Vous êtes sur la page 1sur 5

Diri (serf) adalah hubungan kita yang paling intim, jelasnya salah satu dari aspek terpenting dari

pengalaman kita, namun yang paling sulit didefinisikan. Apa yang kita fikir dan kita rasakan tentang diri kita mempengaruhi perawatan yang kita berikan pada diri kita secara fisik dan emosional dan perawatan yang kita berikan pada orang lain. Orang dengan konsep diri yang rendah tidak menghargai perawatan dan sering tidak akan mencari bantuan untuk kesehatan fisik atau emosional. Penderita alabetik yang tidak menjalani perawatan diri, orang dewasa yang secara berulang mengabaikan diet dan tertidur selama infeksi, dan seorang anak yang tidak menjaga kebersihan tubuhnya dengan mandi teratur menunjukan buruknya konsep diri. Anak kecil beresiko mengalami konsep diri yang buruk. Konsep diri adalah pengetahuan individu tentang diri,(mis. saya kuat dalam matematika). Konsep diri adalah citra subjektif dari diri dan percampuran yang kompleks dari perasaan. Konsep diri memberikan kita kerangka acuan yang mempengaruhi manajemen kita terhadap situasi dan hubungan kita dengan orang lain. Kita mulai membentuk konsep diri saat usia muda. Masa remaja adalah waktu yang kritis ketika banyak hal secara kontinu mempengaruhi konsep diri. Jika seorang anak mempunyai masa kanak kanak yang aman dan stabil, maka konsep diri masa remaja anak tersebut secara mengejutkan akan sangat stabil. Ketidak sesuaian antara aspek tertentu dari kepribadian dan konsep diri dapat menjadi sumber konflik. Konsep diri dan persepsi tentang kesehatan sangat berkaitan erat satu sama lain. Klien yang mempunyai keyakinan tenang kesehatan yang baik akan dapat meningkatkan konsep diri. Pernyataan seperti saya kuat seperti seekor kerbau menunjukan bahwa pemikiran orang tersebut tentang kesehatan adalah positif, pemikiran seperti ini penting untuk persepsi diri seseorang. Persepsi diri yang negatif misalnya sudah tidak ada lagi gunanya . Perawatan di rumah sakit, penyakit, pembedahan, perpisahan dari keluarga dan faktor lainya dapat juga mempengaruhi konsep diri. Misalnya amoutasi anggota gerak dapat mengubah citra tubuh. Adaptasi terhadap kejadian diatas termasuk mengintegrasikanperubahan tubuh kedalam konsep fisik diri, yaituh citra tubuh. TINJAUAN TENTANG KONSEP DIRI Konsep diri di kembankan melalui proses yang sangat kompleks yang melihatkan banyak variabel. Keempat komponen konsep diri adalah identitas, citra tubuh, harga diri dan peran. Konsep diri adalah repersentasi fisik seorang individu , pusat inti dari aku dimana semua persepsi dan pengalaman teroganisasi. Konsep diri adalah kombinasi dinamis yang di bentuk selama bertahun tahun dan didasarkan pada har berikut: 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. Reaksi oran lain terhadap tubuh seseorang Persepsi yang berkelanjutan tentang reaksi orang lain terhadap diri Hubungan diri dan orang lain Struktur kpribadian Persepsi terhadap stimulus yang mempunyai dampak pada diri Pengalaman baru atau sebelumnya Perasaan saat ini tentang fisik, emosional dan ssial diri Harapan tentang diri

