Vous êtes sur la page 1sur 10

TUGAS RANGKUMAN AKUNTANSI MANAJEMEN

Di Susun Oleh : ARIF BUDI SETIAWAN F3310022 D3 AKUNTANSI C

UNIVERSITAS SEBELAS MARET


2012

ARIF BUDI SETIAWAN/ F3310022/ D3 AKUNTANSI C

AKUNTANSI BANK SYARIAH


Akuntansi adalah suatu sistem informasi yang mengidentifikasi, mencatat serta mengkomunikasikan transaksi ekonomi yang terjadi pada suatu organisasi kepada pihak yang berkepentingan Aktivitas Akuntansi a. Aktivitas identifikasi (identifying) Akan dilakukan identifikasi terhadap transaksi ekonomi / keuangan atau non keuangan b. Aktivitas pencatatan (recording) Setelah diidentifikasi => dicatat secara kronologis dan sistematis dengan ukuran nilai moneter tertentu c. Aktivitas komunikasi (communicating) Akan dilakukan pelaporan dan distribusi terhadap informasi akuntansi yang berupa laporan keuangan kepada para pemakai laporan keuangan

ACUAN AKUNTANSI

Perbedaan Akuntansi Bank Konvensional dan Akuntansi Bank Syariah


1. Bank syariah berdasarkan bagi hasil dan margin keuntungan, sedangkan bank konvensional memakai perangkat bunga. 2. Pada bank syariah hubungan dengan bank syariah berbentuk kemitraan. Sedangkan pada bank konvensional hubungan itu berbentuk debitur kreditur. 3. Bank syariah melakukan investasi yang halal saja, sedangkan bank konvensional, bisa halal, syubhat dan haram. 4. Bank syariah berorientasi keuntungan duniawi dan ukhrawi, yakni sebagai pengamalan syariah. Sedangkan orientasi bank konvensional semata duniawi. 5. Bank syariah tidak melakukan spekulasi mata uang asing dalam operasionalnya untuk meraup keuntungan, sedangkan konvensional, banyak yang masih melakukan. Bank syariah tidak memandang uang sebagai komoditi, sedangkan bank konvensional cenderung berpandangan demikian.

ARIF BUDI SETIAWAN/ F3310022/ D3 AKUNTANSI C

Azaz Transaksi Syariah


Prinsip persaudaraan (ukhuwah) Prinsip Keadilan (adalah) Prinsip kemaslahatan (maslahah) Prinsip keseimbangan (tawazun) Prinsip universalisme (syumuliyah)

Karakteristik dan persyaratan Transaksi Syariah


Transaksi hanya dilakukan berdasarkan prinsip saling paham dan saling ridha Prinsip kebebasan bertransaksi diakui sepanjang objeknya halal dan baik (thayib) Uang hanya berfungsi sebagai alat tukar dan satuan pengukur nilai, bukan sebagai komoditas Tidak mengandung unsur riba; kezaliman; maysir, gharar, haram; Tidak menganut prinsip nilai waktu dari uang (time value of money) Karena keuntungan yang didapat dalam kegiatan usaha terkait dengan resiko yang melekat pada kegiatan usaha tersebut sesuai dengan prinsip al ghunmu bil ghurmi (no gain without accompanying risk) Transaksi dilakukan berdasarkan : Suatu perjanjian yang jelas dan benar Untuk keuntungan semua pihak tanpa merugikan pihak lain Tidak diperkenankan menggunakan standar ganda harga untuk satu akad Tidak menggunakan dua transaksi bersama yang berkaitan (taalluq) dalam satu akad

Pembagian Ledger (Buku Besar)


a. Akun Riil ( Laporan Posisi Keuangan) 1. Aktiva 2. Kewajiban 3. Dana Syirkah Temporer => tidak dapat dikelompokan sebagai kewajiban atau equity 4. Equity b. Akun Nominal (Laba Rugi) 1. Pendapatan usaha utama 2. Hak pihak ketiga atas bagi hasil => tidak dikelompokan sebagai beban atau pendapatan 3. Pendapatan operasi lainnya 4. Beban c. Akun Ekstra Komtabel: 1. Penerimaan Zakat, Dana Kebaijkan, Dana investasi Terikat 2. Penyaluran Zakat, Dana Kebajikan, Dana Investasi Terikat 3. Perubahan Dana Investasi Terikat

Laporan Keuangan Syariah


Tujuan Laporan Keuangan Menyediakan informasi suatu perusahaan (entitas) yang bermanfaat bagi sejumlah besar pemakai dalam pengambilan keputusan keputusan ; dan Pertanggungjawaban manajemen atas sumber daya yang dipercayakan kepadanya. Unsur Laporan Keuangan ARIF BUDI SETIAWAN/ F3310022/ D3 AKUNTANSI C

Komponen LK yang mencerminkan kegiatan komersial: Laporan posisi keuangan; Laporan laba rugi; Laporan arus kas; dan Laporan perubahan ekuitas. Komponen LK yang mencerminkan kegiatan sosial: Laporan sumber dan penggunaan dana zakat; dan Laporan sumber dan penggunaan dana kebajikan Komponen LK lainnya yang mencerminkan kegiatan dan tanggung jawab khusus entitas syariah terbebut.

