Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
Page 1
Siklus Akuntansi
- Terminologi dasar - Debet dan kredit - Persamaan Dasar - Laporan Keuangan dan struktur kepemilikan
-Pengidentifikasian dan pencatatan - Penjurnalan - Posting - Neraca Saldo - Ayat jurnal penyesuaian - Neraca Saldo yang disesuaikan - Penutupan - Neraca Saldo Pasca penutupan - Ayat jurnal pembalik
- Pencatatan penyesuaian - kolom-kolom Neraca Lajur - Pembuatan Laporan Keuangan dari Neraca Lajur Ayat jurnal penutup
Page 2
DATA TRANSAKSI PENGUMPULAN dan PEMROSESAN PENYEBARAN INFORMASI KEUANGAN PIHAK-PIHAK YANG BERKEPENTINGAN
Page 3
Terminologi Dasar
Kejadian (Event) Transaksi (Transaction) Akun (Account) Akun riil (Real Account) Akun nominal (Nominal Account) Buku besar (Ledger)
Jurnal Pemindahbukuan (Posting) Neraca Saldo (Trial Balance)
Page 5
Debit = Left
Credit = Right
Account Name
Debit / Dr. Credit / Cr.
Page 6
Debit / Dr.
Credit / Cr.
Normal Balance
Credit / Cr.
Normal Balance
Normal Balance
Chapter 3-23
Expense
Debit / Dr. Credit / Cr.
Chapter 3-25
Revenue
Debit / Dr. Credit / Cr.
Normal Balance
Normal Balance
Chapter 3-27
Chapter 3-26
Page 7
Asset
Liability
Equity
Revenue
Expense
Debit
Credit
Page 8
Persamaan Akuntansi
Hubungan antara asset, liabilitas dan ekuitas dalam bisnis adalah:
Dalam setiap transaksi persamaan ini harus seimbang. Jumlah semua debet pasti akan sama dengan jumlah semua kredit.
Page 9
Korporasi
Page 10
Siklus Akuntansi
Transaksi
Jurnal
Pemindahbukuan
Penutupan
Neraca Lajur
Penyesuaian
Menentukan apa yang harus dicatat. Kejadian yang dapat mempengaruhi posisi keuangan dari suatu badan usaha dan juga sebagai hal yang handal/ wajar untuk dicatat Kejadian terdiri dari 2 jenis yaitu kejadian eksternal dan kejadian internal
Page 13
Pembuatan Jurnal
Proses pencatatan mengikuti lima langkah berikut ini: a) Mengidentifikasikan transaksi dari dokumen sumbernya, misalnya dari slip deposito bank, penerimaan penjualan dan cek. b) Menentukan setiap perkiraan yang dipengaruhi oleh transaksi tersebut dan mengklasifikasikan berdasarkan jenisnya (aset, liabilitis atau modal). c) Menetapkan apakah setiap perkiraan tersebut mengalami penambahan atau pengurangan yang disebabkan oleh transaksi itu. d) Menetapkan apakah harus mendebet atau mengkredit perkiraan. e) Memasukkan transaksi tersebut kedalam jurnal.
Page 14
Contoh: 1 September pemegang saham menginvestasikan kas sebesar Rp. 100.000.000 dalam perusahaan yang ditukar dengan lembar saham
JURNAL UMUM Tanggal 1 Sept. Akun dan Keterangan Kas Saham Biasa (Menerbitkan Saham Secara Tunai) Ref. Debet Rp. 100.000.000 Kredit Rp. 100.000.000
Page 15
Pemindahbukuan (Posting)
Prosedur pentransferan ayat jurnal ke akun buku besar disebut dengan pemindahbukuan (posting). Adapun langkah-langkah posting sebagai berikut: Dalam buku besar, catatlah tanggal, halaman jurnal, dan jumlah debet yang tertera pada jurnal ke kolom yang tepat untuk akun yang didebet Pada kolom referensi jurnal, tulislah nomor akun atas jumlah debet yang diposting. Dalam buku besar, catatlah tanggal, halaman jurnal, dan jumlah kredit yang tertera pada jurnal ke kolom yang tepat untuk aku yang dikredit. Pada kolom referensi jurnal, tulislah nomor akun atas jumlah kredit yang diposting.
