Vous êtes sur la page 1sur 56

ASPHYXIA

dr. JAUHAR FIRDAUS

DEFINISI

~ mati lemas Yunani : tidak berdenyut tidak tepat Terminologi kedokteran Anoxia / Hipoxia : nadi berdenyut selama beberapa menit setelah napas berhenti Suatu keadaan terjadinya kekurangan oksigen karena gangguan saluran pernapasan asphyxia Anoxia kegagalan oksigen mencapai sel-sel tubuh

MACAM ANOXIA

ANOXIC ANOXIA oksigen tidak dapat masuk aliran darah ex: pekerja tambang, pada tempat yang tinggi STAGNANT CIRCOLATORY ANOXIA gangguan sirkulasi darah ex: embolism ANEMIC ANOXIA darah tidak mampu mengangkut O2 yang cukup karena volume kurang maupun Hb yang rendah ex: intoxicasi CO

MACAM ANOXIA

HISTOTOXIC TISSUE ANOXIA sel tidak dapat mempergunakan oksigen dengan baik disebabkan:

Ekstra sel: sistim enzim terganggu ex: keracunan HCN, barbiturat dan obat2 hipnotic Intra sel: penurunan permeabilitas membran sel ex: keracunan obat2 anastesia yang larut lemak seperti cloroform dan ether Metabolit : sisa metabolit tidak bisa dibuang ex: uremia dan keracunan CO2 Substrat : bahan2 metabolisme kurang ex: hypoglikemia

POST MORTEM CHANGE

Primer : akibat langsung anoxia


Terjadi diseluruh tubuh Otak paling peka terhadap anoxia penting, Sel otak mati menjadi glial tissue

Bila orang tersebut sempat hidup setelah anoxia perubahan terjadi pada otak besar,otak kecil dan basal gangglia (khas)
Bila meninggal cepat (acute anoxia) tidak spesific ~ gambaran post mortem autolysis dan post mortem damage Anoxia hanya dapat dibuktikan apabila ada reaksi tersebut diatas forensik

POST MORTEM CHANGE

Skunder : tergantung proses terjadinya


- Anoxic anoxia jantung mengkompensasi dengan memperbesar output, arterial dan venous pressure meningkat gagal jantung. Post mortem darah berwarna gelap dan terdapat venous dan pulmonary congestion

POST MORTEM CHANGE


- Asphyxia karena strangulasi : venous return terganggu bendungan kepala leher perdarahan ptechial di conjunctiva palpebra, kulit wajah, kepala, otak pleura dan pericard tardieu spot

- Pada anemic anoxia perubahan sekunder hanya disebabkan keracunan CO (oxyhemoglobin carboxyhemoglobin), terdapat venous dan pulmonary congestion tetapi darah berwarna cherry red khas

POST MORTEM CHANGE


- Histotoxic anoxia keracunan HCN biasanya tidak ada perubahan sekunder kematian cepat, pada keracunan barbiturat depresi napas agak lama dan menyebabkan incipient cardiac failure

KELAINAN YANG DAPAT DITEMUKAN SAAT OTOPSI

1. PEMERIKSAAN LUAR Warna merah kebiruan. Bintik perdarahan pada palpebra, conjunctiva dan kulit kepala.

Pembuluh darah kecil pada conjunctiva melebar.

BUKAN ASPHYXIA
Lividity is on his lower face as expected. His lips and tongue have dried. There were no soft tissue hemorrhages in the neck and there were no petechiae of the eyes

2. PEMERIKSAAN DALAM Congesti dan cyanosis pada organ tubuh Darah menjadi encer dan gelap, t.u pd jantung Perdarahan pada thymus, pericard, larynx, paru, pleura, permukaan

serosa organ dalam, galea dari sclap dsb


Jantung kanan membesar dan banyak terisi darah Jantung kiri berkontraksi dan kosong

Pembendungan dan pelebaran pembuluh darah balik dan paru-paru


Lambung, hati.ginjal menjadi hiperemi Limpa mengkerut wrinkle capsule

PENYEBAB ASPHYXIA
1. Wajar, karena suatu penyakit 2. Tidak wajar karena : A. Strangulation :

- Hanging (gantung)
- Strangulation by Ligature (jerat) - Manual Strangulation (cekik)

B. Suffocation : - Smothering - Choking

- Gagging
C. External Pressure on the chest ( Traumatik asphyxia) D. Drowning (tenggelam)

