Vous êtes sur la page 1sur 11

KR01 - Disipasi Kalor Hot Wire

Nama NPM Fakultas Program Studi

:Abi Iqbal Prasetyo :1106005686 :Teknik :Teknik Elektro

Tanggal Percobaan :27 Maret 2012

Laboratorium Fisika Dasar Unit Pelaksana Pendidikan Ilmu Pengetahuan Dasar (UPP-IPD) Universitas Indonesia Depok

Tujuan
Menggunakan hotwire sebagai sensor kecepatan aliran udara.

Alat
1. 2. 3. 4. 5. 6. kawat pijar (hotwire) Fan Voltmeter dan Ampmeter Adjustable power supply Camcorder Unit PC beserta DAQ dan perangkat pengendali otomatis

Teori
Single normal probe adalah suatu tipe hotwire yang paling banyak digunakan sebagai sensor untuk memberikan informasi kecepatan aliran dalam arah axial saja. Probe seperti ini terdiri dari sebuah kawat logam pendek yang halus yang disatukan pada dua kawat baja. Masing masing ujung probe dihubungkan ke sebuah sumber tegangan. Energi listrik yang mengalir pada probe tersebut akan didispasi oleh kawat menjadi energi kalor. Besarnya energi listrik yang terdisipasi sebanding dengan tegangan , arus listrik yang mengalir di probe tersebut dan lamanya waktu arus listrik mengalir.

W = v i t .........( 1 )

Bila probe dihembuskan udara maka akan merubah nilai resistansi kawat sehingga merubah besarnya arus listrik yang mengalir. Semakin cepat udara yang mengalir maka perubahan nilai resistansi juga semakin besar dan arus listrik yang mengalir juga berubah. Jumlah perpindahan panas yang diterima probe dinyatakan oleh overheat ratio yang dirumuskan sebagai :

Overheat ratio =

Rw = resistansi kawat pada temperatur pengoperasian (dihembuskan udara). Ra = resistansi kawat pada temperatur ambient (ruangan).

Hot wire probe harus dikalibrasi untuk menentukan persamaan yang menyatakan hubungan antara tegangan kawat (wire voltage , E) dengan kecepatan referensi (reference velocity , U) setelah persamaan diperoleh, kemudian informasi kecepatan dalam setiap percobaan dapat dievaluasi menggunakan persamaan tersebut. Persamaan yang didapat berbentuk persamaan linear atau persamaan polinomial. Pada percobaan yang akan dilakukan yaitu mengukur tegangan kawat pada temperatur ambient dan mengukur tegangan kawat bila dialiri arus udara dengan kecepatan yang hasilkan oleh fan. Kecepatan aliran udara oleh fan akan divariasikan melalui daya yang diberikan ke fan yaitu 70 , 110 , 150 dan 190 dari daya maksimal 230 m/s.

Cara Kerja
Eksperimen rLab ini dapat dilakukan dengan meng-klik tombol rLab di bagian bawah halaman ini. 1. Mengaktifkan Web cam ! (klik icon video pada halaman web r-Lab) ! 2. Memberikan aliran udara dengan kecepatan 0 m/s , dengan mengklik pilihan drop down pada icon atur kecepatan aliran. 3. Menghidupkan motor pengerak kipas dengan mengklik radio button pada icon menghidupkan power supply kipas. 4. Mengukur Tegangan dan Arus listrik di kawat hot wire dengan cara mengklik icon ukur. 5. Mengulangi langkah 2 hingga 4 untuk kecepatan 70 , 110 , 150 , 190 dan 230 m/s !

Tugas & Evaluasi


1. Berdasarkan data yang didapat , buatlah grafik yang menggambarkan hubungan Tegangan Hotwire dengan Waktu untuk tiap kecepatan aliran udara. 2. Berdasarkan pengolahan data di atas, buatlah grafik yang menggambarkan hubungan Tegangan Hotwire dengan Kecepatan aliran angin. 3. Buatlah persamaan kecepatan angin sebagai fungsi dari tegangan hotwire. 4. Berdasarkan percobaan dan data yang didapat, apakah kita dapat menggunakan kawat Hotwire sebagai pengukur kecepatan angin? 5. Berilah analisis dari hasil percobaan ini.

