Vous êtes sur la page 1sur 38

ASKEP PASIEN DENGAN PYELONEFRITIS

A. DEFINISI Pyelonefritis adalah peradangan pada pielum dengan manifestasi pembentukan jaringan parut pada ginjal dan dapat menyebabkan kerusakan pada ginjal, gagal ginjal, pembentukan abses (misalnya nefrik, perinefrik), sepsis, syok, atau kegagalan multisistem (Muttaqin. 2011). Pyelonefritis merupakan suatu infeksi dalam ginjal yang dapat timbul secara hematogen atau retrograd aliran ureterik (Underwood. 1999). Pyelonefritis merupakan infeksi bakteri piala ginjal, tubulus, dan jaringan

interstisial dari salah satu atau kedua ginjal. Bakteri mencapai kandung kemih melalui uretra dan naik ke ginjal. Meskipun ginjal menerima 20% - 25% curah jantung, bakteri jarang mencapai ginjal melalui darah; kasus penyebaran secara hematogen kurang dari 3%. Pyelonefritis sering sebagai akibat dari refluks uretero vesikal, dimana katup uretrovresikal yang tidak kompeten menyebabkan urin mengalir baik (refluks) ke dalam ureter. Obstruksi traktus urinarius yang meningkatkan kerentanan ginjal terhadap infeksi), tumor kandung kemih, striktur, hyperplasia prostatik benigna, dan batu urinarius merupakan penyebab yang lain. Inflamasi pelvis ginjal disebut Pyelonefritis , penyebab radang pelvis ginjal yang paling sering adalah kuman yang berasal dari kandung kemih yang menjalar naik ke pelvis ginjal. Pyelonefritis ada yang akut dan ada yang kronis (Tambayong. 2000).

B. ETIOLOGI Etiologi dari Pyelonefritis , meliputi hal hal berikut, 1. Uropatogen Agen bakteri, meliputi Escherichia coli, Klebsiella, Proteus, dan Staphylococus aureus. Bakteri Eschercia coli (bakteri yang dalam keadaan normal ditemukan di usus besar) merupakan penyebab dari 90% infeksi ginjal diluar rumah sakit dan penyebab dari 50% infeksi ginjal di rumah sakit. 2. Infeksi saluran kemih Terutama pada kondisi stasis kemih akibat batu saluran kemih, refluks vesikouleter dan penurunan imunitas pada proses penuaan, serta peningkatan kadar glukosa dalam urine pada pasien diabetes melitus di mana akan menyebabkan pertumbuhan bakteri lebih besar.

C. KLASIFIKASI

4th Group_psik B 2011

Page 2

1. Pyelonefritis akut

Pyelonefritis

akut diakibatkan infeksi pada ginjal oleh organisme piogenik.

Penderita mengeluh lemah, demam, nyeri panggul, nyeri tekan pada sudut costovertebral (CVA), lekositosis, dan adanya sel darah putih atau nanah di dalam urine (piuria). 3 komplikasi penting dapat ditemukan pada Pyelonefritis akut:

Nekrosis papila ginjal. Sebagai hasil dari proses radang, pasokan darah pada

daerah medula akan terganggu dan akan diikuti nekrosis papila ginjal, terutama pada penderita diabetes melitus atau pada tempat terjadinya obtruksi.

Pionefrosis. Terjadi apabila ditemukan obstruksi total pada ureter yang

dekat sekali dengan ginjal. Cairan yang terbendung dalam pelvis dan sistem kaliks mengalami supurasi, sehingga ginjal mengalami peregangan akibat adanya pus.

Abses perinefrik. Pada waktu infeksi mencapai kapsula ginjal dan meluas

ke dalam jaringan perirenal, terjadi abses perinefrik

2. Pyelonefritis kronis

Pyelonefritis kronis terjadi dalam hubungannya dengan aliran balik vesiko-uretik, yang didapat pada awal hidup akibat lesi kogenital atau oleh obstruksi yang terjadi pada waktu dewasa. Akibat dari aliran balik (refluks) ini memungkinkan organisme mencapai ginjal dari vesika urinaria. Pasien dengan Pyelonefritis kronis biasanya tanpa gejala infeksi, kecuali terjadi eksaserbasi. Tanda-tanda utama mencakup keletihan, sakit kepala, nafsu makan rendah, poliuria, haus yang berlebihan, dan kehilangan berat badan. Infeksi yang menetap atau kambuh dapat menyebabkan jaringan parut progresif di ginjal disertai gagal ginjal pada akhirnya.

4th Group_psik B 2011

Page 3

D. PATOFIOLOGI Invasi bakteri pada parenkim gijal memberikan manifestasi peradangan dalam bentuk Pyelonefritis . Infeksi dipengaruhi oleh faktor invasi bakteri dan faktor imunologis host. Faktor bakteri seperti Escherichia coli yang bersifat uropatogenik menempel pada sel epitel, dan mampu bertahan dari pembersihan aliran urine. Invasi bakteri ini melekat pada epitel dan memicu respon peradangan pada tubulointerstisial. Faktor host melakukan proses fagositosis dalam urine secara maksimal pada pH 6,5 7,5 dan osmolarotas dari 485 mOsm. Apabila nilai-nilai ini menyimpang akan mengakibatkan penurunan proses fagositosis secara signifikan. Bila pertahanan host terganggu sehingga meningkatkan kemungkinan infeksi. Beberapa faktor yang berperan untuk meningkatkan kondisi infeksi, meliputi: obstruksi saluran kemih, refluks vesicouretal, pengosongan kandung kemih tidak lengkap, penggunaan obat spermisida, diabetes melitus, atrofi mukosa vagina, prostatitis, imunodefisiensi (bawaan atau diperoleh), agen organisme yang mampu menguraikan urea sehingga terjadi perubahan pH secara signifikan, dan kehamilan. Obstruksi merupakan faktor yang paling penting untuk memudahkan penempelan bakteri di urutelium. Kondisi ini meniadakan efek pembilasan aliran urine, memungkinkan terjadinya statis urine, menyediakan media bakteri untuk berkolonisasi, perubahan aliran darah intrarenal, dan memengaruhi pengiriman neutrofil. Pengosongan kandung kemih mungkin tidak lengkap, biasanya terkait dengan penggunaan obat (antikolinergik). Spermisida nonoxynol-9 menghambat pertumbuhan laktobasilus, yang menghasilkan peroksida hidrogen. Hubungan seksual yang sering menyebabkan trauma mekanik lokal ke uretra pada kedua pasangan. Diabetes melitus menghasilkan neuropati kandung kemih otonom, glukosuria, disfungsi leukosit, microangiopathy, dan nephrosclerosis. Atrofi mukosa vagina pada wanita postmenopause merupakan predisposisi untuk kolonisasi patogen saluran urine dan UTI karena pH lebih tinggi (5,5 vs3,8) dan tidak adanya laktobasilus. Bakteri prostatitis (akut atau kronik) menghasilkan bakteriuria.
4th Group_psik B 2011 Page 4

Komplikasi dari obstruksi dengan infeksi termasuk hidronefrosis, pionefrosis, urosepsis, dan Pyelonefritis xanthogranulomatous. Proteus merupakan spesies yang mapu menguraikan urea, namun E. coli, klensiella, pseudomonas, dan staphylococcus dapat meghasilkan urease sehingga mereka juga terlibat dalam pembentukan kalkulus staghorn. Kehamilan (hormonal dan perubahan mekanis) merupakan predisposisi seorang wanita mengalami infeksi saluran kemih. Hidroureter kehamilan merupakan efek sekuler untuk kedua faktor hormonal dan mekanik, diwujudkan sebagai dilatasi dari pelvis ginjal dan ureter sehingga memberikan kesempatan pada bakteri untuk menempel di urotelium. Uterus yang membesar menggantikan kandung kemih sehingga ikut mengakibatkan adanya statis urine. Respons perubahan patologis pada saluran kemih bagian atas akan memberikan berbagai masalah keperawatan pada pasien yang mengalami Pyelonefritis akut.

