Vous êtes sur la page 1sur 10

Chaemschi

MAKAN


A. ATURAN MAKAN
Di dalam Al-Quran dan As-Sunnah banyak sekali nash-nash yang dijadikan
oleh umat manusia untuk mengatur kehidupan dunia dan pola hidup
mereka, yang menjamin perawatan kesehatan dan kemuliaan mereka serta
menempatkan posisi mereka yang sesuai denga fitrah yang telah diciptakan
Allah SWT.
Barisan paling awal dari nash-nash tersebut adalah sabda Rasulullah
dalam hadits yang diriwayatkan Al-Bukhari dan Muslim dari Abdullah bin
Umar,


Sesungguhnya tubuhmu mempunyai hak yang harus kamu penuhi. (Mutafaq
alaih)

Di antara hak tubuh itu adalah memberinya makan jika lapar,
mengistirahatkan bila letih, membersihkannya bila kotor, serta
melindunginya dari segala yang akan menyakitinya, menghindarkannya
dengan sesuatu yang tidak mampu dia emban. Inilah hak wajib, yang dalam
pandangan Islam, tidak boleh dilupakan apalagi diabaikan.
Islam tidak mengabaikan satu sisi pun kehidupan manusia, bahkan
Islam menyertainya dengan pemeliharaan menyeluruh. Tidak ada satu hal
pun, yang kecil maupun besar, yang mengatur kehidupan manusia,
melainkan disebutkan di dalam Al-Quran al-Karim. Mengenai etika
bertingkah laku di antara anggota keluarga, Alla swt. berfirman:
`>..:.`.,l _ >l. `>`..., _ `l -l,, l>' `>.. .l. ,. _. _,
:l. >l _,> `-.. >,!,. _. :,Ll _. .-, :l. ,!:-l __
hendaklah budak-budak (lelaki dan wanita) yang kalian miliki, dan orang-
orang yang belum baligh (dewasa) di antara kalian, meminta izin kepada
kalian pada tiga kali (kesempatan) yaitu: sebelum shalat subuh, ketika kalian
menanggalkan pakaian (luar) kalian di tengah hari dan setelah shalat Isya.
(QS. An-Nur [24] : 58).

Mengenai makanan dan pola makan, Islam tidak hanya menyinggung
tentang makanan dan kandungannya saja, juga kesempurnaan dan
kesehatan makanan, serta cara mengonsumsinya. Sebab pola makan yang
Chaemschi


buruk dan berlebih-lebihan dalam mengonsumsi makanan atau sebaliknya,
terlalu sedikit mengonsumsi makanan dari yang seharusnya, serta tidak
memerhatikan keseimbangan kandungan makanan, akan mengakibatkan
munculnya berbagai macam penyakit.
Selain itu, pola makan serta kualitas dan kebersihan makanan memiliki
pengaruh yang sangat besar terhadap pencernaan yang baik, juga
kemampuan tubuh untuk menyerap zat-zat makanan dengan segala macam
dan ragamnya.

B. WAKTU SHALAT
Pengaturan waktu shalat bukan semata-mata untuk ibadah dan
pelaksanaan shalat lima waktu saja, tetapi juga untuk mengatur kehidupan
manusia sehari-hari dalam makanan, beraktivitas, dan tidur. Allah swt.
berfirman:
| :l.l .l _ls _,...l !,.. !.. _
Sungguh shalat itu adalah kewajiban yang ditentukan waktunya atas orang-
orang yang beriman (QS. An-Nisa [4] : 103).
L.> _ls ,l.l :l.l _L`.'l `. < _,... ___
Peliharalah semua shalat dan shalat Wustha, dan laksanakanlah (shalat)
karena Allah dengan khusyu.

Memelihara waktu shalat Subuh misalnya, menuntut seseorang untuk
bangun pagi dan tidur sesegera mungkin. Dan hal itu mengharuskan
seseorang untuk berbuka dan makan malam dengan segera, pada waktu
yang telah ditentukan. Perlu diketahui, makan malam yang dilakukan tepat
waktu akan sangat membantu untuk tidak tidur langsung setelah makan
(minimal, tidur dilakukan satu jam setelah makan). Sebab, terlalu cepat
tidur setelah makan akan menyulitkan lambung mencerna makanan,
banyak menimbulkan gas, susah buang air besar, serta akan mengakibatkan
bau mulut. Sebab, selama waktu tidur menjadi waktu paling aktif bagi usus
untuk mencerna makanan.
Demikian halnya dengan tindakan tidak tidur langsung setelah makan.
Di mana terkadang makan itu selesai satu jam sebelum waktu shalat Asar
tiba, waktu dimana Islam sangat menekankan untuk mengerjakan shalat
Asar tepat pada waktunya. Telah tampak dengan jelas bahwa di sana
terdapat hubungan yang erat antara serangan jantung dengan tidur
langsung setelah makan.
Chaemschi


Sementara Rasulullah saw. sendiri telah memerintahkan untuk
mengatur waktu makan serta berpegang teguh pada etika makan yang baik,
sebagaimana yang beliau sabdakan:


Kami adalah orang-orang yang tidak makan, kecuali setelah lapar, dan bila
makan, kami tidak sampai kenyang.