Data Pengamatan

Saat v = 0 m/s
Waktu V-HW I-HW 1 2.112 53.9 2 2.112 53.9 3 2.112 53.9 4 2.112 53.9 5 2.112 53.9 6 2.112 53.9 7 2.112 53.9 8 2.112 53.9 9 2.112 53.9 10 2.112 53.9

Saat v = 70 m/s
Waktu 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 V-HW I-HW 2.066 57 2.068 56.3 2.066 56.3 2.069 56 2.068 55.8 2.069 55.7 2.067 55.5 2.066 55.2 2.067 54.9 2.068 54.5

Saat v = 110 m/s


Waktu 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 V-HW I-HW 2.049 55.2 2.048 55.3 2.048 55.4 2.048 55.6 2.048 55.7 2.048 55.9 2.049 56 2.047 56.1 2.049 56.2 2.049 56.2

Saat v = 150 m/s


Waktu 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 V-HW I-HW 2.041 54.3 2.042 54.3 2.042 54.3 2.042 54.3 2.041 54.3 2.041 54.3 2.041 54.4 2.041 54.5 2.041 54.8 2.041 55.1

Saat v = 190 m/s


Waktu 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 V-HW I-HW 2.036 57 2.036 56.7 2.036 56.7 2.036 56.7 2.036 56.8 2.036 56.8 2.036 56.8 2.036 56.8 2.036 56.8 2.036 56.7

Saat v = 230 m/s


Waktu 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 V-HW I-HW 2.032 55.4 2.032 56.1 2.032 56.8 2.032 57.4 2.033 57.7 2.032 57.5 2.032 57 2.032 56.5 2.032 55.8 2.032 55.2

Grafik Tegangan Terhadap Waktu


Saat v = 0 m/s

v = 0 m/s
2.12 2.11 2.1 2.09 2.08 2.07 2.06 2.05 2.04 2.03 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 V-HW

Saat v = 70 m/s

v = 70 m/s
2.12 2.11 2.1 2.09 2.08 2.07 2.06 2.05 2.04 2.03 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 V-HW

Saat v = 110 m/s

v = 110 m/s
2.12 2.11 2.1 2.09 2.08 2.07 2.06 2.05 2.04 2.03 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 V-HW

Saat v = 150 m/s

v = 150 m/s
2.12 2.11 2.1 2.09 2.08 2.07 2.06 2.05 2.04 2.03 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 V-HW

Saat v = 190 m/s

v = 190 m/s
2.12 2.11 2.1 2.09 2.08 2.07 2.06 2.05 2.04 2.03 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 V-HW

Saat v = 230 m/s

v = 230 m/s
2.12 2.11 2.1 2.09 2.08 2.07 2.06 2.05 2.04 2.03 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 V-HW

Hasil Pengolahan Data


Berikut ini merupakan rata-rata dari Tegangan hotwire disetiap kecepatan:

Saat v = 0 m/s V-HW rata-rata = 2,122

Saat v = 70 m/s V-HW rata-rata = 2,067 0,0012

Saat v = 110 m/s V-HW rata-rata = 2,048 0,0007

Saat v = 150 m/s V-HW rata-rata = 2,041 0,0005

Saat v = 190 m/s V-HW rata-rata = 2,036

Saat v = 230 m/s V-HW rata-rata = 2,032 0.0003

Berikut merupakan grafik Tegangan terhadap kecepatan angin

Grafik V-HW terhadap v


2.12
2.1 2.08 2.06 2.04 V-HW rata-rata

2.02
2 1.98 0 70 110 150 190 230

Fungsi dari kecepatan angin bisa dicari dengan menggunakan metode least square. Seperti yang sudah diberikan diatas, hubungan antara tegangan, arus, waktu, dan energi adalah sebagai berikut: W = V I t Dan rumus umum dari energi adalah sebagai berikut: W=Fs W = F v t Subtitusikan persamaan tersebut sehingga menjadi: VI=Fv V Jika dimasukkan dalam least square, maka V adalah y, v adalah x, dan adalah m.