E. TANDA DAN GEJALA Gejala biasanya timbul secara tiba-tiba berupa demam, menggigil, nyeri di punggung bagian bawah, mual dan muntah. Beberapa penderita menunjukkan gejala infeksi saluran kemih bagian bawah, yaitu sering berkemih dan nyeri ketika berkemih. Bisa terjadi pembesaran salah satu atau kedua ginjal. Kadang otot perut berkontraksi kuat.Bisa terjadi kolik renalis, dimana penderita merasakan nyeri hebat yang disebabkan oleh kejang ureter. Kejang bisa terjadi karena adanya iritasi akibat infeksi atau karena lewatnya batu ginjal. Pada anak-anak, gejala infeksi ginjal seringkali sangat ringan dan lebih sulit untuk dikenali. Pada infeksi menahun ( Pyelonefritis kronis), nyerinya bersifat samar dan demam hilangtimbul atau tidak ditemukan demam sama sekali. Pyelonefritis kronis hanya terjadi pada penderita yang memiliki kelainan utama, seperti penyumbatan saluran kemih, batu ginjal yang besar atau arus balik air kemih dari kandung kemih ke dalam ureter (pada anak kecil). Pyelonefritis kronis pada akhirnya bisa merusak ginjal sehingga ginjal tidak dapat berfungsi sebagaimana mestinya (gagal ginjal).

4th Group_psik B 2011

Page 5

F. PEMERIKSAAN PENUNJANG 1. Urinalisis Leukosuria atau piuria: merupakan salah satu petunjuk penting adanya ISK. Leukosuria positif bila terdapat lebih dari 5 leukosit/lapang pandang besar (LPB) sediment air kemih Hematuria: hematuria positif bila terdapat 5-10 eritrosit/LPB sediment air kemih. Hematuria disebabkan oleh berbagai keadaan patologis baik berupa kerusakan glomerulus ataupun urolitiasis. 2. Bakteriologis

Mikroskopis: satu bakteri lapangan pandang minyak emersi. 102 -103 organisme koliform / mL urin plus piuria

Biakan bakteri Tes kimiawi : tes reduksi griess nitrate berupa perubahan warna pada uji carik

3. Kultur urine untuk mengidentifikasi adanya organisme spesifik 4. Hitung koloni: hitung koloni sekitar 100.000 koloni per milliliter urin dari urin tampung aliran tengah atau dari specimen dalam kateter dianggap sebagai criteria utama adanya infeksi. 5. Metode tes Tes dipstick multistrip untuk WBC (tes esterase lekosit) dan nitrit (tes Griess untuk pengurangan nitrat). Tes esterase lekosit positif: maka pasien mengalami piuria. Tes pengurangan nitrat, Griess positif jika terdapat bakteri yang mengurangi nitrat urin normal menjadi nitrit.

4th Group_psik B 2011

Page 6

6. Penyakit Menular Seksual (PMS):Uretritia akut akibat organisme menular secara seksual (misal, klamidia trakomatis, neisseria gonorrhoeae, herpes simplek). 7. Tes- tes tambahan

Urogram intravena (IVU). Pielografi (IVP), msistografi, dan ultrasonografi juga dapat dilakukan untuk menentukan apakah infeksi akibat dari abnormalitas traktus urinarius, adanya batu, massa renal atau abses, hodronerosis atau hiperplasie prostate.

Urogram IV atau evaluasi ultrasonic, sistoskopi dan prosedur urodinamik dapat dilakukan untuk mengidentifikasi penyebab kambuhnya infeksi yang resisten.

G. PENATALAKSANAAN Pyelonefritis Akut: pasien Pyelonefritis akut beresiko terhadap bakteremia dan memerlukan terapi antimikrobial yang intensif. Terapi parentral di berikan selama 24-48 jam sampai pasien afebril. Pada waktu tersebut, agens oral dapat diberikan. Pasien dengan kondisi yang sedikit kritis akan efektif apabila ditangani hanya dengan agens oral. Untuk mencegah berkembangbiaknya bakteri yang tersisa, maka pengobatan Pyelonefritis akut biasanya lebih lama daripada sistitis. Masalah yang mungkin timbul dlam penanganan adalah infeksi kronik atau kambuhan yang muncul sampai beberapa bulan atau tahun tanpa gejala. Setelah program antimikrobial awal, pasien dipertahankan untuk terus dibawah penanganan antimikrobial sampai bukti adanya infeksi tidak terjadi, seluruh faktor penyebab telah ditangani dan dikendalikan, dan fungsi ginjal stabil. Kadarnya pada terapi jangka panjang. Pyelonefritis kronik: agens antimikrobial pilihan di dasarkanpada identifikasi patogen melalui kultur urin, nitrofurantion atau kombinasi sulfametoxazole dan trimethoprim dan digunakan untuk menekan pertumbuhan bakteri. Fungsi renal yang ketat, terutama jika medikasi potensial toksik.

4th Group_psik B 2011

Page 7

H. ASUHAN KEPERAWATAN 1. Pengkajian Dalam melakukan pengkajian pada klien bersifat menyeluruh, yaitu:
a. Data biologis:

Pyelonefritis

menggunakan pendekatan

Identitas klien Identitas penanggung jawab b. Riwayat kesehatan


Riwayat infeksi saluran kemih :

Provokong Accident

: penyebab nyeri pada kostovetebra akibat respons

peradangan pada pielum dan parenkim ginjal. Quality / Quantity Region/Relief : : kualitas nyeri seperti di tusuk-tusuk area nyeri pada panggul, nyeri tekan pada sudut

kostovertebral, nyeri di daerah perut dan pinggang. Skala of pain berat atau 2-3 (0-4). Time timbulnya demam. Riwayat pernah menderita batu ginjal Riwayat penyakit DM, jantung. c. Pengkajian fisik
Head to Toe 4th Group_psik B 2011 Page 8

skala nyeri berfariasi pada rentang sedang sampai

onset nyeri dimulai bersamaan dengan keluhan

Keadaan umum klien lemah dengan tingkat kesadaran compos mentis. Pada

TTV sering di dapatkan adanya perubahan seperti: suhu tubuh meningkat dapat melebihi 39,4C, frekuensi nadi mengalami peningkatan, tekanan darah tidak terjadi secara signifikan kecuali adanya penyulit seperti sklerotik arteri renal yang sering didapatkan peningkatan tekanan darah secara bermakna, atau pada penurunan fungsi sistemik akan terjadi penurunan sistolik di bawah 90 mmHg yang memberikan indikasi terjadinya shyok sepsis. B1 (Breathing). Bila tidak melibatkan infeksi sistemik, pola nafas dan jalan

nafas dalam kondisi efektif walau secara frekuensi mengalami peningkatan. B2(Blood). Jika tidak melibatkan infeksi sistemik, status kardiovaskular tidak mengalami perubahan walau secara frekuensi denyut jantung mengalami peningkatan. Perfusi perifer dalam batas normal, akral hangat. B3 (Brain). Pada wajah biasanya tidak didapatkan adanya perubahan, konjungtiva tidak anemis, sklera tidak ikterik, mukosa mulut tidak mengalami peradangan. Status neurologis tidak mengalami perubahan, tingkat kesadaran dalam batas normaldi mana orientasi (tempat, waktu, orang) baik. B4 (Bladder) Inspeksi. Tidak ada pembesaran pada suprapubis, tidak ada kelainan pada

pada genetalia ekterna. Didapatkan adanya hematuria, dan piuria. Pada Pyelonefritis yang mengalami kedua ginjal didapatkan penurunan urine output karena terjadi penurunan dari fungsi ginjal. Palpasi. Sering didapatkan distensi kandung kemih. Pada palpasi, area

kostovertebra didapatkan adanya perasaan tidak nyaman dan juga adanya massa dari pembesaran ginjal akibat infiltrasi interstisial sel-sel inflamasi pada palpasi ginjal. Perkusi. Pada sudut kostovertebra memberikan stimulus nyeri lokal disertai

penjalaran nyeri ke pinggang dan perut.

