Vous êtes sur la page 1sur 14

AKHIR PENANTIAN CINTAKU

Adegan 1 Dengan penuh semangat, Laras mengembangkan senyuman terbaiknya. Saat memasuki gerbang sekolah. Ini hari pertamanya resmi menjadi pelajar di SMA favorit di Kotanya. Setelah 5 hari menjalani masa Orientasi. Laras langsung menuju kelas Xf, ruangan kelas barunya. Disana Laras bertemu Kurnia, temannya. Laras : assalamulaikum.. pagi nia! Kurnia : walaikumsalam! wah..wah.. ceria sekali kamu sekarang! Laras : Tentu saja! Kan hari pertama sekolah,, kelas baru, pelajaran baru, pengalaman baru, juga teman baru! Kurnia : iya,, tapi kalau sudah bertemu teman baru, teman lama jangan di lupakan.. Tiba-tiba Rangga lewat di depan kelas, Laras pun terpesona melihatnya dan mengabaikan perkataan Kurnia barusan. Kurnia : hellow, Ras.. ada apa sih?? Laras : (kaget) eh,, ah..? kamu bicara apa tadi Nia? Kurnia : Laras... Laras kamu melamun kenapa sampai begitu..? Aku tidak mau ya laras.. kalau sampai ayam-ayam ku mati gara-gara kamu melamun seperti tadi!! Laras : memangnya kamu punya ayam?? Sejak kapan?? Kurnia : hehe.. kan perumpamaan Ras! Kamu memperhatikan siapa sih tadi?? Ada selebriti ya?? Laras : eleh..eleh.. ada perumpamaan segala! Aku tidak memperhatikan siapa-siapa, udahlah.. kenapa kita jadi membicaraka hal yang tidak penting! Setelah satu persatu teman sekelasnya masuk, tak lama kemudian guru pun masuk, dan mereka mulai belajar. * * * Adegan 2 Saat berjalan pulang.. Brukk!!! Buku-buku Laras berjatuhan, akibat bertabrakan dengan seseorang. Rangga Laras Rangga Laras Rangga : Aduh..! maaf ya! Aku tidak sengaja, kamu tidak apa-apa kan? : eh, i..iya, nggak apa-apa kak : maaf ya benar kan nggak apa-apa : iya kak : ah.. jangan panggil kakak, aku kelas 1 juga, kenalkan, aku Rangga kelas X d, kalau kamu? Laras : a..aku Laras, Xf. Rangga : oh,iya ini bukunya, sekali lagi maaf ya Ras Laras : terimakasih, sama-sama ngga.. Rangga berlalu pergi Laras pun berjalan pulang, selama perjalanan, Laras terus saja tersipu-sipu.Tidak pernah dia menyangka akan bertemu dengan cara seperti ini dengan cinta pertamanya yang sudah lama di sukainya, semenjak kelas 2 SMP, ini pertama kalinya dia bertemu dan bertatapan langsung dengan Rangga.Hatinya sungguh bahagia saat ini.

* Adegan 3

Sayang, kebahagiaan yang dirasakan Laras hanya sesaat sebelum tiba dirumah saja, karena saat dirumah, Laras mendapati kedua orang tuanya yang sedang bertengkar. Laras Papi Mami Laras : assalamualaikum.. : udah ah.. aku nggak habis pikir dengan cara kamu mendidik anak, Evans malah menjadi-jadi kayak gini (berlalu) : taa tapi!! Uuh (menghentakkan kaki ke lantai dengan geram) : ada apa lagi ya, dengan bang Evans?? (bisikan dalam hati)

Karena hari ini tugas-tugas Laras banyak, jadi Laras begadang, dan tepat pukul 12 malam Evans pulang. Evans : (berjalan mengendap-endap) Laras : bang Evans?? Abang dari mana?? Kenapa baru pulang! Evans : udah ah..! kamu diam saja, anak kecil tidak boleh banyak bicara kamu! Laras : tapi bang! Ada apa dengan abang?? Kenapa tadi mami dan papi bertengkar? Evans : Kamu pikir setiap mereka bertengkar selalu gara-gara aku? Itu memang merekanya saja yang hobi bertengkar! Laras : tapi bang.. tadi papi dan mami menyebut-nyebut nama abang.. Evans : (menghardik) udah! Kamu bisa diam? Aku capek..! Laras : sstt.. jangan menghardik begitu bang,, apa abang mau mami dan papi bangun? Evans : hahh * * * Adegan 4 Keesokan paginya di meja makan, saat mami, papi dan Laras sedang makan.. Evans Papi Evans Papi : pagi (datar) : (suara meninggi) jam berapa kamu pulang semalam? Masih ingat rumah kamu? : (diam,acuh) : dasar anak kurang ajar!! Diajak orangtua bicara, malah acuh saja. Mau jadi anak durhaka kamu?? (marah,kemudian menampar evans) Mami : udah pi!! Cukup.. Papi : kamu! Selalu saja belain dia kalau aku lagi nasehatin dia! Liat sekarang anak ini jadi ngelunjak! Evans : (lari) Mami : kamu yang terlalu kasar sama anak! Laras : evans.(berteriak,menyusul Evans) Sampai diluar rumah Laras : (berlarian mengejar Evans) abang!! Tunggu..!! Evans : ada apa lagi? Laras : abang mau kemana? Evans : (tersenyum ketus) heh tolol, suka-suka aku dong mau kemana! (berlalu pergi) Laras : (mengusap-usap dada dan berjalan) Kenapa sih bang.. abang selalu aja kasar ama Laras, padahal Laras sayang abang! Karena abang satu-satunya saudara yang Laras punya! Laras sudah berusaha untuk berbuat baik pada abang, tapi abang nggak pernah bisa hargain itu.. kenapa sih bang?? Abang malah jahatin Laras..!? (menangis)