Dalam masalah ini, para dokter menyarankan saat cuaca panas untuk
mengonsumsi makanan yang beragam dalam jumlah yang tidak banyak.
Artinya, mengonsumsi lima makanan ringan rendah kalori lebih baik
daripada mengonsumsi dua makanan ringan yang mengandung banyak
kalori. Sebagaimana memperbanyak macam makanan akan membantu
mempermudah proses perencanaan makanan serta menambah energi bagi
tubuh.
Dengan demikian, disiplin dalam masalah waktu makan akan sangat
membantu memudahkan pencernaan mencerna makanan serta
menyingkirkan hal-hal yang bisa mengganggu kesehatan. Sebagaimana
mengonsumsi makanan seimbang yang disertai dengan olahraga yang
teratur akan membantu menjaga kesehatan dengan baik serta
mempertahankan kelenturan tubuh.

C. PORSI MAKANAN
Islam telah menjelaskan bahwa makan yang benar adalah sebuah proses
memberi kekuatan pada tubuh untuk bisa menggerakkannya sekaligus
melindunginya dari segala macam gejala penyakit. Namun, proses itu tidak
boleh dilakukan secara berlebihan atau dalam porsi yang terlalu sedikit.
Sebab, setiap sel di dalam tubuh manusia di anggap sebagai satu bagian
yang hidup dan berdiri sendiri, yang melakukan proses pembangunan dan
pertumbuhan. Dan hal itu menurut adanya unsur oksigen bersamaan
dengan unsur-unsur makanan lain secara berkelanjutan.
Kekurangan unsur apa pun dalam makanan bisa menyebabkan
lambatnya gerak pembangunan dan pertumbuhan serta perlindungan
terhadap jaringan. Sementara berlebih-lebihan dalam makanan bisa
berakibat buruknya proses pencernaan dan proses penyerapan unsur-
unsur makanan yang dibutuhkan tubuh, yang bisa menyebabkan tidak
terpenuhinya unsur-unsur pembangunan secara memadai bagi sel, sehingga
sel-sel itu menjadi rusak dan pecah. Lalu muncullah tanda-tanda penuaan
pada tubuh, sistem kekebalan tubuh pun menjadi menurun.
Chaemschi


Tanda-tanda ketuaan itu terkadang bisa terjadi tanpa harus melihat
faktor usia. Hilangnya kecerdasan permanen, tidak berfungsinya
pencernaan secara baik, kesalahan cerna, dan banyaknya tumpukan gas bisa
menyebabkan masuknya racun ke dalam tubuh dalam jumlah besar yang
sangat membahayakan kehidupan manusia.
Perlu diigatkan kembali, separuh sel tubuh berada di puncak
pertumbuhan, pengembangan, dan aktivitas. Seperempat sel berada dalam
pertumbuhan yang seimbang, dan seperempat lagi mengalami kerusakan
dan pergantian. Oleh karena itu, memberikan keseimbangan dalam proses
ini akan sangat membantu menjaga kesehatan manusia dan masa mudanya
untuk waktu yang lama.
Sedang tidak adanya keseimbangan akan menyebabkan timbulnya
berbagai macam penyakit dan terjadinya penuaan dini. Oleh karena itu,
upaya menghilangkan zat-zat beracun dari sel-sel itu merupakan satu hal
mutlak dilakukan demi kelangsungan aktivitas tubuh dan otak.
Mengonsumsi makanan berlemak tanpa keseimbangan dalam
kuantitas dan ragamnya akan berpengaruh negatif terhadap proses
pencernaan dan terhadap penyerapan tubuh terhadap zat-zat makanan.
Sehingga kesempatan menikmati kesehatan menjadi berkurang.
Jika seseorang mengonsumsi makanan yang mengundang selera ini
melebihi batas kebutuhannya, maka dia harus mengimbanginya dengan
berolahraga jalan kaki atau olahraga lainnya, agar zat-zat berlebih yang
tidak dibutuhkan tubuh terbakar, karena makanan dianggap sebagai bahan
bakar tubuh. Yakni sumber kekuatan. Oleh karena itu, apabila seseorang
mengerahkan banyak tenaga, maka dia memerlukan energi yang jumlahnya
dibatasi oleh jenis kegiatan yang dilakukannya. Jika seseorang
mengonsumsi makanan yang menyuplai kalori lebih banyak dari yang
dibutuhkannya, maka hal itu akan menyebabkan kelebihan berat badan.
Sebaliknya bila dia mengonsumsi makanan lebih sedikit dari yang
dibutuhkan, maka berat badannya akan menurun sehingga menjadi kurus,
yang rawan sekali terhadap serangan berbagai macam penyakit. Dan jika
seseorang menciptakan keseimbangan antara kebutuhan kalori dan
aktivitas yang dilakukannya, berarti dia telah menjaga berat badan yang
ideal.
Islam telah membentangkan jalan yang lurus dalam hal itu. Di mana ia
mewajibkan setiap individu untuk melakukan segala hal yang bermanfaat
baginya, misalnya mengonsumsi makanan seimbang, membiasakan diri
berolahraga yang bisa menyeimbangkan berat tubuh dan kesehatan
tubuhnya secara keseluruhan. Sebagaimana ia mewajibkan setiap individu
untuk memberikan perhatian dan hak istirahat kepada setiap anggota
Chaemschi