4th Group_psik B 2011

Page 9

Auskultasi. Tidak didapatkan adanya bruit ginjal. B5 (Bowel). Adanya mual dan muntah, serta anoreksia sehingga terjadi

penurunan berat badan terutama pada Pyelonefritis kronik. B6 (Bone). Tidak didapatkan bruit ginjal.

d. Riwayat psikososial Pekerjaan, pendidikan, persepsi terhadap penyakit, mekanisme koping yang digunakan klien untuk menilai respons emosi klien terhadap penyakit yang dideritanya dan perubahan peran klien dalam keluarga dan masyarakat, bagi klien rawat inap apakah dengan keadaan ini memberi dampak pada status ekonomi klien, dan sistem pendukung, sumber informasi yang ada, dan rencana perawatan rumah.

e. Pengkajian pengetahuan klien dan keluarga 1. Pemahaman tentang penyebab / perjalanan penyakit
2. Pemahaman tentang pencegahan, perawatan, dan terapi medis

f. Pengkajian Diagnostik
1) Laboratorium. Pada pemeriksaan darah didapatkan adanya lekositosis disertai

dengan peningkatan laju endap darah, urinalisis terdapat piuria, bakteriuria, dan hematuria. Pada Pyelonefritis akut yang mengalami kedua sisi ginjal akan mengakibatkan terjadinya penurunan faal ginjal. Hasil kultur urine terdapat bakteriuria dan tes sensitivitas dilakukan untuk menentukan organisme penyebab sehingga dapat ditemukan agens antimikrobial yang tepat.
2) Radiografi. Pemeriksaan foto polos abdomen menunjukan adanya kekaburan

dari bayangan otot psoas dan mungkin terdapat bayangan radio-opak dan batu
4th Group_psik B 2011 Page 10

saluran kemih. Pada PIV terdapat bayangan ginjal membesar dan terdapat keterlambatan pada fase nefrogram.
3) Ultrasonografi. Untuk mengetahui lokasi obstruksi di traktus urinarius,

menghilangkan obstruksi adalah penting untuk menyelamatkan ginjal.

g. Pengkajian penatalaksanaan medis Tujuan terapi adalah mencegah kerusakan ginjal lenih lanjut, meliputi hal-hal berikut ini.
a. Pemberian antimikroba yang sesuai dengan hasil uji sensitivitas bakterisidal dan

berspektrum luas seperti golongan aminoglikosida yang dikombinasi dengan asam klavulanat atau sulbaktam, karboksipenisilin, sefalosporin, atau fluoroquinolone. b. Simtomatik untuk menurunkan keluhan nyeri dan demam.

4th Group_psik B 2011

Page 11

4th Group_psik B 2011

Page 12

2. Diagnosa Keperawatan a. WOC


Etiologi Predisposisi Ketidakmampuan ketahanan lokal thd bakteri Penempelan bakteri di urotelium pielum dan parenhim ginjal Defisiensi Pengetahuan Pemenuhan Informasi Kurang

Pengeluaran pirogen Peningkatan interleukin 1,2 Perangsangan thermostat hipotalamus Peningkatan suhu tubuh

Reaksi infeksi, inflamasi lokal Stres tubuh Peningkatan katekolamin, kortisol Peningkatan asam lambung Mual, Muntah

Pyelonefriti s

Infeksi Saluran Kemih, nyeri lokal Peningkatan GFR Cairan lumen Banyak COX

Trauma Jaringan Asam Piruvat

Produk Kinin Aktivitas Ujung saraf Bebas Kortu Medula Spinalis Persep si

Peningkatan metabolik Keletihan pirogen

Urin encer Peningkatan volume urin Peningkatan frekuensi berkemih Poli Uri

Hipertermia

Nausea

Intake menurun Ketidakseimbangan Nutrisi kurang dari kebutuhan Kekurangan volume cairan Nokturia

Gate Kontrol

Gangguan Eleminasi Urin

Kortek Serebri

Nyeri Insomnia

Peningkatan evaporasi

4th Group_psik B 2011

Page 13

b. Diagnosa Keperawatan
1) 2) 3) 4) 5)

Nyeri berhubungan dengan agen injuri Kekurangan volume cairan berhubungan dengan kegagalan mekanisme pengaturan Ketidakseimbangan Nutrisi kurang dari kebutuhan behubungan dengan intake tidak adekuat Hipertermi berhubungan dengan proses infeksi Gangguan eleminasi urin penurunan permeabilitas tubulus distal ginjal Keletihan berhubungan dengan status penyakit Nausea b/d iritasi pada system gastrointestinal
Page 14

6)
7)

4th Group_psik B 2011

8)

Defisiensi Pengetahuan berhubungan dengan kurangnya terpapar informasi tentang penyakit

3. Perencanan
No Diagnosa Keperawatan Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi

4th Group_psik B 2011

Page 15

Nyeri b/d agen injuri Definisi : Sensori yang tidak menyenangkan dan pengalaman emosional yang muncul secara aktual atau potensial kerusakan jaringan atau menggambarkan adanya kerusakan (Asosiasi Studi Nyeri Internasional): serangan mendadak atau pelan intensitasnya dari ringan sampai berat yang dapat diantisipasi dengan akhir yang dapat diprediksi dan dengan durasi kurang dari 6 bulan. Batasan karakteristik : - Laporan secara verbal atau non verbal - Fakta dari observasi - Posisi antalgic untuk menghindari nyeri - Gerakan melindungi - Tingkah laku berhati-hati - Muka topeng - Gangguan tidur (mata sayu, tampak capek, sulit atau gerakan kacau, menyeringai) - Terfokus pada diri sendiri - Fokus menyempit (penurunan persepsi waktu, kerusakan proses berpikir, penurunan interaksi dengan orang dan lingkungan) - Tingkah laku distraksi, contoh : jalan-jalan, menemui orang lain dan/atau aktivitas, aktivitas berulang-ulang) - Respon autonom (seperti diaphoresis, perubahan tekanan darah, perubahan nafas, nadi dan dilatasi pupil) - Perubahan autonomic dalam tonus otot (mungkin dalam rentang dari lemah

NOC : Kriteria Hasil : Pain Level, Pain control, Comfort level

NIC : Pain Management Lakukan pengkajian nyeri secara komprehensif termasuk lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas dan faktor presipitasi Observasi reaksi nonverbal dari ketidaknyamanan Gunakan teknik komunikasi terapeutik untuk mengetahui pengalaman nyeri pasien Kaji kultur yang mempengaruhi respon nyeri Evaluasi pengalaman nyeri masa lampau Evaluasi bersama pasien dan tim kesehatan lain tentang ketidakefektifan kontrol nyeri masa lampau Bantu pasien dan keluarga untuk mencari dan menemukan dukungan Kontrol lingkungan yang dapat mempengaruhi nyeri seperti suhu ruangan, pencahayaan dan kebisingan Kurangi faktor presipitasi nyeri Pilih dan lakukan penanganan nyeri (farmakologi, non farmakologi dan inter personal) Kaji tipe dan sumber nyeri untuk menentukan intervensi Ajarkan tentang teknik non farmakologi Berikan analgetik untuk mengurangi nyeri Evaluasi keefektifan kontrol nyeri Tingkatkan istirahat Kolaborasikan dengan dokter jika ada keluhan dan tindakan nyeri tidak berhasil Monitor penerimaan pasien tentang manajemen nyeri

Mampu mengontrol nyeri (tahu penyebab nyeri, mampu menggunakan tehnik nonfarmakologi untuk mengurangi nyeri, mencari bantuan) Melaporkan bahwa nyeri berkurang dengan menggunakan manajemen nyeri Mampu mengenali nyeri (skala, intensitas, frekuensi dan tanda nyeri) Menyatakan rasa nyaman setelah nyeri berkurang Tanda vital dalam rentang normal

4th Group_psik B 2011

Page 16

ke kaku) - Tingkah laku ekspresif (contoh : gelisah, merintih, menangis, waspada, iritabel, nafas panjang/berkeluh kesah) - Perubahan dalam nafsu makan dan minum Faktor yang berhubungan : Agen injuri (biologi, kimia, fisik, psikologis)

