Vous êtes sur la page 1sur 7

GANGGUAN SISTEM REPRODUKSI

A. POLIP SERVIK Umumnya bertangkai, berasal dari mucosa intracervikal tapi kadang-kadang dapat pula tumbuh dari daerah portio.

Makroskopis Dapat tunggal atau multipel dengan ukuran beberapa sentimeter, warna kemerah-merahan dan rapuh. Kadang-kadang tangkainya jadi panjang sampai menonjol dari introitus. Kalau asalnya dari portio konsistensinya lebih keras dan pucat dengan tangkai yang tebal.

Tanda dan Gejala Sering tidak memberikan gejala apa-apa dan baru diketahui pada pemeriksaan rutin lainnya. Kalu besar dapat menyebabkan fluor dan perdarahan intermenstrual atau perdarahan kontak setelah koitus. Mengejan terlalu kuat seperti waktu defekasi dapat pula menyebabkan perdarahan. Seringkali gejala-gejalanya mirip dengan carsinoma pada stadium awal.

Terapi : 1. Ekstirpasi (+ curetase) 2. Cauterisasi

B. MIOMA UTERI 1. Pengertian Mioma Uteri merupakan neoplasma jinak yang berasal dari otot uterus dan jaringan ikat yang menumpanginya. Mioma uteri juga dikenal dengan istilah fibromioma karsinoma atau pun fibroid. Miometrium merupakan berkas-berkas otot polos yang tersusun saling beranyaman, yang diantaranya terdapat pembuluh darah. Keadaan patologik yang sering ditemukan pada

Gangguan Sistem Reproduksi

Page 1

miometrium ialah tumor jinak jenis mioma uteri dan terdapatnya di endometrium diantara serabut miometrium (adenomiosis). Sedangkan yang ganas (leiomiosarkoma), jarang ditemukan.

2. Patologi Anatomi Sarang mioma di uterus dapat berasal dari serviks uterus hany 1-3% sisanya adalah dari korpus uteri. Besar tumor dapat bermacam-macam, dapat kecil (< 1 cm) atau besar sekali sampai beberapa kilogram. Bila kecil seringkali ditemukan secara kebetulan pada hasil histerektomi. Mioma uteri dapat ditemukan didaerah korpus uteri ataupun di serviks uteri. Mioma uteri yang servikal, bila terletak disebelah anterior akan menyebabkan desakan pada vesika urinaria. Vesika urinaria berubah letaknya terhadap uretra, sehingga mengakibatkan retensi urine. Bila didiamkan, maka dapat berakibat terjadinya sistitis (infeksi vesika urinaria) sampai hidronefrosis.

Menurut letaknya, mioma dibagi menjadi 3 macam yaitu : a. Mioma uteri Subserosum Lokasi tumor di subserosa korpus uteri. Dapat hanya sebagai tonjolan saja, dapat pula sebagai satu massa yang dihubungkan dengan uterus melalui tangkai. Pertumbuhan ke arah lateral dapat berada di dalam ligamentum latum, dan disebut sebagai mioma intraligamen. Mioma yang cukup besar akan mengisi rongga peritoneal, sebagai suatu massa. Perlekatan dengan omentum disekitarnya menyebabkan sistem peredaran darah diambil alih dari tangkai ke omentum. Akibatnya tangkai makin mengecil dan terputus, sehingga mioma terlepas dari uterus sebagai massa tumor yang bebas dalam rongga peritoneum. Mioma jenis ini dikenal sebagai mioma jenis parasitik. Apabila terjadi putaran pada tangkai yang diikuti dengan bangunan di sekitarnya, maka akan timbul rasa sakit yang sangat dan mendadak (abdomen akut) sehingga penderita dapat syok. Putaran yang terjadi tidak lengkap, bisa menyebabkan obstruksi pembuluh darah sehingga terjadi asites.

Gangguan Sistem Reproduksi

Page 2

b. Mioma Uteri Intramural Disebut juga mioma intrepitelial. Biasanya multipel. Apabila masih kecil, tidak merubah bentuk uterus, tetapi bila besar akan menyebabkan uterus berbenjol-benjol. Uterus bertambah besar dan berubah bentuknya. Mioma sering tidak memberikan gejala klinis yang berarti kecuali rasa tidak enak karena adanya massa tumor di daerah perut sebelah bawah. Kadangkala tumor tumbuh sebagai mioma subserosa, dan kadang-kadang sebagai mioma submukosa.

c.