E. Inhalation of Suffocation Gases :


- CO2 , CO , H2S

HANGING
Batasan : Tekanan pada leher disebabkan oleh jerat yang menjadi erat akibat berat badan korban sehingga jalan napas tertutup Sebab kematian

Asphyxia
Gangguan sirkulasi otak Shock Kerusakan batang otak/sumsum tulang belakang

CARA KEMATIAN BUNUH DIRI (SUICIDAL HANGING ) PEMBUNUHAN ( HOMICIDAL HANGING)

KECELAKAAN ( ACCIDENTAL HANGING ) :


- WAKTU BERMAIN/BEKERJA. - AUTOEROTIC HANGING (MASOCHISTIC EXERCISE)

HUKUMAN GANTUNG (JUDICIAL HANGING

Autoerotic asphyxiation. This young man died from compression of the neck after he lost consciousness during masturbation. There were pornographic magazines on the floor and a full-length mirror leaning against the bed.

PEMERIKSAAN TEMPAT KEJADIAN 1. Korban hidup / mati 2. Mencari bukti-bukti petunjuk kematian 3. Macam simpul, Arah alur tali

4. Jarak ujung kaki dengan lantai


5. Letak korban 6. Cara menurunkan korban 7. Bekas serabut tali diamankan 8. Perhatikan bahan pengantungnya 9. Lidah terjulur, mata melotot, keluar mani & kotoran, keluar darah : semuanya bukan petunjuk cara kematian

STRANGULATION BY LIGATURE (JERAT )


BATASAN : Suatu strangulation dimana tekanan pada leher disebabkan oleh jerat yang menjadi erat oleh karena kekuatan yang bukan karena kekuatan berat badan korban. SEBAB KEMATIAN

Asphyxia
Gangguan sirkulasi otak Vagal reflek CARA KEMATIAN : Pembunuhan (tersering), Kecelakaan, Bunuh diri

PEMERIKSAAN SETEMPAT : - Seperti pemeriksaan setempat lainnya - Jeratnya, jangan dilepas sebelum pemeriksaan selesai - Sebaiknya difoto dulu. KELAINAN OTOPSI

1. Pemeriksaan Luar
Ditemukan tanda asphyxia pada umumnya 2. Pemeriksaan Dalam Ditemukan perdarahan pada otot leher, patah tulang Hyoid, patah tulang rawan larynx & robekan kecil pada pembuluh darah leher & otot leher

Hemorrhages in the trachea (left) may also be seen in strangulation and other asphyxial deaths. The lower arrow in the right photo points to the vocal cords while the upper arrow points to petechiae in the epiglottis

MANUAL STRANGULATION (CEKIK)

BATASAN Suatu strangulation dimana tekanan pada leher dilakukan dengan tangan atau lengan bawah sehingga saluran napas tertutup. CARA MELAKUKAN : 1. Satu tangan

2. Dua tangan
3. Pelaku dibelakang korban 4. Mugging

The hand position of the assailant on this model suggests one method of how people are strangled. Most people die from the pressure on the blood vessels and not from collapsing the larynx and trachea.

The victim may grasp the assailants hands, leaving fingernail marks on his neck.

MUGGING
Pelaku berdiri didepan atau dibelakang korban kemudian lengan bawahnya ditempatkan pada bagian depan leher korban ( daerah larynx) dan ditekankan ke belakang SEBAB KEMATIAN Asphyxia Gangguan sirkulasi otak Vagal Reflek

SUFFOCATION SMOTHERING

Batasan Lubang luar jalan napas yaitu mulut & hidung tertutup secara mekanis oleh benda padat atau bahan yang terdiri dari partikel kecil. Cara Kematian : Kecelakaan Pembunuhan BURKING Bunuh Diri

BURKING

Adalah cara kematian dimana korban dijatuhkan ke tanah kemudian dadanya ditekan dengan berat badan penyerang, sementara satu tangan penyerang menutup lubang hidung & mulut korban, tangan satunya menekan rahang bawah keatas sehingga timbul asphyxia dengan cepat

CHOKING

Batasan Suatu keadaan dimana ada benda padat masuk dan menyumbat lumen udara pernapasan
CARA KEMATIAN : KECELAKAAN PEMERIKSAAN OTOPSI: Cari bahan penyebabnya dalam saluran napas Ditemukan cyanosis, hiperaerasi, Oedema paru, atelekatsis yang tersebar