Analgesic Administration Tentukan lokasi, karakteristik, kualitas, dan derajat nyeri sebelum pemberian obat Cek instruksi dokter tentang jenis obat, dosis, dan frekuensi Cek riwayat alergi Pilih analgesik yang diperlukan atau kombinasi dari analgesik ketika pemberian lebih dari satu Tentukan pilihan analgesik tergantung tipe dan beratnya nyeri Tentukan analgesik pilihan, rute pemberian, dan dosis optimal Pilih rute pemberian secara IV, IM untuk pengobatan nyeri secara teratur Monitor vital sign sebelum dan sesudah pemberian analgesik pertama kali Berikan analgesik tepat waktu terutama saat nyeri hebat Evaluasi efektivitas analgesik, tanda dan gejala (efek samping) NIC : Fluid management Timbang popok/pembalut jika diperlukan Pertahankan catatan intake dan output yang akurat Monitor status hidrasi ( kelembaban membran mukosa, nadi adekuat, tekanan darah ortostatik ), jika diperlukan Monitor hasil lAb yang sesuai dengan retensi cairan (BUN , Hmt , osmolalitas urin ) Monitor vital sign Monitor masukan makanan / cairan dan hitung intake kalori harian Kolaborasi pemberian cairan IV Monitor status nutrisi Berikan cairan

Kekurangan Volume Cairan b/d kegagalan mekanisme pengaturan Definisi : Penurunan cairan intravaskuler, interstisial, dan/atau intrasellular. Ini mengarah ke dehidrasi, kehilangan cairan dengan pengeluaran sodium

NOC: Fluid balance Hydration Nutritional Status : Food and Fluid Intake Kriteria Hasil : Mempertahankan urine output sesuai dengan usia dan BB, BJ urine normal, HT normal Tekanan darah, nadi, suhu tubuh dalam batas normal Tidak ada tanda tanda dehidrasi, Elastisitas turgor kulit baik, membran mukosa lembab, tidak ada rasa haus yang berlebihan

Batasan Karakteristik : Kelemahan Haus Penurunan turgor kulit/lidah Membran mukosa/kulit kering Peningkatan denyut nadi, penurunan tekanan darah, penurunan volume/tekanan

4th Group_psik B 2011

Page 17

nadi Pengisian vena menurun Perubahan status mental Konsentrasi urine meningkat Temperatur tubuh meningkat Hematokrit meninggi Kehilangan berat badan seketika (kecuali pada third spacing) Faktor-faktor yang berhubungan: - Kehilangan volume cairan secara aktif - Kegagalan mekanisme pengaturan

Berikan diuretik sesuai interuksi Berikan cairan IV pada suhu ruangan Dorong masukan oral Berikan penggantian nesogatrik sesuai output Dorong keluarga untuk membantu pasien makan Tawarkan snack ( jus buah, buah segar ) Kolaborasi dokter jika tanda cairan berlebih muncul meburuk Atur kemungkinan tranfusi Persiapan untuk tranfusi NOC : Nutritional Status : Nutritional Status : food and Fluid Intake Nutritional Status : nutrient Intake Weight control Kriteria Hasil : Adanya peningkatan berat badan sesuai dengan tujuan Beratbadan ideal sesuai dengan tinggi badan Mampumengidentifikasi kebutuhan nutrisi Tidk ada tanda tanda malnutrisi Menunjukkan peningkatan fungsi pengecapan dari menelan Tidak terjadi penurunan berat badan yang berarti NIC : Nutrition Management Kaji adanya alergi makanan Kolaborasi dengan ahli gizi untuk menentukan jumlah kalori dan nutrisi yang dibutuhkan pasien. Anjurkan pasien untuk meningkatkan intake Fe Anjurkan pasien untuk meningkatkan protein dan vitamin C Berikan substansi gula Yakinkan diet yang dimakan mengandung tinggi serat untuk mencegah konstipasi Berikan makanan yang terpilih ( sudah dikonsultasikan dengan ahli gizi) Ajarkan pasien bagaimana membuat catatan makanan harian. Monitor jumlah nutrisi dan kandungan kalori Berikan informasi tentang kebutuhan nutrisi Kaji kemampuan pasien untuk mendapatkan nutrisi yang dibutuhkan

Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b/d intake tidak adekuat

Definisi : Intake nutrisi tidak cukup untuk keperluan metabolisme tubuh.

Batasan karakteristik : Berat badan 20 % atau lebih di bawah ideal Dilaporkan adanya intake makanan yang kurang dari RDA (Recomended Daily Allowance) Membran mukosa dan konjungtiva pucat Kelemahan otot yang digunakan untuk menelan/mengunyah Luka, inflamasi pada rongga mulut Mudah merasa kenyang, sesaat setelah mengunyah makanan Dilaporkan atau fakta adanya kekurangan makanan Dilaporkan adanya perubahan

4th Group_psik B 2011

Page 18

sensasi rasa - Perasaan ketidakmampuan untuk mengunyah makanan - Miskonsepsi - Kehilangan BB dengan makanan cukup - Keengganan untuk makan - Kram pada abdomen - Tonus otot jelek - Nyeri abdominal dengan atau tanpa patologi - Kurang berminat terhadap makanan - Pembuluh darah kapiler mulai rapuh - Diare dan atau steatorrhea - Kehilangan rambut yang cukup banyak (rontok) - Suara usus hiperaktif - Kurangnya informasi, misinformasi Faktor-faktor yang berhubungan : Ketidakmampuan pemasukan atau mencerna makanan atau mengabsorpsi zat-zat gizi berhubungan dengan faktor biologis, psikologis atau ekonomi.

Nutrition Monitoring BB pasien dalam batas normal Monitor adanya penurunan berat badan Monitor tipe dan jumlah aktivitas yang biasa dilakukan Monitor interaksi anak atau orangtua selama makan Monitor lingkungan selama makan Jadwalkan pengobatan dan tindakan tidak selama jam makan Monitor kulit kering dan perubahan pigmentasi Monitor turgor kulit Monitor kekeringan, rambut kusam, dan mudah patah Monitor mual dan muntah Monitor kadar albumin, total protein, Hb, dan kadar Ht Monitor makanan kesukaan Monitor pertumbuhan dan perkembangan Monitor pucat, kemerahan, dan kekeringan jaringan konjungtiva Monitor kalori dan intake nuntrisi Catat adanya edema, hiperemik, hipertonik papila lidah dan cavitas oral. Catat jika lidah berwarna magenta, scarlet NOC : Thermoregulation Kriteria Hasil : NIC : Fever treatment Suhu tubuh dalam rentang Nadi dan RR dalam rentang Tidak ada perubahan warna Monitor suhu sesering mungkin Monitor IWL Monitor warna dan suhu kulit Monitor tekanan darah, nadi dan RR Monitor penurunan tingkat kesadaran

Hipertermia b/d proses infeksi

Definisi : suhu tubuh naik diatas rentang normal

normal normal

4th Group_psik B 2011

Page 19

Batasan Karakteristik: kenaikan suhu tubuh diatas rentang normal serangan atau konvulsi (kejang) kulit kemerahan pertambahan RR takikardi saat disentuh tangan terasa hangat Faktor faktor yang berhubungan : penyakit/ trauma peningkatan metabolisme aktivitas yang berlebih pengaruh medikasi/anastesi ketidakmampuan/penurunan kemampuan untuk berkeringat terpapar dilingkungan panas dehidrasi pakaian yang tidak tepat

kulit dan tidak ada pusing, merasa nyaman

Monitor WBC, Hb, dan Hct Monitor intake dan output Berikan anti piretik Berikan pengobatan untuk mengatasi penyebab demam Selimuti pasien Lakukan tapid sponge Berikan cairan intravena Kompres pasien pada lipat paha dan aksila Tingkatkan sirkulasi udara Berikan pengobatan untuk mencegah terjadinya menggigil

