Vous êtes sur la page 1sur 19

1.

HAKEKAT BELAJAR Belajar yaitu suatu kegiatan dimana seseorang membuat atau menghasilkan sesuatu yang baru, baik dari segi afektif, kognitif maupun psikomotor. Factor yang mempengaruhi proses belajar, yaitu : a. intern yaitu yang berasal dari dalam diri siswa itu sendiri, yaitu: -Kecerdasan -Bakat -Kecakapan -Minat -Motifasi belajar -Kondisi fisik dan mental b. ekstern yaitu yang berasal dari luar diri siswa itu sendiri. Diantarany : -Lingkungan keluarga -Lingkungan sekolah -Lingkungan masyarakat Ciri-ciri belajar, yaitu : a. Siswa yang bertindak belajar atau pembelajar b. Memperoleh sesuatu yang baruInternal pada diri pembelajar c. Sembarang tempatSepanjang hayat/seumur hidup d. Motivasi belajar kuat e. Dapat memecahkan masalah e. Mempertinggi martabat pribadi f. Hasil belajar sebagai dampak pengajaran dan pengiring. 2. HAKEKAT PEMBELAJARAN Pembelajaran yaitu suatu kegiatan yang dilakukan agar proses belajar dapat berjalan secara efektif dan efisien. Factor yang mempengaruhi pembelajaran, yaitu : a. Intern yaitu yang berasal dari dalam diri guru itu sendiri sebagai penyaji materi ajar. Diantaranya adalah : Persiapan mental Kesesuaian tugas dan tanggung jawab[/align] Penguasaan bahan pembelajaran Kondisi fisik dan psikis Motivasi kerja b. Ekstern yaitu yang berasal dari luar luar diri guru, diantaranya : Keluarga

Lingkungan pergaulan Masyarakat Ciri-ciri pembelajaran, yaitu : Siswa yang mengalami perubahan Memperoleh perubahan mentalInternal pada diri pembelaja Sembarang tempat Sepanjang hayat Kemauan mengubah diri Terjadinya perubahan positif Memperbaiki kemajuan mental Kemajuan ranah kognitif, afektif dan spikomotor

MAKALAH KELOMPOK II TEORI BELAJAR DAN PEMBELAJARAN 1. TEORI BEHAVIORISTIK Menurut teori ini, belajar dipandang sebabai perubahan tingkat yang terjadi berdasarkan paradigma Stimulus-Respons (S-R) yaitu stimulus yang memberikan respons tertentu terhadap stimulus yang datang dari luar. Behaviorostik menekankan pada hasil belajar (berupa perubahan tingkah laku ) dan tidak memperhatikan pada proses berfikir siswa (tidak dapat dilihat). 2. TEORI KOGNITIF Kognitifisme merupakan suatu bentuk teori yang sering disebut sebagai model kognitif atau perseptual, di dalam model ini tingkah laku seseorang ditentukan oleh persepsi serta pemahamannya tentang situasi yang berhubungan dengan tujuan-tujuannya. Menurut teori ini, manusia melakukan pengamatan mula-mula secara keseluruhan, kemudian menganalisis apa yang diamati untuk selanjutnya disintesuskan kembali. Menurut Piaget, dasar dari belajar adalah aktivitas anak bika ia berinterkasi dengan lingkungan social dan lingkungan fisiknya. 3. TEORI HUMANISTIK Teori Humanistik adalah Proses belajar harus dimulai dan ditujukan untuk kepentingan memanusiakan manusia itu sendiri, teori belajar Humanistik sifatnya lebih abstrak dan lebih mendekati bidang kajian filsafat, teori kepribadian, dan psikoterapi, dan dari bidang kajian psikologi belajar. tiga macam tipe belajar a. Belajar Teknis Yaitu belajar bagaimana seseorang dapat berinteraksi dengan lingkungan alamnya secara benar. b. Belajar Praktis

Yaitu belajar bagaimana sesorang dapat berinteraksi dengan lingkungan sosialnya, yaitu dengan orang-orang disekelilingnya dengan baik. c. Belajar Emansipatoris Yaitu menekankan upaya agar seseorang mencapai suatu pemahaman dan kesadaran yang tinggi akan terjadinya perubahan atau transformasi budaya dalm lingkungan sosialnya. 4. TEORI GESTALT Belajar merupakan proses yang memungkinkan manusia memotifasi atau memodifikasi tingkah lakunya secara permanen. Demikian hingga modifikasi yang sam tidak lagi terjadi pada situasi yang baru. Belajar merupakan proses yang memungkinkan manusia memodifikasi tingkah lakunya secara permanen. Gestalt mengidentifikasi 4 fase dalam belajar, yaitu : 1. Fase motivasi (motivation fhase ) 2. Fase Pehaman (Aprehending fhase ) 3. Fase perolehan ( acquitision phase ) 4. Fase menyimpan (storage phase ) 5. Pemanggilan kembali (retifel) 5. TEORI SOSIAL Belajar hakekatnya merupakan suatu proses alami, orang yang membutuhkan suatu informasi atau suatu pengetahuan akan berupaya keras untuk memperoleh informasi atau pengetahuan tersebut. Teori belajar social berusaha menjelaskan tingkah laku manusia dalam segi interaksi timbal balik yang berkesinambungan antara factor kognitif, tingkah laku dan factor lingkungan. Teori belajar social menenkankan interaksi antara perilaku dan lingkungan yang memusatkan diri pada pola perilaku yang dikembangkan individu untuk menguasai lingkungan dan bukan pada dorongan naluriah. 6. TEORI SOSIAL Belajar hakekatnya merupakan suatu proses alami, orang yang membutuhkan suatu imformasi atau suatu pengetahuan akan berupaya keras untuk memperoleh imformasi atau pengetahuan tersebut. Teori belajat sosial berusaha menjelaskan tingkah laku manusia dalam segi interaksi balik yang berkesinambungan antara faktor kognitif, tingkah laku dan faktor lingkungan. Teori belajar sosial menekankan interaksi antara perilaku dan lingkungan yang memusatkan diri pada pola perilaku yang dikembangkan individu untuk menguasai lingkungan dan bukan pada dorongan naluriah.

