat merupahkan media yang dalam pembuatannya, merupahkan hasil dari serangkaian analisa dari ragam jenis analisa. Mulai dari analisa kebutuhan, analisa biaya, sampai dengan analisa tujuan. Media yang dibuat tersebut digunakan oleh seorang polisi yang akan menjelaskan dampak dan akibat dari para pengemis jalanan pada lalu lintas dijalanan. Analisa kebutuhan memiliki peran yang berbeda pada media, dimana kebutuhan yang satu digunakan untuk polisi dalam menyampaikan informasi dan kebutuhan kedua para pengemis yang membutuhkan makan dan uang. Kondisi seperti ini menjadikan kelompok kami harus menemukan sebuah solusi yang pas untuk kebutuhan kedua pengguna media tersebut. Untuk menemukan media yang cocok tersebut diperlukan beberapa tahap dalam analisa, misalnya saja analisa kebutuhan, tujuan, metode, dan sebagainya yang akan membantu dalam menemukan media yang sesuai dengan penguna media itu nanti. Sehingga tujuan dari media tersebut bisa disampaikan dengan baik dan sesuai secara maksimal.

BAB II PEMBAHASAN Analisis Kebutuhan

1. Analisis Kebutuhan Analisis kebutuhan multimedia dalam hal ini dibagi menjadi dua jenis kebutuhan, dimana kebutuhan masing-masing dalam menyusun media berbeda. Media yang akan dibuat merupakan media yang digunakan oleh polisi dalam menyampaikan informasi kepada para pengemis jalanan. Analisis kebutuhan polisi adalah sebagai polisi membutukan media yang bisa digunakan untuk menyampaikan pesan secara singkat mudah dan bisa dilakukan dimana saja dan kapan saja. Hal ini diperlukan karena polisi bisa melakukan sosialisasi sewaktu-waktu dan pada saat tertentu dijalan raya. Pada analisis kebutuhan dari sisi pengemis kebutuhan akan media berbeda dengan kebutuhan dari seorang polisi. Kebutuhan media pada sisi pengemis adalah sebagai sarana informasi yang mudah dipahami dan diterima dengan cepat pada saat yang singkat. Pada analisis kebutuhan diatas bisa disimpulkan bahwa kedua kebutuhan tersebut memiliki kesamaan dalam kebutuhan media yaitu sebagai sarana informasi, sosialisasi, dan komunikasi yang bisa dilakukan dengan cepat, mudah, dan tepat.

Front-End Analysis

1. Analisis Audiens Analisis audien adalah peserta yang akan ikut dalam program pemberdayaan anak jalanan dan pengemis oleh polisi. Dalam ketegori audien ada beberapa golongan yang kami masukan sebagai kategori sebagai berikut: Anak-Anak Pada analisis anak-anak diberikan sosialisasi sesuai dengan kebutuhan audien anak-anak yang dilihat dari usia, dan kemampuan anak jalanan. Informasi yang disampaikan pada anak-anak berupa pendidikan dan moral. Pada bagian anak-anak ini dibatasi usia mulai dari 10-16 tahun. Remaja Pada analisis remaja audien yang diberikan berupa informasi tentang pendidika lalu lintas, tata cara lalu lintas, kebijakan pemerintah, dan informasi mengenai rambu-rambu lalu lintas. Pada analisa rema usia dibatasi dari usia 17-23 tahun. Dewasa Pada analisa audien orang dewasa adalah pemberian informasi yang bisa menjadikan bekal dalam orang dewasa mengenai pekerjaan, tata cara lalu lintas, pendidikan moral, dan pendidikan untuk anak. Audien Dewasa ini berbeda dengan audien yang sebelumnya karena pada audien dewasa lebih ditekankan pada skill. Pada bagian audien dewasa usia dibatasi mulai dari 24-50 tahun. Lansia Pada analisis audien lansia adalah pemberdayaan pengemis pada usia lansia yang ditekankan pada pemberian informasi dan skill kerja yang bisa dilakukan atau dijalankan dirumah. Pada bagian audien lansia usia dibatasi mulai dari 50+ tahun. Buta Huruf Pada analisis audien buta huruf adalah pemberdayaan pengemis yang memiliki kekurangan pada kemampuan membaca. Pemberian

informasi yang diberikan kepada audien buta huruf ditekankan pada pemberian informasi melalui media video. Pada bagian buta huruf usia tidak dibatasi.