Konsep diri memberi rasa kontinuitas, dan konsisten pada seseorang. Konsep diri yang sehat mempunyai tingkat kestabilan yang tinggi dan membangkitkan perasaan negatif / positif yang ditujukan pada diri. Identitas kita membentuk salah satu dari keempat prinsip yang terintegrasi dari konsep diri. Orang menyadari bila mereka benar benar diri mereka atau berperilaku dengan cara tertentu karena hal ini diharapkannya. Menjadi diri sendiri adalah hal yan terpenting dari identitas. Identitas sering di dapat dari observasi diri seseorang dan dari apa yang kita katakan tentang diri kita. Orang dewasa yang penting dan berpengaruh sering memberi identitas pada anaknya sampai anak mampu melakukan observasi diri secara mandiri itulah sebabnya mengapa akan sangat berbahaya mengatakan pada seseorang anak kamu bodoh. Bagi anak mungkin sulit atau tidak mungkin membuat sesuatu penilaian bahwa hal ini adalah tidak benar, sehingga anak memasukan pernyataan negatif ini kedalam identitasnya. Ketika kita berfikir tentang diri kita secara fisik. Gambaran mental kita adalah citra tubuh kita. Gambaran mental ini tidak harus sesuai dengan struktur tubuh. Citra tubuh adalah bagian dari konsep diri yang mencakup sikap dan pengalaman yang berkaitan dengan tubuh, termasuk pandangan tentang maskulinitas dan femininitas, kegagalan fisik, daya tahan dan kapabilitas. Citra tubuh berkembang secara bertahap selama beberapa tahun sejalan dengan anak belajar mengenal tubuh dan struktur mereka, fungsi, kemampuan dan keterbatasan mereka. Citra tubuh dapat berubah dalam beberapa jam, hari minggu dan bulan bergantung pada stimuli eksternal pada tubuh dan perubahan aktual dalam penampilan, struktur atau fungsi. Cara orang lain melihat tubuh kita juga mempunyai pengaruh. Misalnya seorang suami yang berkuasa dan kasar mungkin akan mengatakan kepada istrinya bahwa ia jelek dan tidak ada orang lain yang mengiginkan dirinya. Selama bertahun tahun perkawinanya, ia percaya citra tubuhnya dan memasukanya kedalam konsep dirinya. Dalam kasus perubahan fisik, jika perawat menunjukan penerimaan terhadap jaringan parut akibat mastektomi, msalnya wanita ini akan memasukkan perubahan fisik ini secara lebih positif, gambaran keseluruhan tentang dirinya, hanya karena hal ini yang ditunjukan leh perawat kepadnya. Jika anggota keluarga bereaksi dengen menunjukan rasa jijik terhadap anggota gerak yang diamputasi, maka klien dapat mempunyai citra diri yang negatif. Klien akan secara cermat mengamati reaksi orang lain terhadap luka dan jaringan parut yang terdapat pada tubuh mereka. Sangat penting bagi perawat untuk memantau respons yang ditujukan pada klien, pernyataan seperti luka ini sembuh dengan baik dapat sangat menguatkan citra tubuh klien. Harga diri berasal dari dua sumber yaitu diri sendiri dan orang lain. Hargadiri brgantug pada kasih sayang dan penerimaan. Harga diri mencakup penerimaan diri sendiri karena nilai dasar, meski lemah dan terbatas. Seseorang yang menghargai dirinya dan merasa dihargaioleh orang lain biasanya mempunyai harga diri yang tinggi. Seseorang yang merasa tidak berharga dan menerima sedikit respek dari orang lain biasanya mempunyai harga diri yang rendah. Orang mempunyai persepsi diri yang di dasarkan pada status kesehatan yang dirasakan, jender, usia, latar belkang, peran keluarga, pekerjaan dan peran sosial, dan pengunaan waktu liburan. Biasanya aspek diri yang berbeda ini adalah yang umum bagi kita semua. Perasaan tentang diri kita untuk sebagian besar cenderung cukup konstan, bahkan ketika hari baik / buruk. Konsisten akan tetap, bahkan ketika seseorang diterima dengan cara yang berbeda oleh seseorang.