MAKALAH KELOMPOK III TUJUAN BELAJAR DAN PEMBELAJARAN

1. Tujuan belajar Tujuan belajar adalah sejumlah hasil belajar yang menunjukkan bahwa siswa telah melakukan tugas belajar, yang meliputi pengetahuan, keterampilan, dan sikap sikap yang baru yang diharapkan tercapai oleh siswa. 2. Tujuan pembelajaran Guru adalah sumber utam tujuan bagi para siswa dan dia harus mampu menulis dan melih tujuan pendidikan yang bermakna dan dapat diukur. Tujuan itu menyediakan situasi atau kondisi untuk belajar. Misalnya dalam situasi bermain peran. Tujuan menyatakan tingkat minimal perilaku yang dihekendaki, misalnya pada peta pulau jawa, siswa dapat mewarnai dan memberi label pada sekurang-kurangnya pada tiga gunung utama. Secara umum tujuan belajar ada tiga jenis : 1.Untuk mendapatkan pengetahuan 2.Penanaman konsep dan keterampilan 3Pembentukan sikap Jenis-Jenis tujuan Belajar dan Pembelajaran a.Koperatif (CL,Cooperative learning ) b.Konstetual (CTSL,Conctektual teaching and learning ) c.Realistik (RME, Realistic Mathematics Education ) d.Pembelajaran Langsung (DL,direct learning) e.Pembelajaran berbasis masalah (PBL, problem basic learning) f.Problem Solving g.Problem terbuka (OE) h.Probing Promting i.Pembelajaran bersiklus (cycle learning) j.Reciprocal Learning k.Savi l.TGT (Teams games Tournament) 4. UNSUR UNSUR DINAMIS DALAM PEMBELAJARAN Unsur dinamis pembelajaran pada diri guru : a. Motivasi pemelajaran siswa 1.Cita cita atau aspirasi siswa 2.Kemampuan siswa 3.Kondisi siswa 4.Kondisi lingkungan b. Kondisi guru siap membelajarkan siswa Upaya guru dalam membelajarkan siswa. Guru adalah seorang pendidik profesional. Ia bergaul

setiap hari dengan puluhan atau ratusan siswa. Sebagai pendidik, guru dapat memilih dan memilah yang baik. Partisipasi dan teladan memilih perilaku yang baik tersebut sudah merupakan upaya membelajarkan dan memotivasi siswa. MAKALAH KELOMPOK IV PRINSIP-PRINSIP BELAJAR Prinsip belajar adalah prinsip yang harus digunakan oleh seorang guru maupun siswa dalam kegiatan belajar mengajar demi tercapainya tujuan belajar dan pembelajaran yang diinginkan. Prinsip prinsip itu berkaitan dengan : 1.Perhatian dan motivasi 2.Keaktifan 3.Keterlibatan langsung atau pengalaman 4.Pengulangan 5.Tantangan 6.Balikan dan penguatan Beberapa prinsip prinsip belajar : 1.Prinsip kesiapan ( readiness ) 2.Prinsip motivasi ( motivation ) 3.Prinsip persepsi 4.Prinsip tujuan 5.Prinsip perbedaan individual 6.Prinsip transfer dan retensi 7.Prinsip belajar kognitif 8.Prinsip belajr afektif 9.Prinsip belajar psikomotor 10.Prinsip belajar evaluasi Implikasi prinsip prinsip belajar bagi siswa dan guru : 1.Perhatian dan motivasi 2.Keaktifan 3.Keterlibatan langsung 4.Pengulangan 5.Tantangan 6.Balikan dan penguatan 7.Perbedaan individual MAKALAH KELOMPOK V SYARAT-SYARAT SUKSES BELAJAR P (Prasyarat penguasaan materi pelajaran)

