Vous êtes sur la page 1sur 23

CENTRAL PLACE THEORY

TEORI W. CHRISTALLER (1933) DAN AUGUST LOSCH (1954)

CENTRAL PLACE THEORY


Walter Christaller (21 April 1893 9 Maret 1969), adalah seorang ahli geografi Jerman. Teori central place-nya pertama kali diterbitkan tahun 1933 dalam buku Central Places In Southern Germany , yaitu

Central place theory is a geographical theory that seeks to explain the number, size and location of human settlement in an urban system.

Konsep Konsep Teori Christaller


Menurut teori ini, suatu pusat aktivitas yang melayani berbagai kebutuhan penduduk harus terletak pada suatu lokasi yang sentral, yaitu suatu tempat/wilayah/kawasan yang memungkinkan partisipasi manusia dalam jumlah yang maksimum, baik yang terlibat dalam aktivitas pelayanan ataupun yang menjadi konsumen. Tempat sentral tersebut merupakan suatu titik simpul dari suatu bentuk heksagonal. Wilayah yang terletak dalam segi enam itu merupakan daerah yang penduduknya mampu terlayani oleh tempat sentral tersebut.

Christaller made the following simplifying assumptions: an unbounded isotropic (all flat), homogeneous, limitless surface (abstract space) an evenly distributed population and evenly distributed resources, consumers are of the same income level and same shopping behaviour, all consumers have a similar purchasing power and demand for goods and services perfect competition and all sellers are economic people maximizing their profits Consumers visit the nearest central places that provide the function which they demand.They minimize the distance to be travelled

KONSEP CENTRAL PLACE


Tahap - Tahap Terjadinya Model Central Place heksagonal yang dikembangkan Chistaller :
A. Mula-mula terbentuk pusat areal perdagangan berupa lingkaran - lingkaran. Setiap lingkaran memiliki pusat dan menggambarkan threshold dari komoditas tersebut. B. Kemudian digambarkan lingkaran-lingkaran berupa range dari komoditas tersebut yang lingkarannya boleh tumpang tindih.

C.

Range yang tumpang tindih dibagi antara kedua pusat yang berdekatan
sehingga terbentuk areal yang heksagonal yang menutupi seluruh daratan yang tidak lagi tumpang tindih

KONSEP CENTRAL PLACE

D.

orde I lebar heksagonalnya 3 kali heksagonal orde II. Orde II lebar heksagonalnya adalah 3 kali heksagonal orde III, dan seterusnya. Heksagonal yang sama besarnya tidak saling tumpang tindih, tetapi antara heksagonal yang tidak sama besarnya akan terjadi tumpang-tindih. Pusat dari hierarki yang lebih rendah berada pada sudut dari hierarki yang lebih tinggi sehingga pusat darinya. yang lebih rendah berada pada pengaruh dari tiga hierarki yang lebih tinggi

KONSEP CENTRAL PLACE


Keberadaan setiap tempat sentral memiliki pengaruh yang berbeda sesuai dengan besar kecilnya suatu wilayah sehingga

terjadi hirarki.

KONSEP CENTRAL PLACE


Selain berdasarkan besar-kecilnya pengaruh pusat kegiatan, christaller juga membagi central place berdasarkan jenisnya yaitu K = 3, K = 4 , dan K = 7

1. Central Place K = 3

tempat sentral yang berhirarki 3 adalah pusat pelayanan berupa pasar yang menyediakan barang-barang konsumsi bagi penduduk yang tinggal di daerah sekitarnya. K = 3 sering disebut sebagai Kasus Pasar Optimal yang memiliki pengaruh 1/3 bagian dari wilayah tetangga di sekitarnya yang berbentuk heksagonal, selain mempengaruhi wilayahnya itu sendiri.

2. Central Place K = 4
Tempat sentral yang berhirarki 4 dinamakan situasi lalu lintas yang optimum, dimana di daerah tersebut dan daerah-daerah disekitarnya yang terpengaruh tempat sentral selalu memberikan kemungkinan rute lalu lintas yang paling efisien. Situasi lalu lintas

optimum memiliki pengaruh bagian dari wilayah-wilayah lain


disekitarnya yang berbentuk heksagonal, selain memengaruhi wilayahnya itu sendiri.

3. Central Place K = 7
Tempat sentral yang berhirarki 7 dinamakan situasi administrasi yang optimum,dimana mampu memengaruhi seluruh bagian wilayah-wilayah heksagonal tetangganya, selain wilayah heksagonalnya sendiri. contoh tempat sentral K = 7 adalah kota yang berfungsi sebagai pusat pemerintahan.

