Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
Pertemuan 1
Planning
Artificial Intelligence a modern Approach, Stuart Russell, PHI, 2000. Artificial Intelligence, structured and strategies for complex problem solving, George F. Luger, William A. stubblefield. Edisi second. Artificial Intelligence through Prolog, Neil C. Rowe, PHI, 1997 Artificial Intelligence, Teknik dan Aplikasinya, Kusumadewi, S., Yogyakarta, Penerbit Graha Ilmu, 2003 Konsep Kecerdasan Buatan, Anita Desiani & M. Arhami, 2006. Artificial Intelligence, searching, reasoning, planning, and learning, Suyanto, penerbit informatika
Referensi
Evaluasi
Tugas = 40 % UTS = 30 % UAS = 30 %
Kecerdasan buatan (Artificial Intelligence) : Bagian dari ilmu komputer yang mempelajari bagaimana membuat mesin (komputer) dapat melakukan pekerjaan seperti dan sebaik yang dilakukan oleh manusia bahkan bisa lebih baik daripada yang dilakukan manusia. Menurut John McCarthy, 1956, AI : Untuk mengetahui dan memodelkan proses proses berpikir manusia dan mendesain mesin agar dapat menirukan perilaku manusia. Cerdas = memiliki pengetahuan + pengalaman, penalaran (bagaimana membuat keputusan & mengambil tindakan), moral yang baik.
Definisi AI
Agar mesin bisa cerdas (bertindak seperti & sebaik manusia) maka harus diberi bekal pengetahuan & mempunyai kemampuan untuk menalar. Dua bagian utama yg dibutuhkan untuk aplikasi kecerdasan buatan :
basis pengetahuan (knowledge base): berisi fakta-fakta, teori, pemikiran & hubungan antara satu dengan lainnya. motor inferensi (inference engine) : kemampuan menarik kesimpulan berdasarkan pengalaman
Topologi Kecerdasan Buatan (1) Kecerdasan pada suatu sistem membutuhkan kemampuan prediksi dan pengendalian sistem secara iteratif seperti layaknya seseorang yang memiliki kecerdasan tertentu. Berbagai kecerdasan buatan dapat dikategorikan dalam beberapa macam dimensi menurut keunggulan spesifik yang dimiliki.
Peniruan Perilaku
Sistem yang mampu menirukan perilaku manusia, umumnya sistem mempunyai ciri khas yang menunjukkan kemampuan :
Menyimpan informasi Menggunakan informasi yang dimiliki untuk melakukan suatu pekerjaan dan menarik kesimpulan Beradaptasi dengan keadaan baru Berkomunikasi dengan penggunanya.
Sistem yang mampu melakukan emulasi kepakaran seseorang (knowledge based expert system) Sistem yang mampu melakukan komputasi secara cerdas berdasarkan kecerdasan komputasional (computational intelligence)
Menurut Stuart Russel dan Peter Norwig, mengelompokkan suatu kecerdasan buatan menjadi 4 kategori :
Acting Humanly : Pendekatan Uji Turing Thinking Humanly : Pendekatan Model Kognitif Thinking Rationally : Hukum Pendekatan Pemikiran Acting Rationally : Pendekatan Rasional Agen
Sistem komputer mampu mengenali pola seperti halnya manusia dengan menggunakan jaringan syaraf tiruan (neural network). Algoritme sebuah program pun bisa menemukan solusi terbaik dengan menggunakan teori genetika. Melalui cara bekerja sistem kekebalan tubuh pada manusian (artificial immune system) kita dapat membuat sistem komputer yang mampu mendeteksi spam. (http://terri.zone12.com/doc/academic/crossroads/). Membuat sistem komputer menjadi cerdas seperti itu bisa dipelajari melalui ilmu komputer yang dikenal dengan kecerdasan komputasional (computational intelligence). Kecerdasan komputasional adalah bagian dari kecerdasan buatan (Artificial Intelligence AI)
Kecerdasan Komputasional
Kecerdasan komputasional adalah bidang yang mempelajari mekanisme adaptif dari kecerdasan berperilaku dalam lingkungan yang selalu berubah dan kompleks. Mekanisme adaptif tersebut merupakan bagian dari kecerdasan buatan yang mempelajari juga bagaimana bisa beradaptasi dengan situasi yang baru, bagaimana melakukan generalisasi dan menemukan pengetahuan. Oleh karena itu beberapa studi yang dikaji dalam kecerdasan komputasional antara lain Jaringan Syaraf Tiruan (Artifial Neural Network - NN), Algoritme Genetika atau yang dikenal juga dengan komputasi evolusi (evolutionary computation - EC), dan sistem fuzzy (fuzzy system FS).
SOFT Computing
Soft computing merupakan inovasi baru dalam membangun sistem cerdas yaitu sistem yang memiliki keahlian seperti manusia pada domain tertentu, mampu beradaptasi dan belajar agar dapat bekerja lebih baik jika terjadi perubahan lingkungan. Soft computing mengeksploitasi adanya toleransi terhadap ketidaktepatan, ketidakpastian, dan kebenaran parsial untuk dapat diselesaikan dan dikendalikan dengan mudah agar sesuai dengan realita (Prof. Lotfi A Zadeh, 1992). Metodologi-metodologi yang digunakan dalam Soft computing adalah :
1. Sistem Fuzzy (mengakomodasi ketidaktepatan) Logika Fuzzy (fuzzy logic) 2. Jaringan Syaraf (menggunakan pembelajaran) Jaringan Syaraf Tiruan (neurall network) 3. Probabilistic Reasoning (mengakomodasi ketidakpastian) 4. Evolutionary Computing (optimasi) Algoritma Genetika
3. Lebih murah dan mudah 4.Bersifat konsisten Karena bagian dari teknologi komputer 5. Dapat didokumentasikan 6. dapat mengerjakan pekerjaan lebih cepat dan lebih baik.
TERIMA KASIH