* Adegan 5

diSekolah.. poppy : hey Ras! Mrs. Sheira guru terkiler dan sok ambisius sekolahan hari ini masuk nggak? Laras : maksud kamu apa? Kok ngomongnya gitu? Poppy : hellow.. kamu tidak usah sok membela mamimu itu lah.. seluruh sekolahan juga sudah tau kalau guru yang bernama Mr. Hans n Mrs. Sheira itu,, rumah tangganya nggak beres! Di sekolah aja suka berantem, apa lagi kalo dirumah?? Dasar!! Tidak mencerminkan pendidik sama sekali! Laras : iiiiiii (geram) Poppy : apa?? Mau protes sama aku? Haha tidak mungkin.Cewek penakut seperti kamu mau melawan aku ? Mana bisa!! Haha Setelah itu Poppy dipanggil temannya dari luar kelas Ringga : poppy yuk! Poppy : ntar ya! eh.. awas lo ya! Jangan coba-coba ngelawan aku!! Semua siswa memasuki kelas. Namun karena suasana hati yang sedang tidak baik, Laras pun keluar kelas. Dan disaat yang bersamaan kebetulan Rangga yang kelasnya berhadap-hadapan dengan kelas Laras, juga keluar. Laras : (tersenyum malu) Rangga : (tersenyum) kamu? Kok kebetulan yah, kita sama-sama keluar kelasnya? Emang kamu mau kemana? (sambil berjalan pelan) Laras : (mengikuti Rangga berjalan) Ng.. nggak tau mau kemana sih, aku keluar kelas Cuma karena boring aja dikelas. Kalo kamu sendiri? Rangga : aku mau ke kantin. Yaudah, kalo gitu kamu ikut aja sekalian,, (berjalan lebih kencang) Laras : (mengangguk dan mengikuti Rangga) Dikantin.. Rangga : kamu mau pesan apa? Laras : aku minum aja boleh.. teh botol! Rangga : (berjalan kearah tempat pemesanan, dan setelah itu kembali dengan 2 botoll minuman) emangnya tadi kamu belajar ama siapa? Laras : kelas kita lagi nggak ada guru, cuma disuruh bikin tugas aja! N kebetulan aku dah selesei bikinnya. Evans : (masuk) ahh.. 9ila! Lu ternyata disini ngga! Laras : (menoleh kearah Evans dan kaget) Evans : (menoleh kearah Laras & memberi kode agar Laras diem dan pura-pura nggak tau) Laras : (menunduk) Rangga : emang ada apa? Evans : pinjam Handphonmu! Hpku lagi di sita ortu nih.. Rangga : (memberikan Hp nya) Evans : (menceklak-ceklik Hp) nih, thanks yah.. (berlalu pergi, tapi sebelum itu menoleh sinis kearah Laras) Laras : (membuang muka) yang tadi siapa ngga? Rangga : ohh.. sohib aku! Yah,, agak berandal sih, karena kurang dapet perhatian darii keluarganya. Makanya jadi gitu)

Laras

: oh..

Laras hanya tersenyum, berpura-pura tidak tau. Seluruh sekolahan memang tidak ada yang tau kalo Evans adalah anak si kepala sekolah dan guru bahasa ingggris terkiller sekolahan. Karena Evans sengaja meminta. Tapi yang bikin Lraas sedih, kenapa Evans berpura-pura tidak mengenalinya?? Laras juga nggak nyangka kalo cowok yang selama ini ditaksirnya adalah sohib abangnya sendiri. * * * Adegan 6 Brakk..!! buku-buku yang dipegang Lras berjatuhan, namun Laras tidak segera memungutinya, tapi menoleh kearah orang yang telah sengaja menungkai kakinya hingga dia jatuh. Laras : (menoleh dengan tatapan tajam) Poppy : 0ops sorry.. sengaja! Haha.. Ringga : (ikut tertawa) Laras : jahat banget sih! Poppy : yee.. aku bukan orang jahat ya! Cuma ingin main-main aja, habis anak Mrs. Sheira yang killer ini, asyik buat dijadiin mainan!! Laras : (menatap tajam) Ringga : (berbisik pada Poppy) Poppy : ada apa sayang?? Berani sama kita-kita ya?? (memegamg keras tangan Laras) Laras : (mengerang kesakitan) Aww.. sakit.. lepasin aa ah!! Poppy : (melepaskan pegangan tangannya) Ringga : udah ah,, pergi yuk! (pergi) * * * Adegan 7 Saat dirumah, Laras yang telah mengetahui kalo abangnya adalah sohib Rangga, langsung berjalan mengendap-endap ke kamar mami untuk mengambil hp Evans yang disita. Dan segera mencari nomor hp Rangga. Laras : (berjalan mengendap-endap dan mengacak-acak hp) Rangga! Yes.. dapet! (lalu menyalin nomor tersebut ke hp nya, setelah itu meletakkan hp Evans ke tempat semula dan kembali berjalan mengendap-endap keluar kamar) Laras : menelfon nomor Rangga, tapi segera mengakhiri sebelum telfonnya diangkat Rangga Kemudian tak lama setelah itu hp Laras berdering. Laras : (membuka sms dan membacanya) maaf, kamu siapa? (tersenyum, dan mengetik sms balasan) maaf aku ganggu ya? Hm.. emang kalo boleh tau kamu siapa? Sms balasan pun datang Laras : aku Rangga! Trus kamu siapa? (mengetik sms lagi) owh Rangga.. aku Ringga! Tapi nama kita kok hampir sama ya? Hehe.. Laras spontan menyebutkan nama Ringga, karena hanya nama itulah yang BeTi alias Beda Tipis ama nama Rangga. Setelah perkenalan yang singkat itu, Ringga alias Laras jadi lebih terlihat sibuk dengan hp nya gara-gara smsan / pun telfon-telfonan dengan Rangga! Dan sejak itu pula mereka jadi dekat, meski hanya lewat dunia maya.