Unsur laporan keuangan di gambarkan :

neraca bank syariah :

ARIF BUDI SETIAWAN/ F3310022/ D3 AKUNTANSI C

Laporan Laba Rugi Bank Syariah

Penyediaan layanan bank syariah

1. Wakalah
Wakalah adalah akad pemberian kuasa dari muwakil (pemberi kuasa/nasabah) kepada wakil (penerima kuasa/bank) untuk melaksanakan suatu taukil (tugas) atas nama pemberi kuasa Digunakan a.l : dalam pengiriman transfer, penagihan hutang baik kliring maupun inkaso Rukun dan syarat Wakalah Syarat-syarat muwakil (yang mewakilkan), adalah: Harus seorang pemilik sah yg dapat bertindak terhadap sesuatu yang ia wakilkan. Orang mukalaf atau anak mumayyiz dalam batas-batas tertentu, yakni dalam ha-hal yang bermanfaat baginya seperti mewakilkan untuk menerima hibah. Sedekah, dan lainnya Syarat-syarat wakil (yang mewakili) Cakap hukum Dapat mengerjakan tugas yang diwakilkan kepadanya Wakil adalah orang yang diberi amanat Hal-hal yang diwakilkan Diketahui dengan jelas oleh orang yang mewakili Tidak bertentangan dengan syariat Islam Dapat diwakilkan menurut syariah Islam

2. Hawalah
Akad pengalihan hutang dari suatu pihak yang berhutang kepada pihak lain yang wajib menanggung (membayar)-nya (DSN) Ketentuan Hawalah 1. Rukun Hawalah adalah: Muhil, yakni orang yang berhutang dan sekaligus berpiutang Muhal atau muthai, yakni orang yang berpiutang kepada muhil Muhal alaih, yakni orang yang berhutang kepada muhil dan wajib membayar hutang kepada muhtal Muhal bih, yakni hutang muhil kepada muhtal, dan sighat (ijab qabul) 2. Pernyataan ijab qabul harus dinyatakan oleh para pihak untuk menunjukkan kehendak mereka dalam mengadakan kontrak (akad) ARIF BUDI SETIAWAN/ F3310022/ D3 AKUNTANSI C

3. Akad dituangkan secara tertulis, melalui korespondensi, atau menggunakan caracara komunikasi modern 4. Hawalah dilakukan harus dengan persetujuan muhil, muhal/muhtal, dan muhal alaih 5. Kedudukan dan kewajiban para pihak harus dinyatakan dalam akad secara tegas 6. Jika transaksi hawalah telah dilakukan, pihak-pihak yang terlibat hanyalah muhtal dan muhal alaih; dan hak penagihan mulai berpindah kepada muhal alaih

3. Sharf
Sharf adalah akad jual beli suatu valuta asing dengan valuta asing lainnya Transaksi valuta asing pada Bank Syariah (diluar jual beli banknotes) hanya dapat dilakukan untuk tujuan lindung nilai (hedging) dan tidak dibenarkan untuk tujuan spekulatif Ketentuan Umum 1. Tidak ada spekulasi (untung-untungan) 2. Ada kebutuhan transaksi atau untuk berjaga-jaga (simpanan) 3. Apabila transaksi dilakukan terhadap mata uang sejenis maka nilainya harus sama dan secara tunai (at-taqabudh) 4. Apabila berlainan jenis maka harus dilakukan dengan nilai tukar (kurs) yang berlaku pada saat transaksi dilakukan dan secara tunai

4. Kafalah
Kafalah adalah akad pemberian jaminan yang diberikan oleh kaafil (penjamin / bank) kepada makful (peneima jaminan) dan penjamin bertanggung jawab atas pemenuhan kembali suatu kewajiban yang menjadi hak penerima jaminan. Ketentuan Kafalah: 1. Pihak penjamin (kafill) a. Baligh (dewasa) dan berakal sehat b. Berhak penuh untuk melakukan tindakan hukum dalam urusan hartanya dan rela (ridha) dengan tanggungan kafalah tersebut 2. Pihak orang yang berhutang (Ashil,Makfuulanhu) a. Sanggup menyerahkan tanggungannya (piutang) kepada penjamin b. Dikenal oleh penjamin 3. Pihak orang yang berpiutang (makfuul lahu) a. Diketahui identitasnya b. Dapat hadir pada waktu akad atau memberikan kuasa. c. Berakal sehat

