Vous êtes sur la page 1sur 6

METABOLISME PUASA DAN SETELAH MAKAN NILNA SAIDAH 10613103/B4/B

ABSTRAK Metabolisme adalah keseluruhan reaksi yang terjadi di dalam sel, yang meliputi proses penguraian dan sintesis molekul kimia yang menghasilkan dan membutuhkan panas ( energi ) serta dikatalisis oleh enzim. Metabolisme dibagi menjadi dua , yaitu Anabolisme dan Katabolisme. Anabolisme adalah jalur sintesis yaitu proses penggabungkan molekul-molekul kecil menjadi molekul yang lebih kompleks dengan memerlukan energi yang disuplai dari hidrolisis ATP. Sedangkan katabolisme adalah jalur degradatif yaitu proses pemecahan molekul kompleks menjadi molekul yang lebih sederhana yaitu dengan melepaskan energi yang dibutuhkan untuk mensintesis ATP. Tujuan dari percobaan ini adalah agar dapat menjelaskan aspek biokimia yang terjadi pada kondisi lapar dan setelah makan, dan agar dapat melakukan pemeriksaan parameter biokimia terkait dengan metabolisme. Metode yang digunakan untuk menentukan kadar glukosa yaitu dengan metode GOD PAP ( Glukosa Oxidase Phenol Amino Peroksidase ), untuk penentuan kadar trigliserida dengan metode GPO-PAP, penentuan Urea dengan metode Urease dan terakhir penentuan kadar protein dengan metode Biuret. Keyword : metabolisme, Katabolisme, Anabolisme

A. PENDAHULUAN Metabolisme adalah segala proses reaksi kimia yang terjadi dalam makhluk hidup, mulai dari yang bersel satu yang sangat sederhana sampai bakteri, jamur, manusia sampai makhluk yang susunan tubuhnya sangat kompleks. Metabolisme meliputi jalur- jalur metabolik antara lain : Jalur Anabolik : yaitu jalur yang berperan dalam sintesis senyawa yang lebih besar dan kompleks dari prekusor yang lebih kecil, misalnya sintesis protein dari asam amino dan disintesis cadangan niasil gliserol dan glikogen, jalur anabolik bersifat endotermik. Jalur Katabolik : yaitu jalur yang berperan dalam penguraian molekul besar, sering melibatkan reaksi oksidatif, dan ATP terutama memalui rantai respiratorik. Jalur Antabolik, berlangsung di persimpangan metabolisme, bekerja sebagai penghubung antara jalur katabolik dengan jalur anabolik, misalnya siklus asam sitrat.

PRINSIP METABOLISME

Keadaan Saat Puasa

Dalam waktu sekitar 1 jam setelah makan, kadar glukosa darah mulai turun. Akibatnya, kadar insulin berkurang dan kadar glukagon meningkat. Kemudian, glikogen dipecah melalui gikogenolisis (pemecahan glikogen menjadi glukosa) menghasilkan glukosa untuk disalurkan ke dalam darah. Triasilgliserol adiposa melalui lipolisis akan menghasilkan asam-asam lemak dan gliserol. Asam-asam lemak tersebut berfungsi sebagai sumber energi utama untuk oksidasi selama puasa / tanpa asupan kalori. Glukosa dioksidasi dalam hati dan sel darah merah (eritrosit), dan asam lemak dioksidasi oleh otot dan hati. Otot akan mengubah asam lemak menjadi CO2 dan H2O, hati akan melakukan oksidasi parsial asam lemak yang diserapnya yang akan menghasilkan molekul-molekul kecil yang disebut badan keton. Badan keton didistribusikan ke dalam darah dan akan dioksidasi menjadi CO2 dan H2O. Apabila puasa dalam jangka waktu yang lama (misal lebih dari 2 hari) akan terjadi proses glukoneogenesis yaitu proses pembentukan glukosa dari senyawa nonkarbohidrat. Sumber utama karbon glukoneogenesis adalah laktat, gliserol, dan asam amino. Asam amino akan diubah menjadi glukosa oleh hati, dan nitrogen yang terkandung di dalamnya akan diubah menjadi urea. Apabila puasa berkepanjangan akan menyebabkan konsentrasi badan keton dalam darah meningkat dan memaksa otak untuk mengoksidasinya menghasilkan energi.