* Adegan 8

Setahun kemudian Hari pertama sekolah, semua siswa berkumpul dilapangan. Untuk mendengarkan pengumuman tentang kelas mereka. Dan ternyata Rangga sekelas dengan Ringga asli, yang kebetulan juga naksir ama Rangga. Rangga : (tersenyum) yes! Evans : woi!! Kenapa senang amat? Biasa aja lah.. toh nggak ada yang special. Tiap tahun juga pergantian kelas!! Rangga : aku senang karena aku akhirnya bisa dekat terus sama Ringga. inget nggak? Yang pernah aku ceritain dulu.. Evans : oh.. yang kamu bilang kalian saling smsan dan telfon-telfonan itu? Memangnya kamu sudah tahu yang mana anaknya? Dan apa kalian sudah jadian Rangga : Belum tahu pasti sih! Tapi kalo aku nggak salah, waktu kelas X dia kelas X h tapi aku sendiri juga nggak tahu yang mana anaknya? Evans : ya..h payah! Kalau aku ni ya.. pasti langsung nyari tahu tu cewek, kalo cantik, ya.. langsung aku pacari! Rangga : itukan kamu! Aku sih lebih suka yang pelan pelan.. biar berjalan seiring waktu! Lagian kamu tenang aja entar aku juga bakalan jadian ama dia, karena obrolan kita sekarang sudah mengarah kearah yang lebih serius. * * * Adegan 9 Ringga : (berjalan dengan gaya khasnya yang centil bersama sohibnya yang juga centil tentunya, Poppy). Rangga : Ringga.. Ri & Po : (menoleh) Rangga : (menghampiri) Ringga kan? Ringga : (mengangguk) ya, dan kamu.. Rangga kan? Ada apa yah?? Rangga : (tersenyum) hm.. kamu ada waktu nggak? Aku mau ngomong sama kamu bentar, bisa? Poppy : (berbisik) Ringga : emang kamu kamu ngomong apaan? Pentingkah?? Rangga : serius nih.. Ringga : o.k dech.. sambil minum di kantin aja yuk! (berjalan sambil menggandeng tangan Rangga)

Dikantin Ringga : (tersenyum manja sambil minum fanta) Rangga : (sesaat keheranan dan takjub liat Ringga yang cantik. Tapi kok kayaknya Ringga lain ya? Perasaan dia nggak suka sama sesuatu yang berlebihan, tapi sekarang? Bisikan hati) sekarang minuman favorit kamu sudah ganti ya? Ringga : ya.. begitulah seorang Ringga, suka gonta-ganti selera. Biar nggak bosen aja! Rangga : hm mungkin kamu heran kenapa aku ajak kamu ngobrol. Jadi gini, kita kan sudah lama ni, jadi sekarang aku mau ngungkapin perasaan aku ke kamu! Kamu mau nggak jadi cewek aku?? Ringga : aapa ngga?? Aku nggak salah denger kan?? Rangga : bener Ring.. jadi jawaban kamu gimana? Ringga : (tersenyum) ya iyalah aku mau!

