Vous êtes sur la page 1sur 21

LAPORAN AKUNTANSI MANAJEMEN

SETO AGUNG P. 1005315006

JURUSAN AGRIBISNIS FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS UDAYANA DENPASAR 2011

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang


Akuntansi berkembang sejalan dengan perkembangan masyarakat. Akuntansi sendiri tersebut sudah lama di kenal oleh masyarakat di dunia,khususnya mereka yang melakukan suatu

bisnis,pasti terlepas dari akuntansi.jika di kaitkan dengan usaha kecil atau home industry maka akuntansi memiliki peran yang sangat penting guna membantu mereka dalam melakukan suatu perhitungan untung rugi dan jugta keseimbangan dalam perusahaan. Informasi akuntansi sangat diperlukan oleh pihak manajemen perusahaan dalam merumuskan berbagai keputusan dalam memecahkan segala permasalahan yang dihadapi perusahaan. Informasi akuntansi yang dihasilkan dari suatu laporan keuangan berguna dalam rangka menyusun berbagai proyeksi, misalnya proyeksi kebutuhan uang kas di masa yang akan datang. Arus informasi akuntansi keuangan dari perusahaan kecil sangat bermanfaat untuk mengetahui bagaimana perkembangan usaha perusahaan, bagimana struktur modalnya, berapa keuntungan yang diperoleh perusahaan pada suatu periode tertentu. informasi akuntansi yang banyak disiapkan dan digunakan perusahaan kecil dan menengah adalah informasi yang diharuskan menurut undang-undang atau peraturan (statutory). Selain itu, informasi akuntansi yang seharusnya dibutuhkan oleh manajemen perusahaan kecil dan menengah dalam pengggunaan informasi akuntansi sangat terbatas sekali. Banyak kelemahan dalam praktik akuntansi pada perusahaan kecil. Kelemahan tersebut disebabkan oleh beberapa faktor, antara lain pendidikan dan overload standar akuntansi yang dijadikan pedoman dalam penyusunan pelaporan keuangan. Dari uraian tersebut jelas bahwa industri menengah banyak mengalami kesulitan dalam memahami informasi akuntansi dengan baik.Sehingga manajemen perusahaan yang profesional merupakan tuntutan yang harus segera dipenuhi untuk dapat melaksanakan kegiatan-kegiatan perusahaan secara baik.

B. Rumusan Masalah Biaya apa sajakah yang dikeluarkan oleh industri home industry Sejahtera dan bagaimanakah kalkulasi biayanya?

C. Tujuan Untuk mengetahui kalkulasi biaya pesanan dan biaya apa saja yang dikeluarkan oleh Industry home industry Sejahtera Agar mahasiswa tau bagaimana cara melakukan perhitungan dalam suatu perusahaan.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Pengertian Akuntansi Manajemen Akuntansi Manajemen merupakan sistem akuntansi yang berkaitan dengan ketentuan dan penggunaan informasi akuntansi untuk manajer atau manajemen dalam suatu organisasi dan untuk memberikan dasar kepada manajemen untuk membuat keputusan bisnis yang akan memungkinkan manajemen untuk melakukan fungsi kontrol. Informasi Akuntansi manajemen adalah:

Dirancang dan dimaksukan untuk digunakan oleh pihak manajemen dalam organisasi sedangkan informasi Akuntansi keuangan dimaksudkan dan dirancang untuk pihak eksternal seperti kreditur dan para pemegang saham;

Biasanya rahasia dan digunakan oleh pihak manajemen dan bukan untuk laporan publik; memandang ke depan, bukan sejarah;

Hal ini disebabkan karena penekanan yang berbeda: informasi akuntansi manajemen digunakan dalam sebuah perusahaan biasanya digunakan untuk mengambil keputusan. B.Pengertian Biaya Menurut syarifudin, Biaya adalah harga semua perolehan yang digunakan untuk memperoleh penghasilan yang akan dipakai sebagai pengurang penghasilan. Menurut ahmad bisri, Biaya adalah kas atau nilai setara kas yang dikorbankan untuk barang atau jasa yang diharapkan memberi manfaaat pada p[erusaahan pada saat ini atau masa yang akan datang.