Prasyarat penguasaan materi pelajaran adalah komponen utama dari PTSDL. rendah penguasaan materi pelajaran siswa bukan disebabkan karena kemampuan dasar atau kecerdasan siswa, mungkin disebabkan oleh penguasaan materi yang menjadi prasyarat untuk menguasai materi selanjutnya. Kesimpulan yang dapat diambil bahwa pencapaian target minimal penguasaan materi pelajaran merupakan modal utama peningkatan mutu kegiatan belajar siswa. rendah penguasaan materi pelajaran siswa bukan disebabkan karena kemampuan dasar atau kecerdasan siswa, mungkin disebabkan oleh penguasaan materi yang menjadi prasyarat untuk menguasai materi selanjutnya. T (Keterampilan belajar) Ada tujuh keterampilan yaitu : a.Mengatur pelajaran b.Membaca dan mengingat c.Mengatur waktu belajar d.Mengikuti pelajaran dikelas e.Menggunakan kepustakaan f.Menulis karya tulis dengan baik g.Mempersiapkan diri untuk ujian. S (Sarana Belajar) Berfungsi memudahkan terjadinya proses pembelajaran karena dengan sarana belajar mudah menarik perhatian siswa, mencegah verbalisme, merangsang tumbuhnya pengertian, dan berguna multi fungsi. Sarana pembelajaran harus dikelola dengan sistem manajemen yang meliputi tata ruang, kapasitas ruang, jadwal pemakaian ruang, tat letak ruanh kelas, kebersihan dan keindahan kelas agar proses belajar dan pembelajaran menjadinyaman dan menyenangkan. D (Keadaan Diri Pribadi) Kondisi diri siswa harus dipertimbangkan dalam merancang materi pembelajaran, metode dan media pembelajaran , serta pemilihan pendekatan belajar agar tidak menimbulkan hambatan belajar, melainkan dapat mengambangkan potensi diri siswa. Hasil yang diharapakan terbentuk pembelajaran yang aktif, kreatif, efektif, dan menyenangkan (PAKEM). L (Lingkungan Fisik dan Sosio-emosional) Lingkungan dapat mempengaruhi dan mengganggu kegiatan belajar siswa. Lingkungan yang dapat mempengaruhi belajar dapat berupa lingkungan alam, panas, dingin atau sejuk dan lingkunangan social, tenang ramai sibuk dan berisik. Guru diharapakan dapat menciptakan lingkungan social yang didalamnya mewujud suasana keakraban, penerimaan, gembira, rukun dan damai serta memanfaatkan lingkungan social sebagai sumber belajar, bukan sebaliknya berupa suasana perselisihan, bersaing tidak sehat, salah menyalahkan, dan cerai berai. KELOMPOK VI

MOTIVASI BELAJAR 1. Pengertian Motivasi Menurut ahli psikologi pendidikan menyebutkan kekuatan mental yang mendorong terjadinya belajar tersebut sebagai motivasi belajar. Motivasi dipandang sebagai dorongan mental yang menggerakkan dan mengarahkan prilaku manusia, termasuk prilaku belajar. Dalam motivasi terkadang adanya keinginan yang mengaktifkan, mengerakkan, dan mengarahkan sikap dan perilaku individu belajar. Ada 3 komponen utama dalam motivasi yaitu : -Kebutuhan -Dorongan -Tujuan 2. Motivasi dan kebutuhan Maslow membagi kebutuhan menjadi 5 tingkat yaitu : a. Kebutuhan Fisiologis b. Kebutuhan akan perasaan aman c. Kebutuhan Sosial d. Kebutuhan akan penghargaan diri e. Kebutuhan unuk aktualisasi diri 3. Pentingnya motivasi dalam belajar dan pembelajaran Belajar menimbulkan perubahan mental pada diri siswa, sedangkan bekerja menghasilkan sesuatu yang bermanfaat bagi diri pelaku dan orang lain. Motivasi belajar dan motivasi bekerja merupakan penggerak kemajuan masyarakat motivasi belajar penting bagi siswa dan guru dimana bagi siswa yakni : -Menyadarkan kedudukan pada awal belajar, proses, dan hasil belajar -Menginformasikan tentang kekuatan usaha belajar -Mengarahkan kegiatan belajar -Menyadarkan tentang adanya perjalanan belajar dan kemudian bekerja. Sedangkan bagi guru sendiri, yakni : -Membangkitkan, meningkatkan dan memelihara semangat siswa -Mengetahui dan memahami motivasi belajar -Meningkatkan dan menyadarkan guru -Memberi peluang guru untuk unjuk kerja. KELOMPOK VII JENIS-JENIS MOTIVASI A. Jenis dan sifat motivasi - Motivasi primer adalah motivasi yang didasarkan pada motif-motif dasar