Rangga : thanks beb.. jadi sekarang kita sudah resmi pacaran kan? Ringga : (mengangguk) ohya.. kamu belum tahu no hp ku yang baru kan? Sini, mana hp mu. (mencet nomornya) aku kasih nama B_e_i_b_z ya.. Rangga : (mengangguk penuh rasa bahagia) Evans : hei.. wah! Yang baru jadian nih.. kamu ikut aku yuk ngga! Penting.. skalian traktir aku! Poppy : (masuk) Rangga : tapi.. gimana beib? Boleh nggak? Ringga : boleh, lagian aku ada Poppy yang nemenin kok! Rangga : (berlalu bersama Evans) Poppy : gimana Ringg? Kamu tadi ngapain aja?? Ringga : Kamu tahu nggak? Aku ditembak Rangga!!! Poppy : apa?? Trus..trus.. kamu terima dia?? Ringga : ya iyalah! Secara Rangga idola sekolahan! Rugi kan kalo aku nggak nerima dia? Poppy : good..good.. apa kamu suka dia?? Ringga : menurut kamu ?? Poppy : mungkin? Ringga : ya iyalah aku suka!! Udah ah.. yuk cabut!! * * * Adegan 10 Dikelas X1 IPS 2.. Sheira : (masuk) good afternoon everyboy Siswa : good afternoon Miss.. Sheira : o.k. now we lesson about discussion text. Please all of you make a group for discussion text about BBM! With your partner! (dengan tampang ketus) R & R : (ngobrol sambil tertawa) Sheira : ada apa disana? You and you, stand up!!! (marah) R & R : (menunduk sambil berjalan kedepan kelas) Sheira : kalian tidak menghargai saya, ha? Kalian diam disana!! And yang lain, teruskan pekerjaan kalian! Jangan ada yang mengganggu ketertiban pada jam saya kalo tidak ingin seperti mereka!! (menunjuk kearah Rangga dan Ringga dengan tatapan penuh amarah) * * * Adegan 11 Saat istirahat, Ringga pergi ke kelas X1 IPS 3 untuk menemui Poppy. Disana Ringga pun menceritakan semua yang terjadi kepada Poppy. Laras yang kebetulan berada disana pun jadi pelampiasan kekesalan mereka. Ringga : Pop, kamu tahu nggak? Si Mrs. Sheira yang judes itu tadi ngehukum aku sama cowokku, ngeselin banget tau nggak sih? Aku sama Ranggakan malu sama anakanak! Kamu bayangin aja gimana kita tadi diberdiriin tambah dihardik-hardik oleh nenek sihir itu. Uh.. kesal banget!!! Poppy : apa?? Kurang ajar banget tuh orang! Huh,, awas aja! Tenang Ring, kita bales Ringga : kamu ngomong apa Pop? Gila!! Nggak mungkin banget tau nggak? Ya gimana coba mau ngebales? Apa kamu mau nilai bahasa Inggris kita jadi korban?? Poppy : eits..eits.. kamu harus ingat itu..tu.. ada sasaran empuk kekesalan! (melirik tajam kearah Laras yang sedang menulis dimejanya) Ringga : ow.. iya, ya! Kenapa nggak kepikiran dari tadi?? Sekarang aja yuk! Mumpung aku lagi panas banget nih (berjalan menuju meja Laras) Poppy : (memukul meja) hai brengsek!! Laras : (kaget) ada apa sih?? Siapa yang brengsek??

Poppy Laras Ringga itu loh. Poppy Laras Ringga Laras Poppy Ringga Poppy Ringga Laras

: ya kamu tolol!! (mendorong kepala Laras) : emang aku salah apa?? : sebenernya bukan kamu sih yang salah.. tapi nenek sihir binti mak lampir ibumu Dia udah bikin malu aku!! : yup! Dan karena kita nggak bisa balas ke dia, jadi kita balasnya sama kamu !! : ta..tapi!! : (mengambil buku Laras dan merobeknya) : jangan.. Pop, please.. jangan Pop! (sambil memegang tangan Poppy) : (melepas paksa tangan Laras) iih.. jangan pegang-pegang aku, najis! : (menginjak-injak sobekan buku Laras) : kamu sudah puas? : ya.. boleh lah! Yaudah yuk, pergi!! : (menangis sambil memunguti sobekan bukunya) Saat berjalan pulang.. Hans : laras.. Laras : (menoleh & menyusul papi) ya pi, ada apa? Hans : kamu liat tadi abangmu masuk? Laras : liat pi, tapi sekarang Laras nggak tahu! Emang ada apa pi? Hans : ngaak ada apa-apa. Yasudah.. sana kamu pulang! Laras pun pulang * * * Adegan 12 Malam hari saat dirumah Papi : Laras abangmu mana? Laras : eh.. eh..Laras..Laras nggak tau pi, Papi : apa tadi dia nggak bilang ,mau kemana gitu?? Laras : ng..nggak pi. Mami : ada apa ini? Papi : kembali keliatan dampak dari kesalahan kamu! Mami : kesalahan?? Kesalahan apa?? Jangan mengada-ada kamu!! Papi : sekarang coba, kamu tau dimana Evans? Mami : lho, bukannya dia ada di kamarnya?? Papi : (tersenyum sinis) huh.. ini, kamu bilang tanggung jawab terhadap anak? Dia keluar rumah aja kamu nggak tau!! Mami : (heran dan menoleh kearah Laras) Laras : (mengangguk) Mami : ya.. mana saya tau kalau dia keluar, orang dia nggak ngomong-ngomong! Lagian kamu bisanya nyalahin aku! Yang orang tuanya kan bukan aku aja! Tapi kamu juga! Kamu udah dari siang pulangnya, sedangkan aku harus ke butik dulu! Jadi sebenarnya ini salah kamu! Papi : apa?? Kamu selalu aja kasih alasan butik! Lebih pentingkah butik dari pada kewajibanmu sebagai seorang ibu?? Laras : STOOOP..!!! udah mi, pi, Laras capek. Tiap saat selalu denger keributan. Nggak dirumah, disekolah, kenapa sih selalu ribut, saling menyalahkan?? Alangkah lebih baik mami dan papi cari alternative untuk cari bang Evans. Dari ribut, nggak akan menyelesaikan masalah mi!! pi!! (berlalu ke kamarnya) Keduanya saling tatap, kemudian terdiam. Setelah itu pergi.. tapi bukan untuk mencari Evans, malah sama-sama melanjutkan kegiatan masing-masing.