tubuhnya sehingga kelenturan tubuhnya tetap terjaga. Hal itu sesuai dengan
sabda Rasulullah berikut:
Sesungguhnya tubuhmu memiliki hak yang harus engkau penuhi
(HR. Al-Bukhari, Ahmad, dan An-Nasai)
Berusahalah untuk melakukan hal bermanfaat bagimu
(HR. Muslim, Ibnu Majah, dan Ahmad)
Orang mukmin yang kuat lebih baik daripada orang mukmin yang lemah
(HR. Muslim, Ibnu Majah, dan Ahmad)
Manfaatkan kesempatan sehatmu untuk (menghadapi) masa sakitmu
(HR. Al-Bukhari)

Dengan demikian, olahraga teratur yang dibarengi dengan
mengonsumsi makanan seimbang akan sangat membantu untuk menjaga
kelenturan, kesehatan, serta semangat tubuh.
Sementara aktivitas yang teratur memberi manfaat yang banyak bagi
tubuh, di antaranya: menguatkan jantung, melancarkan aliran darah,
melancarkan pernapasan, menambah daya pompa jantung untuk
mengalirkan darah ke seluruh tubuh, serta membantu menjaga kekuatan
otot, kelenturan persendian, mencegah keropos pada tulang khususnya
dengan bertambahnya usia, membakar kalori, dan menjaga berat badan
ideal. Sebagaimana aktivitas yang teratur juga dapat membantu seseorang
untuk melakukan tugas dan kewajiban sehari-hari dengan maksimal.
Berbagai penelitian ilmiah modern menetapkan, mengonsumsi
makanan yang banyak tanpa dicerna dengan baik memaksa pankreas
mengeluarkan sejumlah enzim yang melebihi batas kebutuhannya, yang jika
pola makan berlebihan ini dilakukan secara terus menerus akan
menyebabkan ketidakmampuan melakukan tugas dan aktivitas atau radang
yang parah. Sebagaimana kemampuan jaringan tubuh untuk mengubah
unsur-unsur makanan menjadi melemah saat berbagai macam makanan
masuk ke dalam lambung dalam satu waktu sekaligus. Hal itu karena
adanya perbedaan penerimaan zat-zat untuk dicerna dan diserap ke dalam
tubuh.
Penyakit yang disebabkan oleh sikap berlebih-lebihan dalam makanan
ini bisa lebih berbahaya jika dibandingkan dengan penyakit yang
disebabkan oleh kekurangan makanan.
Makan berlebihan yang ditambah dengan kurang gerak, malas, dan
banyak tidur, secara tidak langsung akan menyebabkan penyakit kelebihan
makanan; yang sekarang disebut dengan dispepsia (penyakit pencernaan).
Dengan demikian, mengonsumsi makanan melebihi kalori yang dibutuhkan
tubuh akan mengakibatkan penimbunan lemak di bagian pantat, di sekitar
Chaemschi