GAGGING
SALAH SATU BENTUK SUFOKASI DIMANA PELAKU MEMASUKKAN SESUATU KE DALAM MULUT KORBAN SEHINGGA KORBAN TIDAK BISA BERNAPAS & TERJADI ASPHYXIA AKIBAT PALATUM MOLE TERTEKAN PADA PHARYNX

EXTERNAL PRESSURE ON THE CHEST ( TRAUMATIC-ASPHYXIA )

BATASAN Terhalangnya udara untuk masuk atau keluar dari paru-paru akibat gerak napas yang berhenti karena ada tekanan dada dari luar Cara kematian : Kecelakaan & Pembunuhan Pemeriksaan Otopsi : Cari tanda kekerasan pada dada Ditemukan tanda asphyxia pada umumnya

DROWNING ( TENGGELAM )

BATASAN Suatu jenis suffocation dimana jalan napas terhalang oleh air atau cairan, sehingga air atau cairan terhisap masuk jalan napas dan alveoli paru-paru

SEBAB KEMATIAN :
1. Asphyxia 2. Vagal Reflek 3. Spasme Larynx 4. Ventrikel Fibrilasi

CARA KEMATIAN
Kecelakaan ( paling sering terjadi ) Bunuh diri ( sering badan diikat pada suatu beban ) Pembunuhan ( dapat dijumpai korban terikat

sedemikian rupa yang tidak mungkin dilakukan


korban sendiri )

PEMERIKSAAN OTOPSI KORBAN TENGGELAM Pemeriksaan Luar


Beberapa penemuan dpt memperkuat diagnosa tenggelam : - Tubuh terasa dingin & basah, pakaian basah. - Lebam mayat merah muda bila tenggelam di air yg dingin

- Kulit telapak kaki & tangan pucat (BLEACHED) & keriput (WASHER
WOMENS HAND) - Kadang dijumpai CUTIS ANSERINA

- Buih halus pada lubang hidung & mulut


- CADAVERIC SPASME dgn benda / kotoran air setempat dalam genggamnnya.

Pemeriksaan Dalam :
Paru membesar Buih dalam saluran napas Banyak cairan dlm lambung Benda-benda asing dlm saluran napas sampai

ke alveoli

PEMERIKSAAN TAMBAHAN PADA KORBAN TENGGELAM ( DROWNING ):

A.Pemeriksaan Getah Paru: 1. Yang diperiksa ialah getah paru subpleural 2. Alat yg dipakai ialah object glass, cover glass & microscope 3. Syarat : paru belum membusuk 4. Yang dicari adalah benda asing yg berasal dari air setempat, mis : pasir, lumpur, tanaman air & telur cacing

Beberapa kemungkinan kesimpulan dari percobaan getah paru :


1. Getah Paru (+), Tidak ditemukan sebab kematian lain KORBAN MATI TENGGELAM 2. Getah Paru (+), Ditemukan sebab kematian lain :

- Mungkin meninggal karena Tenggelam


- Mungkin karena sebab lain - Mungkin sebab kematian bersaing 3. Getah paru (-) : - Mungkin meninggal dalam air jernih - Mungkin karena vagal reflek & Spasme larynx - Mungkin dimasukkan ke dalam air setelah korban meninggal dunia

B. Pemeriksaan kadar Na, Cl, K, Darah : Pemeriksaan ini hanya berarti bila dilakukan tidak lama setelah korban

meninggal, kadar elektrolit ini lama-kelamaan akan mengalami perubahan akibat


difusi cairan yang terjadi postmortem - Tenggelam dlm air Tawar : Kadar Cl dalam jantung kiri lebih kecil daripada

jantung kanan, Na dalam plasma menurun dan K naik.


- Tenggelam dlm air asin/laut : kadar Cl dalam jantung kiri lebih besar daripada jantung kanan, Na dalam plasma meninggi jelas dan K naik sedikit

C. Pemeriksaan Berat jenis Plasma : Berat jenis dalam jantung plasma jantung kiri lebih rendah daripada jantung kanan, pada semua kasus tenggelam baik di air tawar maupun di air laut.

D. Pemeriksaan Diatome
- Diatome adalah tumbuhan bersel satu dengan dinding terbuat dari silika. Diatome masuk ke dalam paru-paru saat korban menghisap air, pemeriksaan ini lebih berarti bila ditemukan pada sumsum tulang.