* * * Adegan 13 Kurnia : laras (terengah-engah karena berlarian) Laras : aduh pelan-pelan donk! Ada apa sih?? Kurnia : sumpah! Ini berita terheboh sekolahan! Kamu pasti nggak percaya! Laras : iya, emangnya ada apa? Kurnia : Rangga, cowok cool sekolahan, jadian ama Ringga! Laras : (kaget setengah mati) a..a..h? hah? Tut..tunggu..tunggu.. tadi kamu bilang kalo Rangga jadian ama Ringga, Ringga siapa? Kurnia : aduh makanya neng! Gaul donk. Ama temen sekolah ndiri aja kagak kenal! Itu,, temennya sicentil Poppy.. Laras : jadi dia namanya Ringga?? (Laras yang bener-bener nggak tau, amat kaget dan shock) Astaghfirullah (Laras baru ingat kalo dia ngerjain Rangga make nama Ringga) Kurnia : (heran) kenapa kamu istighfar?? Laras : ah.. eh?? Nggak nggak ada apa-apa! Kurnia : ya udah, aku ke temen-temen dulu ya! Mana tau ada berita yang panas lagi! Laras : ya, Ya ampun apa jangan-jangan Rangga menganggap Ringga yang sering smsan ama dia itu adalah Ringga yang pacarnya? Pantesan tadi malem Rangga nggak sms.. Sudah 2 bulan Rangga jalan ama Ringga, dan selama itulah penderitaan yang dialami Laras bertambah. Tapi Laras nggak bisa berbuat apa-apa. Rangga : beib, hari minggu besok kita jalan yuk! Ke tempat yang pernah aku certain itu! Ringga : kemana say? Rangga : itu.. yang di deket jembatan itu lho.. masa kamu lupa sih beib? Ringga : 0h.. iya ya? (Ringga masih terheran-heran, namun dia nggak ingin pusing-pusing dengan masalah tersebut) Rangga : yaudah beib, kita jadi nggak jalan ke mall? Ringga : jadi donk say! Yuk.. Setibanya di mall.. Ringga : (berlari kearah tempat accessories cewek) say, ayo kesini! Rangga : (mengikuti sambil terus keheranan dengan keanehan sikap Ringga, dan berkata pelan) perasaan, Ringga paling ogah dengan accessories de.. apa waktu itu dia bohong? Ringga : (merajuk manja) say, kamu pilihin aku gelang warna pink yah.. Rangga : (tersenyum dan mengangguk kemudian menjauh, dan berkata pelan) ini lagi, Ringga yang aku kenal kan nggak suka warna pink, kenapa ya? Ringga : (mendekat) apanya yang kenapa say? Rangga : ah? He aku nanya sesuatu boleh ya? Ringga : ya tentu boleh lah say.. buat cowok yang paling aku saying apa sih yang nggak? Rangga : sejak kapan kamu menyukai warna pink? Bukannya kamu benci ama warna pink? Ringga : (keheranan) oh.. ya, karena cinta semua orang kan bisa berubah say.. jadi wajar donk!? Rangga : oh.. gitu ya? Ringga yang emang nggak tau apa-apa Cuma bisa tersenyum lirih, tanpa ingin membuat Rangga curiga dengan kebingungannya. * Adegan 14 Keesokan pagi disekolah * *

Laras Rangga Laras Rangga Laras

: : : : :

(menuju kelas Rangga) hai, laras! Ada apa Ras? eh, Rangga! he.. udah lama ya, kita nggak ngobrol-ngobrol. Ke kantin yuk! (mengikuti)