kedua ginjal, di sekitar jaringan yang mengelilingi usus, dada, dan otot-otot
tubuh. Yang nantinya akan berdampak pada munculnya penyakit pada alat
pencernaan, pernapasan, peredaran darah, jantung, penyakit kelenjar
endokrin, serta terputusnya haid pada wanita.
Di antara penyakit alat pencernaan yang disebabkan karena kelebihan
berat badan dan kegemukan adalah kesulitan mencerna, pengasaman, dan
radang kantung empedu.
Sementara di antara penyakit alat pernapasan adalah kesulitan
bernapas, karena setiap kali berat badan bertambah berat (obesitas), maka
akan semakin berat dan lambat pula gerakan sekat dan rongga dada saat
bernapas, sehingga akan semakin menambah sesak dan kekurangan
oksigen. Hal itu terjadi secara khusus saat seseorang berbadan terlalu
gemuk.
Adapun penyakit fungsi perederan darah adalah tekanan darah tinggi,
penyakit pembuluh otak yang mengakibatkan struk, pembekuan darah, dan
lain sebagainya.
Dan orang-orang yang mengalami kegemukan, akan mudah diserang
berbagai penyakit radang persendian, rematik, dan encok.
Dari uraian di atas tampak jelas bahwa perut merupakan tempat
tinggal penyakit, baik secara langsung maupun tidak langsung. Dispepsia
menjadi sumber munculnya berbagai penyakit-penyakit berbahaya.
Sejak beberapa abad yang lalu, Islam telah membuat aturan dan ajaran
bagi umat manusia untuk mengatur langkah jalannya dan mengawasi
semua pergerakannya. Terkadang dalam bentuk larangan, terkadang juga
dalam bentuk bimbingan, dan terkadang dengan menarik perhatian, agar
tubuh manusia berdiri tegak di atas dasar-dasar yang kukuh dan bangunan
yang baik, yang kelak akan membuatnya mampu menghadapi dan menjalani
kehidupan. Dengan demikian, mengonsumsi makanan secara berlebih-
lebihan jelas bertentangan dengan ajaran Islam. Dimana Allah swt.
berfirman:
l _. .,,L !. >.. -L. , _
Makanlah dari rezeki yang baik-baik yang telah Kami berikan kepada kalian,
dan janganlah melampaui batas. (QS. Thaha [20] : 81)

_.,., :, .> >.., ..s _ .>`.. l ,. . ..| >
_,..l _
Chaemschi


Wahai anak cucu Adam, pakailah pakaian kalian yang bagus pada setiap
(memasuki) masjid, makan dan minumlah, tetapi jangan berlebihan. Sungguh
Allah tidak menyukai orang yang berlebih-lebihan (QS. Al-Araf [7] : 31).

l 1., < _l .::!,-l -,l _ _ _>.l `_.`, .1, !. ',!: ..| .::!,-,
,,> ,., __
Sekiranya Allah melapangkan rezeki kepada hamba-hamba-Nya niscaya
mereka akan berbuat melampaui batas di bumi, tetapi Dia menurunkan
dengan ukuran yang Dia kehendaki. Sungguh Dia Maha teliti terhadap
(keadaan) hamba-hamba-Nya, lagi Maha melihat. (QS. Asy-Syura [42] : 27)

Sementara Rasulullah bersabda:

.
Tidaklah anak cucu Adam mengisi wadah yang lebih buruk dari perutnya.
Sebenarnya beberapa suap saja sudah cukup untuk menegakkan tulang
rusuknya. Kalau toh, dia harus mengisinya, maka sepertiga untuk makanan,
sepertiga untuk minuman, dan sepertiga lagi untuk bernapas (HR. At-
Tirmidzi, Ibnu Majah, dan Muslim)

Maksudnya, sebenarnya makanan dalam porsi minimal pun sudah
cukup baginya untuk memenuhi kebutuhan pokoknya. Di dalam hadits yang
diriwayatkan Muslim, Rasulullah juga bersabda:

.
Makanan satu orang cukup untuk dua orang, makanan dua orang cukup
untuk empat orang, dan makanan empat orang sebenarnya cukup untuk
delapan orang (HR. Al-Bukhari, Muslim, Ibnu Majah, Ahmad, dan Ad-
Darimi)

Dalam hadits lain disebutkan:

.
Chaemschi


Sesungguhnya termasuk sikap berlebih-lebihan bila kamu memakan segala
sesuatu yang kamu inginkan (HR. Ibnu Majah)

Beliaupun bersabda:

.
Seorang mukmin makan dengan satu usus, sementara orang kafir makan
dengan tujuh usus (HR. Muslim, At-Tirmidzi, Ahmad, dan Ibnu Majah)

