Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
3 kali positif / 2 kali positif, 1kali negatif = BTA positif 1 kali positif, 2 kali negatif = ulang BTA 3 kali. Bila : (1) 1 kali pos, 2 kali neg = BTA pos, dan (2) 3 kali neg = BTA neg
Gejala sistemik
tidak ditemukan BTA dalam 100 lapang pandangan : negatif ditemukan 1-9 BTA : tulis jumlah kuman ditemukan 10-99 BTA : 1 + ditemukan 1-10 BTA dalam 1 lapang pandangan : 2 + ditemukan > 10 BTA dalam 1 lapang pandangan : 3 +
limfadenitis tuberkulosa
Pemeriksaan Radiologis
Pemeriksaan fisik Tergantung dari organ yang terkena : 1. Pada TB paru tergantung luas kelainan biasanya pada apeks lobus atas (S & S ) 1 S2) dan apeks lobus bawah (S6), dapatditemukan berbagai bunyi napas pokok pada auskultasi 2. Pada pleuritis TB tergantung dari jumlah cairan di rongga pleura, pada Perkusi pekak , auskultasi suara napas melemah sampai hilang 3. Pada limfadenitis TB , pembesaran kgb leher, ketiak dapat menjadi cold abscess Pemeriksaan bakteriologik Bahan pemeriksaan
bayangan berawan segmen apikal dan posterior lobus atas dan segmen superior lobus bawah kaviti lebih dari satu dikelilingi bayangan opak berawan atau nodular bercak milier efusi pleura unilateral/bilateral fibrotik kalsifikasi penebalan pleura (schwarte)
lesi minimal :
bila proses mengenai sebagian dari satu atau dua paru ,luas tidak lebih dari sela iga 2 depan
lesi luas :
Dahak Cairan pleura Bilasan bronkus Bilasan lambung Liquor cerebrospinalis Jaringan (biopsi/BJH) pengumpulan dan
Cara
pengambilan bahan
Dahak 3 kali (SPS) Cairan ditampung dalam pot Jaringan/BJH ,dibuat sediaan apus ditambahkan NaCl 0,9% 5 ml
Mikroskopik : (1) biasa (Ziehl Nielsen) dan (2) flouresens (auramin rhodamin) Biakan/ kultur : (1) media Lowensten Jensen dan (2) Media Middle Brook
Enzym linked immunosorbent assay (ELISA) Immuno chromatographic tuberculosis(ICT) Mycodot PAP Ig