Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
GLOBALISASI
Dimulai dari kolonisasi negaranegara di Asia, terutama di wilayah Asia Tenggara Kolonisasi tidak hanya berupa penguasaan wilayah, tetapi yang paling mendasar adalah perubahan ide dan konsepkonsep kehidupan manusiamasyarakat di Asia Modernisme, Globalisasi = hegemoni ide-ide dan nilai-nilai Eropa terhadap nilai-nilai yang dimiliki manusia-masyarakat lokal Asia Tenggelam dan makin menghilangnya nilai lokalitas digantikan oleh nilai-nilai modern Arsitektur sebagai alat baca
Pembagian wilayah jajahan negara-negara Asia Tenggara oleh bangsa-bangsa Eropa (Belanda, Inggris, Portugis, Perancis, Spanyol) (abad XV-XX)
Perubahan Arsitektur
Perkembangan arsitektur merupakan dampak perubahan sistem, tata nilai, idea, dan konsep-konsep dalam kehidupan manusiamasyarakat di Asia Euro-sentrisme menjadi fenomena yang terjadi di hampir seluruh negara-negara di Asia Tenggara
India
Vietnam
Malaysia
GERAKAN ARSITEKTUR MODERN DI BELANDA Diawali tradisi seni baru Neo-plasticism Muncul kelompok seniman lukis De Stijl (Theo van Doesburg, Piet Mondrian, Bart Van der Leck, dkk) Gerakan seni meluas hingga ke arsitektur (JJP Oud, WM Dudok, Jan Wils, Robert vant Hoff) Prinsip Neo-plasticism
Mengarah pada kubisme dalam bentuk abstrak total Sifat objek yang tertangkap secara visual dihilangkan secara mutlak, digantikan ekspresi susunan bentuk-bentuk kubis (cube)
Karakteristik De Stijl
Menggunakan elemen-elemen geometris yang sifatnya tetap (purisme) Harmoni mutlak harus ada dalam setiap tata susunan / komposisi Abstraksi bentuk dalam komposisi elemen geometris yang harmonis Arsitektur adalah realisasi rancangan seperti halnya dalam seni lukis abstrak
De STIJL ARCHITECTURE
HP Berlage
JJP Oud
Piet Mondrian
Arsitek Belanda, lahir di Ambarawa, banyak berkarya di Kota Bandung Guru besar Technische Hogeschool (THS) atau ITB Technische
Hogeschool (THS) atau ITB Karya yang lain: Vila Merah, Bioskop Majestic, Gebeo (PLN), Concordia Building 1921, Masjid Cipaganti, Katedral Jl.Merdeka, fasade Hotel Grand Preanger, gereja Jl. Wastukencana, Penjara Sukamiskin, Kantor Kodam Sliwangi, Gedung Sabau, Observatorium Bosscha
CPW Schoemaker
CPW Schoemaker
Nieuwe Station Semarang-West (Stasion Kereta Api Semarang Barat / Stasiun Pontcol), 1912-1914
Dinding depan (bangunan utama) didominasi 6 kolom dan susunan simetris Adaptasi iklim tropis berupa: jendela tinggi dan ventilasi dari lantai sampai plafon Atap melebar dan melengkung dengan sudut tajam Terdapat lorong pada sisi depan dan samping bangunan (dinding ganda)
Interior Pasar Johar. Kolomnya seperti Johnson Wax Building karya FL Wright
A.F. Aalbers
Karakteristik Karya:
Lebih dominan corak arsitektur modern dengan corak art deco, daripada arsitektur lokal Ciri-cirinya: atap datar, bentuk kotak-kotak, tanpa ornamen, dan fungsionalis Adaptasi terhadap iklim tropis lebih banyak dilakukan pada perbanyakan bukaan dan overstek yang lebar pada atap datar agar tyerjadi pembayangan optimal
F. Silaban
Arsitektur Indonesia