Dan persamaannya akan menjadi: y = -0,0003x + 2,098 dengan 2,098 sebagai nilai dari b nilai kesalahan dari m adalah 6,549 x 10-5 dan nilai kesalahan dari b adalah 0,0096

Analisis
Percobaan kali ini dilakukan dengan Rlab. Dimana praktikan tidak perlu berada diruang praktek dan hanya menekan tombol pada komputer untuk menjalankan setiap langkahnya, sehingga secara tidak langsung kesalahan eksperimen pengamatan baik yang sistematis maupun acak dapat diabaikan karena praktikan tidak membaca data langsung dari instrumen, melainkan data tercatat ke komputer. Analisa percobaan, dalam percobaan ini praktikan tidak dapat menentukan kesalahan-kesalahan eksperimental yang ada karena praktikan tidak berada di lingkungan kerja. Namun, kesalahan eksperimental yang paling menonjol dari percobaan ini adalah kesalahan teori. Di dasar teori yang terdapat dalam modul, tercantum persamaan P = V I t, sedangkan dari buku referensi yang saya miliki, Electric Circuit Analysis edisi ke 3 karya David E. Johnson, Johnny R. Johnson, John L. Hilburn, dan Peter D. Scott, mencantumkan bahwa P = V I, sedangkan V I t adalah rumus dari Usaha. Maka dari itu dalam perhitungan data, saya memakai rumus P = V I, bukan P = V I t. Faktor lingkungan juga mengambil peran yang cukup signifikan, walaupun praktikan tidak dapat menentukan faktor lingkungan pastinya, namun data yang didapat cukup beragam dan tidak dapat langsung dimasukkan kedalam rumus. Percobaan ini dilakukan dengan menyalakan fan ke arah Hotwire sebanyak 6 kali dengan konfigurasi kecepatan angin yang berbeda masing-masing selama 10 detik, yaitu 0 m/s, 70 m/s, 110 m/s, 150 m/s, 190 m/s, dan 230 m/s. Data yang nantinya dicatat oleh instrumen adalah tegangan hotwire (V-HW) dan arus hotwire (I-HW). Pengolahan data dari percobaan ini menghasilkan persamaan least square V = -0,0003v + 2,098 dengan prosentase kesalahan sebesar 21,8 % untuk m dan 0,457 % untuk b. Prosentase dari m yang cukup besar kemungkinan disebabkan oleh bentuk dari grafik itu sendiri, dengan rumus V kita bisa mendapatkan F karena nilai dari V, I, dan v sudah kita ketahui. Dari persamaan itu saya menemukan bahwa nilai dari disetiap kecepatan tidaklah tetap, melainkan menurun seiring dengan meningkatnya kecepatan. Hasil dari grafik sebelum pengolahan data menunjukkan bahwa nilai dari V-HW tidak terpengaruh terhadap waktu, karena grafik menunjukkan garis yang cukup untuk dikatakan lurus sejajar terhadap sumbu-x. Yang membuat data tidak konsisten, terutama selain data yang diambil saat v = 0 m/s adalah keadaan dari fan, yang tidak dapat menahan kecepatan yang diminta.

Hasil dari grafik setelah pengolahan data menunjukkan bahwa semakin kencang kecepatan angin yang diberikan, maka semakin kecil tegangan yang berada di hotwire, sedangkan untuk arus menjadi relatif lebih besar. Hal ini bisa dijelaskan dari persamaan yang sudah disubtitusikan: V Dengan asumsi = m, nilai dari V akan mengecil bila nilai v membesar.

Kesimpulan
Hotwire bisa digunakan sebagai sensor kecepatan aliran udara. Persamaan yang digunakan adalah V . Persamaan Least Square yang didapat adalah y = -0,0003x + 2,098. Besar V-HW berbanding terbalik dengan v.

Referensi
1. Giancoli, D.C.; Physics for Scientists & Engeeners, Third Edition, Prentice Hall, NJ, 2000. 2. Halliday, Resnick, Walker; Fundamentals of Physics, 7th Edition, Extended Edition, John Wiley & Sons, Inc., NJ, 2005. 3. Johnson, David E.; Electric Circuit Analysis, Third Edition, John Wiley & Sons, Inc., NJ, 1999.

Link RLab
http://sitrampil4.ui.ac.id/kr01

Vous aimerez peut-être aussi