Mioma Uteri Submukosa Dari sudut klinik mioma uteri submukosa mempunyai arti yang lebih penting dibandingkan dengan jenis yang lain. Pada mioma uteri subserosa ataupun intramural walaupun ditemukan cukup besar tetapi seringkali memberi keluhan yang tidak berarti. Sebaliknya pada jenis submukosa walaupun hanya kecil selalu memberikan keluhan perdarahan melalui vagina. Perdarahan sulit untuk dihentikan, sehingga terapinya dilakukan histerektomi. Keadaan ini berbeda dengan jenis lainnya. Mioma tumbuh menonjol kedalam kavum uteri, yang kemudian mengisi seluruh kavum uteri. Hal ini menyebabkan terjadinya perubahan bentuk dan besar kavum uteri. Bila tumor tumbuh dan bertangkai, maka tumor dapat keluar dan masuk kedalam vagina. Tangkai bisa menjadi sangat tipis dan akhirnya putus, sehingga tumor dilahirkan secara spontan. Macam mioma yang mengisi vagina tersebut mudah mengalami infeksi dan ulserasi.

3. Gejala Klinik Gejala klinik tergantung besar dan letaknya tumor. Bila masih kecil letaknya intramural atau subserosa, tidak memberi keluhan apa-apa. Bila besar maka keluhan seringkali berupa rasa berat pada daerah perut diatas pubis. Bila tumor mengadakan penekanan pada rektum maka akan terjadi obstipasi. Penekanan pada vesika urinaria menyebabkan kencing yang kurang puas, karena urin masih tersisa. Adanya torsi akan menyebabkan rasa sakit yang sangat sehingga penderita dapat sampai syok. Perdarahan

Gangguan Sistem Reproduksi

Page 3

melalui vagina dikeluhkan para penderita dengan mioma uteri submukosa, yang kadangkadang disertai anemia. Tanda dan gejala yang dikeluhkan juga sangat tergantung pada tempat sarang mioma ini berada (servik, intramural, submukosum, subserosum), besarnya tumor, perubahan dan komplikasi yang terjadi. Gejala tersebut dapat digolongkan : 1. Perdarahan abnormal Gangguan perdarahan yang terjadi umumnya adalah hipermenore, menorragia dan dapat juga terjadi metrorrhagia. Beberapa faktor yang menjadi penyebab perdarahan antara lain: a) Pengaruh ovarium sehingga terjadilah hiperplasia endometrium sampai

adenokarsinoma endometrium b) Permukaan endometrium yang lebih luas dari pada biasa c) Atrofi endometrium diatas mioma submukosum d) Miometrium tidak dapat berkontraksi optimal karena adanya sarang mioma diantara serabut miometrium sehingga tidak dapat menjepit pembuluh darah yang melaluinya dengan baik.

2. Rasa nyeri Rasa nyeri bukanlah gejala yang khas tetapi dapat timbul karena gangguan sirkulasi darah pada sarang mioma, yang disertai nekrosis setempat dan peradangan. Pada pengeluaran mioma submukosum yang akan dilahirkan pula pertumbuhannya yang penyempitkan kanalis servikalis dapat menyebabkan dismenore.

3. Gejala dan tanda penekanan Gangguan ini tergantung dari besar dan tempat mioma yang menekan pada kandung kemih mengakibatkan poliuri, pada uretra dapat menyebabkan retensio urine, pada ureter dapat menyebabkan hidroureter dan hidronefrosis, pada rektum dapat menyebabkan

Gangguan Sistem Reproduksi

Page 4

obstipasi dan tekanan pada pembuluh darah dan pembuluh limfe di panggul dapat menyebabkan edema tungkai dan nyeri panggul.

4. Histogenesis dan Penyebab Belum ada persesuaian pendapat mengenai hal ini. Berdasarkan beberapa penelitian, diasumsikan bahwa tumor berasal dari pertumbuhan sel-sel miometrium yang imatur. Dikatakan pula bahwa estrogen memegang peran penting untuk terjadinya mioma uteri. Hal ini dikaitkan dengan : a) Mioma banyak ditemukan pada masa reproduksi b) Mioma mengecil pada waktu menopause dan pengangkatan ovarium c) Mioma banyak ditemukan bersamaan dengan anovulasi ovarium dan wanita dengan sterilitas. Karenanya pada endometriumnya biasanya ditemukan suatu hiperplasia glandularis endometrium.

