Vous êtes sur la page 1sur 4

Jauh. . . .

Perlahan semakin menjauh, Titik hujan yang jatuh tlah hilang Tiada segar Hanya kering kemarau Perlahan hilang Perlahan mati Tiada sisa Tiada rasa Berdiri memandang nestapa Sisa sisa bahagia Bunga itu telah jadi rumput Hujan itu telah jadi awan Matahari itu , . . . Mati.

Biru Hijau Kuning Merah Pink Jingga Kelabu Putih Hitam Hilang Abstrak

Jangan biarkan hilang bila masih kau butuhkan Jangan biarkan pergi bila masih kau inginkan Jangan biarkan menangis jika bahagia masih ada Jangan biarkan mati bila masih berharga Setelah habis semua, kau bosan Kau buang, n kau hilang

Biarkan kita menghilang bersama, Aku tak mau sendiri Aku tak mau membiarkanmu sendiri Biarlah kita bersama Lalu hilang perlahan Biarkan kita menghilang bersama

Sakit itu takkan berasa karna tlah terbiasa Sakit itu takkan menyakitimu karna kau adalah temannya Sakit itu takkan membunuhmu karna ia hanya menyakitimu Sakit itu takkan menyentuhmu karna kau tlah mati

Kata-kata ini hanya dibuat oleh orang bodoh Jangan dengarkan perkataannya Atau kau akan ikut terjerumus kedalamnya Kata-katanya tak berarti Dirinya tak berharga Kau buang saja dia, Takkan ada yg mau memungutnya Dia tak lebih baik Bahkan dari seekor anjing sekalipun Kau jangan melihatnya atau kau akan tergoda Kau jangan menyentuhnya bila tak ingin terluka Dia bukan makhluk buas pemakan manusia Dia tetap manusia biasa Dia hidup dan bernafas Tapi dia aneh n misterius Atau malah sebaliknya ??? Dia ini gila, dia ini aku Ajeng ayunda Itulah aku

Bagaimana membuat yang rendah itu smakin rendah Membuat yang tinggi semakin tak terjangkau Membuat yang indah jadi berharga N membuat yang mati hidup lagi

Vous aimerez peut-être aussi