5. Rahn
Akad penyebaran barang/harta (marhum) dari nasabah (rahin) kepada bank (murtahin) sebagai jaminan sebagai atau seluruh hutang. Ketentuan RAHN: 1. Murtahin (penerimaan barang) mempunyai hak untuk menahan Marhun (barang)sampai semua hutang Rahin (yang menyerahkan barang) dilunasi. 2. Marhun dan manfaatnya tetap menjadi milik Rahin. Pada prinsipnya, Marhun tidak boleh dimanfaatkan oleh Murtahin kecuali seizin Rahin, dengan tidak mengurangi nilai Marhun dan pemanfaatan itu sekedar pengganti biaya pemeliharaan dan perawatannya ARIF BUDI SETIAWAN/ F3310022/ D3 AKUNTANSI C

3. Pemeliharaan dan penyimpanan Marhun pada dasarnya menjadi kewajiban Rahin, namun dapat dilakukan juga oleh Murtahin, sedangkan biaya pemeliharaan penyimpanan tetap menjadi kewajiban Rahin 4. Besar biaya pemeliharaan dan penyimpanan Marhun tidak boleh ditentukan berdasarkan jumlah pinjaman 5. Penjualan Marhun : a. Apabila jatuh tempo, Murtahin harus memperingatkan Rahin segera melunasi hutangnya. b. Apabila Rahin tetap tidak dapat melunasi hutangnya, maka Marhun dijual / dieksekulasi melalui lelang sesuai syariah. c. Hasil penjualan Marhun digunakan untuk melunasi hutang, biaya pemeliharaan dan penyimpangan yang belum dibayar serta biaya penjualan. d. Kelebihan hasil penjualan menjadi milik Rahin dan kekurangannya menjadi kewajiban Rahin.

6. Qardh
Pinjaman qardh adalah persediaan dana atau tagihan yang dipersamakan dengan itu atau kesepakatan antara peminjam dan pihak yang meminjamkan yang mewajibkan peminjam melunasi hutangnya setelah jangka waktu tertentu. Pihak yang meminjamkan dapat menerima imbalan namun tidak diperkenankan untuk dipersyaratkan dalam perjanjian. Aplikasi dalam perbankan Penggunaan Sebagai jasa atas suatu produk pembiayaan Sebagai produk untuuk nasabah funding Sebagai produk untuk sosial seperti usaha sangat kecil (micro) Sumber dana Modal bank Dana zakat infaq dan sadaqah Pendapatan non halal

Akuntansi Murabahah
Murabahah adalah akad jual beli barang dengan harga jual sebesar biaya perolehan ditambah keuntungan yang disepakati dan penjual harus mengungkapkan biaya perolehan barang tersebut kepada pembeli. (psak 102, pr 6)

Aktiva Murabahah Pada saat perolehan aktiva murabahah Aktiva murabahah diakui sebesar harga perolehan Persediaan aktiva murabahah Kas/Rekening Pemasok/Kliring XXX XXX

Pada saat penjualan aktiva murabahah kepada nasabah Piutang diakui sebesar biaya perolehan ditambah keuntungan yang disepakati ARIF BUDI SETIAWAN/ F3310022/ D3 AKUNTANSI C

Piutang Murabahah Margin murabahah ditangguhkan Persediaan aktiva murabahah Murbahah dengan Pesanan Tidak mengakui adanya pengadaan aktiva Murabahah Piutang Murabahah Margin murabahah ditangguhkan Rekening Nasabah/Suplier

XXX XXX XXX

XXX XXX XXX

Pada saat nasabah mengangsur cicilan piutang murabahah (Murabahah Tangguh) Bank mengakui keuntungan murabahah kas. Pengakuan porsi pokok dan keuntungan dilakukan secara merata dan tetap selama jangka waktu angsuran Kas/Rekening Piutang murabahah Margin murabahah ditangguhkan Pendapatan margin mrbh kas XXX XXX XXX XXX

Akuntansi mudharabah
Pernyataan standar akuntansi keuangan no.105 Mudharabah adalah akad kerjasama usaha antara dua pihak dimana pihak pertama (pemilik dana) menyediakan seluruh dana, sedangkan pihak kedua (pengelola dana) bertindak selaku pengelola, dan keuntungan usaha dibagi di antara mereka sesuai kesepakatan sedangkan kerugian finansial hanya ditanggung oleh pemilik dana. Mudharabah muthlaqah adalah mudharabah dimana pemilik dana memberikan kebebasan kepada pengelola dana dalam pengelolaan investasinya. Mudharabah muqayyadah adalah mudharabah dimana pemilik dana memberikan batasan kepada pengelola dana, antara lain mengenai tempat, cara dan atau obyek investasi. Mudharabah musytarakah adalah bentuk mudharabah dimana pengelola dana menyertakan modal atau dananya dalam kerjasama investasi.