Menurut Bambang arifin Biaya adalah pengorbanan sumber ekonomis yang diukur dalam satuan uang, yang telah terjadi, sedang terjadi atau yang kemungkinan akan terjadi untuk tujuan tertentu. C.Penggolongan Biaya Menurut,Syarifudin Biaya di bagi menjadi 4 yaitu : 1. Menurut Objek Pengeluaran. Penggolongan ini merupakan penggolongan yang paling sederhana, yaitu berdasarkan penjelasan singkat mengenai suatu objek pengeluaran, misalnya pengeluaran yang berhubungan dengan telepon disebut biaya telepon. 2. Menurut Fungsi Pokok dalam Perusahaan, biaya dapat digolongkan menjadi 3 kelompok, yaitu: (1). Biaya Produksi, yaitu semua biaya yang berhubungan dengan fungsi produksi atau kegiatan pengolahan bahan baku menjadi produk selesai. Biaya produksi dapat digolongkan ke dalam biaya bahan baku, biaya tenaga kerja, dan biaya overhead pabrik. (2). Biaya Pemasaran, adalah biaya-biaya yang terjadi untuk melaksanakan kegiatan pemasaran produk, contohnya biaya iklan, biaya promosi, biaya sampel, dll. (3). Biaya Administrasi dan Umum, yaitu biaya-biaya untuk mengkoordinasikan kegiatan-kegiatan produksi dan pemasaran produk, contohnya gaji bagian akuntansi, gaji personalia, dll.

3. Menurut Hubungan Biaya dengan Sesuatu Yang Dibiayai. Ada 2 golongan, yaitu: (1). Biaya Langsung (direct cost), merupakan biaya yang terjadi dimana penyebab satusatunya adalah karena ada sesuatu yang harus dibiayai. Dalam kaitannya dengan produk, biaya langsung terdiri dari biaya bahan baku dan biaya tenaga kerja langsung. (2). Biaya Tidak Langsung (indirect cost), biaya yang terjadi tidak hanya disebabkan oleh sesuatu yang dibiayai, dalam hubungannya dengan produk, biaya tidak langsung dikenal dengan biaya overhead pabrik.
5

4. Menurut Perilaku dalam Kaitannya dengan Perubahan Volume Kegiatan, biaya dibagi menjadi 4, yaitu : (1). Biaya Tetap (fixed cost), biaya yang jumlahnya tetap konstan tidak dipengaruhi perubahan volume kegiatan atau aktivitas sampai tingkat kegiatan tertentu, contohnya; gaji direktur produksi. (2). Biaya Variabel (variable cost), biaya yang jumlah totalnya berubah secara sebanding dengan perubahan volume kegiatan atau aktivitas, contoh; biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung. (3). Biaya Semi Variabel, biaya yang jumlah totalnya berubah tidak sebanding dengan perubahan volume kegiatan. Biaya semi variabel mengandung unsur biaya tetap dan biaya variabel, contoh; biaya listrik yang digunakan. (4). Biaya Semi Fixed, biaya yang tetap untuk tingkat volume kegiatan tertentu dan berubah dengan jumlah yang konstan pada volume produksi tertentu.

D.Biaya Pemasaran Menurut Syarifudin Biaya pemasaran dalam arti sempit dibatasi artinya sebagai biaya penjualan, yaitu biaya-biaya yang dikeluarkan untuk menjual produk ke pasar. Sedangkan biaya pemasaran dalam arti luas meliputi semua biaya yang terjadi sejak saat produk selesai diproduksi dan disimpan dalam gudang sampai dengan produk tersebut diubah kembali dalam bentuk uang tunai. Menurut Hansen & Mowen, Biaya pemasaran adalah biaya-biaya yang diperlukan untuk memasarkan produk atau jasa, meliputi biaya gaji dan komisi tenaga jual, biaya iklan, biaya pergudangan dan biaya pelayanan pelanggan. Menurut Ahmad bisri, Biaya pemasaran atau penjualan (Marketing Cost) meliputi semua biaya yang dikeluarkan untuk mendapat pesanan pelanggan dan menyerahkan produk atau jasa ke tangan pelanggan.

