Vous êtes sur la page 1sur 2

NAMA KELAS NO

: NI KETUT KARTINI : XA : 21 ASAL USUL DESA KARANG LAMPUR DEWA. Berapa tahun yang lalu, ada seorang dari Bali yang ingin tinggal di sebuah desa

yang tak banyak penduduknya. Ia dating hanya membawa nama. Di desa kami ia bingung mau tinggal di mana, karna ia tak mempunyai keluarga. Tak lama waktu berjalan, ia bertemu dengan seorang yang tinggal di desa tersebut. Yang bernama Dewa Made Dipa. Lalu Dipa bertanyaAnda ini siapa, anada mau pergi kemana?. Dipa pikir dia siapa, karma tua, berambut panjang, rambutnya terpenuhi dengan uban, dan asing tak pernah di lihat, ia pun menjawab secara tidak jelas saya Dewa Agung Lemertha, Saya dari bali desa karang samplangan, saya ingin tinggal di desa ini hanya sebentar. ow ingin,? Jawab Dipa. Dipa memanggil Dewa Agung Kakiang atau kakek karma beliau tua, lebih besar dari Dipa. kenapa Kakiang bisa di sini ? saya tidak mempunyai keluarga, saya hidup yang bebas, mau pergi ke mana. Itu semau saya. ow kalu begitu kakek tinggal sama saya, tapi jangan kecewa kek, karma keluarga saya hanya makan terbatas, itu pun makananya tak layak, kami hanya makan nasi sukun. owtidak apa kakek malah senang mendengar ajakan Dipe. Sesampainya di rumah, keluarga Dipe bercerita dengan Dewa Agung, entah apa yang di ceritakan. Dua hari kemudian para penduduk mengetahui setiap pendatang tersebut sehingga mereka saling kenal dan akrab. Tak lama waktu berjalan sekitar satu minggu, keluarga Dipe hanya hidup di sebuah Desa, sehingga kakek tersebut di tinggal setiap hari untuk pergi mencari makan. Sesampainya di rumah tiba tiba Dewa Agung tak ada di rumahnya, keluarga Dipe memanggil nama Dewa Agung dengan keras, karma beliau tua mungkin beliau tidak

mendengar, di carai kemana pun tetapi tak di temukannya sehingga keluarga Dipe meminta bantuan kepada warga yang memanggil memggunakan kentongan. Sehingga warga dating kerumah Dipe. Dan Bapak dari Dipe memberi tau kepada warga, bahwa Dewa Agung hilang dari rumahnya, ia tak tau kalau Dewa Agung pergi ke mana, sehingga warga pun sepakat untuk mencari Dewa Agung. Lama di carinya Dewa Agung tak ketemu juga. Kebetulan juga ada acara kesange, Upacara Agama Hindu. Di sana ltempat warga berkumpul akan menyepakati nama Desa tersebut . sehingga para warga setuju kalau desa lamper di beri nama karang lamper, Dewa sampai sekarang desa kami masih, namanya pulau berubah.

Vous aimerez peut-être aussi