- Motivasi sekunder adalah motivasi yang dipelajari. Hal ini berbeda dengan motivasi primer - Motivasi sosial (skunder) menugang peranan penting bagi kehidupan manusia. B. Faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi belajar : a. Faktor internal Motivasi memang mendorong terus, dan memberi energi pada tingkah laku. Dalam hal ini motivasi interinsik telah mengarah pada timbulnya motivasi berprestasi. Menurut monks, motivasi berprestasi telah muncul pada saat anak berusia balita. Hal ini bearti bahwa motivasi intrinsik perlu diperhatikan oleh para guru sejak Tk, SD, SLTP, Pada usia ini para guru masih memberi tekanan pada pendidikan kepribadian, khususnya disiplin diri u/beremansipasi. Penguatan terhadap motivasi intrinsik perlu diperhatikan, sebab disiplin diri merupakan kunci keberhasilan belajar. b. Faktor eksternal Motivasi ektrinsik (faktor ekternal) adalah dorongan terhadap prilaku seseorang yang ada diluar perbuatan yang dilakukannya. Misalnya dorongan dari keluarga, teman, masyarakat sekitar. Motivasi intrinsik dan ekstrinsik dapat dijadikan titik pangkal rekayasa pedagogis guru. Sebaiknya guru mengenal adanya motivasi-motivasi tersebut u/ mengenal motivasi yang sebenarnya guru perlu melakukan penelitian, Adakalanya guru menghadapi siswa yang belum memiliki motivasi belajar yang baik, guru berpegang pada motivasi ekstrinsik. C. Upaya meningkatkan motivasi dalam belajar Dalam perilaku belajar terdapat motivasi belajar maka motivasi intrinsak dan ekstrinsik. Penguatan motivasi ? belajar tersebut berada ditangan para guru/pendidikan dan anggota masyarakat lain. Guru sebagai pendidik bertugas memperkuat motivasi belajar minimal selama 9 tahun pada usia wajib belajar, sedangkan orang tua bertugas memperkuat motivasi belajar sepanjang hayat. Unsur-unsur yang mempengaruhi motivasi belajar : -Cita-cita/aspirasi siswa -Kemampuan Siswa -Kondisi Siswa -Kondisi Lingkungan Siswa -Unsur-unsur dinamis dalam belajar dan pembelajaran -Upaya guru dalam membelajarkan siswa Upaya meningkatkan motivasi belajar : -Optimalisasi penerapan prinsip belajar. -Optimalisasi unsur dinamis belajar dan pembelajaran. -Optimalisasi pemanfaatan pengalaman dan kemampuan siswa. -Pengembangan cita-cita dan aspirasi belajar.

MAKALAH KELOMPOK VIII DASAR-DASAR PENGEMBANGAN KURIKULUM 1. Pengertian kurikulum Adalah seperangkat rencana dan pengaturan menegenai tujuan, isi dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan. Pengembangan kurikulum yaitu pengembangan kurikulum pada dasarnya merupakan suatu proses yang berkelanjutan dan merupakan siklus dari beberapa komponen, yaitu tujuan, bahan, kegiatan dan evaluasi. 2. Landasan pengembangan kurikulum 1. Landasan Filosofis Berkaitan dengan pentingnya filsafat dalam membina dan mengembangkan kurikulum pada suatu lembaga pendidikan, karena perumusan tujuan dan isi kurikulum pada dasarnya bergantung pada pertimbangan-pertimbangan filosofis. 2. Landasan Psikologis Berkaitan dengan spikologi/teori belajar (psychology/teory of learning) dan spikologi perkembangan (developmental psychology). Psikologi perkembangan merupakan ilmu yang mempelajari tentang perilaku individu berkenaan dengan perkembangannya. Dalam psikologi perkembangan dikaji tentang hakekat perkembangan, pentahapan perkembangan, aspek-aspek perkembangan, tugas-tugas perkembangan individu, serta hal-hal lainnya yang berhubungan perkembangan individu, yang semuanya dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan dan mendasari pengembangan kurikulum. Psikologi belajar merupakan ilmu yang mempelajari tentang perilaku individu dalam konteks belajar. Psikologi belajar mengkaji tentang hakekat belajar dan teori-teori belajar, serta berbagai aspek perilaku individu lainnya dalam belajar, yang semuanya dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan sekaligus mendasari pengembangan kurikulum. 3. Landasan Sosial Budaya Dijadikan sebagai salah satu aspek yang harus dipertimbangkan dalam pengembangan kurikulum karena pendidikan selalu mengandung nilai dan norma yang berlaku dalaam masyarakat. Dan disamping itu, keberhasilan suatu pendidikan dipengaruhi oleh lingkungan kehidupan masyarakat. 4. Landasan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Teknologi merupakan aplikasi dari ilmu pengetahuan dan ilmu-ilmu lainnya untuk memecahkan masalah-masalah. Dimana IPTEK berkembang teramat pesat seiring dengan lajunya perkembangan masyarakat. Karena tujuan pendidikan adalah menyiapkan siswa untuk menghadapi perubahan yang semakin pesat, termasuk diantaranya ilmu pengetahuan dan teknologi.