E.Penggolongan Biaya Pemasaran Syarifudin menggolongkan biaya pemasaran menjadi dua golongan, yaitu: (1). Order Getting Cost (Biaya untuk mendapatkan pesanan), yaitu semua biaya yang dikeluarkan dalam usaha untuk memperoleh pesanan. Contohnya; biaya gaji dan wiraniaga, komisi penjualan, advertensi dan promosi. (2). Order Filling Cost (Biaya untuk memenuhi pesanan), yaitu semua biaya yang dikeluarkan dalam rangka mengusahakan agar produk sampai ke tangan pembeli/konsumen. Contohnya; biaya pergudangan, biaya pengangkutan dan biaya penagihan. F. Biaya Promosi Menurut mark webber, Biaya promosi adalah sejumlah biaya yang dikeluarkan untuk promosi. Menurut Ahmad bisri, Biaya promosi merupakan sejumlah dana yang dikucurkan perusahaan ke dalam promosi untuk meningkatkan penjualan. G.Biaya Layanan Konsumen Menurut Mark webber, biaya layanan konsumen adalah sekumpulan biaya yang dikeluarkan untuk mengevaluasi, mendapatkan, dan menggunakan produk atau jasa tersebut.

H. BREAK EVENT POINT Break event point adalah suatu keadaan dimana dalam suatu operasi perusahaan tidak mendapat untung maupun rugi/ impas (penghasilan = total biaya) BEP amatlah penting kalau kita membuat usaha agar kita tidak mengalami kerugian, apa itu usaha jasa atau manufaktur, diantara manfaat BEP adalah : 1. alat perencanaan untuk hasilkan laba
7

2. Memberikan informasi mengenai berbagai tingkat volume penjualan, serta hubungannya dengan kemungkinan memperoleh laba menurut tingkat penjualan yang bersangkutan. 3. Mengevaluasi laba dari perusahaan secara keseluruhan 4. Mengganti system laporan yang tebal dengan grafik yang mudah dibaca dan dimengerti Setelah kita mengetahui betapa manfaatnya BEP dalam usaha yang kita rintis, kompenen yang berperan disini yaitu biaya, dimana biaya yang dimaksud adalah biaya 8ariable dan biaya tetap, dimana pada prakteknya untuk memisahkannya atau menentukan suatu biaya itu biaya variable atau tetap bukanlah pekerjaan yang mudah, Biaya tetap adalah biaya yang harus dikeluarkan oleh kita untuk produksi ataupun tidak, sedangkan biaya 8ariable adalah biaya yang dikeluarkan untuk menghasilkan satu unit produksi jadi kalau tidak produksi maka tidak ada biaya ini Salah satu kelemahan dari BEP yang lain adalah Bahwa hanya ada satu macam barang yang diproduksi atau dijual. Jika lebih dari satu macam maka kombinasi atau komposisi penjualannya (sales mix) akan tetap konstan. Jika dilihat di jaman sekarang ini bahwa perusahaan untuk meningkatkan daya saingnya mereka menciptakan banyak produk jadi sangat sulit dan ada satu asumsi lagi yaitu Harga jual persatuan barang tidak akan berubah berapa pun jumlah satuan barang yang dijual atau tidak ada perubahan harga secara umum.

Bagaimana cara menghitungnya? Untuk menghitung BEP kita bisa hitung dalam bentuk unit atau price tergantung untuk kebutuhan.

