Vous êtes sur la page 1sur 31

By:Endang Nurul Syafitri S.Kep.

, Ns

DEFINISI

Perawatan diri adalah salah satu kemampuan dasar manusia dalam memenuhi kebutuhannya guna memepertahankan kehidupannya, kesehatan dan kesejahteraan sesuai dengan kondisi kesehatannya, klien dinyatakan terganggu keperawatan dirinya jika tidak dapat melakukan perawatan diri ( Depkes 2000).

DEFINISI LANJT
Defisit

perawatan diri adalah gangguan kemampuan untuk melakukan aktifitas perawatan diri (mandi, berhias, makan, toileting) (Nurjannah, 2004). Kurangnya perawatan diri pada pasien dengan gangguan jiwa terjadi akibat adanya perubahan proses pikir sehingga kemampuan untuk melakukan aktivitas perawatan diri menurun.

MACAM DPD

MACAM-MACAM DPD

1. Kurang perawatan diri : mandi /


kebersihan 2. Kurang perawatan diri : mengenakan pakaian / berhias 3. Kurang perawatan diri : makan 4. Kurang perawatan diri : toileting

MACAM DPD

1.

2.

Kurang perawatan diri : Mandi / kebersihan Kurang perawatan diri (mandi) adalah gangguan kemampuan untuk melakukan aktivitas mandi/kebersihan diri. Kurang perawatan diri : Mengenakan pakaian / berhias. Kurang perawatan diri (mengenakan pakaian) adalah gangguan kemampuan memakai pakaian dan aktivitas berdandan sendiri.

MACAM DPD

3.

4.

Kurang perawatan diri : Makan Kurang perawatan diri (makan) adalah gangguan kemampuan untuk menunjukkan aktivitas makan. Kurang perawatan diri : Toileting Kurang perawatan diri (toileting) adalah gangguan kemampuan untuk melakukan atau menyelesaikan aktivitas toileting sendiri

FISIK PSIKOLOGIS SOSIAL

TANDA DAN GEJALA

1. Gangguan kebersihan diri ditandai


dengan rambut kotor, gigi kotor, kulit berdaki dan bau, kuku panjang dan kotor 2. Ketidakmampuan berhias/berdandan ditandai dengan rambut acakacakan, pakaian kotor dan tidak rapi, pakaian tidak sesuai, pada pasien laki-laki tidak bercukur, pada pasien wanita tidak berdandan.

FISIK PSIKOLOGIS SOSIAL

TANDA DAN GEJALA

3. Ketidakmampuan makan secara


mandiri ditandai dengan ketidakmampuan mengambil makan sendiri, makan berceceran dan makan tidak pada tempatnya. 4. Ketidakmampuan toileting secara mandiri ditandai dengan BAB/BAK tidak pada tempatnya, tidak membersihkan diri dengan bak setelah BAB/BAK

FISIK PSIKOLOGIS SOSIAL

TANDA DAN GEJALA

5. Malas, tidak ada inisiatif 6. Menarik diri, isolasi diri 7. Merasa tak berdaya, rendah diri dan
merasa hina 8. Interaksi kurang 9. Kegiatan kurang 10.Tidak mampu berperilaku sesuai norma

PREDISPOSISI

PREDISPOSISI

1. Psikologis

Halusinasi : klien terlalu menikmati halusinasinya Isolasi Sosial : klien malas untuk berinteraksi
dengan orang lain Harga diri rendah : klien tidak mempunyai motivasi untuk merawat diri Waham : klien merasa ada hal yang mengancam dirinya Body Image Gambaran individu terhadap dirinya sangat mempengaruhi kebersihan diri misalnya dengan adanya perubahan fisik sehingga individu tidak peduli dengan kebersihan dirinya.

PREDISPOSISI

PREDISPOSISI

2. Biologis
Riwayat

kerusakan struktur di lobus frontal dimana lobus tersebut berpengaruh kepada proses kognitif Ada riwayat keluarga yang menderita gangguan jiwa Gangguan pada system limbic akan berpengaruh pada fungsi perhatian, memori. Suplay oksigen dan glukosa terganggu

PREDISPOSISI

PREDISPOSISI

3. Sosial Budaya

Kurang dukungan dan latihan kemampuan


perawatan diri lingkungannya. Situasi lingkungan mempengaruhi kemampuan latihan kemampuan dalam perawatan diri Praktik Sosial Pada anak anak selalu dimanja dalam kebersihan diri, maka kemungkinan akan terjadi perubahan pola personal hygiene. Status Sosial Ekonomi Personal hygiene memerlukan alat dan bahan seperti sabun, pasta gigi, sikat gigi, shampo, alat mandi yang semuanya memerlukan uang untuk menyediakannya.