Pada Keadaan Kenyang / setelah makan

Setelah makan, kita memasukkan karbohidrat, protein, dan lemak, yang kemudian dicerna dan diserap. Kelebihan bahan makanan tersebut disimpan, sebagian diubah menjadi energi. Karbohidrat dalam makanan dicerna menjadi monosakarida yaitu glukosa kemudian diserap ke dalam darah. Glukosa dioksidasi oleh hati dan otot untuk menghasilkan energi dan sebagian disimpan dalam bentuk glikogen dalam hati. Hati juga akan mengubah glukosa menjadi triasilgliserol, yang kemudian dikemas sebagai lippoprotein densitas sangat rendah (VLDL) dan di lepaskan ke dalam darah. Asam-asam VLDL sebagian digunakan sebagai energi untuk memenuhi kebutuhan sel dan sebagian akan disimpan dalam bentuk triasilgliserol dalam jaringan adiposa. Protein akan dicerna menjadi asam-asam amino, dan diserap oleh darah. Asam amino mengalami oksidasi untuk menghasilkan energi atau digunakan jaringan untuk biosintesis menjadi protein, sisanya digunakan untuk membentuk senyawa bernitrogen,

misalnya neurotransmitter, hormon, heme serta basa purin dan pirimidin dalam RNA dan DNA. Triasilgliserol adalah lemak utama yang akan diubah menjadi asam lemak dan senyawa mono-asilgliserol, yang disintesis ulang menjadi triasilgliserol dalam jaringan sel epitel usus dan diekskresikan melalui limfe ke dalam darah dalam bentuk kilomikron. Kelebihan triasilgliserol disimpan dalam jaringan adiposa.

B. METODE Alat dan Bahan Alat Centifuge Gelas beker Gelas ukur Inkubator Labu alas bulat 1 L Mikropipet Rak tabung reaksi Tabung reaksi Spektofotometer Vortex Cara Kerja Subyek Uji : Empat orang praktikan sehat menjadi sukarelawan, 2 orang perempuan dan 2 orang laki-laki. Satu praktikan perempuan dan satu praktikan laki-laki mendapat makanan tinggi karbohidrat. Dua praktikan lainnya mendapatkan makanan tinggi lemak. Sebelum praktikum, keempat probandus diminta untuk puasa kalori selama 6-10 jam (boleh minum air), kemudian dilakukan pengambilan darah pertama. Keempat probandus tersebut kemudian makan makanan tinggi karbohidrat atau tinggi lemak. Pengambilan darah dilakukan 30 menit setelah makan dan pengambilan darah ketiga dilakukan selama 2 jam setelah makan. Bahan Aquades CuSO4 Darah larutan albumin larutan amilum larutan mengandung asam amino NaOH 10% Saliva serum Reagen

Pemeriksaan Biokimia :

Serum dikoleksi dengan cara : darah yang telah diambil dari praktikan, didiamkan. 10menit (sampai menjendal sempurna) kemudian disentrifuge 3500 rpm selama 5-10 menit. Supernatan dipisahkan dalam tabung sentrifuge lain yang bersih dan steril untuk percobaan selanjutnya. Apabila tidak langsung digunakan, serum disimpan pada suhu 4C

Penetuan kadar glukosa dan urea (tinggi karbohidrat dan tinggi lemak) Glukosa Tinggi karbohidrat dan Glukosa Tinggi lemak Siapkan tabung reaksi dan di beri label untuk blanko, standart,dan sampel. Masing-masing tabung reaksi di tambahkan 1000l reagen. Pada tabung standart ditambahkan 10l larutan standart. Dan pada larutan sampel ditambahkan 10l serum. Pada larutan blanko ditambahkan aquades 10l. Dicampur dan di inkubasi selama 15 menit pada 37C. Dibaca serapan pada 509 nm. sampel = Absorban sample Absorban blanko standart = Absorban standart Absorban blanko Konsentrasi glukosa (mg/dL) = sampel standart x konsentrasi standart

Urea tinggi karbohidrat dan tinggi lemak Disiapkan tabung reaksi untuk blanko,standart, dan sample. Masing-masing tabung reaksi ditambahkan reagen A (1,2) 1000l. Pada larutan blanko ditambahkan aquades 10l, pada tabung reaksi standart,ditambahkan larutan standart (R4) 10l, dan untuk tabung sampel ditambahkan serum 10l. Dicampur dan diinkubasi selama 5 menit pada suhu 37C. Setelah diinkubasi pada masing-masing tabung tambahkan reagen B (R3) sebanyak 200l. Dicampurkan dan diinkubasi untuk kedua kalinya selama 5 menit pada suhu 37C. Kemudian setelah diinkubasi dibaca serapannya pada 780 nm. Kemudian dihitung kadarnya dengan rumus. sampel = Absorban sample Absorban blanko standart = Absorban standart Absorban blanko Konsentrasi urea (mg/dL) = sampel standart Penetapan kadar Trigliserida Disiapkan tabung reaksi untuk blanko,standart dan sampel. Masing-masing tabung diisikan reagen 1000l. Kemudian pada larutan blanko ditambahkan aquades 10l, tabung standart juga x konsentrasi standart