Temperature regulation Monitor suhu minimal tiap 2 jam Rencanakan monitoring suhu secara kontinyu Monitor TD, nadi, dan RR Monitor warna dan suhu kulit Monitor tanda-tanda hipertermi dan hipotermi Tingkatkan intake cairan dan nutrisi Selimuti pasien untuk mencegah hilangnya kehangatan tubuh Ajarkan pada pasien cara mencegah keletihan akibat panas Diskusikan tentang pentingnya pengaturan suhu dan kemungkinan efek negatif dari kedinginan Beritahukan tentang indikasi terjadinya keletihan dan penanganan emergency yang diperlukan Ajarkan indikasi dari hipotermi dan penanganan yang diperlukan Berikan anti piretik jika perlu

4th Group_psik B 2011

Page 20

Vital sign Monitoring Monitor TD, nadi, suhu, dan RR Catat adanya fluktuasi tekanan darah Monitor VS saat pasien berbaring, duduk, atau berdiri Auskultasi TD pada kedua lengan dan bandingkan Monitor TD, nadi, RR, sebelum, selama, dan setelah aktivitas Monitor kualitas dari nadi Monitor frekuensi dan irama pernapasan Monitor suara paru Monitor pola pernapasan abnormal Monitor suhu, warna, dan kelembaban kulit Monitor sianosis perifer Monitor adanya cushing triad (tekanan nadi yang melebar, bradikardi, peningkatan sistolik) Identifikasi penyebab dari perubahan vital sign

Gangguan eliminasi urine b/d penurunan permeabilitas tubulus distal ginjal Definisi : Disfungsi pada eleminasi urine Faktor yang berhubungan : Penyebab multiple (penurunan permeabilitas tubulus distal ginjal)

NOC : Kemampuan system perkemihan untuk menyaring sisa, menyimpan zat terlarut, dan untuk mkengumpulkan serta membuang urine dengan pola yang sehat Eleminasi urine tidak terganggu: bau, jumlah dan warna urine sesuai dengan rentang yang diharapkan Pengeluaran urine tanpa nyeri, urgensi dan tanpa hematuri

NIC: Mengidentifikasikan fungsi kandung kemih, fungsi ginjal, dan keseimbangan cairan Kateter digunakan selama fase akut untuk mencegah retensi urine dan untuk memantau haluaran urine. Kehilangan cairan berlebih dapat menyebabkan dehidrasi pada klien, untuk itu hidrasi optimal sangat diperlukan oleh klien

4th Group_psik B 2011

Page 21

Batasan karakteristik : Poliuri Nocturia Sering berkemih Enuresis.

Kriteria hasil: Tidak terjadi poliuri. Tidak terjadi nocturia. Tidak sering berkemih. Tidak terjadi enuresis

Keletihan b/d status penyakit

NOC : energy Kriteria Hasil : Endurance Concentration Energy conservation Nutritional status :

NIC : Energy Management Observasi adanya pembatasan klien dalam melakukan aktivitas Dorong anal untuk mengungkapkan perasaan terhadap keterbatasan Kaji adanya factor yang menyebabkan kelelahan Monitor nutrisi dan sumber energi tangadekuat Monitor pasien akan adanya kelelahan fisik dan emosi secara berlebihan Monitor respon kardivaskuler terhadap aktivitas Monitor pola tidur dan lamanya tidur/istirahat pasien NIC Pemantauan Nutrisi Pantau Adanya peningkatan atau penurunan berat badan Pantau asupan kalori dan makanan Pantau tingkat energi, malaise, keletihan dan kelemahan Penatalaksanaan Cairan Pertahankan keakuratan pencatatan asupan

Memverbalisasikan peningkatan energi dan merasa lebih baik Menjelaskan penggunaan energi untuk mengatasi kelelahan

Nausea b/d iritasi pada sistem gastrointestinal

NOC: Tingkat Kenyamanan Keseimbangan cairan Status Nutrisi

4th Group_psik B 2011

Page 22

dan haluaran cairan Pantau status hidrasi Kolaborasi pemberian antiemetic 8 Defisit pengetahuan b/d kurangnya terpapar informasi tentang penyakit NOC : Kowlwdge : disease process Kowledge : health Behavior Kriteria Hasil : Pasien dan keluarga menyatakan pemahaman tentang penyakit, kondisi, prognosis dan program pengobatan Pasien dan keluarga mampu melaksanakan prosedur yang dijelaskan secara benar Pasien dan keluarga mampu menjelaskan kembali apa yang dijelaskan perawat/tim kesehatan lainnya NIC : Teaching : disease Process Berikan penilaian tentang tingkat pengetahuan pasien tentang proses penyakit yang spesifik Jelaskan patofisiologi dari penyakit dan bagaimana hal ini berhubungan dengan anatomi dan fisiologi, dengan cara yang tepat. Gambarkan tanda dan gejala yang biasa muncul pada penyakit, dengan cara yang tepat Gambarkan proses penyakit, dengan cara yang tepat Identifikasi kemungkinan penyebab, dengna cara yang tepat Sediakan informasi pada pasien tentang kondisi, dengan cara yang tepat Hindari harapan yang kosong Sediakan bagi keluarga atau SO informasi tentang kemajuan pasien dengan cara yang tepat Diskusikan perubahan gaya hidup yang mungkin diperlukan untuk mencegah komplikasi di masa yang akan datang dan atau proses pengontrolan penyakit Diskusikan pilihan terapi atau penanganan Dukung pasien untuk mengeksplorasi atau mendapatkan second opinion dengan cara yang tepat atau diindikasikan Eksplorasi kemungkinan sumber atau dukungan, dengan cara yang tepat Rujuk pasien pada grup atau agensi di komunitas lokal, dengan cara yang tepat

4th Group_psik B 2011

Page 23

Instruksikan pasien mengenai tanda dan gejala untuk melaporkan pada pemberi perawatan kesehatan, dengan cara yang tepat

4th Group_psik B 2011

Page 24

4th Group_psik B 2011

Page 25

4. Health Education

Ajarkan pada klien untuk menghabiskan obat antibiotik bila ada lanjutan

therapi antibiotik di rumah. Menganjurkan klien untuk sering minum Anjurkan klien untuk BAK sesuai kebutuhannya Ajarkan klien untuk membilas dari depan ke belakang untuk klien

perempuan.

I. TREND DAN ISSUE PYELONEFRITIS Super Lutein (S.Lutena) Untuk Penyembuhan Pielonefritis

S.Lutena (Nama Super lutein yang digunakan di Indonesia) adalah herbal yang sangat baik untuk kesehatan organ tubuh manusia secara keseluruhan. S.Lutena bisa digunakan sebagai suplemen harian untuk kebutuhan akan nutrisi tubuh atau digunakan sebagai herbal untuk pengobatan penyakit. S.Lutena berisi 6 jenis yang paling penting dari
4th Group_psik B 2011 Page 26

karotenoid, lima jenis nutrisi yang paling penting berdasarkan kebutuhan manusia dan mengkombinasikan fungsi vegetatif dengan proporsi yang terbaik. Super lutein juga berfungsi sebagai herbal antikanker yang telah direkomendasikan oleh 6600 dokter spesialis di dunia. S.Lutena juga berfungsi sebagai antiaging dan antioksidan yang mampu melakukan regenerasi sel tubuh yang rusak. Super lutein mampu memperbaiki metabolisme tubuh yang tidak baik sehingga berfungsi maksimal.