3. Komponen-komponen kurikulum 1. Komponen Tujuan Tujuan yang dijadikan arah atau acuan segala kegiatan pendidikan yang dijalankan. Berhasil atau tidaknya program pengajaran di Sekolah dapat diukur dari seberapa jauh dan banyaknya pencapaian tujuan-tujuan tersebut. Dalam setiap kurikulum lembaga pendidikan, pasti dicantumkian tujuan-tujuan pendidikan yang akan atau harus dicapai oleh lembaga pendidikan yang bersangkutan. Tujuan dalam suatu kurikulum akan menggambarkan kualitas manusia yang diharapkan terbina dari suatu pendidikan. Dengan demikian tujuan akan memberikan petunjuk mengenai arah Tujuan yang harus dicapai dalam pendidikan di Indonesia terdiri atas : a.Tujuan Umum Pendidikan (tujuan pendidikan nasional) yaitu yang dilandasi oleh falsafah Negara. b.Tujuan Institusional (tujuan lembaga/satuan pendidikan) yaitu setelah mengikuti pendidikan tertentu. c.Tujuan Pengajaran/Kurikuler (tujuan mata pelajaran) yaitu setelah mempelajari mata pelajaran tertentu. d.Tujuan Instruksional (tujuan pembelajaran). Yaitu setelah mempelajari suatu materi pelajaran. 2. Komponen Materi/Isi/Bahan Ajar Yaitu kepada peserta didik dalam kegiatan belajar mengajar untuk mencapai kompetensi yang diharapkan. Materi yang akan disajikan harus disesuaikan dengan jenis pendidikan yang memperhatikan kebutuhan, minat dan kehidupan peserta didik. Berkenaan dengan penentuan materi pembelajaran dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan, pendidik memiliki wewenang penuh untuk menentukan materi pembelajaran, sesuai dengan standar kompetensi dan kompetensi dasar yang hendak dicapai dari setiap kegiatan pembelajaran. Dalam prakteknya untuk menentukan materi pembelajaran perlu memperhatikan hal-hal berikut :. 1.Sahih (valid); 2.Tingkat kepentingan; 3.Kebermaknaan; 4.Layak dipelajari; 5.menarik minat; 3. Komponen Strategi Mengajar Strategi pembelajaran berkaitan dengan masalah cara atau system penyampaian isi kurikulum dalam rangka pencapaian tujuan yang telah dirumuskan. Pengertian strategi pembelajaran meliputi pendekatan (student center/teacher center), prosedur, metode(ceramah/diskusi) dan teknik(penggunaan media) yang digunakan dalam menyajikan materi/isi kurikulum.

4. Komponen Media Mengajar Media pembelajaran merupakan sarana yang dapat membantu proses belajar siswa. Atau sebagai sarana untuk menyalurkan pesan atau informasi dari guru kepada siswa atau sebaliknya. Sehingga memungkinkan proses belajar berjalan efektif. Memilih sumber belajar Yaitu semua sumber, baik data, orang atau wujud tertentu yang dapat digunakan oleh siswa dalam kegiatan belajar ( buku, majalah, LKS dll). Secara sederhana media pembelajaran dapat dipilah menjadi 3 bagian, yaitu: a. Media visual b. Media audio c. Media audiovisual. 5. Komponen Evaluasi Pengajaran Evaluasi merupakan salah satu komponen kurikulum. Dalam pengertian terbatas, evaluasi kurikulum dimaksudkan untuk memeriksa tingkat ketercapaian tujuan-tujuan pendidikan yang ingin diwujudkan melalui kurikulum yang bersangkutan. Evaluasi kurikulum memegang peranan penting, baik untuk penentuan kebijakan pendidikan pada umumnya maupun untuk pengambilan keputusan dalam kurikulum itu sendiri. Hasil-hasil evaluasi kurikulum dapat digunakan oleh para pemegang kebijakan pendidikan dan para pengembang kurikulum dalam memilih dan menetapkan kebijakan pengembangan sistem pendidikan dan pengembangan model kurikulum yang digunakan. 4. Prinsip pengembangan kurikulum a. Berpusat pada potensi, perkembangan, kebutuhan, dan kepentingan peserta didik dan lingkungannya. b. Kurikulum dikembangkan dengan memperhatikan keragaman karakteristik peserta didik, kondisi daerah, dan jenjang serta jenis pendidikan, tanpa membedakan agama, suku, budaya dan adat istiadat, serta status sosial ekonomi dan gender. c. Tanggap terhadap perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni. d. Relevan dengan kebutuhan kehidupan. e. Menyeluruh dan berkesinambungan. f. Belajar sepanjang hayat. g. Seimbang antara kepentingan nasional dan kepentingan daerah. MAKALAH KELOMPOK IX FUNGSI KURIKULUM, FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGEMBANGAN KURIKULUM, PENYEMPURNAAN DAN PERUBAHAN KURIKULUM. 1. FUNGSI KURIKULUM Sebagai pedoman dalam pelaksanaan pendidikan disekolah bagi pihak-pihak terkait, baik secara langsung maupun tidak langsung, seperti guru, kepala sekolah, pengawas, orang tua, masyarakat dan pihak siswa itu sendiri.