- Kesamaan jenis diatome yg ditemukan dalam jaringan tubuh & dalam air dpt dianggap sbg bukti yg dpt dipercaya bahwa korban mati tenggelam

TENGELAM DI AIR TAWAR

Air tawar bersifat hipotonis, mudah masuk ke ruang alveoli, ke sirkulasi darah Pulmonum, terjadi hemodilusi, hemolisis erytrosit shg kalium meningkat. Adanya hiperkalemia dan anoksia myocard menyebabkan terjadinya Fibrilasi Ventrikel sehingga menyebabkan kematian dalam waktu 3 menit

TENGGELAM DI AIR ASIN /LAUT

Air laut bersifat hipertonis maka plasma darah dalam sirkulasi darah Pulmonal terhisap masuk jaringan paru yang menyebabkan OEDEMA PARU yang hebat. Selain terjadi hemokonsentrasi juga terjadi hipovolemi. Tidak terjadi hemolisis dari erytrosit. Kematian pada korban tenggelam di air laut pada umumnya adalah asphyxia karena OEDEMA PARU paru yang hebat

BEDA KEADAAN PARU YG TENGGELAM DI AIR TAWAR & AIR ASIN


AIR TAWAR 1. Paru-paru kering 2. Membesar, emphysematous uniform tetapi ringan. 3. Tepi atas anterior sedikit menutupi permukaan jantung. 4. Warna merah muda. 5. Bila dipotong terasa krepitasi yg khas & mengecil. 6.Bila dipijat tak keluar cairan kecuali jika oedematous AIR ASIN 1.Paru-paru basah 2.Membesar tetapi berat

3.Menutupi permukaan mediastinum.


4.Merah kebiruan permukaan mengkilat 5.Krepitasi tidak ada, ditekan lunak & basah, mengecil serta keluar cairan. 6.Keluar cairan

INHALATION OF SUFFOCATING GASES

Yaitu suatu keadaan sebagai akibat korban menghirup gas tertentu dalam jumlah berlebihan sehingga kebutuhan oksigen tidak terpenuhi dan terjadi asphyxia ( gas CO2, CO, H2S).
CARA KEMATIAN : - Kecelakaan (terbanyak) - Pembunuhan - Bunuh diri

CO2 ( GAS ASAM ARANG)


Berat jenis CO2 1,52 kali dibandingkan dgn udara shg terdapat ditempat yg rendah & tidak mudah hilang. Contoh : Terdapat dalam sumur tua, palka kapal, goa-goa, kasus gerbong maut. Sebelum menguras sumur sebaiknya dites dulu dengan ayam / burung yang dimasukkan kedalamnya. Pemeriksan tes gas CO2 ini dengan menambah air kapur Ca(OH)2 kedalam sample gas air keruh keputihan (ENDAPAN PUTIH )

Cara mengambil sample gas : Botol 5-10 liter dikat di 2 tempat, leher & didasarnya,kemudian diisi air & diturunkan ditempat yg mau diperiksa. Sampai di bawah botol kemudian dibalik, air akan keluar & gas akan masuk dalam botol. Botol diangkat & ditutup rapat

CO ( CARBON MONOKSIDA )

Berat jenis CO sedikit lebih ringan dari udara. Mempunyai sifat mengikat Hb 210 kali lebih cepat dari O2. Contoh : Kebakaran gedung, Meninggal dunia dlm mobil dengan mesin & alat pendingin dlm hidup & knalpot bocor, Ruang ventilasinya kurang dgn adanya alat pemanas menggunakan gas dapur/bensin. Tes pemeriksaan drh korban dgn ALKALI DILUTION TEST Sebagai kontrol ialah darah orang normal yg bukan perokok. Lebam mayat berwarna merah terang (CHERRY RED)

Carbon monoxide poisoning causes red livor mortis. Red livor mortis also occurs in cyanide poisoning and from the cold.

H2S (HYDROGEN SULFIDA)

Gas H2S berat jenis 1,19 kali lebih berat dari pada udara. Contoh : Pada penguraian bahan yg mengandung S (Sulfur) terdapat di pabrik penyaman kulit,selokan yg tertutup, di jamban. Test terhadap sample gas dgn Pb Asetat.

MATI LEMAS

Kasus pembunuhan, korban disumpal mulutnya dan dibakar.

PEMBUNUHAN APA BUNUH DIRI...???

This woman was discovered in a tub full of water after the police went to her home to notify her of her boyfriends death. He committed suicide by inhaling auto exhaust

A radio was in the water

JAWABANNYA ....*#$%^&!?

There were abrasions of the left hand and wrist

There were abrasions under the chin, petechiae in the eyes, and soft tissue hemorrhage of the neck

SEKIAN
TERIMA KASIH

Vous aimerez peut-être aussi