Vous êtes sur la page 1sur 5

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Air adalah zat atau materi atau unsur yang penting bagi semua bentuk kehidupan yang diketahui sampai saat ini di bumi, tanpa air tak satupun mahluk hidup di bumi ini dapat bertahan. Namun air juga bisa menjadi bencana yang dapat membahayakan mahluk hidup seperti air bah atau banjir. Di zaman modern seperti sekarang ini, selain untuk meringankan kerja manusia, alat-alat yang digunakan oleh manusia diharapkan mempunyai nilai lebih daripada hanya untuk meringankan kerja manusia. Nilai lebih itu antara lain adalah kemampuan alat tersebut untuk lebih menghemat tenaga dan waktu yang diperlukan manusia dalam melakukan suatu kegiatan. Sebagai contoh untuk membuka pintu air pada bendungan harus dilakukan dengan menggerakkan pintu tersebut dengan tangan. Hal ini membutuhkan tenaga dan waktu yang sebenarnya dapat dihemat bila ada sebuah peralatan elektronik yang dapat membuka atau menutup pintu air secara otomatis. Pintu air dikendalikan oleh manusia, yang bertugas menjaga supaya air dalam bendungan tetap stabil. Dalam hal ini air tidak kurang dan tidak melebihi batas yang sudah ada. Oleh karena itu, petugas penjaga pintu air harus siap siaga setiap saat. Tapi sangat tidak mungkin petugas itu setiap saat ada untuk menjaga pintu air tersebut. Alangkah baiknya apabila pengendalian pintu air pada bendungan atau waduk bekerja secara otomatis kerena perubahan volume air

Universitas Sumatera Utara

yang selalu berubah-ubah dalam periode waktu yang tidak menentu. Alat ini berguna sebagai pengganti sebagian atau bahkan seluruh kerja dari seorang operator.

Dipilihnya ide ini karena masih banyak digunakan pengendali pintu air bendungan yang menggunakan teknik manual, menggunakan tenaga manusia untuk membuka dan menutup pintu air. Oleh karena itu dibuat alat ini untuk meringankan pekerjaan serta memudahkan dalam pegawasan terhadap air yang berada dalam bendungan tersebut. Dengan alat ini maka perubahan volume air dapat dideteksi dan alat ini dapat langsung melakukan tindakan untuk pengendalian volume air tersebut yang dapat bergerak membuka dan menutup aliran air jika debit air melebihi batas level ketinggian air dengan sendirinya sehingga pengendalian volume air akan semakin mudah dan stabil.

Alat ini bekerja berdasarkan ketinggian level air yang dideteksi oleh sensor air. Lebarnya pembukaan pintu air akan disesuaikan dengan tingginya level air yang telah dicapai, pintu kanal banjir akan semakin lebar terbuka apabila level ketinggian air semakin tinggi.

Berdasarkan uraian diatas maka penulis tertarik untuk menyusun skripsi minor ini dengan judul Aplikasi Sensor Pelampung Pada Sistem Pengontrolan Pintu Air Otomatis Pada Bendungan Berbasis Mikrokontroller AT89S51.

Universitas Sumatera Utara

1.2. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian yang terdapat dalam latar belakang di atas, maka dalam laporan tugas akhir ini akan dibuat sebuah prototipe pengendali pintu kanal banjir pada bendungan yang dapat dibuka dengan menggunakan motor penggerak. Alat ini juga menggunaan sensor pelampung sebagai acuan seberapa lebar pintu kanal bajir akan dibuka.

Pada alat ini akan digunakan sebuah mikrokontroler AT89S51, sebuah motor, dan dua buah sensor air. Mikrokontroler AT89S51 sebagai otak dari system yang berfungsi menerima sinyal dari pemancar dan menggerakkan motor untuk membuka/menutup pintu. Motor yang akan digunakan adalah motor stepper yang dapat diatur perputarannya (dapat berputar kekanan/kekiri) sehingga dapat mengendalikan pergerakan pintu (membuka dan menutup). Pintu akan terbuka secara otomatis apabila ada sensor air dalam keadaan aktif.

1.3

Tujuan Penulisan

Adapun tujuan dari penulisan tugas akhir ini adalah sebagai berikut: 1. Memahami prinsip kerja sensor air sederhana (sensor pelampung). 2. Memahami prinsip kerja mikrokontroller AT89S51 sebagai tempat

pemprosesan data dari pemancar ke penerima. 3. Memahami prinsip kerja dari motor stepper sebagai motor penggerak pintu.

Universitas Sumatera Utara

1.4

Batasan Masalah

Penulisan laporan tugas akhir ini dibatasi pada: 1. Studi cara kerja rangkaian penerima yang meliputi diagram blok dan menguraikan secara umum fungsi dari masing-masing komponen utama dalam blok tersebut. 2. Mikrokontroler yang digunakan yaitu AT89S51. 3. Sensor pelampung sebagai acuan bergeraknya pintu otomatis bendungan..

1.5

Sistematika Penulisan

Untuk mempermudah pembahasan dan pemahaman maka penulis membuat sistematika pembahasan bagaimana sebenarnya prinsip kerja dari rangkaian penerima, maka penulis menulis laporan ini sebagai berikut:

BAB

1.

PENDAHULUAN Meliputi latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan dari penulisan, batasan masalah, dan sistematika penulisan.

BAB

2.

DASAR TEORI Dalam bab ini dijelaskan tentang teori pendukung yang digunakan untuk pembahasan dan cara kerja dari rangkaian. Teori pendukung itu antara lain tentang mikrokontroller AT89S51 (hardware dan software),

Universitas Sumatera Utara

bahasa program yang digunakan, serta cara kerja dari rangkaian penerima. BAB 3. RANCANG BANGUN DAN PROGRAM Dalam bab ini meliputi perancangan dari alat, yaitu diagram blok dari rangkaian, skematik dari masing masing rangkaian dan diagram alir dari program yang akan diisikan ke dalam mikrokontroller AT89S51.

BAB 4.

PENGUJIAN ALAT DAN RANGKAIAN Pada bab ini akan dibahas hasil analisa dari rangkaian dan sistem kerja alat, penjelasan mengenai program program yang digunakan untuk mengaktifkan rangkaian, dan penjelasan mengenai program yang diisikan ke dalam mikrokontroller AT89S51.

BAB 5.

KESIMPULAN DAN SARAN Bab ini merupakan penutup yang meliputi tentang kesimpulan yang didapat dari pembahasan ang dilakukan dari tugas akhir ini dan saran yang diberikan demi kesempurnaan dan pengembangan pada masa yang akan datang.

Lampiran Lampiran Berisi lembar datasheet sebagai informasi dan acuan pembuatan sistem.

Universitas Sumatera Utara

Vous aimerez peut-être aussi