a.Bagi siswa : Fungsi penyesuaian Fungsi integrasi Fungsi diferensiasi Fungsi Persiapan Fungsi diagnostik b.Bagi guru :pedoman dalam melaksanakan proses belajar mengajar c.Bagi kepala sekolah dan pengawas : pedoman dalam melaksanakan supervise atau pengawasan d.Bagi orang tua : pedoman dalam membimbing anaknya belajar dirumah e.Bagi masyarakat : pedoman untuk memberikan bantuan bagi terselenggaranya proses pendidikan disekolah. 2. FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERKEMBANGAN KURIKULUM a. Perguruan tinggi : yaitu mencetak guru yang memiliki kompetensi untuk jurusan FKIP dan menciptakan ahli-ahli sarjana/pakar ilmu pengetahuan. b. Masyarakat : yaitu memberikan sumbangan berupa tenaga, tempat dan pemikiran dan nantinya masyarakat yang akan menikmati lulusan dari perguruan tinggi. Dan isi kurikulum harus sesuai dengan tuntutan dan kebutuhan masyarakat. c. System nilai : perkembangan kurikulum harus sesuai dengan nilai dan norma yang berlaku didalam masyarakat. Sehingga siswa yang dihasilkan memiliki moral. 3. PENYEMPURNAAN DAN PERUBAHAN KURIKULUM a. Penyempurnaan kurikulum perlu disesuaikan dengan standar mutu lulusan yang diharapkan. b. Penyempurnaan materi pelajar c. Penyempurnaan tujuan belajar d. Penyempurnaan perencanaan proses pembelajaran. 4. PERUBAHAN KURIKULUM a. RENCANA PELAJARAN 1947 yang mengutamakan pendidikan watak, kesadaran berbangsa, bernegara dan bermasyarakat. b. RENCANA PELAJARAN TERURAI 1952 yang memfokuskan pengembangan daya cipta, rasa, karsa dan moral c. KURIKULUM 1968 yaitu agar membentuk manusia pancasilais sejati d. KURIKULUM 1975 yaitu tujuan pendidikan lebih efektif dan efisien. e. KURIKULUM 1984 yaitu munculnya CBSA (cara belajar siswa aktif) f. KURIKULUM 1994 DAN 1999 yaitu lebih menekankan aspek kognitif g. KURIKULUM 2004 yaitu munculnya KBK yang menekankan pada keutuhan ranah kognitif,afektif dan spikomotorik. h. KURIKULUM 2006 yaitu munculnya KTSP untuk meningkatkan mutu pendidikan di Indonesia. Dan membentuk manusia seutuhnya sesuai dengan falsafah Negara.

MAKALAH KELOMPOK XI JENIS-JENIS PENDEKATAN DAN PERANAN GURU DALAM BELAJAR DAN PEMBELAJARAN 1. PENGERTIAN PENDEKATAN PEMBELAJARAN Yaitu titik tolak atau sudut pandang kita terhadap proses pembelajaraan yang merajuk kepada pandangan tentang terjadinya suatu proses yang sifatnya sangat umum, didalamnya mewadahi, menginspirasi, meguatkan dan melatari metode pembelajaran Jenis pendekatan dalam pembelajaran, yaitu : a.Student center ( pendekatan inkuiri) b.Teacher center (pendekatan ekspository) 2. PENDEKATAN DITINJAU DARI PENGORGANISASIAN SISWA a. Pendekatan individual Yaitu pembelajaran secara individual dimana kegiatan mengajar guru yang menitik beratkan pada bantuan dan bimbingan belajar pada masing-masing individu. Ciri-cirinya : Tujuan pengajaran pada pembelajaran secara individual Memberikan kesempatan siswa untuk belajar berdasarkan kemampuannya secara optimal. Siswa dalam pembelajaran Bersifat sentral karena merupak pusat pelayanan pengajaran. Bebas menggunakan waktu, mengetahui hasil belajar dan menyusun program belajar sendiri. Guru dalam pembelajaran Hanya bersifat membantu. Merencanakan kegiatan belajar siswa, membuat criteria penilaian, menentukan waktu dan kondisi belajar, sebagai penasehat atau pembimbing dan menjadi fasilisator belajar, menyedian media dan sumber pembelajaran, penguatan belajardan lainnya. Program pembelajaran Untuk memperbaiki kelemahan pembelajaran klasikal. Dari segi kebutuhan lebih efektif karena disesuaikan dengan kebutuhan dan kemampuan siswa, tujuannya dimengerti siswa, prosedur dan cara kerja dimengerti siswa dan lainnya. Orientasi dan tekanan utama pelaksanaan Program pembeljaran individual berorientasi pada pembelrian bantuan kepada setiap siswa agar ia dapat belajar secara mandiri. Karena merupakan tuntutan perkembnagan siswa. b. Pendekatan kelompok Dalam kegiatan pembeljaran didalam kelas guru membentuk kelompok kecil dimana guru memberikan bantuan dan bimbingan kepada setiap kelompok. Cirinya :

