Vous êtes sur la page 1sur 7

Tema : Handphone

1. Argumentasi
Handphone sudah banyak dimiliki masyarakat bahkan dalam sebuah keluarga, hampir semua anggota keluarga memilikinya. Di samping memang sudah merupakan alat komunikasi yang mudah di bawa-bawa, pengoperasian handphone pun tidak sulit dan saat ini harga sudah cukup terjangkau pula. Ada kemungkinan perkembangan alat ini pesat sekali karena hal-hal tersebut, di tambah pula karena muncul variasi bentuk, merk dan model baru. Oleh sebab itu, sekarang barang tersebut sudah di anggap bukan barang mewah lagi. Sering kita jumpai penggunaan alat tersebut, mulai dari kalangan bisnis hingga anak sekolahan yang baru menginjak tingkat sekolah dasar. Fasilitas yang disediakan setiap merk handphone pun berbeda beda. Mulai dari yang full multimedia sampai yang hanya sekedar alat komunikasi biasa, yaitu sms dan telephone. Sehingga, fasilitas juga mempengaruhi harga yang akan ditawarkan ke masyarakat. Semakin mahal harga sebuah handphone, berarti semakin lengkap juga fasilitas yang ada di dalamnya. Dan semua itu di kembalikan lagi kepada setiap calon pembeli. Ketika handphone pertama kali muncul di masyarakat, setiap orang heboh dengan sendirinya. Keberadaan sebuah handphone pada waktu itu adalah sebuah kemewahan. Tanpa memperdulikan ukurannya yang sangat besar, kebanggaan muncul dari setiap orang yang memilikinya. Hal itu disebabkan cuma sedikit orang memiliki handphone. Selain masih mahal, saat itu keberadaan alat komunikasi sejenis pager masih menguasai pangsa pasar. Sekarang, bukan hanya sebuah kemewahan yang di cari oleh seseorang ketika membeli handphone. Prestise dan gaya hidup seolah olah menjadi hal yang utama ketika orang memilih sebuah handphone. Jargon tidak bisa hidup tanpa handphone pun berkembang di masyarakat. Dan akhirnya, para produsen pembuat handphone memanfaatkan situasi tersebut. Promosi dilakukan dimana mana dengan harapan masyarakat tertarik dan membeli produknya.

Keseragaman kebutuhan akan sebuah handphone memunculkan beberapa makna tersendiri. Mulai dari sekedar prestise hingga menjadi sebuah kebutuhan primer bagi seseorang. Tetapi, harus diingat bahwa tidak selamanya teknologi handphone mempunyai dampak yang positif. Ada kalanya kita juga harus memikirkan dampak negatifnya untuk diri kita sendiri. Jangan sampai hanya kerena sebuah handphone, kita menjadikan diri kita sebagai budak teknologi.

2. Narasi
Waktu menunjukkan pukul 05.00 ketika alarm dari handphone si Amir berbunyi dengan cukup keras. Walaupun sudah terbiasa dengan bunyi seperti itu, tetap saja untuk sejenak dia kaget bukan kepalang. Dia meraih handphone yang berada di sebelah kirinya, dan mematikan alarm tersebut. Dengan langkah yang sedikit berat, dia melangkahkan kakinya menuju kamar mandi. Tidak lama 15 menit kemudian, dia keluar dari kamar mandi dengan suara siulan muncul dari mulutnya. Kurang lebih setengah jam Amir sibuk menyiapkan buku buku yang akan dibawanya untuk kuliah. Sebentar dia melirik ke arah handphone-nya, apakah ada pesan masuk maupun panggilan yang tidak terjawab dari teman temannya. Setelah membalas beberapa pesan yang dia terima, dia melanjutkan mempersiapkan segala sesuatu sebelum berangkat ke kampus. 10 menit kemudian, persiapan pun telah selesai dia lakukan. Tanpa pikir panjang lagi, Amir bergegas menuju garasi dan pergi menuju kampusnya. Selama dalam perjalanan, Amir menyadari ada sesuatu yang hilang dari dirinya. Pikirannya pun tidak bisa fokus, antara kondisi di jalan dengan apa yang ada di benaknya. Hampir saja dia menerobos lampu merah yang ada di depannya, andai saja tidak ada kendaraan yang melaju dari arah lain. Lampu hijau pun menyala, lama Amir tidak bergerak, membuat motor yang ada dibelakangnya membunyikan klakson. Tersentak dari lamunannya, akhirnnya perlahan dia melaju meneruskan perjalannannya. 2 km menuju kampus, akhirnya Amir tersadar dari pikirannya yang bingung mulai berangkat dari rumah tadi. Handphone!! Tanpa pikir panjang