I. PERHITUNGAN BEP Atas dasar unit

Atas dasar sales dalam rupiah

Keterangan: FC : Biaya Tetap P : Harga jual per unit VC : Biaya Variabel per unit Biaya tetap adalah total biaya yang tidak akan mengalami perubahan apabila terjadi perubahan volume produksi. Biaya tetap secara total akan selalu konstan sampai tingkat kapasitas penuh. Biaya tetap merupakan biaya yang akan selalu terjadi walaupun perusahaan tidak berproduksi. Biaya variable adalah total biaya yang berubah-ubah tergantung dengan perubahan volume penjualan/produksi. Biaya variable akan berubah secara proposional dengan perubahan volume produksi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

3.1. Tempat dan Obyek Penelitian a. Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan pada Industry home industry Sejahtera yang beralamat di Jl Bulak no 13 Kendal b. Obyek Penelitian Dalam penelitian ini yang menjadi obyek penelitian adalah biaya biaya yang dikeluarkan dan aset yang dimiliki selama proses produksi dalam periode satu bulan. 3.2. Jenis dan Sumber Data a. Jenis data menurut sifatnya 1) Data Kuantitatif yaitu : Data berbentuk angka-angka atau data yang dapat dihitung jumlahnya. 2) Data Kualitatif yaitu : Data yang bersifat keterangan yang dapat memberikan gambaran terhadap permasalahan yang dibahas dalam penelitian, meliputi sejarah singkat perusahaan dan struktur organisasi. Jenis data menurut sumbernya 1) Data Primer yaitu : Data yang diperoleh langsung dari sumber yang diamati, dicatat untuk pertama kalinya oleh sipenulis. 2) Data Sekunder yaitu : Data yang diperoleh dari pihak lain yang ada hubungannya dengan penelitian yang dilaksanakan.

10

3.3. Metode Pengumpulan Data Untuk memperoleh data yang diperlukan dalam penelitian ini, digunakan beberapa metode pengumpulan data, yaitu : a. Observasi adalah : Cara pengumpulan data dengan mengadakan pengamatan secara langsung terhadap obyek yang diteliti. b. Wawancara adalah : Cara pengumpulan data dengan mengadakan tanya jawab secara langsung dengan pemilik garmen home Industry Maju Jaya mengenai hal-hal yang berhubungan dengan penelitian. 3.4. Metode Penentuan Sampel Adapun yang menjadi sampel yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah pemilik usaha yaitu bapak slamet. 3.5. Metode Analisis Data Data yang diperoleh dalam penelitian ini ditabulasikan dan dianalisa secara: Analisa dengan menggunakan R/C (Return cost rtio), untuk mengetahui besarnya pendapatan dari usaha home industry Sejahtera: A = R/C R = Py.Y C = FC+VC a = {(Py.Y)/(FC+VC)} Keterangan: A = nilai R/C R = penerimaan C = biaya Py = harga output Y = output FC = biaya tetap (fixed cost) VC = biaya variabel (variable cost)
11

Krieria: Apabila R/C ratio > 1, berarti usaha tersebut menguntungkan untuk diusahakan. Apabila R/C ratio 1, berarti usaha tersebut belum mendapatkan keuntungan dan perlu adanya pembenahan.

12

BAB IV SEJARAH USAHA HOME INDUSTRY SEJAHTERA 4.1. Sejarah dari usaha home industry Sejahtera. Usaha home industry Sejahtera ini beralamat di Jl Ngadinegaran no 13 Tambak Sari,usaha ini bermula dari keinginan pemilik yang ingin memulai usaha konveksi karena dianggap punya prospek yang bagus. Hal tersebut terjadi setelah sang pemilik yaitu bapak slamet pernah bekerja di konveksi. Usaha ini baru berumur 5tahun,memiliki 12 karyawan dan pemasaranya di daerah Surabaya,Gresik,Sidoarjo,dan Lamongan .