Setibanya di kantin.. Laras : ng..ngga, aku mau ngomong sesuatu ama kamu! Rangga : (dengan santai) ngomong aja kali! Laras : ini soal Ringga Rangga : Ringga?? Jadi kamu tau tentang dia? Iya sih, udah 2 bulan kita jalan, aku ngerasain Ringga tu beda dari yang awal aku kenal.. kamu tau kenapa? Laras : oh.. bukan, bukan itu! Aku nggak mau ngomongin soal perubahan pad diri Ringga , tappi Rangga : tapi apa Ras? Laras : hm.. sebelumnya aku mau minta maaf sama kamu ngga! Rangga : maaf? Maaf kenapa? Cewek baik kayak kamu nggak pernah bikin kesalahan sama aku Ras, aku malah seneng bisa temenan sama kamu! Laras : kamu jangan ngomong gitu ngga, ntar kamu nyesel lho.. Rangga : (senyum) makanya, bilang aja apa yang mau kamu bilangin! Laras : Mm sebenernya pemilik nomor 025665655656 itu adalah aku ngga, bukan Ringga! Rangga : (tertawa) LarasLaras.. kamu diem-diem gini, bisa ngelucu juga ya.. Laras : ini nggak sebuah lelucon Rangga! Kamu harus percaya aku! Rangga : laras.. gimana aku mau percaya, nama pemilik nomor itu Ringga, bukan Laras! Jauh banget kan? (sambil terus tertawa dengan anggapan ini sebuah lelucon) Laras : ngga.. aku serius! Kamu jangan ketawa donk. Kurasa kamu juga dah ngerasain kan? Mungkin ini salah satu dampak dari perobahan Ringga! Ya.. karena dia bukan Ringga yang kamu kira.. sekali lagi ngga, kamu harus percaya aku! Apa perlu bukti? Rangga : kamu bisa ngasih bukti apa? (sambil terus becanda) Laras : ok, minuman favorit aku the botol, warna yang aku benci, pink, aku menyukai halhal yang sederhana, aku juga nggak suka accessories cewek, and kamu kalo kemanamana suka make jacket kan? Kamu masih ingat saat aku ngasih kado jacket buat kamu melalui tukang kebun? Rangga : (terdiam) Laras : apa ini masih kurang cukup buat jadi bukti ngga? Dan Ringga nggak tau apa-apa soal ini ngga Rangga : jadi... yang selama ini jadi Ringga dan smsan ama aku itu kamu Ras? Laras : (mengangguk) Ranga : (diam sesaat) Kamu jahat Ras kamu sudah bohongin aku! Aku benci sama kamu!! Kamu nggak tau kan gimana hancurnya perasaan aku setelah tau semua ini ras.. kamu mungkin bisa lega, dengan mengakui segalanya, tapi aku hancur ras kamu emang nggak ada perasaanya, cuman mentingin diri kamu sendiri!! Aku benci kamu ras!!!! Kemudian Rangga pergi dengan tampang yang sangat marah dan kusut, Laras hanya terpaksa diam dan nggak sempat menjelaskan semuanya, padahal Laras berniat menyeleseikan masalah ini semua sekarang, dengan Persiapan mental yang sudah lama dia persiapkan. Laras hanya bisa menangis saat meninggalkan kantin.

* * * Adegan 15 2 hari kemudian.. Rangga : Pop, Ringga mana? Poppy : eh, Rangga! Bentar ya, aku panggilin dulu. Ringga : (keluar dari kelas Poppy, dan tersenyum setelah bertemu Rangga) Hai say kamu kangen ya ma aku! Sama, aku juga, setelah 2 hari kita libur dan nggak ketemu-ketemu. Rangga : ayo Ring, aku mo ngomong serius.. Ringga : (mengikuti Rangga dengan sangat keheranan) ada apa say?? Kamu kenapa?? Kamu baik-baik aja kan? Rangga : (sesaat terdiam, dan bernapas berat) a..aku mau kita PUTUS.. Ringga : apa say?? Kamu kenapa?? Kok ngelantur sih?? Rangga : aku nggak ngelantur dan aku sedang serius.. Ringga : tapi kenapa? Apa aku ngelakuin kesalahan? Kita bisa ngomongin secara baik-baik kan say?? Rangga : (mengambil nafas panjang) maafin aku Ring, atas kesalahan yang aku nggak sengaja dah lakuin ke kamu! Sebenernya yang jadi pacar aku tu Laras, bukan kamu! Tapi karena dia make nama kamu, aku jadi salah orang! Selama ini aku dan dia udah berhubungan dekat. Dan aku nyaman ama dia. Tapi aku keliru, aku malah jadian ama kamu yang nggak tau apa-apa! Maaf Ring, aku nggak bisa lanjutin hubungan ini! (pergi) Ringga : tapi ngga! Aku nggak mau putus dari kamu!! Aku sayang ama kamu ngga!! Poppy : (datang), hei.. ada apa?? Ringga : brengsek..!!! Laras.. ini semua gara-gara dia! Awas kamu ras kamu dah ngerebut kebahagiaan aku, dan kamu harus bayar itu! (dengan penuh amarah) Poppy : (memegang Ringga) kamu yang sabar ya.. Ringga : (melepas paksa tangan Poppy) ah (menghentakkan kaki) * * * Adegan 16 Setahun kemudian Papi : anak sialan! Kerjanya cuman hura-hura dan main-main aja! Evans : trus mau papi apa?? Mami : udah pi sabar,, biarkan Evans kasih penjelasan dulu pi Papi : ini udah nggak bisa di biarin lagi!! Kamu lihat kerjaan anak ini, mau jadi apa kamu?? Berani-beraninya kamu mengkonsumsi barang haram ini!!! Mami : Evans, kenapa?? Kamu malah jadi gini? Kasian adekmu seharusnya kamu bisa ngasih contoh yang baik buat dia, nggak seperti ini vans Evans : Laras lagi,,laras lagi ternyata dia emang udah jadi anak kebanggaan mamii ya?? Slalu dibandingin dengan Evans Mami : mami nggak ngebandingin!! Evans : ahh udah!! Evans udah muak tinggal dirumah neraka ini!! Lebih baik aku pergi aja! (pergi) Mami ; Evans Papi : udahlah anak kayak dia biarin aja pergi! Bikin malu orangtua!! * * * Adegan 17 Disekolah, Laras bertemu dengan Rangga, tapi kali ini ceritanya beda,mereka akan sering bertemu. Karena pada kelas X11 ini, mereka 1 kelas. Laras : (menoleh kearah Rangga) Rangga : (membuang muka)