The pattern of cities predicted by central place theory may not hold because of the failure to meet initial assumptions. 1. Production costs may vary not only because of economies of scale but also by natural resource endowments (i.e. not a homogeneous plain) 2. Transportation costs are not equal in all directions 3. Rural markets (initially households) are not evenly distributed 4. Non economic factors (culture, politics, leadership) may be important but not evenly distributed 5. Competitive practices may lead to freight absorption and phantom freight (other forms of imperfect competition)

1. Mampu menjelaskan dengan baik bentuk spasial dari suatu kota dengan prinsip ekonomi. 2. Mampu menjelaskan hirarki kota, yaitu hubungan antara tempat sentral dengan kawasan yang lebih besar serta wilayah yang mengitarinya the relationship between a central place--higher order place--and its tributary areas lower order places. 3. Mampu menjelaskan dengan baik lokasi perdagangan dan jasa.

Penyebabnya adalah : 1. Large areas of flat land are rare, with the presence of relief barriers channeling transport in certain directions. 2. Government intervention can dictate the location of industry. 3. Perfect competition is unreal with some firms making more money than others. 4. People vary their shopping trends, not always going to the nearest centre: - People or resources are never perfectly distributed. - Christaller envisaged each centre with a particular function whereas they have many which change over time.

Central Place Theory


AUGUST LSCH
Profit Maximization Approach

Seorang Ekonom Jerman yang menulis teorinya dalam buku The Economics of Location Teori Losch merupakan perluasan dari teori Christaller (1933) Orang pertama yang mengembangkan teori lokasi dengan memperhatikan segi permintaan sebagai variabel utama serta kemudahan akses yang didapatkan pembeli dalam memperoleh barang hasil produksi.

Konsep Konsep dan Model Teori Losch


1. 2. Memperkenalkan potensi permintaan (demand) sebagai faktor penting dalam lokasi industri. Mengemukakan bagaimana economic landscape terjadi yang merupakan keseimbangan (equilibrium) antara supply dan demand. Lokasi produsen berpengaruh terhadap jumlah konsumen yang dapat dijaringnya. Makin jauh dari pasar, konsumen enggan membeli karena biaya transportasi (semakin jauh tempat penjualan) semakin mahal. Produsen harus memilih lokasi yang menghasilkan penjualan terbesar. Losch menyarankan lokasi produksi ditempatkan di dekat pasar (Center Business District).

3. 4. 5. 6.

Teori Losch menguraikan prinsip prinsip dasar analisis spasial dan menginterpretasikan ekonomi spasial dalam persaingan

monopolistik.

1. Tidak terdapat variasi dalam biaya dan tidak ada perbedaan


perbedaan spasial dalam sumberdaya, termasuk tenaga kerja dan modal di seluruh wilayah (wilayah dianggap homogen). Berdasar anggapan ini, maka perusahaan dapat ditempatkan di mana saja.

2. Penduduk tersebar merata, kepadatan dianggap uniform,selera


konstan, dan perbedaan pendapatan diabaikan. Berdasarkan
asumsi ini dapat dijelaskan bahwa permintaan mempunyai korelasi negatif terhadap jarak secara langsung, semakin jauh dari lokasi pabrik maka jumlah permintaan semakin berkurang.

3. Wilayah

pasar dan permintaan terhadap barang

barang

hasil suatu perusahaan

tidak

dipengaruhi

oleh

lokasi

perusahaan perusahaan saingannya.

Wilayah wilayah yang membentuk sistem jaringan wilayah pasar diasosiasikan sebagai wilayah ekonomi.
Pusat pusat wilayah pasar yang mempunyai kedudukan sebagai unit unit produksi dapat diinterpretasikan sebagai pusat urban. Hubungan antar pusat pusat wilayah pasar dikaitkan dengan perumusan tentang hirarki dan hubungan fungsional antar pusat pusat urban.

Tidak memperhatikan variasi biaya antar daerah, asumsinya bahwa setiap daerah/lokasi memliki ciri homogen. Unsur biaya yang masuk di dalam analisa Losch melalui biaya

angkutan menyebabkan terbatasnya luas market area


industri yang bersangkutan.

Teori christaller Vs Teori Losch

Perbedaan
Menurut Pola Perkembangannya

Teori Christaller

Teori Losch

model besar -> kecil mengembangkan model (nasional); secara horisontal dari lingkup kecil -> lingkup menunjukkan kegiatan besar masusia yang tersusun dalam tata ruang; secara vertikal menunjukkan keterkaiatn dalam pelayanan antara sentral yang tinggi -> rendah barang yang di perdagangkan berupa jasa2 yang tidak mobil barang yang di perdagangkan berupa barang yang dapat diangkut model lokasi spesialisasi spasial dan perdagangan barang2 individual; asumsi biaya uniform (faktor permintaan) ; pusat2 yang lebih kecil melayani yang lebih besar.

Jenis Barang yang diperdagangkan

Permodelan analisa menganalisa susunan spasial secara mikro (distribusi produksi industri secara individual) dan secara makro (distribusi spasial & aglomerasi) ; pusat2 yang lebih tinggi melayani pusat2 yang lebih rendah.

Vous aimerez peut-être aussi