Musyarakah
Akad kerjasama antara dua pihak atau lebih untuk suatu usaha tertentu, dimana masing-masing pihak memberikan kontribusi dana(modal) dengan ketentuan bahwa keuntungan dan risiko akan ditanggung bersama sesuai dengan kesepakatan Jenis musyarakah Musyarakah permanan Musyarakah yang jumlah modalnya tetap sampai akhir masa musyarakah. ARIF BUDI SETIAWAN/ F3310022/ D3 AKUNTANSI C

Bagian modal tetap sampai akhir akad. Musyarakah menurun Jumlah modalnya secara berangsur-angsur menurun karena dibeli oleh mitra musyarakah Bagian modal bank beralih secara bertahap kepada mitra => akhir masa akad mitra akan menjadipemilik usaha Ketentuan Pembiayaan Musyarakah Modal Musyarakah (obyek akad) : uang tunai, emas, perak atau yang nilainya sama. dapat terdiri dari asset perdagangan, seperti barang-barang, property, dan sebagainya => harus lebih dulu dinilai dengan tunai dan disepakati oleh para mitra. Para pihak tidak boleh meminjam, meminjamkan, menyumbangkan atau menghadiahkan modal musyarakah kepada pihak lain, kecuali atas dasar kesepakatan Pada prinsipnya, dalam pembiayaan musyarakah tidak ada jaminan, namun untuk menghindari terjadinya penyimpangan, LKS dapat meminta jaminan. Ketentuan Pembiayaan Musyarakah

Kerja Musyarakah (Objek akad ) Partisipasi para pihak dalam pekerjaan merupakan dasar pelaksanaan musyarakah; akan tetapi kesamaan porsi kerja bukanlah merupakan syarat.Seorang mitra boleh melaksanakan kerja lebih banyak dari yang lainnya, dan dalam hal ini ia boleh menuntut bagian keuntungan tambahan bagi dirinya. Setiap mitra melaksanakan kerja dalam musyarakah atas nama pribadi dan wakil dari mitranya. Kedudukan masing-masing dalam organisasi kerja harus dijelaskan dalam kontrak . Keuntungan Musyarakah (obyek akad) keuntungan harus dikuantifikasikan dengan jelas untuk menghindarkan perbedaan dan sengketa pada waktu alokasi keuntungan atau ketika penghentian musyarakah setiap keuntungan mitra harus dibagikan secara proposional atas dasar seluruh keuntungan dan tidak ada jumlah yang ditentukan diawali yang ditetapkan bagi seorang mitra Seorang mitra boleh mengusulkan bahwa jika keuntungan melebihi jumlah tertentu, kelebihan atau prosentase itu diberikan kepadanya Sistem pembagian keuntungan harus tertuang dengan jelas dalam akad Kerugian Kerugian harus di bagi antara para mitra secara proposional menurut saham masing-masing dalam modal Biaya operasional dan Persengketaan Biaya operasional dibebankan pada modal bersama.

ARIF BUDI SETIAWAN/ F3310022/ D3 AKUNTANSI C

Urbun Bank dapat meminta uang muka pembelian (urbun) kepada nasabah setelah akad murabahah disepakati. Dalam murabahah urbun harus dibayarkan oleh nasabah kepada bank, bukan kepada pemasok. Urbun menjadi bagian pelunasan piutang murabahah apabila murabahah jadi dilaksanakan (tidak diperkenankan sebagai pembayaran angsuran). URBUN DAN SELF FINANCING

Pada saat Bank menerima Urbun sebagai uang muka dari nasabah. Diakui sebagai uang muka sebesar jumlah yang diterima. Jurnal Kas/rekening 10.000.000 Kewajiban rupa-rupa - OP 10.000.000 Pada saat Bank mengembalikan urbun kepada nasabah karena pembatalan pesanan. Dikembalikan setelah diperhitungkan dengan biaya yang telah dikeluarkan bank. Jurnal Kewajiban rupa-rupa - OP 10.000.000 Pendapatan potongan murabahah 1.000.000 Kas/Rekening 9.000.000 Pada saat pesanan murabahah jadi dilaksanakan. urbun dibukukan sebagai pengurang piutang murabahah. Jurnal Kewajiban rupa-rupa- OP 10.000.000 Piutang murabahah 10.000.000

ARIF BUDI SETIAWAN/ F3310022/ D3 AKUNTANSI C

Vous aimerez peut-être aussi