Vous êtes sur la page 1sur 11

TEMBAGA

DISUSUN OLEH : HANAN NUR RAHMAH NIM : I0111048 FAKULTAS TEKNIK SIPIL UNS

I. LATAR BELAKANG
Teknik sipil merupakan suatu bidang dimana kita akan mempelajari banyak hal. Tidak hanya mempelajari apa teknik itu sendiri, dalam teknik sipil kita perlu mengetahui mengenai matematika, fisika, bahasa asing dan tentunya sumber daya alam. Sumber daya alam menjadi faktor penting yang perlu dikaji dan dipertimbangkan dalam dunia per-sipilan. Oleh karena itu, mahasiswa teknik sipil perlu mengetahui mengenai keadaan alam dan sumber dayanya. Karena saat kita terjun di dunia kerja, bidang teknik sipil akan menuntut kita untuk bekerja sama dengan alam. Dalam bekerja, akan banyak bahan dari alam yang akan kita pakai. Contohnya: besi, tembaga, baja, dan masih banyak lagi. Oleh karena itu kita harus mengetahui lebih dalam mengenai bahan-bahan alam tersebut agar kita dapat memanfaatkannya dengan baik dan benar. Dalam rangka pembelajaran dan mengenal lebih dekat bahan dari alam yang biasa dipakai di dunia teknik sipil, maka saya akan membahas tembaga. Tembaga menjadi salah satu elemen yang banyak dipakai dalam dunia teknik sipil. Dengan membahas tembaga, diharapkan para pembaca terutama saya sendiri mengetahui lebih dalam tentang apa itu ilmu logam, menganalisis sifat bahan dan tentu saja tembaga itu sendiri.

II. PERMASALAHAN
Hal-hal yang akan dibahas pada kali ini meliputi: Sifat-sifat bahan pada tembaga Pendekatan ilmu logam pada tembaga

2|Tembaga

III. PEMBAHASAN
Tembaga adalah salah satu logam pertama yang diketahui oleh masyarakat. Masyarakat mesir telah membuat pisau dan senjata dari tembaga sejak 8000 tahun yang lalu. Nenek moyang kita akhirnya mempelajari bagaimana memadukan tembaga dengan logam lainnya untuk memperbaiki kekuatan dan kekerasannya. Sehingga dimulailah zaman perunggu sekitar 1800 sebelum masehi. Sejak saat itu, tembaga dan paduannya telah menjadi sesuatu yang penting bagi kehidupan manusia sampai saat ini. Tembaga atau copper memiliki nama kimia cuprum atau disingkat Cu. Keterdapatan tembaga di alam sebagai native copper termasuk jarang. Sebagian besar berasosiasi dengan sulfur atau produk teroksidasi dari mineral tersebut. Tembaga adalah salah satu logam non-ferrous yang paling penting. Tembaga digunakan baik murni atau paduan dengan logam lain. Warnanya kemerahan, dengan wajah-berpusat struktur kisi kubik. Tembaga adalah bahan penting dan tak tergantikan dalam banyak aplikasi karena sifat fisik dan mekanik, di antaranya konduktivitas listrik dan termal yang tinggi, ketahanan korosi yang tinggi. Sifat Struktur Tembaga adalah logam liat yang dapat digerakkan dan padat. Warnanya merah dan dapat diupam hingga menjadi lebih bagus. Dalam keadaan dingin atau panas tembaga dapat digiling sehingga menjadi lembaran tipis dan dapat ditarik sehingga menjadi kawat. Tembaga sedikit lebih berat daripada baja tapi sangat lebih ringan daripada timah. Tembaga memiliki kemampuan yang kuat untuk mengikat logam lain yang meningkatkan sifat mekanik dan kimia dan sifat fisik. A. Sifat Mekanis Sifat mekanis adalah kemampuan bahan untuk menahan bahan-bahan yang dikenakan. Cara mengetahui sifat mekanis tembaga bisa dilakukan dengan cara berikut: pertama-tama buat batang percobaan sedemikian rupa sehingga dapat ditentukan diameter dan panjangnya untuk diketahui kekuatan tariknya, kekuatan lengkungannya dan kekerasannya. Berat Spesifik lb/ft3 Tembaga 556 kN/m3 87 Kerapatan Massa Slugs/ft3 17 Kg/m3 8900