Mengapa harus Super Lutein (S. Lutena)? Peranan Super Lutein (S.Lutena) sebagai herbal untuk Membantu dalam penyembuhan berbagai penyakit dan lebih baik lagi digunakan sebagai suplemen harian dikarenakan kandungan 6 karotenoid dan 5 komponen penting dalam super lutein (S.Lutena) yang mempunyai andil dalam memperbaiki sel-sel tubuh yang rusak dan membantu memperbaiki metabolisme tubuh yang tidak baik termasuk memperbaiki sistem metabolisme tubuh. Prinsip Pengobatan Dengan Super Lutein (S.Lutena): 1. Memperbaiki sistem metabolisme tubuh dengan detoksifikasi tubuh yaitu pengeluaran semua toksin dan racun yang mengendap dalam tubuh. Dalam proses detoksifikasi biasanya dikenal dengan istilah healing crisis (krisis healing) yaitu perasaan tidak nyaman dalam proses penyembuhan. Dalam tahap ini perlu dipahami bahwa tidak hanya bagian yang sakit saja yang akan mengalami detoksifikasi tapi seluruh organ
4th Group_psik B 2011 Page 27

tubuh. Makanya tidak mengherankan bila seseorang mengeluhan penyakit A tapi tidak hanya penyakit itu yang terasa healing crisis tapi seluruh tubuh juga mengalaminya. Healing crisis akan dirasakan lebih hebat bila seseorang mempunyai riwayat beberapa penyakit misalnya komplikasi diabetes. Contoh: Si A menderita katarak, tapi pada saat proses penyembuhan kataraknya tidak mengalami kemajuan yang diharapkan tetapi malahan dia merasakan sakit di daerah lain yaitu asam urat yang selama ini tidak pernah kambuh malah sakit sekali. Bila dia tidak menyadari hal itu pastilah dia akan marah karena dianggap itu adalah efek samping. Padahal itu adalah sebaliknya, super lutein mulai melakukan detoksifikasi pada bagian tubuh yang sebelumnya pernah menderita asam urat, asam urat tidak kambuh bukan berarti dia sudah terbebas dari asam urat tapi masih ada gejala yang kapan saja bisa muncul apalagi tanpa memperhatikan pantangan makanan yang tidak baik untuk asam urat. Setelah super lutein melakukan detoksifikasi di seluruh tubuh barulah super lutein mulai memaksimalkan fungsi-fungsi seluruh organ tubuh. 2. Tahap Mengoptimalkan Fungsi seluruh organ tubuh, dalam tahap ini setelah tubuh terbebas dari semua toksin dan racun barulah super lutein mendorong untuk mengotimalkan seluruh organ tubuh, dan biasanya mulai ada perbaikan dari bagian tubuh yang sakit. 3. Tahap regenerasi sel, dalam tahap ini super lutein mempercepat pergantian sel-sel yang rusak dengan sel-sel tubuh yang baru, dalam tahap ini semua improvisasi dan tahap penyembuhan mulai berlangsung. Pengobatan dengan suplemen herbal super lutein perlu waktu bertahap dan pasti. Dosis yang dianjurkan untuk penyembuhan penyakit berat misalnya katarak, glaukoma, kanker dll adalah: 1. Untuk 3 bulan pertama dosis 3 x 5 kapsul sehari 2. Untuk bulan selanjutnya disesuaikan dengan hasil dari tahap pertama, dan sebaiknya digunakan sebagai suplemen harian untuk menjaga dan mempertahankan kesehatan seluruh organ tubuh. Konsumsi dalam jangka panjang akan membuat tubuh menjadi lebih mudah dan yang terpenting tidak ada efek samping apa pun.

4th Group_psik B 2011

Page 28

S.Lutena (Super Lutein) juga sangat ampuh untuk mengobati : Darah Tinggi , Kanker, Tumor, Migrain, Stroke, Diabetes Melitus, Jantung, Kolesterol, Sembelit, Kulit Kering, Nyeri Haid / Haid Tidak Normal, Borok / Luka, Nyeri Sendi, Sakit Pinggang, mataKatarak, Rabun Jauh / Dekat, Eksim, Arteriosklerosis, Periodontosis, Mata Minus / Plus, Rabun Senja, Mata Silindris, Sakit Ginjal, Hepatitis, dsb. S.Lutena Mengandung 6 Jenis karotenoid: Bahan utama S.Lutena ialah karotenoid. Karotenoid adalah pigmen organik yang terjadi secara alami di chromoplasts tanaman dan beberapa organisme fotosintetik lain. Karotenoid telah dikenal secara luas dalam beberapa tahun terakhir sebagai komponen penting dalam pencegahan penyakit dan hidup sehat. Karotenoid di S.Lutena termasuk lutein, zeaxanthin, alpha-karoten, beta Carotene, Lycopene dan Crocetin, dan 5 komponen lainnya yaitu Blue Berry, Blackcurrant, Vitamin B kompleks, Vitamin E dan DHA. Lutein Lutein adalah nutrisi penting bagi manusia tetapi tidak dapat mensintesis dalam tubuh manusia. Terlepas dari hasil yang baik untuk mata manusia, Super Lutein juga menunjukkan hasil yang sangat baik untuk, uterus kulit, hati, darah, kepala ginjal, dan perut. Kandungan lutein dalam bayam (per 100g takaran saji) 10.20mg

Lutein adalah jenis karoten yang disimpan dalam mata Anda. Kubis, yang sering digunakan untuk jus hijau, bayam, brokoli, dan sayuran berwarna merah, kuning, oranye dan hijau banyak terdapat dalam lutein.Pigmentasi warna kuning dan hijau pada berbagai jenis makanan, berfungsi:

Bersama dengan zeaxantin merupakan penyusun setengah karotenoid dalam retina mata Menyerap sinar biru yang membahayakan tubuh Melindungi mata dari degenerasi dan katarak Dapat berperan dalam melawan kanker kolon, sumber lutein: Bayam, parslei, kuning telur, alpukat, brokoli, paprika, kol, selada air, jagung.

4th Group_psik B 2011

Page 29

Alpha-karoten Alpha karoten telah terbukti bahwa hal itu bisa menekan kanker paru-paru, kanker hati dan kanker kulit. Setidaknya ada 600 jenis karoten alami yang ditemukan, namun beberapa dari mereka (misalnya untuk Beta karoten dan sebagainya) dapat mengubah secara in vivo menjadi vitamin A. Seperti yang kita tahu, labu dan wortel tidak hanya terdiri Beta karoten, tetapi juga mengandung alpha karoten. Fungsi dan Manfaat Alpha karoten;

Meskipun Alpha karoten secara struktural berbeda dengan Beta karoten, tetapi efek pengobatan antikanker adalah jauh lebih efektif daripada Beta karoten. Sudah jelas bahwa Alpha karoten efektif dalam pengobatan antikanker, dan efek resistansi kulitnya kanker juga sangat jelas. Ini telah membuktikan bahwa Alpha karoten, dalam pencegahan kanker sangat diperlukan.

Beta-karoten Jeruk juga merupakan senyawa yang larut dalam lemak. beta-karoten juga bertindak sebagai zat warna alami. Karotenoid dapat menyerap cahaya Blue-ray yang berbahaya bagi manusia dan juga merupakan antioksidan kuat. Percobaan membuktikan bahwa karotenoid dapat melindungi retina, dan untuk meningkatkan pandangan mata kita. Makanan alami seperti: sayuran hijau, kentang manis, wortel, bayam, pepaya, mangga dan sebagainya kaya beta karoten. Fungsi dan Manfaat beta-karoten:

Beta karoten adalah nutrisi penting yang mengandung antioksidan, berfungsi Beta karoten akan diubah menjadi vitamin A dalam tubuh manusia. Jika asupan

detoksifikasi dan pemeliharaan kesehatan manusia.

tubuh yang berlebihan dari vitamin A dapat menyebabkan keracunan. Oleh karena itu, tubuh akan berubah beta-karoten menjadi vitamin A bila diperlukan. beta karoten ini dibuat menjadi asal aman vitamin A (pro vitamin A).
4th Group_psik B 2011 Page 30

Penglihatan mata manusia tergantung fundus dari makula, jika Anda tidak memiliki

cukup dari beta-karoten untuk perlindungan dan dukungan dan akan terjadinya penyakit degeneratif berubah menjadi kebutaan malam.