2. Analisis Teknologi Dalam mencapai tujuan proses sosialisasi tersebut ada beberapa teknologi yang akan dimanfaatkan untuk proses sosialisasi. Pemanfaatan teknologi yang akan digunakan dalam mencapai tujuan sosialisasi: Teknologi yang sudah ada adalah teknologi yang sudah dimiliki oleh polisi yang digunakan untuk menyampaikan pemberdayaan kepada pengemis jalanan. Contoh: motor, peluit, seragam, HT, dan mobil patroli. Teknologi yang akan dimanfaatkan dalam memberdayakan pengemis jalanan adalah pemanfaatan teknologi tepat yang sudah kita sesuaikan dengan analisis kebutuhan. Media teknologi yang dimanfaatakan dalam pemberdayaan pengemis jalanan: 1. Presentasi dan Modul 2. Video 3. Kaos 4. Poster

3. Analisis Situasi Pada analisis situasi adalah kondisi dari kegiatan pemberdayaan pengemis jalanan. Lokasi yang sering digunakan oleh pengemis jalanan adalah pertigaan dan perempatan jalan raya. Kondisi seperti ini secara tidak langsung memberikan dampak kemacetan dijalan raya, lalu lintas yang tergangu, dan antrian panjang. Situasi seperti ini menjadikan polisi harus bekerja keras dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat untuk melancarkan kondisi lalu lintas dijalan raya. Adanya pemberdayaan pengemis jalanan pada situasi seperti itu diharapkan bisa membantu polisi dalam mengatur tata tertib dalam lalu lintas di jalan raya.

4. Analisis Tugas Pada analisis tugas adalah bagian yang sudah menjadi daftar tugas dalam pemberdayaan pengemis jalanan untuk membantu polisi dalam

menertibkan lalu lintas dengan berbagai kondisi serta situasi tertentu. Analisis tugas dibagi menjadi dua yaitu analisis tugas untuk polisi dan analisis tugas untuk pengemis. Analisis tugas untuk polisi: 1. 2. Mengatur tata tertib lalu lintas di jalan raya. Memberikan informasi kepada pengemis jalanan tentang ramburambu lalu lintas. 3. 4. 5. 6. Melatih cara mengatur kelancaran lalu lintas. Membantu mengatasi kemacetan. Mengenalkan tanda-tanda lalu lintas. Memberikan presentasi singkat tentang peraturan lalulintas di tempat sekitar pengemis berada

Analisis tugas untuk pengemis jalanan: 1. 2. Membantu polisi dalam menertibkan lalu lintas. Membantu mengenalkan rambu-rambu lalu lintas pada pengendara kendaraan bermotor. 3. 4. 5. Membantu menyebrangkan masyarakat umum. Membantu mengatur lalu lintas. Memakai kaos rambu-rambu yang diberikan polisi sebagai sarana sosialisasi peraturan lalulintas

5. Analisis Kejadian Penting Pada analisis kejadian penting adalah analisa menganai kejadian yang penting namun tidak penting bagi pengemis jalanan. Daftar tugas digolongkan menjadi 3 jenis tugas yaitu: 1. Tugas Paling Penting: Menyampaikan informasi mengenai lalu lintas. Memberikan pengarahan lalu lintas.

Menjelaskan fungsi tanda-tanda rambu lalu lintas. Mengenalkan rambu-rambu lalu lintas.

2. Tugas Penting Tapi Tidak Perlu: 3. Memakai seragam polisi. Membawa peluit. Tanda pengenal.

Tugas yang tidak akan dipilih: Menjelaskan mengenai pasal-pasal UUD dan KUHP.

6. Analisis Masalah Masalah yang dihadapi polisi terhadap pengemis. Bagaimana solusi terbaik mengatasi masalah yang timbul karena adanya pengemis tersebut. Menganggu ketertiban jalan raya. Merusak pemandangan kota dan lingkungan. Ketertiban arus lalu lintas yang tergangu. Kurangnya informasi lalu lintas untuk pengemis jalanan.