Sementara Umar bin Khathab berkata, Jauhilah oleh kalian sikap
rakus dalam makan, karena tindakan itu bisa merusak tubuh, dan dapat
mengundang penyakit.
Nash-nash di atas merupakan dasar kaidah-kaidah kesehatan yang
telah dibuat oleh Islam, yang apabila diterapkan secara benar, maka akan
bisa melindungi seseorang dari berbagai macam penyakit dan tidak akan
banyak mendatangi dokter untuk berobat.
Dulu ada seorang raja yang mengirimkan utusan kepada Rasulullah
dengan membawa tiga macam hadiah: budak perempuan, kurma dan
dokter. Maka Rasulullah menerima hadiah yang pertama dan kedua,
sementara hadiah ketiga beliau kembalikan dengan penuh hormat dan rasa
terima kasih.
Aturan makan yang baik dan latihan olahraga akan sangat membantu
seseorang untuk menyelamatkan diri dari berbagai macam penyakit. Dan
keseriusan untuk memerhatikan kebersihan, kesehatan, dan kandungan
makanan merupakan suatu hal penting untuk menghindarkan diri dari
mengonsumsi makanan yang tidak sehat dan tidak bergizi. Dan juga untuk
menyelamatkan diri dari penyakit yang disebabkan oleh keracunan
makanan.
Berikut ini beberapa etika Islam yang harus selalu diperhatikan saat
makan dan minum.
1. Membaca basmalah ketika hendak makan. Barangkali hikmah
membaca basmalah ini, seorang muslim akan mengingat bahwa
makanan yang akan disantapnya tidak lain adalah nikmat dan
anugerah dari Allah yang Maha lembut dan Maha tahu. Sehingga
dengan demikian itu akan selalu memeliharanya, tidak berlebih-
lebihan, dan tidak pula bersikap mubadzir. Dia juga akan meyakini
bahwa makanan ini bukan tujuan akhir, tapi hanya sebagai sarana
untuk berbuat taat kepada Allah, memakmurkan bumi dan
menaburinya dengan kebaikan dan perbaikan.
Chaemschi


2. Mencuci tangan sebelum dan sesudah makan. Mengenai cuci tangan
setelah makan, Rasulullah bersabda:

.
Barang siapa tertidur sedang di kedua tangannya terdapat bekas gajih
(lemak), lalu ketika bangun pagi dia sudah menderita suatu penyakit,
maka hendaklah dia tidak mencela, kecuali dirinya sendiri.
3. Islam memerintahkan untuk bersikap sederhana dan seimbang dalam
mengonsumsi makanan, sekaligus menjauhi sikap berlebih-lebihan
dan rakus. Dalil yang melandasi hal itu sangat banyak sekali.
4. Islam menganjurkan untuk makan dengan tiga jari. Sebab, dengan tiga
jari ini, berarti kita telah bersikap pertengahan dan seimbang.
Sebagaimana dikatakan bahwa makan dengan lima jari menunjukkan
kerakusan, sedang makan dengan satu atau dua jari menunjukkan
kesombongan dan keangkuhan.
5. Duduk tegak lurus saat makan dan tidak bersandar. Rasulullah
melarang seseorang makan sambil bersandar, karena hal itu akan
membahayakan kesehatan dan mengganggu pencernaan lambung.
6. Minum dengan tiga kali tegukan. Minum ini dilakukan sambil duduk
dan tidak bernapas di dalam gelas.
7. Makan bersama-sama dan tidak sendiri-sendiri. Hal itu menyebarkan
sekaligus menciptakan nuansa penuh kasih sayang dan rasa saling
mencintai. Yang tentunya akan memberi nilai positif bagi selera makan
mereka.
8. Dianjurkan juga makan sambil berbincang dan tidak diam. Hal itu
dimaksudkan untuk menciptakan suasana rileks dan menyenangkan
saat makan.
9. Menghormati budaya dan tradisi makan yang ada di tempat kita
makan. Dan tidak boleh menghina atau membenci satu jenis makanan
tertentu, sekalipun makanan itu di luar kebiasaan.
10. Bersikap lembut ketika mengurus orang sakit serta tidak memaksanya
untuk memakan makanan tertentu.
11. Menjaga perasaan orang lain saat makan, di antaranya tidak
membelakangi posisi mereka, karena hal itu akan mengganggu selera
makan mereka.
12. Mendahulukan makan buah-buahan sebelum makan daging, sebagai
upaya untuk mengikuti apa yang dilakukan oleh para penghuni surga:
Chaemschi


Buah-buahan apa pun yang mereka pilih, dan daging burung apa pun
yang mereka inginkan. (QS. Al-Waqiah [56] : 20-21).

Beberapa penelitian membuktikan bahwa makan buah-buahan
terlebih dulu sebelum menyantap makanan pokok, dapat memancing
lambung untuk segera mengeluarkan getah lambung yang akan sangat
membantu dalam proses pencernaan makanan yang lain.






D.

Vous aimerez peut-être aussi