B. Sifat Kimia
3|Tembaga

Sifat kimia adalah sifat bahan yang berhubungan perubahan kimia oleh proses kelarutan pada larutan garam, basa, asam dan proses pengoksidasian terhadap bahan tersebut. Beberapa sifat kimia tembaga: 1) Tembaga merupakan unsur yang relatif tidak reaktif sehingga tahan terhadap korosi. Pada udara yang lembab permukaan tembaga ditutupi oleh suatu lapisan yang berwarna hijau yang menarik dari tembaga karbonat basa, Cu(OH)2CO3. 2) Pada kondisi yang istimewa yakni pada suhu sekitar 300 C tembaga dapat bereaksi dengan oksigen membentuk CuO yang berwarna hitam. Sedangkan pada suhu yang lebih tinggi, sekitar 1000 C, akan terbentuk tembaga(I) oksida (Cu2O) yang berwarna merah. 3) Tembaga tidak diserang oleh air atau uap air dan asam-asam nooksidator encer seperti HCl encer dan H2SO4 encer. Tetapi asam klorida pekat dan mendidih menyerang logam tembaga dan membebaskan gas hidrogen. Hal ini disebabkan oleh terbentuknya ion kompleks CuCl2(aq) yang mendorong reaksi kesetimbangan bergeser ke arah produk.

Asam sulfat pekatpun dapat menyerang tembaga, seperti reaksi berikut

4) Asam nitrat encer dan pekat dapat menyerang tembaga, sesuai reaksi

5) Tembaga tidak bereaksi dengan alkali, tetapi larut dalam amonia oleh adanya udara membentuk larutan yang berwarna biru dari kompleks Cu(NH3)4+. 6) Tembaga panas dapat bereaksi dengan uap belerang dan halogen. Bereaksi dengan belerang membentuk tembaga(I) sulfida dan tembaga(II) sulfida dan untuk reaksi dengan halogen membentuk tembaga(I) klorida, khusus klor yang menghasilkan tembaga(II) klorida. C. Sifat Fisika
4|Tembaga

Sifat fisika adalah kelakuan bahan karena bahan mengalami peristiwa peristiwa fisika seperti adanya pengaruh panas/listrik. Tegangan Leleh y ksi Tembaga: Keras Ditarik Lunak (dilunakkan) Tembaga Berilium 48 8 110 330 55 760 55 33 120 380 230 830 10 50 4 9,4 17,0 MPa Tegangan Batas u ksi MPa Persen Pemanjangan (panjang ukuran 50 mm) Koefisien Muai Panas 10-6/F 9,2-9,8 10-6/C 16,6-17,6

1) Tembaga merupakan logam yang keras bila tidak murni. 2) Mudah ditempa (liat) dan bersifat mulur sehingga mudah dibentuk menjadi pipa, lembaran tipis dan kawat. 3) Konduktor panas dan listrik yang baik, kedua setelah perak. D. Sifat Listrik Sifat listrik adalah suatu sifat tahanan dari suatu bahan terhadap aliran listrik. Benda yang merupakan konduktor yang baik seperti logam memiliki memiliki sifat tahanan terhadap aliran listrik yang rendah. Begitu juga dengan tembaga. Tembaga dikenal sebagai konduktor yang sangat baik. Nomor kedua setelah perak (silver). Oleh karena itu, tembaga juga mempunyai sifat tahanan terhadap aliran listrik yang rendah. Berikut adalah tabel perbandingan ketahanan tembaga kepada listrik dibandingkan dengan bahan-bahan lainnya pada suhu 20C:

Material

Resistivity /

5|Tembaga

( m)

silver copper aluminium pyrex glass quartz silicon

1.6 10-8 1.7 10-8 3.2 10-8 1012 5 1016 6.4 x 102

Sifat tahanan terhadap listrik ini juga bisa dipengaruhi oleh suhu dan kandungan murni material. E. Sifat Teknologi Sifat teknologi adalah sifat bahan yang berhubungan dengan suatu proses pengolahan bahan tersebut. Kali ini saya akan membahas salah satu prosesnya yaitu proses pengelasan/welding tembaga. Tembaga bisa dilas dengan memuaskan tanpa atau dengan dilapisi elektroda. Tembaga bebas oksigen dapat dilas dengan hasil yang lebih seragam daripada tembaga dengan bantalan oksigen, yang cenderung menjadi rapuh saat dilas. Karena konduktivitas termal yang tinggi dari tembaga, arus pengelasan yang diperlukan lebih tinggi dari yang dibutuhkan untuk baja, dan sebelumnya, diperlukan pemanasan logam dasarnya. Tembaga memiliki beberapa karakteristik yang sama dengan Alumunium namun tembaga dapat di las. Ada beberapa sifat yang harus diperhatikan dalam mengelas tembaga karena beda dengan mengelas baja karbon. Paduan tembaga memiliki sifat yang memerlukan perhatian khusus saat pengelasan. Ini adalah: (1) konduktivitas termal tinggi. (2) koefisien ekspansi termal yang tinggi. (3) titik leleh yang relatif rendah. (4) rapuh pada suhu tinggi. (5) logam yang dicairkan sangat cair (6) konduktivitas listrik tinggi. (7) kekuatan saat bekerja di suhu dingin. Salah satu cara pengelasan tembaga adalah sebagai berikut:
6|Tembaga

Gas Metal-Arc (MIG) Welding (GMAW). Proses gas metal arc welding digunakan untuk mengelas tembaga yang tembaga. Proses ini lebih cepat, mempunyai tingkat endapan yang lebih tinggi, dan menghasilkan lebih sedikit penyimpanga. Proses ini dapat menghasilkan las dengan kualitas tinggi di segala posisi. Proses ini menggunakan arus langsung elektroda positif.

Pembuatan Tembaga Salah satu cara pembuatan tembaga adalah sebagai berikut: Bijih-bijih tembaga dipersiapkan dengan memanaskan berulang-ulang. Kemudian bijih-bijih tersebut dilebur dengan batu bara di dalam nyala api sehingga menjadi batu-tembaga. Untuk menjadikan lebih murni, maka batu-batu tembaga ini dipanaskan dan dilebur kembali. Waktu melebur di dalam sebuah dapur corong, maka akan terjadi tembaga hitam dengan kadar 90%-95% dan selebihnya Fe dan S. Batu tembaga yang sudah dilebur terkadang diubah di dalam sebuah konvetor hingga menjadi tembaga-konvetor dengan kadar 90% Cu. Tembaga-hitam dan tembaga-konvetor diperhalus di dalam sebuah dapur-api dan selanjutnya dituangkan di dalam kokil. Di dalam kokil, tembaga membeku menjadi balokbalok yakni tembaga perdagangan (99% Cu). Apabila pekerjaan memperhalus dikerjakan secara elektrolitis, maka akan diperoleh tembaga-elektrolit dengan kadar 100% Cu yang mempunyai daya hantar listrik yang terbaik. Selain cara diatas ada juga cara yang disebut teknis smelting. Penjelasan teknis smelting: Bijih dipanaskan dibakar dengan udara yang cukup sehingga air terpisah dan oksida logam murni tertinggal. Logam oksida kemudian direduksi melalui pemanasan tanpa adanya udara. Proses ini disebut Basemerisasi terhadap Cu. Logam Cu yang yang didapatkan berupa lelehan. Lantas lelehan Cu itu disembur dengan oksida sulfur. Hasilnya akan menjadi logam beku tapi masih kotor sehingga harus dibersihkan dulu melalui proses elektrolisis. Proses smelting ini juga disebut solution extraction (SX). yang kemudian dilanjutkan dengan elektrolisis atau electrowinning (EW) yang proses sederhananya seperti penyepuhan menggunakan anoda dan katoda. Dari sanalah diperoleh tembaga murni. Paduan dan Kegunaan Ada 2 macam paduan tembaga yang sama pentingnya dengan tembaga itu sendiri. Paduan ini adalah:

7|Tembaga

1. Perunggu Perunggu adalah paduan kepal atau paduan tuang yang tahan terhadap korosi dan mempunya daya luncur dan daya hantar yang baik untuk arus listrik. Mempunyai kadar 78-96% Cu, 22-24% Sn dan selain itu adalah campuran tambahan seperti Pb, Al dll. A. Perunggu Bebas Seng Dinamakan juga perunggu-tulen atau perunggu-timah. Perunggu bebas seng adalah perunggu tuang daru Cu ditambah 10-20% Sn tanpa campuran bahan lain. Perunggu ini biasanya digunakan untuk: - Kutub yang harus mempunyai syarat tinggi terhadap korosi dan keteguhan - Bantalan-bantalan yang harus memiliki syarat tinggi untuk sifat luncur - Bantalan-bantalan tekan dengan syarat tinggi untuk kekerasan B. Perunggu-Seng Perunggu-Seng adalah perunggu tembaga-timah dengan tambahan 2-7% seng (Zn), dipakai terutama untuk bantalan-bantalan (campuran tuang). C. Perunggu Alumunium Perunggu ini merupakan campuran dari Cu, Al dan Fe dengan tambahan zat lain. Perunggu ini tahan terhadap korosi bahan-bahan kimia tertentu, karena itu untuk aparataparat kimia. 2. Loyang Loyang adalah paduan tembaga-seng. A. Loyang-Tuang Mempunyai kadar Cu 60%-80% sisanya Zn. Sering dicampur dengan 3% Pb karena loyang tuang terlalu rapuh. B. Loyang Patri Untuk mematri tembaga, perunggu dan loyang mempunyai kadar Cu 40-60% sisanya Zn. Tambahan timah atau perak akan mempertinggi sifat menjadi cair, tambahan lagi perak (Ag) menjadikan loyang patri dapat ditempa. Paduan-paduan dengan kadar 45% Ag adalah untuk pekerjaan halus.

8|Tembaga

Kegunaan tembaga antara lain: a) Sebagai bahan untuk kabel listrik dan kumparan dinamo. b) Paduan logam. Paduan tembaga 70% dengan seng 30% disebut kuningan, sedangkan paduan tembaga 80% dengan timah putih 20% disebut perunggu. Perunggu yang mengandung sejumlah fosfor digunakan dalam industri arloji dan galvanometer. Kuningan memiliki warna seperti emas sehingga banyak digunakan sebagai perhiasan atau ornamen-ornamen. Sedangkan perunggu banyak dijadikan sebagai perhiasan dan digunakan pula pada seni patung. Kuningan dan perunggu berturut-turut seperti yang tertera pada gambar

c) Mata uang dan perkakas-perkakas yang terbuat dari emas dan perak selalu mengndung tembaga untuk menambah kekuatan dan kekerasannya. Gambar mata uang yang terbuat dari emas:

d) Sebagai bahan penahan untuk bangunan dan beberapa bagian dari kapal. e) Serbuk tembaga digunakan sebagai katalisator untuk mengoksidasi metanol menjadi metanal.
9|Tembaga

IV. KESIMPULAN
Tembaga sebagai salah satu logam terpenting yang sering digunakan oleh manusia. Manusia terus mempelajari bagaimana mengolah tembaga menjadai sesuatu yang bermanfaat bagi kehidupan. Salah satunya adalah membuat paduan-paduan tembaga. Paduan-paduan tembaga juga tak kalah menjadi hal yang sangat berguna bagi masyarakat. Sebelum menggunakan tembaga, manusia harus mengetahui terlebih dahulu sifat-sifat tembaga itu sendiri agar lebih mudah dan hasil akhir akan lebih baik. Dari yang saya dapatkan dan coba pelajari, sifat-sifat tembaga banyak yang menguntungkan diantaranya kuat dan konduktor listrik yang baik.

10 | T e m b a g a

V. DAFTAR PUSTAKA
Budinski, Kenneth G., Michael K. Budinski (1999). Engineering Materials: Properties and Selection Sixth Edition. New Jersey: Prentice Hall, Inc. Gere, James M., Stephen P Timoshenko (1996). Mekanika Bahan: Jilid I Edisi Kedua. Jakarta: Erlangga. http://www.technobig.com http://www.arcraftplasma.com http://en.wikipedia.org

11 | T e m b a g a

Vous aimerez peut-être aussi