Page 16
Contoh
JURNAL UMUM Tanggal 1 Sept. Akun dan Keterangan Kas Saham Biasa (Menerbitkan Saham Secara Tunai) Ref. 101 311 Debet Rp. 100.000.000 Kredit Rp. 100.000.000
BUKU BESAR
KAS No. 101
Tanggal
1 Sept.
Ket.
Ref.
JU1
Debet
Rp. 100.000.000
Kredit
Saldo
Rp. 100.000.000
SAHAM Tangg al 1 Sept. Ket. Ref. JU1 Debet Kredit Rp. 100.000.000 Saldo
No. 311
Rp. 100.000.000
Page 17
LANJUTAN.....
1 September pemegang saham menginvestasikan kas sebesar Rp. 100.000.000 dalam perusahaan yang ditukar dengan lembar saham
JURNAL UMUM
Ayat Jurnal
Tanggal 1 Sept.
Akun dan Keterangan Kas Saham Biasa (Menerbitkan Saham Secara Tunai)
Ref.
101
Posting
311 Kredit
Posting
Page 18
Neraca Saldo
Neraca Saldo adalah daftar akun beserta saldonya pada suatu waktu tertentu. Tujuan utama dari neraca saldo adalah untuk membuktikan kesamaan matematis dari debet san kredit setelah posting dilakukan. Prosedur pembuatan neraca saldo sebagai berikut: Membuat daftar judul akun beserta saldonya Menjumlahkan kolom debet dan kredit Membuktikan kesamaan antara kedua kolom itu
Page 19
Format
Page 20
Perlunya pencatatan AJP (adjusting entries) di akhir periode akuntansi adalah untuk memastikan bahwa prinsip-prinsip pengakuan pendapatan dan penandingnya tidak dilanggar. Penggunaan AJP memungkinkan perusahaan akan melaporkan aktiva, kewajiban, dan ekuitasnya secara akurat dan laporan L/R.
Page 21
Namun untuk neraca saldo mungkin tidak lengkap dan tidak update. Beberapa alasannya: - Beberapa kejadian tidak dijurnal harian karena tidak efektif - Beberapa biaya tidak di jurnal selama periode akuntansi karena akan jatuh tempo - Beberapa item mungkin beum dicatat.cnth: tagihan listrik yang belum akan diterima sampai periode akuntansi berikutnya
Page 22
Jenis-Jenis AJP:
Pembayaran dimuka 1. Beban dibayar dimuka. Beban-beban yang dibayar tunai dan dicatat sebagai aktiva sebelum digunakan atau dikonsumsi.
Akrual 1. Pendapatan akrual. Pendapatan yang telah dihasilkan namun belum diterima dalam bentuk kas atau belum dicatat.
2. Pendapatan yang belum 2. Beban akrual. dihasilkan. Beban yang telah terjadi Pendapatan yang diterima dalam namun belum dibayar bentuk kas dan dicatat sebagai secara kewajiban sebelum dihasilkan. tunai atau belum dicatat.
Page 23
d.
PT.X menerima $15.000 dari pelanggan pada tgl 4/10 jasa percetakan yang akan diselesaikan pada tgl 31/12. AJP: (* $15.000/3= $5000) - Pendapatan jasa yang belum diselesaikan $5000 Pendapatan jasa $5000 (Untuk mencatat pendapatan jasa yang diterima
Page 25
Page 26
Menyusun laporan keuangan dapat secara langsung dibuat setelah selesai menyusun neraca saldo disesuiakan
Page 27
Penutupan
Proses penutupan (closing process) adalah prosedur umum untuk mengurangi saldo akun nominal menjadi nol dalam rangka menyiapkan akun-akun untuk periode berikutnya. Semua saldo akun pendapatan dan beban (pos-pos L/R) ditransfer ke akun kliring atau ikhtisar L/R
Page 28
Neraca saldo dapat dibuat setelah penutupan atau disebut neraca saldo pasca penutupan (post-closing trial balance) yang menunjukkan jumlah debet dan kredit yag sama telah diposting ke akun Ikhtisar L/R. Neraca saldo pasca penutup hanya terdiri dari akun aktiva, kewajiban, dan ekuitas (akun riil).