Beta-karoten tidak hanya dalam gizi seimbang kita, itu juga membantu orang untuk Sejumlah besar data menegaskan bahwa beta-karoten memiliki efek yang tepat

mencegah penyakit, umur panjang dan meningkatkan kebugaran fisik.

dalam pencegahan kanker. Radikal bebas yang ditemukan dalam tubuh tidak hanya merusak proliferasi sel-sel normal dan juga menimbulkan distorsi dan pembentukan kanker. Para Beta-karoten adalah musuh alami untuk radikal bebas.

Sama seperti karotenoid lain, beta karoten adalah salah satu jenis antioksidan. Jika

diambil makanan yang kaya Beta-karoten dapat mencegah kontak fisik dan kerusakan dari radikal bebas. Penelitian telah menunjukkan bahwa dosis tinggi beta-karoten dapat mengurangi sensitivitas orang terhadap matahari Lycopene Apa itu Lycopene? Likopen adalah karotenoid alami yang ditemukan dalam tanaman, buah-buahan dan sayuran. Tomat, jeruk merah muda, jambu biji dan semangka mengandung likopen, khususnya tomat, khususnya kandungan lycopene tertinggi. Likopen merupakan pigmen alami, karena itu menyebabkan tomat, semangka dan jeruk bali merah dapat ditampilkan merah. Lycopene adalah karena warna ikatan ganda karbon terkonjugasi (berarti bahwa struktur ikatan tunggal dan ganda dari interaktif yang muncul). Yang mengurangi ikatan ganda melompat ke energi tinggi band elektronik yang dibutuhkan untuk energi, sehingga molekul menyerap panjang gelombang cahaya tampak. Lycopene menyerap sebagian cahaya tampak, karena itu merah. Lycopene adalah zat yang larut dalam lemak, bila kita makan makanan yang mengandung likopen, kilomikron di usus kecil akan membawa likopen di semua bagian dari tubuh kita bersama darah.

Lycopene adalah pigmentasi warna merah pada berbagai jenis buah, yang berfungsi:
4th Group_psik B 2011 Page 31

Melindungi kulit dari sinar UV Menurunkan kadar kolesterol jahat dalam darah (LDL) Antioksidan kuat untuk mengurangi kerusakan DNA dan protein tubuh Melindungi dari kanker kulit, kanker testis, kanker adrenal, dan kanker prostat. Sumber Lycopene: Tomat, semangka, anggur merah, jambu biji, pepaya.

Zeaxanthin Karotenoid utama dalam darah manusia adalah alpha-karoten, likopen, lutein, betakaroten, beta-ryptoxanthin, zeaxanthin, dan enam lainnya. Dalam makanan sehari-hari dapat menyerap banyak karotenoid Namun, retina manusia hanya memilih dua jenis nutrisi yang lutein dan zeaxanthin. Mereka sangat terkonsentrasi di daerah makula, yang bertanggung jawab untuk visual halus. Karotenoid berada di sini untuk kinerja titik-titik kuning tua, juga dikenal sebagai pigmen makula. Para zeaxanthin berisi kaya dalam lada merah dan wolfberry Cina. Kandungan Zeaxanthin dalam buah Fuyu (per 100g takaran saji) 0.24mg. Zeaxantin Bersama dengan lutein merupakan jenis karotenoid satu-satunya dalam makula mata, Menyerap sinar biru yang membahayakan tubuh, Melindungi mata dari degenerasi dan katarak. Fungsi dan Manfaat Zeaxanthin:

Bersama lutein, zeaxanthin yang spesifik memiliki sifat penting dari kekuatan Lutein dan zeaxanthin mengurangi efek cahaya skrining biru; membatasi

langsung untuk menghilangkan spesies oksigen yang reaktif merusak.

menyebabkan oksigen reaktif oleh efek fotokimia. Oksigen aktif efek oleh endogen atau eksogen sensitif terhadap cahaya.

Zeaxanthin dan zeaxanthin yang mengandung ikatan rangkap terkonjugasi 11, lebih

baik untuk menghapus oksigen singlet. Dari sudut pandang, insiden terkuat telah dihasilkan oksigen yang paling aktif di pusat makula.

Jika kekurangan lutein dan zeaxanthin, hal itu akan menyebabkan AMD (usia

degenerasi makula terkait), kebutaan, katarak, astigmatisme, presbiopia, miopia pseudo-, kelelahan mata, dan sehingga memiliki derajat yang berbeda penyakit. Sebagaimana disebutkan di atas, lutein dan zeaxanthin nutrisi penting di daerah
4th Group_psik B 2011 Page 32

makula. Ketika lutein dan zeaxanthin adalah cukup, daerah makula akan mampu melihat hal-hal yang jelas dan menyampaikan ke otak. Crocetin Crocetin ditemukan dalam buah Cape Jasmine atau buah Kaca Piring dan benang sari dan putik kunyit. Keduanya larut dalam lemak dan air. Ciri yang paling menonjol adalah volume molekul kecil, yang memudahkan bagi tubuh menyerapnya. Hal ini dapat menembus ke dalam jaringan serat yang sulit dijangkau oleh karotenoid lain. Karena mobilitasnya inilah, para peneliti di seluruh dunia sekarang melakukan penelitian secara mendalam mengenai manfaat crocetin. Fungsi dan Manfaat Crocetin:

Crocetin karotenoid adalah asam dikarboksilat ditemukan secara alami dalam Berdasarkan non-toksik efek samping dan aktivitas anti-kanker ada dalam crocetin, Crocetin dapat digunakan untuk meredakan nyeri, detoksifikasi darah dan Tidak hanya itu, crocetin juga meningkatkan sirkulasi darah, anti-inflamasi efek crocetin dapat memperkuat fisik dan fungsi makrofag meningkat, menghilangkan

bunga Crocus. Crocetin juga memiliki efek yang kuat pada sirkulasi darah.

crocetin berperanan penting didalam penyembuhan kanker.

penggunaan jangka panjang dapat meningkatkan efektivitas sistem kekebalan tubuh.

analgesik, juga dapat digunakan untuk sedasi dan mengurangi saraf.

virus di sekitar sel, meningkatkan fungsi sel kekebalan dan meningkatkan perlawanan terhadap tubuh manusia.

Crocetin memiliki ketahanan yang kuat untuk kanker darah, karsinoma papiler,

tumor sel skuamosa dan sarkoma jaringan lunak. Blueberry Manfaat BlueBerry:

Blueberry sangat mampu menyerap radikal bebas. Hal ini juga dapat mengurangi radikal bebas pada membran sel, DNA dan kerusakan sel lainnya. Blueberry juga dapat mencegah gangguan dalam tubuh dan sejumlah penyakit usia tua.

4th Group_psik B 2011

Page 33

Blueberry mengandung banyak potasium untuk membantu menjaga keseimbangan cairan tubuh, tekanan darah normal dan fungsi jantung. Anthocyanin dalam blueberry dapat meningkatkan ketajaman visual, mengatur kelelahan mata dan meningkatkan rhodopsin ulang-sintesis. Anthocyanin yang ditemukan dalam blueberry memiliki antioksidan yang kuat, dapat membantu mencegah pembentukan plak arteri dan berbagai kanker, dan dapat mengurangi risiko kanker tertular, mengurangi penyakit jantung, penuaan, dan juga meningkatkan ketahanan terhadap penyakit menular.

Blueberry mengandung antosianin tertinggi di antara semua buah-buahan dan sayuran. Anthocyanin memiliki khasiat yang signifikan pada pengerasan arteri dan penyakit jantung, penuaan lambat dan meningkatkan memori.

Blackcurrant Blackcurrant mengandung vitamin C, fosfor, magnesium, kalium, kalsium, anthocyanin, fenol. Tidak hanya itu, kandungan vitamin C kismis hitam empat kali lebih banyak dari jeruk dan kulit gelap blackcurrant juga kaya polifenol antioksidan. Para blackcurrant kaya dengan antioksidan daya lebih dari quercetin, efektif menghambat radikal bebas, bersama dengan merangsang nafsu makan, darah pembangun dan menyegarkan pikiran. Vitamin B Kompleks Vitamin B kompleks adalah kelompok larut dalam air senyawa organik. Fungsi Vitamin B kompleks adalah:

Meningkatkan metabolisme manusia dari karbohidrat, protein lemak, untuk

membuat sel darah merah, untuk kembali mengoksidasi, dan membantu operasi saraf dan otot.