lagi, dia pun memilih untuk putar balik, kembali ke rumah untuk mengambil handphone. Sesampainya di rumah, secepat kilat, amir menuju kamar dan mengambilnya. Terlihat ada 5 pesan masuk dan 10 panggilan tak terjawab dari teman kampusnya. Tanpa sempat membalas pesan tadi atau menelpon balik, Amir pun langsung bernagkat lagi menuju kampus. Tiba di parkiran motor, Amir mengambil handphone yang ada di dalam ranselnya. Salah seorang teman nya pun menelpon. Terlihat nafas Amir tak beraturan, dia khawatir apabila dia terlambat masuk kelas untuk mengikuti kuliah. Temannya tadi pun memberi kabar, bahwa hari ini kuliah kosong, dosen sedang ada rapat jurusan. Amir pun dengan kesalnya kembali lagi ke parkiran dan mengambil motornya untuk pulang. Dalam hati pun dia berkata, untuk besok dan seterusnya, kamu (sambil menatap handphone nya) akan selalu saya masukkan ke dalam tas, kalau perlu akan saya ikat di tubuhku.

3. Eksposisi
Teknologi yang ada di setiap handphone semakin hari semakin bervariasi. Salah satunya adalah teknologi touch screen. Touch screen ini memanfaatkan lcd yang ada di sebuah handphone sebagai pengganti tombol. Jadi, hanya dengan menyentuhkan jari kita ke lcd, maka handphone sudah bisa berfungsi. Intinya, touch screen adalah generasi terbaru dari beberapa handphone yang ada saat ini. Pertama kali kita memegang layar touch screen mungkin akan sedikit bingung. Tidak ada satupun tombol yang terlhat di permukaan handphone, semuanya full screen. Di beberapa merk tertentu, masih menyisakan 2 3 tombol untuk dapat masuk ke menu utama. Yang paling sering di temui adalah tombol menu, tombol membuat panggilan dan mengakhiri panggilan. Tentunya handphone dengan tipe seperti ini sedikit lebih mahal dari tipe tipe yang lain. Sebenarnya, untuk menggunakan handphone touch screen sangatlah mudah. Hanya dengan menggerakkan jari kita ke kanan atau ke kiri. Tapi

semua itu tergantung dari menu apa yang akan kita coba jalankan. Contohnya, ketika membuka foto gallery, maka hanya dengan menggerakkan jari ke atas atau ke bawah, akan terlihat foto foto yang ada di dalam folder tersebut. Setiap menu ataupun aplikasi biasanya harus mentab 2x (menyentuh layar lcd) agar bisa dibuka atau berjalan. Proses tersebut apabila di handphone yang menggunakan tombol, biasanya ada di bagian tombol navigasi yang ada di bagian bawah layar dan bertuliskan ok. Kebanyakan, kesulitan yang sering dialami adalah pada bagian keypad digital-nya. Perlu di ingat, bahwa tingkat kesensitifan layar touch screen sangat besar. Jadi, ketika di pakai untuk mengetik, akan sedikit sulit apabila pemiliknya mempunyai jari yang besar. Bisa bisa, 3 huruf sekaligus akan ikut tertekan. Tetapi, kalau sudah terbiasa, permaslahan yang seperti ini akan mudah di atasi. Touch screen sebenarnya tidak perlu untuk dibingungkan. Apabila kita menganggapnya sulit, maka akan sulit juga. Teknologi semacam ini lah yang akan semakin banyak beredar di masyarakat. Bukan hanya handphone yang berisikan layar dan tombol di bagian bawahnya. Karena semakin ke depan, maka sekali lagi, keanekaragaman jenis teknologi pun semakin bervariasi.

4. Deskripsi
Pada awal mula kehadirannya, tidak ada yang menyangka akan menjadi sedemikian canggih seperti yang terjadi saat ini. Handphone adalah suatu inovasi teknologi yang sangat maju. Dahulu, bentuknya begitu kaku dengan body-nya yang sangat besar dan berat. Tetapi sekarang, yang panjangnya berukuran tidak sampai 5 cm pun ada. Dari sekedar alat pengirim pesan dan telepon menjadi sebuah alat multimedia yang sangat komplit. Hanya dengan mengetikkan kata apa kabar, kita bisa mengetahui keadaan seseorang tanpa perlu kita harus bertemu orang yang bersangkutan. Tidak perlu mengeluarkan ongkos yang terlalu besar. Semuanya ada di genggaman tangan kita. Apabila ingin mendengar suara