Page 29
Page 30
Semua pos akrual bisa dibalik. Semua pos dibayar di muka di mana transaksi kas awalnya didebet atau dikredit ke suatu akun beban atau pendapatan bisa dibalik. Ayat jurnal penyesuaian untuk penyusutan dan piutang tak tertagih tidak dibalik.
* Karena ayat jurnal pembalik tidak wajib digunakan maka beberapa akuntan menghindari ayat jurnal ini sepenuhnya.
Page 31
Untuk mengkonversi jumlah kas yang telah diterima dari para pelanggan menjadi pendapatan jasa dasar akrual, perubahan jumlah piutang usaha dan pendapatan jasa yang belum dihasilkan selama tahun berjalan harus diperhitungkan.
Page 32
Piutang usaha pada awal tahun mencerminkan pendapatan yang dihasilkan tahun lalu tetapi baru ditagih tahun ini. Piutang usaha akhir tahun merupakan pendapatan yang dihasilkan tahun ini tetapi belum ditagih.
Jadi, kas yang diterima dari konsumen harus dikurangi dengan piutang usaha awal tahun dan ditambahkan dengan piutang usaha akhir tahun untuk menghitung pendapatan menurut dasar akrual.
Page 33
- Pendapatan jasa yg belum diterima awal tahun + Pendapatan jasa yg belum diterima akhir tahun
Pendapatan jasa yang belum dihasilkan pada awal tahun merupakan kas yang diterima tahun lalu untuk pendapatan yang dihasilkan tahun ini. Pendapatan jasa yang belum diterima pada akhir tahun merupakan kas yang diterima tahun ini tetapi akan diakui sebagai pendapatan pada tahun depan. Jadi, kas yang belum diterima awal tahun dan dikurangi dengan pendapatan jasa yang belum diterima akhir tahun untuk menghitung pendapatan menurut dasar akrual.
Page 34
Untuk mengkonversi kas yang dibayarkan sebagai beban operasi selama periode berjalan menjadi beban operasi menurut dasar akrual, kita harus memperhitungkan perubahan beban dibayar di muka dan kewajiban akrual selama tahun bersangkutan
Page 35
Beban dibayar di muka awal tahun harus diakui sebagai beban tahun ini (karena pembayaran kasnya terjadi tahun lalu). Jadi, kas yang dibayarkan sebagai beban operasi harus ditambahkan dengan beban dibayar di muka awal tahun untuk menghitung beban operasi menurut dasar akrual. Sebaliknya, beban dibayar di muka akhir tahun merupakan pembayaran kas tahun ini untuk beban-beban yang akan dilaporkan tahun depan. Akibatnya, kas yang dibayarkan sebagai beban operasi harus dikurangkan dengan beban dibayar di muka akhir tahun.
Page 36
Kewajiban akrual awal tahun timbul dari pengakuan beban tahun lalu tetapi mengharuskan pembayaran kas tahun ini. Karena itu, yang dibayarkan untuk beban operasi harus dikurangi dengan kewajiban akrual awal tahun dan ditambahkan dengan kewajiban akrual akhir tahun untuk menghitung beban menurut dasar akrual.
Page 37
Dasar kas memang melaporkan secara tepat kapan kas diterima dan kapan kas dikeluarkan. Tapi bagaimana dengan transaksi kredit? Dasar akruallah yang mampu mengakomodasi semua aspek dari fenomena kredit.
Akuntansi dasar akrual membantu kita memprediksi arus kas masa depan karena melaporkan transaksi serta kejadian lain yang memiliki konsekuensi kas pada saat transaksi atau kejadian itu terjadi, bukan pada saat diterima atau dibayarkan
Page 38