SOROTAN PENELITIAN APSTRAK PENELITIAN DIRI adalah slah satu yang paling banyak di teliti dalam psikologi. Banaji telah menelaah studi tentang diri dari tahun 1987 1994. Riset terbaru meneliti bagaimana diri menjadi fokus dari perilaku kita dengan suatu penekanan pada situasi sosial spesifik. Riset ini juga meneliti pengetahuan diri dan perbaikan diri (keinginan untuk membawa diri seseorang lebih dekat pada yang seharusnya). Perubahan jangka panjang dalam konsep diri sulit untuk di capai tetapi sudah ada banyak penelituan hasilnya menunjukan perubahan secara temporer dalam konsep diri. Sering perubahan dalm konsep diri terjadi selama transisi hidup berubah. Ketika seseorang duharuskan untuk mengetahui pengetahuan diri, perbaikan diri, peningkatan diri maka mereka termotifasi untuk melakukanya. Kita tampaknya ingin menjadi gambaran ideal dari diri kita mencari hal hal yang membawa kita lebih dekat pada diri ideal kita. Minat penelitian termasuk juga topik tentang persentasi diri. Beberapa studi telah menunjukan bahwa ketika terpanjan pada suatu ancaman efaluatif seseorang dengan harga diri yang tinggi akan lebih asertif dan seseorang yang harga diri rendah akan lebih melindungi diri dalm tindakan mereka. Juga mereka dengan harga diri yamg tinggi telah menunjukan mengambil resiko lebih besar. IMPLIKASI PRAKTIK 1. Sering perubahan pada diri bersifat sementara oerubahan jangka panjang membutuhkan dukungan kontinu dari perawat pada individu untuk mengubahnya, dukungan berkelanjutan untuk orang terdekat klien juga diperlukan 2. Periode transisi sepeni dari sehat mejadi sakit dapat menjadi periode dimana banyak sekali perubahan yang terjadi dalam diri. Penting bagi perawat untuk mengenali periode ini, selain mengenali tahapan perkembangan normal. 3. Orang dengan harga diri yang tinggi biasanya lebih asertif dan akan mengambil resiko lebih besar. Klien seperti ini akan mengatakan pada perwat tentang kebutuhan mereka 4. Klien dengan harga diri rendah mungkin hampir tidak pernah mengekpresikan tentang kebutuhan mereka.

Kemampuan untuk bekerja adalah suatu bagian yang penting dari konsep diri. Sering seseorang yang sakit merasa senang tentang ketidakberdayaan. Perawat harus menerima orang yang sakit dengan dsikap menghargai dan menjunjung martabat. Penerimaan perawat kepada klien sebagai seorang individu dengan sikap menghargai dan menjunjung martabat sangat penting dalam menolong meningkatkan harga diri. KOMPONEN KONSEP DIRI Konsep diri dapat menggambarkan dalam istilah rentang dari kuat sampai lemah atau dari positif sampai negative, bergantung pada kekuatan individu dari keempat komponen konsep dirinya.