ditambahkan 10l larutan standar dan untuk sampel diisikan serum 10l. Dicampur dan di inkubasi selama 5 menit pada suhu 37C. Baca serapannya pada 546 nm. Dihitung kadar dengan rumus: sampel = Absorban sample Absorban blanko standart = Absorban standart Absorban blanko Konsentrasi TG (mg/dL) = sampel standart Penetapan kadar protein Uji kualitatif Disiapkan 6 tabung reaksi. Tabung 1 ditambahkan 1ml larutan albumin, untuk tabung 2 ditambahkan 1ml serum, pada tabung 3 ditambahkan 1ml saliva, tabung 4 ditambahkan aquades 1ml dan tabung 5 ditambahkan 1ml larutan yang mengandung asam amino. Kemudian pada masingmasing tabung ditambahkan NaOH 10% masing-masing 1 ml dan CuSO4 1 tetes. Kemudian diamati masing-masing perubahan warna pada setiap tabung reaksi. Penetapan kadar protein Disiapkan tabung reaksi untuk blanko,standart dan Uji. Masing-masing tabung ditambahkan reagen biuret sebanyak 4ml. Pada tabung blanko ditambahkan 1ml aquades, pada tabung standart ditambahkan 1ml sandart albumin dan untuk tabung uji ditambahkan 1ml sampel. Kemudian semua tabung didiamkan selama 30 menit pada suhu kamar. Kemudian dibaca serapannya pada panjang gelombang 540 nm. Kemudian dihitung kadarnya dengan rumus : Auji Ablanko / Asampel Ablanko x 0,01 g/L bahan uji. Prinsip metode penetapan kadar Penetapan kadar glukosa dengan GOD-PAP, GOD-PAP merupakan Penetepan kadar protein dengan metode biuret, prinsip metode biuret yaitu reaksi dengan metode biuret akan menghasilkan hasil yang positif apabila terdapat 2 atau lebih ikatan peptida heteropolimer asam amino dalam suasana basa. Penetapan kadar trigliserida dengan metode DISKUSI Berdasarkan data hasil dari praktikum : x konsentrasi standart

Kadar Glukosa darah dan Urea ( Tinggi Karbohidrat dan Tinggi Lemak ) Kadar glukosa pada saat puasa akan menurun akan terjadi glukoneogenesis dan glikogenolisis. Sedangkan setelah makan KGD akan naik dan 2 jam setelah makan kGD akan turun lagi namun tidak lebih kecil dari kadar saat puasa. Saat tubuh kelebihan glukosa maka sebagaian glukosa akan disimpan dihati dalam bentuk glikogen dan dijaringan adiposa dalam bentuk trigliserida. Kadar urea dalam tubuh lebih tinggi saat puasa dibanding setelah makan urea ditemukan pada saat puasa terjadi pemecahan protein. Kadar Urea akan tinggi pada saat puasa karena banyak pemecahan dan akan turun pada saat setelah makan,kemudian akan naik lagi setelah 2 jam. Kadar Trigliserida ( Tinggi Karbohidrat dan Tinggi Lemak ) Kadar Protein Kadar protein selama puasa dan setelah puasa yaitu konstan atau tetap meskipun ada perubahan, perubahannya hanya sedikit. Hal ini dikarenakan protein bukan sumber energi utama untuk aktivitas tubuh yang memerlukan energi. KESIMPULAN Kadar protein selama puasa dan setelah makan akan konstan atau tetap, jika ada perubahan, perubahannya hanya kecil. Sedangkan kadar trigliserida pada saat puasa, tubuh akan memecah trigliserida pada jaringan adiposa menjadi 3 asam lemak dan gliserol, untuk diubah menjadi sumber energi. Sedangkan pada glukosa darah pada saat puasa, akan terjadi glikogenolisis yaitu pemecahan glikogen menjadi glukosa sebagai sumber energi utama, dan pada saat kenyang sebagian glukosa akan diubah menjadi energi dan kelebihan glukosa akan disimpan dalam bentuk glikogen di hati dan otak. Kadar urea pada saat puasa REFERENSI Wirahadikusumah,Muhammad, 1985, Metabolisme Energi, Karbohidrat, dan Lipid, ITB, Bandung. (1,2) Sibarani, dennis , gambaran glukosa darah puasa setelah dua jam, usu, 2011 Poedjiadi, Anna, 1994, Dasar-dasar biokimia, UI press, Jakarta B, Marks, Dawn, Biokimia Kedokteran,

Vous aimerez peut-être aussi