Hubungan guru dan siswa akrab Siswa dilibatkan dalam penentuan tujuan belajar Tujuan untuk memberikan kesempatan kepada siswa mengembangkan kemampuannya dalam memecahkan suatu permasalahan secara rasional Mengembangkan sikap gotong royong dan sikap social Menanamkan kesadaran bahwa individu merupakan bagian dari individu yang lainnya yang saling membutuhkan. Mengembangkan kemampuan kepemimpinan dalam memecahkan masalah. Guru sebagai perancang tugas, membentuk kelompok, membimbing dan melakukan penilaian/evaluasi. Program pembelajaran membverikan tekanan utama pada penigkatan kemampuan individual sebagai anggota kelompok. Orientasi dan tekanan pelaksanaan adalah peningkatan kemampuan kerja kelompok c. Pendekatan klasikal Merupakan kegiatan mengajar yang ekonomis, biaya murah. Dimana guru haruas menciptakan tertib bljar dikelas, suasana beljar yag senang, pemusatan perhatian pada bahan ajar, mendorong siswa aktif. Pengorganisasian belajar siswa sesuai dengan kondisi siswa. 3. MODEL-MODEL PEMBELAJARAN a. Kontekstual (CTL, Contextual Teaching And Learning) b. Kooperatif (CL, Cooperative Learning) c. Realistik (RME, Realistic Mathematics Educational) d. Pembeljaran Langsung (DL, Direct Learning) e. Pembelajaran berbasis masalah (PBL, Problem Based Learning) f. Problem Solving g. Promlem Posing h. Problem Terbuka (OE, Open Ended) i. Probing-Promting j. Pembelajaran bersiklus (Cycle Learning)

MAKALAH KELOMPOK XI PENDEKATAN KETERAMPILAN PROSES 1. PENGERTIAN PENDEKATAN KETERAMPILAN PROSES Yaitu suatu pendekatan pembelajaran yang menekan pada proses belajaran siswa dengan memperhatikan intelektua(kognitif)l, mental, social(hubungan dengan orang lain), emosional dan fisik siswa(jasmani dan rohani). 2. JENIS PENDEKATAN KETERAMPILAN PROSES a. Keterampilan mengamati b. Keterampilan mengklasifikasikan

c. Keterampilan mengkomunikasikan d. Keterampilan mengukur e. Keterampilan memprediksi f. Keterampilan menyimpulkan g. Keterampilan merancang penelitian h. Keterampilan mengeksperimen 3. PENTINGNYA PENDEKATAN KETERAMPILAN PROSES Untuk memperoleh keberhasilan siswa yang optimal dalam pembelajaran sehingga siswa lebih mudah menguasai dan menghayati materi pembelajaran karena siswa langsung mengalami peristiwa pembelajaran. Tujuan lainnya : a.Memotivasi belajar siswa b.Memperjelas konsep pengertiam dan fakta yang dipelajari siswa c.Mengembangkan pengetahuan teori dengan kenyataan didalamkehidupan sehari-hari d.Mempersiapkan dan melatih siswa dalam menghadapi kenyataan dalam kehidupan sehari-hari untuk berfikir logis dalam memecahkan masalah e.Mengembangkan sikap percaya diri. 4. PERANAN GURU DALAM PKP A.Memberi pengetahuan kepada siswa tentang ilmu yang dipelajari B.Member kesempatan kepada siswa untuk belajar sendiri C.Memotivasi siswa aktif D.Guru hanya sebagai penanggung jawab dan mengontrol aktivitas siswa agar tidak menyimpang E.Mengembangkan keterampilan memproses. MAKALAH KELOMPOK XIII SUMBER BELAJAR DAN MEDIA PEMBELAJARAN A. SUMBER BELAJAR Yaitu semua sumber baik berupa data, orang maupun wujud tertentu lainnya yang dapat digunakan oleh siswa dalam kegiatan belajar yang akan membantu siswa dalam mencapai tujuan belajarnya Jenis sumber belajar : Orang : guru,narasumber Pesan : dongeng, cerita rakyat Bahan : buku, modul, video Alat dan peralatan : OHP, infokus atau internet Teknik : seminar, diskusi Lingkungan : labor, pustaka, alam

Fungsi sumber belajar -Meningkatkan produktifitas pembelajaran -Memberikan kemungkinan pembelajaran yang bersifat individual -Memberikan dasar yang lebih ilmiah -Memantapkan pembelajaran -Memungkinkan belajar seketika -Memungkinkan penyajian materi yang lebih luas. B. MEDIA PEMBELAJARAN Yaitu sarana yang digunakan untuk menyampaikan informasi dari guru kepada siswa dan sebaliknya yang memungkinkan terjadinya proses belajar untuk meningkatkan efektifitas kegiatan pembelajaran. Jenis-jenis media pembelajaran : a. media audia yaitu yang hanya bersifat auditif (hanya dapat didengar ) contohnya :radio,tape b. media visual yaitu yang hanya dapat dilihat, contohnya : gambar, poster, tabel c. media audio-visual yang dapat dilihat dan didengar, contohnya : video, TV dan film fungsi media pembelajaran : -Untuk mengatasi verbalisme (penggunaan kata-kata secara lisan dalam menjelaskan) -Untuk mengatasi sikap pasif siswa ( menimbulkan perhatian dan kegairahan belajar siswa) -Untuk mengatasi keterbatasan fisik kelas karena banyaknya objek belajar yang terlalu besar dan terlalu kecil sehingga memerlukan media -Untuk memperbesar gambar dengan mikroproyektor dan memperkecil dengan slide. Factor yang mempengaruhi pemilihan sumber dan media pembelajaran -Karakteristik siswa -Karekteristik bahan/materi ajar -Karekteristik media itu sendiri, yaitu : o Tujuan pembelajaran o Situasi belajar o Kemudahan o Ekonomis o Fleksibelitas o Kepraktisan dan kesederhanaan o Kemampuan guru. KELOMPOK XIII KONSEP DASAR EVALUASI BELAJAR DAN PEMBELAJARAN 1. PENGERTIAN EVALUASI DAN PENGUKURAN