Laras hanya bisa mengusap dada, namun karena sudah tidak tahan dengan masalah-masalah yang terjadi pada dirinya, membuat nya nggak tahan, dan akhirnya Laras pun menangis dikelas. Ringga : (memukul meja Laras) brengsek!! Laras : (kaget) ada apa?? Ringga : Kamu pasti sudah dengar berita putusnya aku sama Rangga kan? Sudah Senang kamu sekarang? Ha!! Laras : kenapa? Kok malah aku yang dilabrak gini? Ringga : iyalah karena putusnya aku sama Rangga itu karena kamu tahu! Laras : aku nggak tau apa-apa! Bahkan aku baru tahu setelah kamu kasih tahu sekarang! Ringga : alah omong kosong! (hendak menampar Laras) Poppy : (datang dengan segera mencegah Ringga) jangan Ring! Ringga : kenapa?? Kamu ngebelain dia Pop?? poppy : Aku nggak ngebelain dia, cuman nggak gini caranya Ring, kalo kamu nampar dia, bakal keliatan bukti, dan kamu bakalan dapetin hukuman Ring.. Ringga : (geram dan melotot ka Laras) huh brengsek!!! Sialan!!! Setan!!! Laras : (hanya terdiam, namun akhirnya menangis) Kurnia : (datang) ada apa ras? Kok nangis, ada yang jahatin kamu lagi?? Laras : (dengan terus menangis. menggeleng) Kurnia : (duduk disamping Laras, dan mengusap-usap punggung Laras) kita temen kan ras, jadi kamu harus certain apa yang terjadi ama aku.. ya! Aku akan bantuin kamu ras.. Laras : (menghapus air matanya) masalah aku banyak Nia, kamu pasti nggak bakalan bisa Bantu. Kurnia : ya.. paling nggak bisa buat kamu lega dengan berbagi ke aku! Kamu jangan terlalu tertutup gitu nggak baik! Laras : masalah ku banyak Nia.. kamu tau kan, mami dan papi sering berantem?? Aku nggak kuat liat kejadian itu terus-terusan Nia, ditambah lagi bang Evans dah 2 minggu nggak pulang! Dia saudara aku satu-satunya, apa aku nggak khawatir ama dia? Dan masalah yang paling rumit adalah Rangga Kurnia : Evans siapa?? Kok aku nggak pernah tau?? Trus masalah kamu ama Rangga apa? Masalah cinta kah? Laras : Evans yang sering sama Rangga itu! Iya, masalah aku ama Rangga emang soal perasaan! Kurnia : jadi dia abangmu?? coba, sekarang certain masalah kamu ama Rangga! Laras : jadi gini, aku suka ma Rangga udah sejak kelas 2 SMP, tapi kita dulu beda sekolah, jadi susah dech dan pas SMA, kita kan ketemu tuh dan dah lumayan deket juga! Tapi aku nggak berani juga buat bilang langsung sama dia aku pengen tahu tentang dia lebih jauh, makanya aku sms dia dengan menyamar jadi Ringga! Karena aku nggak tahu ada anak sekolahan yang bernama Ringga tapi Rangga malah nganggap Ringga temennya si Poppy adalah Ringga yang dia kenal. Singkat cerita, aku ngaku sama Rangga! Tapi dia malah marah besar dan benci banget sama aku Nia dia nggak mau dengerin penjelasan aku! Kurnia : (tediam) jadi gitu ya ras kamu yang sabar ya,, * * * Adegan 18 Kurnia : Rangga... Rangga : (menoleh) ya, ada apa?

Kurnia : ada sesuatu yang penting yang mau aku jelasin sama kamu! Ntar pulang sekolah aku tunggu kamu di caf depan, bisa kan? Rangga : (tanpa pikir panjang langsung mengangguk) Sepulang sekolah Kurnia : (menarik Laras) Laras : ada apa sih nia? Kok narik-narik? Pelan pelan donk! Kurnia : lebih baik kamu taunya ntar, kalo sekarang Kemudian mereka sampai di caf di depan sekolah. Disana mereka bertemu dengan Rangga yang sudah menunggu. Laras : ya ampun, Rangga! (mencoba menghindar,dan berbalik) Kurnia : eits mau kemana? (mencegah) Laras : tapi itu ada Rangga, dia pasti nggak mau kalau ada aku disini! Dia kan benci banget sama aku Nia.. Kurnia : justru itu, ini adalah jalan menuju penyelesaian masalah kalian.. (menarik Laras dan menuju ke tempat Rangga) Rangga : (kaget dan langsung berdiri) Kurnia : tunggu Rangga, kamu jangan pergi dulu! Ada yang harus kita selesein, dang aku mau secara baik-baik. Rangga : (kembali duduk) Kurnia : (menuntun Laras duduk). Maaf ngga, aku nggak bisa biarin kesalah pahaman ini terus-terusan berlanjut! Lo harus tau yang sebenarnya ngga Rangga : (mengerutkan dahi) Kurnia : Laras mempunyai banyak masalah dalam hidupnya ngga. ya, salah satunya kamu tau kan, orangtuanya sering berantem. Abangnya juga sering jahatin dia, dan juga sekarang Evans nggak pulang udah 2 minggu Rangga : Evans?? Evans?? Jadi dia abangnya Laras?? Kurnia : yup! jadi kamu belum tau? Rangga : (menggeleng) Kurnia : yaudah.. sekarang kamu sudah tahu kan? Dan sekarang aku tanya sama kamu! Apa sih yang ngebuat kamu benci sama Laras? Rangga : kebohongan yang udah ngebuat hati aku hancur! (dengan nada ketus) Kurnia : oke.. apa kamu tahu alasan apa yang membuat Laras ngerjain kamu? Rangga : (menggeleng) Kurnia : kenapa nggak kamu ngasih Laras waktu buat ngejelasin? Rangga : (diam) Kurnia : oke, aku akan tinggalin kalian, karena aku rasa kamu harus dengerin penjelasan laras, (menjauh) Laras : maaf ya ngga, aku juga nggak tau kenapa Kurnia punya rencana kayak gini. Tapi aku rasa aku emang harus ngejelasin ke kamu tentang semuanya.. (mengambil nafas dalam) hm.. sebenernya aku suka ama kamu ngga, sejak pertemuan kita di SMP kamu waktu acara OSIS. Mungkin kamu dah lupa, tapi aku nggak bisa pungkiri kalau dari awal aku tu dah suka kamu. Rangga : jadi alasannya karena kamu suka? Kenapa kamu nggak bilang dari awal? Mungkin kejadiannya akan beda Laras : maksud kamu?? Rangga : karena aku juga suka ma kamu Laras : (kaget, nggak nyangka) apa? Sejak kapan ngga?? Rangga : sejak kamu suka kasih perhatian ke aku! Dari situ aku tau kalo kamu tu cewek yang beda.