Identitas Identitas mencakup rasa internal tentang individualitas, keutuhan, dan konsistensi dari seseorang sepanjang waktu dan dalam berbagai situasi.nkarena konsep tentang identitas mencakup konstansi dan kontinuitas. Identitas menunjukan menjadi lain dan terpisah dari orang lain namun menjadi diri yang utuh dan unik. Anak belajar tentang nilai, perilaku dan peran yang diterima sesuai kultur. Anak mengidentifikasi pertama kali dengan orang tua. Kemudian dengan guru, teman seusia, dan pahlawan pujaan. Untuk membentuk identitas, anak harus mampu untuk membawa semua perilaku yang dipelajari kedalam keutuhan yang koheren, konsisten, dan unik ( erikson 1963 ). Rasa identitas ini secara kontinu timbul dan dipengaruhi oleh situasi sepanjang hidup. Selama masa remaja tugas emosional utama seseorang adalah perkembangan rasa diri, atau identitas. Banyak terjadi perubahan fisik, emosional, kognitif dan social. Jika remaja tidak dapat memenuhi harapan dorongan diri pribadi dan social yang membantu mereka mendefinisikan tentang diri, maka remaja ini dapat mengalami kebingungan identitas. Seseorang dengan rasa identitas yang kuat akan merasa bukan terbelah. ( erikson 1963 ) Pencapaian identitas diperlukan untuk hubungan yang intim karena identitas seseorang diekspresikan dalam berhubungan dengan orang lain. Seksualitas adalah bagian dari identitas seseorang. Identitas seksual adalah gambaran seseorang tentang diri sebagai pria atau wanita dan makna dari gambaran ini. Gambaran ini dan maknanya bergantung pada nilai yang ditetapkan secara cultural yang dipelajari melalui sosialisasi. Citra Tubuh Citra tubuh membentuk persepsi seseorang tentang tubuh, baik secara internal maupun eksternal. Persepsi ini mencakup perasaan dan sikap yang ditunjukan pada tubuh. Citra tubuh dipengaruhi oleh pandangan pribadi tentang karakteristik dan kemampuan fisikndan oleh persepsi dari pandangan orang lain. Citra tubuh dipengaruhi oleh pertumbuhan kognitif dan perkembangan fisik. pertumbuham. Perubahan perkembangan yang normal seperti pertumbuhan dan penuaan mempunyai efek penampakan yang lebih besar pada tahun dibandingkan dengan aspek lainnya dari konsep diri. Citra tubuh anak usia sekolah berbeda dengan citra tubuh seorang bayi. Salah satu perbedaan yang mencolok adalah kemampuan untuk berjalan. Perubahan ini bergantung pada kematangan fisik. Perubahan hormonal terjadi selama masa remaja dan

akhir tahun kehidupan juga mempengaruhi citra tubuh ( mis. Menopause selama masa dewasa tengngaruhi citra tubuh ). Penuaan mencakup penurunan ketajaman penglihatan, pendengaran, dan mobilitas perubahan ini dapat mempengaruhi citra tubuh. Sikap dan nilai cultural dan social juga mempengaruhi citra tubuh. Muda, cantik, dan utuh adalah hal hal yang ditekankan dalam masyarakat amerika, fakta yang selalu ditayangkan dalam program televisi, film bioskop, dan periklanan. Dalam kultur timur penuaan dipandang secara sangat positif karena orang dengan usia tua dihormati. Kultur barat telah dibiasakan untuk takut dan ketakutan terhadap proses penuaan yang normal. Misalnya menapouse di alam kultur yang lain dipandang sebagai waktu dimana wanita mencapai kekuasaan dan kebijaksanaan. Akhir akhir ini dalam kultur barat menopause adalah waktu ketika wanita kurang disenangi dalam masalah seksual. Namun demikian, hal ini bukan lagi menjadi keyakinan yang umum dan wanita menopause dan postmenopause mempertahankan rasa tentang diri mereka dan ketertarikan mereka sendiri bahkan lebih kuat. Citra tubuh bergantung hanya pada sebagian pada realitas tubuh.seseorang umumnya tidaak mengadaptasi dengan cepat terhadap perubahan dalam fisik tubuh. Perubahan fisik mungkin tidak dimasukan kedalam citra tubuh ideal dalam seseorang. Sering, misalnya saja, seseorang yang telah mengalami peurunan berat badan tidak menganggap diri merehka kurus. Lansia sering mengatakan bahwa mereka merasa tidak berbeda tetapi ketika mereka melihat dirinya dalam cermin, mereka terkejut dengan kulit byang keriput dan rambut memutih. Sering orang yang dulunya kurus dan mengalami peningkatan berat badan yang besar merasa bahwa mereka tetap dengan berat badan sebelumnya sampai diingatkan oleh pakaian yang semuanya menjadi kekecilan atau ketika mereka bercermin. Harga Diri Harga diri berdasarkan pada factor internal dan eksternal. Harga diri atau rasa kita tentang nilai diri. Rasa ini adalah suatu evaluasi dimana cseseorang membuat atau mempertahankan diri. Menurut erikson ( 1963 ), anak anak kecil mulai mengembangkan rasa berguna atau industry dengan belajar untuk bertindak pada inisiatif mereka sendiri.

Vous aimerez peut-être aussi