Evaluasi adalah suatu proses untuk menentukan nilai belajar dan pembelajaran yang dilakukan melalui kegiatan penilaian dan pengukuran. Pengukuran adalah membandingkan tingkat keberhasilan belajar dan pembelajaran yang ditentukan secara kuantitatif Penilaian yaitu proses pembuatan keputusan nilai keberhasilan secara kualitatif 2. SYARAT PENGUKURAN a. Kesahihan Yaitu ketepatan evaluasi untuk mengevaluasi apa yang seharusnya dievaluasi. Sebuah evaluasi dikatakan valid jika evaluasi tersebut tepat, benar dan sahih telah mengungkapkan atau mengukur apa yang seharusnya diukur. Agar diperoleh hasil yang sahih dibutuhkan intrumen yang memiliki/ memenuhi syarat kesahihan suatu instrument evaluasi. Factor yang mempengaruhinya : Factor instrument itu sendiri Factor ADM evaluasi dan pengskoran Factor dalam respon siswa b. Keterandalan Yaitu tingkat kepercayaan bahwa suatu evaluasi mampu memberikan hasil yang tepat. Factor yang mempengaruhinya : Panjang test Sebaran skor Tingkat kesulitan tes Objektifitas c. kepraktisan Yaitu kemudahan dalam mempersiapkan, menggunakan, menginterpretasi, memperoleh hasil maupun kemudahan dalam menyimpan. Factor yang mempengaruhinya : kemudahan mengadministrasi waktu yang disediakan untuk melancarkan kegiatan evaluasi kemudahan mengskor kemudahan interpretasi dan aplikasi tersedianya bentuk instrument evaluasi yang ekuivalen atau sebanding. MAKALAH KELOMPOK XIV EVALUSI HASIL BELAJAR DAN EVALUASI PEMBELAJARAN A. EVALUASI HASIL BELAJAR 1. TUJUAN DAN FUNGSI Tujuannya untuk mengetahui tingkat keberhasilan yang dicapai oleh siswa setelah mengikuti

suatu kegiatan pembelajaran yang ditandai dengan skala nilai berupa huruf, kata dan symbol. Fungsinya : Mendiagnostik dan pengembangan Untuk seleksi Untuk kenaikan kelas Untuk penempatan 2. SASARAN/RANAH a. Ranah kognitif Berhubungan dengan ingatan, pengenalan. Informasi dan intelektual - Pengetahuan - Pemahaman - Penggunaan/penerapan - Analisis - Sintesis - evaluasi b. Ranah afektif Berhubungan dengan perhatian, sikap, penghargaan, nilai, perasaan dan emosi - Menerima - Merespon - Menilai - Mengorganisasi - karakterisasi c. Ranah psikomotor Berhubungan dengan keterampilan motorik, memanipulasi benda yang memerlukan koordinasi saraf dan badan. - Gerakan tubuh yang menjolok - Ketepatan gerakan yang dikoordinasikan - Perangkat komunikasi nonverbal - Kemampuan berbicara 3. PROSEDUR a. Persiapan - Menetapkan pertimbangan dan keputusan yang dibutuhkan - Menggambarkan informasi yang dibutuhkan - Mentepkan informasi yang tersedia b. Penyusunan instrument evaluasi - Bentuk tes - Kisi-kisi butir soal - Menulis butir soal - Menata soal c. Pelaksanaan pengukuran

- Persiapan tempat pelaksanaan - Melancarkan penggukuran - Menata dan mengadministrasikan lembar soal dan jawaban d. Pengelolaan hasil penilaian - Menskor - Mengubah skor mentah menjadi standar - Mengkonversikan skor standar kedalam nilai e. Penafsiran hasil penilaian - Tingkat kesiapan - Tingkat kelemahan - Tingkat kemajuan belajar f. Pelaporan dan penggunaan hasil belajar - Memuat informasi lengkap dari nilai hingga skor - Mudah dipahami maknanya - Mudah dibuat - Dapat dipakai oleh yang bersangkutan B. EVALUASI PEMBELAJARAN 1. TUJUAN Sebagai informasi/data tentang jasa, nilai, manfaat kegiatan pembelajaran - Untuk pengembangan - Untuk akreditasi 2. PROSEDUR - Penyusunan rancangan - Penyusunan instrument - Pengumpulan data - Analisis data - Penyusunan laporan

Vous aimerez peut-être aussi