7. Analisis Tujuan Pada Analisis Tujuan adalah tujuan yang ingin dicapai dari program kegiatan pemberdayaan pengemis jalanan. Tujuan tersebut menyangkut ranah kognitif, afektif, metakognitif dan psikomotor. Tujuan Kognitif: 1. Bisa memahami informasi yang disampaikan.

Tujuan Afektif: 1. Perilaku pengemis yang menjadi lebih baik. 2. Membantu polisi dalam menertibkan lalu lintas. 3. Adanya komunikasi antara polisi dan pengemis jalanan.

Tujuan Psikomotor:

1. Menjalankan segala proses kegiatan yang dilaksanakan. 2. Melaksanakan arahan yang diharapkan dari polisi -

Tujuan Meta Kognitif: 1. Tidak melakukan kegiatan mengemis dan memberikan sosialisasi juga kepada teman pengemis. 2. Tidak mendidik anaknya untuk mengemis.

8. Analisis Media No Media Tidak penting (1) 1 Presentasi dan Modul 2. 3 4 Brosur Petunjuk Instruktur Kaos RambuRambu 5 Video

Kurang penting (2)

Penting (3)

Cukup Penting (4)

Sangat Penting (5)

Jumlah

Pada analisis kebutuhan sudah dijelaskan bahwa kebutuhan media yang dibutuhkan adalah media yang mudah, cepat dan tepat dalam memberikan informasi lalu lintas kepada para pengemis jalanan. Media yang sesuai dengan kebutuhan polisi tersebut adalah media: Presentasi dan Modul, akan membantu polisi dalam menjelaskan makna rambu-rambu lalu lintas dijalan dan menjadi panduan untuk pengemis jalanan, pada kegiatannya polisi akan memberikan presentasi yang disesuaikan dengan kondisi dan situasi yang ada. Brosur, adalah informasi singkat yang diberikan polisi kepada pengemis untuk sarana sosialisasi penertiban lalulintas.

Petunjuk Instruktur, adalah penyampaian informasi yang dilakukan oleh seorang polisi dalam memberikan dan menyampaikan pesan. Kaos Rambu-Rambu, adalah salah satu media penarik antusiasme pengemis untuk menngikuti dan memahami sosialisasi dari polisi, dan media sosialisasi bagi pengguna jalan yang lain jika kaos tersebut digunakan pengemis

Video, adalah rekaman video yang berisikan rekaman petunjuk dan simulasi yang menjelaskan tindakan yang akan dilakukan jika terjadi suatu masalah dijalan raya, ditampilkan melalui proyektor / Portabel Tablet PC.

9. Analisis Data Perbandingan antara kegiatan yang sebelumnya juga telah dilakukan oleh polisi terhadap pengemis jalanan. Data yang diperoleh adalah data yang berasal dari dinas sosial yang sebelumnya telah melakukan kegiatan yang serupa. Pada analisis ini kami melakukan analisis data tersebut untuk memberikan sosialisasi pemeberdayaan pengemis jalanan yang akan dilakukan oleh polisi.

10. Analisis Biaya Analis biaya terdiri dari CBA dan ROI dimana pada analisis ini kami mengunakan Analisis Biaya ROI. Media yang dibuat membutukan dana sebagai berikut: NO. 1. 2. 3. 4. 5. 7. KEBUTUHAN PRODUKSI Portabel Tablet PC Samsung Modem Internet + Kartu Flash Telkomsel Pengeras Suara Sewa Sound System + Proyektor Cetak Brosur Desain BIAYA 3.000.000 500.000 2.000.000 600.000 300.000 500.000

8. 9. 10.

Kaos Rambu-Rambu Alat tulis Konsumsi Jumlah Total

2.000.000 100.000 1.000.000 10.000.000

Return on Investment (ROI)

Total cost (total biaya) Anggaran Total net value

: Rp. : Rp. :Rp.

10.000.000 12.000.000 2.000.000

ROI

total net value x 100 Total cost

2.000.000 x 100 10.000.000

20%

Daftar nama pananggung jawab : 1) Desain Multimedia Pembelajaran 2) Penjadwalan 3) Tim Project 4) Spesifikasi Media 5) Struktur Konten 6) Konfigurasi Kontrol : Dedi Mukhlas : Okky Shafida Dewi : Nidya Azmi : Gantiq Marista D. : Wahyu Bekti Utami : Rieka Arie A.

Vous aimerez peut-être aussi