4.2. Proses Produksi Pemilihan Bahan Bahan baku dari industri ini yaitu kain, benang, kancing, dan sebagainya. Bahan biasanya dibawa langsung oleh pemesan. Namun bila tidak, maka pemilik industry ini akan mencari sendiri tentu sesuai dengan keinginan sang pemesan. Bahan yang dipakai juga tergabtung dari harga yang ditawarkan, mulai dari yang berkualitas rendah sampai dengan yang berkualitas bagus Proses Pembuatan Pembuatan dimulai dengan pemotongan kain yang disesuaikan dengan bentuk, model dan ukurng yang diinginkan. Pembuatan ini meskipun menggunakan tenaga manusia, namun lebih banyak menggunakan mesin. Karena rata rata akan lebih mudah mengerjakan dengan mesin dan lebih cepat. Pemasaran Hasil dari usaha ini .di pasarkan di daerah Surabaya,Gresik,Sidoarjo,dan Lamongan
13

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

Pada 30 desember 2011 home industry Sejahtera memproduksi 300 buah T-Shirt dengan harga @Rp. 75.000, 400 buah celana dengan harga @Rp. 130.000 dan 200 buah kemeja dengan harga @Rp. 150.000. Total Penjualan : kapasitas produksi x harga per-unit Total penjualan T-shirt = 300 unit x Rp. 75.000 = Rp. 22.500.000 Total penjualan celana = 400 unit x Rp. 130.000 = Rp. 52.000.000 Total Penjualan Kemeja= 200 unit x 150.000 = Rp. 30.000.000 Total Penjualan Keseluruhan = Rp. 104.500.000 Rincian Biaya : 1. Biaya Bahan Baku : Bahan baku langsung Tenaga Kerja langsung Total 2. Biaya Over Head : Biaya Telefon Biaya Listrik Biaya Perawatan Biaya Penyusutan peralatan
14

Rp. 50.000.000 Rp. 30.000.000 Rp. 80.000.000

Rp. Rp. Rp.

500.000 1.500.000 1.000.000

Mesin jahit Mesin Obras Mesin Barte Operdeck Mesin jahit jarum 2 Total

Rp. 42.000.000 Rp. 30.000.000 Rp. 20.000.000 Rp. 32.000.000 Rp. 5.000.000

Rp.132.000.000

Biaya Penyusutan = Rp. 132.000.000 = Rp. 11.000.000 12 Biaya lain Lain Total Biaya Overhead PembebananBiaya Terhadap Unit Produksi Dalam melakukan proses produksinyaHome industry Sejahtera menggunakan kalkulasi Biaya Pesanan. Dimana biaya tersebut dibagi menjadi 3 bagian yaitu Biaya bahan Baku Langsung, Biaya tenaga kerja Langsung, dan Biaya Overhead. Rinciannya adalah sebagai berikut : KARTU BIAYA HOME INDUSTRY SEJAHTERA Bahan langsung Tenaga Kerja Overhead Total Dibagi dengan 1000 unit Totalnya menjadi Rp. 94.125 Rp. 50.000.000 Rp. 30.000.000 Rp. 14.125.000 Rp. 94.125.000 Rp. 250.000

Rp. 14.125.000

15

LAPORAN HARGA POKOK INDUSTRI UNTUK BULAN YANG BERAKHIR 30 NOVEMBER 2011 Bahan Langsung Persediaan awal Pembelian Bahan Baku Bahan yang tersedia Persediaan Akhir Bahan langsung yang terpakai Tenaga Kerja Langsung Overhead yang Dibebankan Total Biaya yang ditambahkan (+)Barang dalam proses awal Total Biaya Produksi (-)Barang dalam proses akhir Harga Pokok Produksi Rp. 0 Rp. 50.000.000 Rp. 50.000.000 Rp. 0 Rp. 50.000.000 Rp. 30.000.000 Rp. 14.125.000 Rp. 94.125.000 Rp. 0 Rp. 94.125.000 Rp. 0 Rp. 94.125.000

Dari hasil penghitungan harga pokok produksi diketahui bahwa proses produksi hanya berlangsung dalam satu periode saja dilihat dari tidak adanya persediaan barang di awal dan di akhir. Hal tersebut karena proses produksi dilakukan hanya jika ada pesanan dari pelanggan. Dari hasil penghitungan di atas di dapatkan hasil harga pokok produksi senilai Rp. 94.125.000.