Laras Rangga Laras Rangga Laras

: : : : :

(tersipu malu) jadi sekarang kamu mau kan jadi Ringga beneran? (tersenyum) asal bukan Aringga Renata mantan kamu aja! ya nggak lah... tapi Ringga Larasati! Jadi sekarang kamu mau kan? (mengangguk) mau, udah lama aku nunggu kamu lho

Kurnia yang dari tadi memperhatikan dan mendengarkan pekataan mereka, langsung datang menemui mereka. Kurnia : ehm barukusadari,, cintaku tak bertepuk sebelah tangan (menyanyikan lagunya dewa) hehe selamat yah guys aku doain kalian forever de,, tapi traktirannya ditunggu lowh..hehe,, Tiba-tiba hp Laras berbunyi Laras : ya, hallo! (terdiam sejenak) apa?? Bang Evans trus..trus.. o..oke, Laras segra kesana. Rangga : ada apa ras? Laras : bang Evans dah ditemuin! Kurnia : sekarang dia dimana? Laras : dipanti rehabilitasi narkoba! Rangga : yaudah, aku ikut ya ras, kita langsung aja kesana yuk! Laras : (mengangguk dan pergi bersama Rangga dan Kurnia) Setibanya disana, sudah ada mami dan papi. Tapi anehnya, mereka tidak keliatan sedang berantem sama sekali. Sehingga membuat Laras heran. Laras : mi,pi, bang Evans mana/ kok mami n papi masih disini? Mami : kami nungguin kamu ras. Papi : ayo kita masuk! Rangga : maaf pak, apa kami juga boleh melihat Evans? Papi : (mengangguk) Kemudian mereka masuk. dan Setibanya disana, Evans yang sedang berbaring, terlihat sangat kurus. Laras : (mulai menangis) abang Evans : (tersenyum) ras, mi, pi Mami : gimana vans? Evans : yah.. gini lah mi Papi : sekarang kamu tau kan? Akibat dari semuanya? Papi marahin kamu karena papi sayang ma kamu! Papi nggak mau kamu hancur vans tapi semua dah terlanjur terjadi, jadiin ini semua sebagai pelajaran ya Evans : ya pi Evans emang salah... Evans nyesel pi maafin Evans ya pi! Papi : ya sudahlahsemarah-marahnya orangtua pada anaknya, pasti pintu maaf selalu terbuka! Mami : iya vans, maafin mami dan papi juga ya.. karena kita sering berantem, kamu jadi korbannya. Evans : Laras maafin abang ya dek,, selama ini abang jahat banget ama kamu! Padahal kamu baik banget ama abang. Tapi abang Laras : udahlah bang,, Laras nggak pernah dendam kok ama abang! Karena Laras sayang ama abang! Rangga : (bejalan dari tempatnya semula) bener vans, begitu sayangnya Laras sama kamu! Evans : Rangga? Kamu disini juga? Sejak kapan kamu tau kalo Laras adik aku? Rangga : barusan, Laras n Nia yang ngasih tau! Oya teman aku mohon kau mau jadi abang ipar aku!

Evans : (mengerutkan dahi) maksud mu?? Rangga : ya, ternyata cewek yang selama ini aku cari adalah Laras! Kamu nyetujuin hubungan kita kan?? Abang ipar! hehe Evans : asalkan adik aku bahagia dan kamu nggak bakalan nyakitin dia, aku setuju! Tapi awas kalo bikin adikku nangis, aku mau ini saat pertama dan seterusnya dia tersenyum bahagia seperti ini! Rangga : (mengangkat jempolnya) sip teman Mami : ya, mulai sekarang kita jalani hidup yang baru ya, mami janji sayang.. nggak bakalan berantem lagi ama papi, ini demi kalian * * *

The End

Vous aimerez peut-être aussi