Vous êtes sur la page 1sur 58

ANTENA APERTURE (samb)

Outline Pembahasan

Radiasi aperture planar dengan metode transformasi fourier Prinsip medan ekivalen Penerapan medan ekivalen pada radiasi aperture Macam-macam antena tipe aperture seperti: waveguide terbuka, antena corong, antena paraboloida, antena slot dan antena mikrostrip

3. Aplikasi Prinsip Medan Ekivalen pada Aperture

Suatu aperture waveguide diletakkan pada bidang pentanahan tak berhingga, seperti terlihat pada gambar berikut. Bila medan listrik tangensial pada aperture diketahui Ea, Tentukan medan ekivalen supaya menghasilkan medan jauh E dan H yang sama.

Pertama dipilih bidang imajiner dari minus tak berhingga s/d plus tak berhingga sehingga terbentuk kerapatan muatan J dan M. Komponen tangensial E hanya ada pada permukaan aperture sehingga M=0 diluar aperture, sedangkan J ada dimana-mana dan harganya tidak diketahui. Bila dipakai model PEC maka J=0, sedangkan M ha-nya ada dipermukaan aperture Dengan menggunakan metode bayangan maka kon-duktor bisa digantikan dengan ekivalen sumber M, ke-mudian bisa diselesaikan dengan pers. (2-4) s/d (2-6)

4. Waveguide Terbuka dan Antena Corong (horn antennas)

Bentuk waveguide terbuka atau bentuk corong banyak dipergunakan sebagai antena pencatu untuk antena parabola.
Pada bagian ini akan diberikan beberapa contoh untuk mencari medan jauh dari antena bentuk tersebut dengan menggunakan prinsip medan ekivalen.

Beberapa contoh a.l.:


Waveguide empat persegi panjang Waveguide lingkaran Antena corong

Waveguide empat persegi panjang

Sebuah waveguide empat persegi panjang dengan dimensi a x b dengan aperture pada bidang z=0. Pada waveguide tersebut mode dominan adalah TE10, maka hitunglah daya pancaran dan keterarahan dari waveguide tersebut.

Penyelesaian

Karena mode TE10 yang merambat pada waveguide maka pada aperture komponen medannya adalah:

dimana : = (k02 - 2/a2)1/2 Yw = Y0/k0

Pada z=0 maka medan dominannya menjadi:

Dengan mengabaikan kemungkinan munculnya mode orde tinggi maka persamaan diatas merupakan harga pendekatan dari medan pada aperture. Kemudian dengan menggunakan model kerapatan arus magnetis Jms maka medan jauhnya dapat dicari dengan persamaan 439. Karena medan Ea hanya pada sumbu-y maka fx=0.

Dimana kx=k0 sin cos dan ky= k0 sin sin Pada bidang-yz ( = /2) maka E proporsional dengan: fy = (2/)abE0 sin[k0 sin (b/2)]/[k0 sin (b/2]
Pada bidang-xz ( = 0) maka E proporsional dengan: fy=(2/)abE0 cos cos[k0 sin (a/2)]/[2-(k0 a sin)2]

Pola radiasi pada kedua bidang dapat dilihat pada gambar dibawah ini, dimana u = k0 sin (a/2) dan v= k0 sin (b/2)

E-plane

H-plane

Daya total yang dipancarkan adalah:

Daya pancaran maksimumnya adalah:

Keterarahan (direktiviti):

Waveguide lingkaran

Sebuah waveguide dengan penampang lintang lingkaran mempunyai jari2 a. Pada waveguide tersebut menjalar gelombang dengan mode TE11. Tentukan medan E dan faktor keterarahan waveguide tersebut.

Penyelesaian

Medan tangensial pada permukaan lingkaran adalah sebagai berikut:

Pada koordinat rectangular maka distribusi medan:

Dengan menggunakan fungsi Bessel recurrence:

Maka

dengan

kemudian menggunakan integral Lommel

Maka medan jauhnya adalah

Keterarahan

Antena Corong

Antena corong banyak dipergunakan sebagai antena standard dan bentuk yang paling umum dipergunakan adalah bentuk piramida

Antena corong medan H

Bila a pada waveguide dikembangkan menjadi a dimana merupakan arah medan H maka akan diperoleh antena corong medan H. Supaya fase pada permukaan aperture corong mempunyai fase sama maka ukuran pengembangan dibatasi sbb:

atau

dan

Bila perbedaan fase pada aperture dapat diabaikan dan medan tangensialnya berupa medan dari mode dominan yaitu:

maka medan radiasinya adalah:

Keterarahannya

6. Antena mikrostrip

Antena mikrostrip diperkenalkan pertama kali oleh Deschamp pada tahun 1954, tapi sejak saat itu sam-pai dengan pertengahan dekade 70 tidak ada per-kembangan lebih lanjut. Tahun 1974 Munson dan Howell untuk pertama kali mempublikasikan tentang antena mikrostrip. Sejak saat itu sampai sekarang sudah dilakukan penelitian secara intensif tentang antena mikrostrip dengan berbagai variasinya.

Keunggulan dan kelemahan

Mempunyai struktur konformal dan low profile Murah dan bisa diproduksi masal dengan mudah Ringan dan mudah untuk dibuat miniaturnya Mudah untuk dipergunakan sebagai frekwensi ganda Mudah dirangkai dengan rangkaian aktif menjadi integrated antenna atau antena aktif

Keunggulan dan kelemahan (lanjut)

Mudah mengontrol polarisasi Bandwidth sempit Hanya mampu untuk daya rendah Terdapat gelombang permukaan (surface wave)

Macam-macam antena mikrostrip

Teknik pencatuan

Radiasi antena mikrostrip

Bila dipergunakan arus maknetis ekivalen Jms: sedangkan Jme=0, kemudian dipergunakan metode bayangan dan dengan medan permukaan Ez=C10 cos(x/a) maka arus maknetis menjadi:

2 garis sumber sepanjang y=0 dan y=b saling berlawanan sesuai dengan cos(x/a) sehingga tidak menghasilkan radiasi pada arah z dan sedikit radiasi pada arah lain. Sedangkan garis sumber sepanjang x=0 dan x=a saling memperkuat pada arah broad-side. Maka hasilnya adalah potensial vektor sbb:

Bisa disederhanakan menjadi

Maka medan radiasinya adalah:

Model slot antena mikrostrip

FABRICATED ANTENNA QUASI-ZENITH

Design Dual-Band WLAN

UWB SPIRAL ANTENNA

A fabricated antenna

8.4 mm

20

40

60

80

100 120 140 160 180 [mm]

20

40

60

80

100 120 140 160 180 [mm]

Stacked CP patch array

Vous aimerez peut-être aussi