5. Makroskopik Pada hasil histerektomi, terlihat uterus berbenjol-benjol dengan permukaan halus. Pada potongan tampak tumor berwarna putih dengan struktur mirip potongan daging ikan. Tumor berbatas tegas dan berbeda dengan miometrium yang sehat, sehingga tumor mudah dilepaskan. Konsistensi tumor kenyal keras. Bila terjadi degenerasi kistik, konsistensinya luinak. Bila terjadi kalsifikasi, konsistensi menjadi keras. Terdiri atas serabut otot polos, yang tersusun padat saling beranyaman. Sel berbentuk lonjong, serta sama dengan inti lonjong. Pada potongan melintang, sel berbentuk bulat dan polihedral, dengan inti bulat. Degenerasi hialin yang ditemukan berupa massa homogen, berwarna jambon tanpa mengandung inti. Degenerasi ini sering ditemukan. Kadangkala mioma mempunyai susunan sel sangat padat (hiperseluler) sehingga sulit dibedakan dengan tumor ganas miometrium yaitu leimiosarkoma. Disamping mioma uteri, dikenal pula beberapa tumor jinak lainnya, akan tetapi sangat jarang ditemukan, yaitu limfangioma, hemangioma dan hemangioperisitoma.

Gangguan Sistem Reproduksi

Page 5

6. Pathways a. Sel-sel otot tidak matang Ideopatik Peningkatan estrogen ( belum jelas ) b. Mioma Uteri c. Psikologis Fisik d. Cemas Torsi pada tangkai Perbesaran uteri Meluasnya permukaan Endometrium & kontraksi uterus e. Sirkulasi Penekanan VU Hipermenorhea f. Perdarahan berkepanjangan g. Nekrosis Poliuri h. Gangguan eliminasi i. Peradangan Anemia j. Nyeri

7. Komplikasi a. Degenerasi Ganas Mioma uteri yang menjadi leimiosarkoma hanya 0,32 0,6% dari seluruh mioma, serta merupakan 50-75% dari semua sarkoma uterus. Keganasan umumnya baru ditemukan pada pemeriksaan histologi uterus yang telah diangkat. Kecurigaan akan keganasan uterus bila mioma uteri cepat membesar dan apabila terjadi pembesaran sarang mioma dalam menopause. b. Torsi (Putaran Tangkai) Sarang mioma bertangkai dapat mengalami torsi, timbul gangguan sirkulasi akut sehingga mengalami nekrosis. Dengan demikian terjadilan sindroma abdomen akut. Jika torsi terjadi perlahan-lahan, gangguan akut tidak terjadi. Hal ini hendaknya dibedakan dengan suatu keadaan dimana terdapat banyak sarang mioma dalam rongga peritoneum. Sarang mioma dapat mengalami nekrosis dan infeksi yang diperkirakan karena gangguan sirkulasi darah padanya. Misalnya terjadi pada mioma yang dilahirkan hingga perdarahan berupa metrorhagia atau menorrhagia disertai leukore dan gangguangangguan yang disebabkan oleh infeksi dari uterus sendiri.

Gangguan Sistem Reproduksi

Page 6

8. Pemeriksaan Diagnosis a. Pemeriksaan bimanual : Mengungkapakan tumor padat uterus yang umumnya terletak di garis tengah atau pun agak kesamping seringkali teraba berbenjol-benjol. Mioma subserosum dapat mempunyai tangkai yang berhubungan dengan uterus. b. USG Abdominal dan transvaginal.

9. Terapi Tidak semua mioma uteri memerlukan pembedahan. Pengobatan mioma uteri antara lain: a. GnRH agonist (GnRHa) selama 16 minggu pada mioma uteri menghasilkan degenerasi hialin di miometrium sehingga uterus dalam keseluruhannya menjadi lebih kecil. Pengobatan operatif yaitu : 1) Miomektomi : pengambilan sarang mioma saja tanpa pengangkatan uteri 2) Histerektomi

10. Radioterapi Bertujuan agar ovarium tidak berfungsi lagi sehingga penderita mengalami menopause. Radioterapi dikerjakan jika terdapat kontra indikasi untuk tindakan operatif dan jika ada keganasan uteri.

Gangguan Sistem Reproduksi

Page 7

Vous aimerez peut-être aussi