16

HOME INDUSTRY SEJATERA LAPORAN HARGA POKOK PENJUALAN UNTUK BULAN YANG BERAKHIR 31 NOVEMBER 2011 Persediaan awal barang jadi Harga Pokok Produksi Barang yang tersedia untuk dijual Persediaan akhir barang jadi Harga pokok penjualan Rp. 0 Rp. 94.125.000 Rp. 94.125.000 Rp. 0 Rp. 94.125.000

Dari hasil penghitungan di atas diperoleh hasil yang sama antara Harga pokok produksi dengan Harga pokok Penjualan yaitu Rp.104.125.000. Hal tersebut bisa terjadi karena tidak adanya persediaan awal barang jadi dan persediaan akhir barang jadi. HOME INDUSTRY SEJAHTERA LAPORAN LABA RUGI UNTUK BULAN YANG BERAKHIR 30 NOVEMBER 2011 Total penjualan Total Biaya variable Marginal income Total Biaya Tetap Laba Rp. 94.500.000 Rp. 53.300.000 Rp. 51.200.000 Rp. 41.000.000 Rp. 10.200.000

Analisis Usaha Biaya Tetap ( Fixed Cost) Tenaga kerja langsung Rp. 30.000.000
17

Biaya penyusutan peralatan Total Biaya Variabel ( Variable Cost) Bahan baku langsung Biaya telefon Biaya Listrik Biaya perawatan Biaya lain lain Total Penghitungan BEP

Rp. 11.000.000 Rp. 41.000.000

Rp. 50.000.000 Rp. 500.000

Rp. 1.500.000 Rp. 1.000.000 Rp. 300.000

Rp.53.300.000

Untuk mecari BEP dalam rupiah adalah sebagai berikut : BEP Rupiah = FC 1- VC/S = Rp. 41.000.000 1- Rp. 53.300.000 Rp. 104.500.000 = Rp. 84.635.416 Jadi, BEP atau titik impas yang diperoleh berada pada saat penjualan ada di Rp. 84.635.416 Analisis Kelayakan Usaha Total Penjualan Total biaya : Rp. 104.500.000 : Rp. 104.125.000

R/C = Total Penjualan Total Biaya = Rp.104.500.000 Rp. 104.125.000 = 1,17


18

BAB VI PENUTUP

6.1 Kesimpulan Dari hasil pembahasan di atas, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut : a. Home industry Sejahtera menggunakan kalkulasi biaya pesanan b. Laba yang di peroleh home industry Sejahtera 5 desember 2011 adalah Rp. 10.200.000 c. Dari hasil analisis kelayakan usaha, usaha ini cukup menguntungkan meskipun sangat tipis. 6.2 Saran Agar usaha garmen ini bisa lebih maju dan lebih bisa mengetahui bagaimana untung ruginya, maka hendaknya dibuat sebuah buku keuangan dimana mencatat semua pemasukan dan pengeluaran yang dilakukan oleh industry selama dalam masa periode tertentu.

19

DAFTAR PUSTAKA Tryusnita wordpress edisi 6 Mei 2009.Berbagai Macam Pengertian Biaya. http://tryusnita.wordpress.com/2009/05/06/biaya-berbagai-macam-pengertian-biaya/. Diakses pada tanggal 4 Desember 2011. http://id.wikipedia.org/wiki/Akuntansi_manajemen. Diakses pada tanggal 4 desember 2011. http://ilmumanajemen.wordpress.com/2009/02/20/break-event-point-bep/. Diakses pada tanggal 4 Desember 2011.

20

21

Vous aimerez peut-être aussi