Vitamin B kompleks juga dapat menyesuaikan tubuh panas. Namun, jika

kekurangan vitamin B kompleks, metabolisme bentuk tubuh dapat teratur. Bahkan itu telah mengambil beberapa nutrisi yang sama, tetapi tanpa vitamin B kompleks nutrisi semua tidak dapat menggunakan sepenuhnya dan sel tidak dapat memetabolisme
4th Group_psik B 2011 Page 34

protein baru. Kompleks Vitamin B akan dapat membakar semua protein, lemak, karbohidrat dan berubah menjadi panas.

Vitamin B kompleks termasuk vitamin B1, B2, B5 (asam pantotenat), B6, B12,

vitamin M (asam folat), vitamin H (biotin), vitamin PP (Niasin) dan sebagainya. Setiap vitamin yang berbeda memiliki fungsi yang berbeda dalam pencernaan dan memiliki fungsi tersendiri spesifik gizi. Tapi mereka tidak bisa menyelesaikan tugas itu sendirian sehingga kita membutuhkan vitamin B kompleks untuk membantu itu. Hasilnya akan lebih baik jika Anda mengambil vitamin B kompleks sekaligus dari yang Anda ambil secara terpisah. Oleh karena itu, kita harus diambil Vitamin B kompleks karena vitamin B kompleks dapat memperlakukan sebagai katalis dan saling bantu. Vitamin E Vitamin E tersebar luas di alam dan makanan kaya: gandum, kedelai, minyak sayur, kacang-kacangan, kubis Brussel, sayuran berdaun hijau, bayam, tambahkan tepung nutrisi, gandum, produk olahan tidak sereal, telur. Dalam beberapa tahun terakhir, ada dua jenis vitamin E, sintetis dan alami, keduanya efektif tetapi vitamin E alami lebih mudah menyerap untuk tubuh manusia. Vitamin E alami memerlukan waktu retensi lebih lama dalam jaringan manusia, efeknya mungkin ganda dibandingkan dengan sintesis vitamin E. Manfaat vitamin E juga meliputi:

Vitamin E memiliki ketahanan oksidasi yang sangat baik dalam tubuh. Vitamin E juga mampu mempertahankan integritas sel-sel darah merah, Vitamin E telah banyak digunakan dalam anti-penuaan dan mungkin penghapusan

memperbaiki sintesis efek anti-polusi dan anti-steril.

dari endapan lipofuscin dalam sel untuk meningkatkan fungsi normal sel untuk memperlambat proses penuaan sel dan liposolubility yang dapat disimpan dalam hati, jaringan adiposa, hati , otot, testis, rahim, darah, ginjal, wakil, di hipofisis dan sebagainya

vitamin E memiliki fungsi tertentu dalam pemeliharaan fungsi, kekebalan saraf,

kardiovaskular, anti-aterosklerosis, anti-penuaan dan anti-kanker. Pada saat yang sama,


4th Group_psik B 2011 Page 35

vitamin E memiliki tingkat tertentu fungsi imunologi dan mampu meningkatkan proliferasi limfosit T dan sel mononuklear sitokin. DHA (Asam Hexaenoic Docose) Nama asli DHA adalah asam Hexaenoic Docose, yang merupakan asam lemak esensial yang sangat dalam otak dan juga milik asam lemak tak jenuh Omega-3. Manfaat dari DHA:

mencegah pengendapan kolesterol pada dinding pembuluh darah dan juga untuk mencegah atau mengurangi terjadi aterosklerosis dan penyakit jantung koroner DHA memiliki fungsi penting pada sel-sel otak. Hal ini sangat menguntungkan bagi konduksi saraf kranial dan pengembangan sinaptik DHA juga merupakan komponen penting dari otak dan retina, di korteks otak manusia adalah konten setinggi 20% dari retina dan dalam mata adalah sekitar 50%. DHA merupakan salah satu asam lemak esensial bagi tubuh manusia untuk meningkatkan memori dan kemampuan berpikir, intelektual dan sebagainya DHA mengambil satu jenis asam lemak esensial, meningkatkan memori pikiran dan meningkatkan intelektual. DHA bisa melawan kanker dan juga mencegah peradangan

Keunggulan s.lutena:

S.Lutena aman terbebas dari pengaruh udara. Sehingga, tidak teroksidasi yang mengakibatkan fungsi anti oksidannya berkurang. S.Lutena merupakan produk hasil kerja sama beberapa perusahaan farmasi ternama : KEMIN IDUSTRY, Inc., membuat bahan baku FloraGLO Lutein, proses dipantenkan. RIKEN VITAMIN Co., Ltd, membuat bahan baku crocetin. Perusahaan spesialis research & ektraksi pigmen warna dari bahan baku alami. ALIMEN INDUSTRY Co., Ltd. Zeria Pharmaceutical Co., Ltd.

Diproduksi dengan standar ISO9001 dan GMP Mendapat sertifikat HALAL dari JMA (Japanese Muslim Assotiation) Setiap dua tahun, sejak 1999, S.Lutena melakukan self eliminate & upgread kualitas
Page 36

4th Group_psik B 2011

FloraGLO Lutein dipantenkan di banyak negara: AS, Jepang, Australia, Uni Eropa (Finlandia, Jerman, Yunani, Perancis, Denmark, Inggris, Belanda, Swedia, Lexumbourg, Portugal, Itali, Belgia, Irlandia)

FloraGLO memperoleh sertifikat GRAS (Generally Recognized As Safe) yang berarti Worldwide Recognition Berkat S.Lutena, Naturally Plus menjadi anggota NNFA JAPAN (National Nutritional Foods Assotiation of JAPAN Direkomendasikan oleh JAPANESE ASOTIATION OF ADULT DISEASE Mendapat penghargaan Gold Metal for First Consumption Brand 2004 di Taiwan Mendapat penghargaan No. 1 Brand Consumption Assotiation, 2006 di Taiwan Mendapat penghargaan, 10 Best Health Supplement pada Asia Pasific The Most Competitive Edge, 2006 No. 1 Anti Cancer-Food in Japan

Manfaat S.Lutena Secara Umum adalah : Detoksifikasi Memperbaiki, Mengaktifkan dan Memperbaharui Sel Tubuh Pembersih Darah Antioksidan Tiap botol S.Lutena berisi 100 kapsul. Komposisi : refined fish oil (mengandung DHA), wheat germ oil, ekstrak blackcurrant, ekstrak blueberry, gelatin, gliserin, beeswax, ekstrak, vitamin E, ekstrak marigold (mengandung lutein dan zeaxanthin), lycopene tomat, carotene, gardenia, vitamin B1, B2, B6, dan B12

4th Group_psik B 2011

Page 37

DAFTAR PUSTAKA
Arif, Muttaqin. 2011. Asuhan Keperawatan Gangguan Sistem Perkemihan. Jakarta : Salemba Medika Bruuner, Suddarth. 2001. Keperawatan Medikal Bedah. Edisi 8. Vol. 2. Jakarta : EGC Doenges, MarilynE. 1999. Rencana Asuhan Keperawatan. Edisi 3. Jakarta :EGC Underwood. 1999. Patologi Umum dan Sistemik. Edisi 2. Jakarta : EGC Nanda, International. 2010. Diagnosis Keperawata. Jakarta : EGC Tambayong, Jan. 2000. Patofisiologi Untuk Keperawatan. Jakarta :EGC W ilkinson, Judith M. 2006. Buku Saku Diagnosa Keprawatan.Edisi 7. Jakarta :EGC http://www.scribd.com/doc/36697966/ASUHAN-KEPERAWATAN-PYLEONEFRITIS http://askep-ebook.blogspot.com http://cnennisa.files.wordpress.com http://harnawatiaj.wordpress.com

4th Group_psik B 2011

Page 38

Vous aimerez peut-être aussi