PRESIPITASI

PRESIPITASI
1. NATURE
Faktor

Biologis Sakit fisik ( kecacatan, kelemahan, kelelahan, nyeri, gangguan neuromuscular dll) Faktor Psikologis Menurunnya motivasi, malas. Faktor Sosiobudaya Adanya pembatasan kontak social dengan teman dan keluarga: pebedaab budaya, lokasi tempat tinggal yang terisolasi. Konsep Diri Gambaran diri: tidak menyukai tubuh/ fisik, merasa tidak sempurna. Identitas Diri: Kerancuan identitas Peran : konflik peran, peran ganda, ketidakmampuan menjalankan peran, tuntutan peran tidak sesuai usia. Ideal diri: tidak realita, terlalu rendah, ambisius Motivasi: rendah

PRESIPITASI

PRESIPITASI
2. ORIGIN

INTERNA : Persepsi individu yang buruk tttg pentingnya personal hyegine, toileting, berdandan dan berhias EKSTERNA : Kurang dukungan, tdk tersedianya alat/ fasilitas

PRESIPITASI

PRESIPITASI

3. TIMING Stres terjadi dalam waktu dekat, waktu yang cukup lama, terjadi secara berulang.

PRESIPITASI

PRESIPITASI

4. NUMBER Sumber stress lebih dari Satu Stress dirasakan sebagai masalah yang sangat berat.

PENILAIAN TERHADAP STRESOR

KOGNITIF : Tidak dapat berpikir logis Pikiran tidak teratur Disorientasi Gangguan memori jangka pendek dan panjang Gangguan konsentrasi rendah Tidak mampu mengambil keputusan Kehilangan rasa tertarik terhadap perawatan diri

PENILAIAN TERHADAP STRESOR

AFEKTIF : Reaksi kecemasan secara umum Kesedihan yang berlarut, takut berlebihan, marah, curiga berlebihan Kesepian, bersedih, harga diri rendah, putus asa, merasa bersalah, menyangkal perasaan

PENILAIAN TERHADAP STRESOR

FISIOLOGIS : Kelelahan, keletihan Anoreksia Mual Muntah

PENILAIAN TERHADAP STRESOR

PERILAKU :

Mondar mandir Perilaku aneh Tidak bisa mengontrol diri Penampilan tidak sesuai Perilaku yang diulang-ulang Gelisah Melakukan sesuatu pekerjaan tidak tuntas Halusinasi Bingung

PENILAIAN TERHADAP STRESOR

SOSIAL : Ketidakmampuan berkomunikasi Acuh dengan lingkungan Kemampuan social menurun Personal hygiene jelek Sulit berinteraksi Tidak tertarik dengan kegiatan yang bersifat menghibur Menarik diri

MEKANISME KOPING
KONSTRUKTIF : Mampu melakukan perawatan diri secara mandiri Menggunakan alat-alat untuk membantu perawatan diri Menggunakan dukungan orang lain untuk melakukan perawatan diri DESTRUKTIF : Tidak mau melakukan perawatan diri Tidak mampu melakukan perawatan diri Tidak tahu cara melakukan perawatan diri

RENTANG RESPON KOPING

ADAPTIF

MALADAPTIF

PENGKAJIAN

DATA MAYOR Subjektif : Menyatakan malas mandi Tidak tahu cara makan yang baik Tidak tahu cara dandan yang baik Tidak tahu cara eliminasi yang baik Objektif : Badan kotor Dandanan tidak rapi Makan berantakan BAB/Bak sembarang tempat

PENGKAJIAN

DATA MINOR Subjektif : Merasa tidak berguna Merasa tak perlu mengubah penampilan Merasa tidak ada yang peduli Objektif : Tidak tersedia alat kebersihan Tidak tersedia alat makan Tidak tersedia alat toileting

MASALAH KEPERAWATAN
Defisit perawatan diri : kebersihan diri berdandan makan toileting

SP DEFISIT PERAWATAN DIRI


SP I 1. Menjelaskan pentingnya kebersihan diri

2. Menjelaskan cara menjaga kebersihan 3. Membantu pasien mempraktekan cara menjaga kebersihan diri 4. Menganjurkan pasien memasukan dalam jadwal kegiatan harian

SP DEFISIT PERAWATAN DIRI


SP II 1. Mengevaluasi jadwal kegiatan harian

pasien 2. Menjelaskan cara makan yang baik 3. Membantu pasien mempraktekan cara makan yang baik 4. Menganjurkan pasien memasukan dalam jadwal kegiatan harian

SP DEFISIT PERAWATAN DIRI


SP III 1. Mengevaluasi jadwal kegiatan harian

pasien 2. Menjelaskan cara eliminasi yang baik 3. Membantu pasien mempraktekan cara eliminasi yang baik dan memasukan dalam jadwal 4. Menganjurkan pasien memasukan dalam jadwal kegiatan harian

SP DEFISIT PERAWATAN DIRI


SP IV 1. Mengevaluasi jadwal kegiatan harian

pasien 2. Menjelaskan cara berdandan 3. Membantu pasien mempraktekan cara berdandan 4. Menganjurkan pasien memasukan dalam jadwal kegiatan harian

Vous aimerez peut-être aussi