seseorang yang jauh dengan kita, tinggal memasukkan nomor yang diinginkan, maka dengan sekejap, orang tersebut seolah olah berbicara dengan kita sangat dekat. Semuanya menjadi serba mudah dengan adanya handphone. Jaman pun berlalu, kegunaan dari handphone pun bermacam macam. Para penggunanya pun semakin pintar seiring perkembangan dari teknologi handphone tersebut. Fasilitas multimedia pun tidak sia sia disertakan. Orang orang dengan bebas mengekspresikan apa yang sedang mereka rasakan. Baik ingin mendengarkan lagu, merekam sebuah video kenang kenangan, mengabadikan setiap momen yang ada dengan camera digital yang ada didalamnya, hingga menjelajah dunia maya untuk memperoleh informasi. Kita merasa sudah bisa melakukan apa saja dengan segala fasilitas tersebut. Pengiriman pesan dan sebuah panggilan telepon pun semakin bervariasi. Dulu, pesan hanya berupa tulisan, saat ini sudah bisa diselipkan gambar di dalamnya. Para produsen menyebutnya dengan MMS (multimedia messages services). Apabila ingin telepon sambil melihat wajah yang kita telepon, juga bisa dilakukan. Untuk yang satu ini, ada sebuta sendiri, yaitu Video Call. Berbagai kemudahan telah dapat dinikmati oleh para pemilik handphone. Selain fasilitas fasilitas diatas, ada beberapa fasilitas lain yang tak kalah menarik untuk dicoba. Ada beberapa merk handphone yang menyediakan messenger layaknya ym, tetapi ini dilakukan melalui handphone. Ada juga produsen yang melengkapinya dengan fasilitas Televisi. Jadi, tanpa harus membopong televisi yang berukuran besar, orang orang dapat menyaksikan acara tv kesukaan mereka melalui media handphone. Jadi saat sekarang ini, masyarakat benar benar dimanjakan oleh yang namanya teknologi.

5. Persuasi

Perkembangan teknologi handphone juga diikuti oleh jenis software, sistem operasi, dan aplikasi yang ada didalamnya. Mulai dari java, symbian, smart os, blackberry, dan yang terbaru adalah android. Masyarakat pun di buat benar benar bingung kali ini. Pemilihan pun tidak hanya terbatas dari model apa yang sedang trend, melainkan sistem seperti apa yang cocok dengan mereka. Apabila salah memilih, maka bisa dipastikan orang tersebut akan kebingungan, bagaimana cara mengoperasikannya. Handphone dengan sistem operasi Java lebih umum di pakai oleh masyarakat. Selain karena penggunaannya yang mudah, handphone jenis ini jarang sekali terkena virus. Karena seperti halnya komputer, apabila handphone terkena sebuah virus, maka akan mempengaruhi kinerjanya. Kemudahan yang ditawarkan sistem Java menjadikannya bidikan utama setiap orang. Penggunaan aplikasi dan game relatif lebih mudah, karena hanya copy n paste, sudah bisa dijalankan. Berbeda lagi dengan handphone berjenis Symbian. Sistem yang satu ini memerlukan treatment ekstra dari pemiliknya. Selain rawan terhadap serangan virus (sehingga diharuskan mempunyai aplikasi antivirus), sistem symbian mengharuskan adanya penginstalan terhadap setiap aplikasi ynag akan dijalankan. Jadi, file master biasanya di copy terlebih dahulu ke dalam handphone, kemudian di-instal, baru bisa di jalankan. Jadi benar benar layaknya sebuah komputer apabila kita mengamatinya. Mungkin bagi beberapa orang yang terbiasa memakai komputer, tidak akan merasa asing dengan proses semacam itu. Baik Java maupun Symbian memilki kelebihan dan kelemahan tersendiri. Baik untuk program aplikasi maupun interface (tampilan) yang ada didalamnya. Java lebih cenderung kearah 2 dimensi, sedangkan symbian, antara 2 dimensi dan 3 dimensi pun bisa diaplikasikan. Umumnya, pemilik handphone java akan cepat merasa bosan dengan tampilannya. Sebaliknya, pemilik handphone symbian kadangkala tidak tahu, seperti apa fungsi sebenarnya dari setiap detail yang ada di dalam handphonenya. 2 jenis sistem tadi adalah yang paling di minati masyarakat. Memang masih ada blackberry, android, dan smart os. Tapi mengingat 3 sistem terakhir masih tergolong baru, maka belum tentu semua orang mengerti.

Tidak ada yang sulit sebenarnyauntuk memahami setiap sistem tersebut. Semuany sekali lagi kembali ke setiap individu masing masing.

Vous aimerez peut-être aussi