Vous êtes sur la page 1sur 5

NAMA NO.

REG JURUSAN

: SURYANINGSI : 331 09 050 : AKUNTANSI PENETAPAN RISIKO PENGENDALIAN DAN PENGUJIAN PENGENDALIAN

Penetapan resiko pengendalian adalah proses penilaian tentang efektivitas rancangan dan pengoperasian kebijakan dan prosedur struktur pengendalian intern suatu perusahaan dalam mencegah dan mendeteksi salah saji material dalam laporan keuangan. Dalam menetapkan risiko pengetahuan untuk asersi, auditor melakukan hal hal berikut: A. Mempertimbangkan pengetahuan yang diperoleh dari prosedur prosedur untuk mendapatkan pemahaman Auditor mendokumentasikan pemahamannya dalam bentuk daftar pertanyaan pengendalian intern, bagan alir, dan memorandum naratif. Analisis atas dokumentasi tersebut merupakan titik tolak untuk menetapkan risiko pengendalian. Secara spesifik SA 319 menyatakan bahwa pemahaman digunakan oleh auditor untuk 1) mengidentifikasi jenis jenis salah saji potensial dan 2) mempertimbangkan faktor faktor yang bisa mempengaruhi risiko salah saji material. Untuk kebijakan dan prosedur yang relevan dengan asersi asersi tertentu, auditor harus mempertimbangkan dengan cermat jawaban ya,tidak atau TD serta komentar tertulis dalam daftar pertanyaan dan catatan mengenai kekuatan dan kelemahan dalam bagan alir serta memorandum naratif. B. Mengidentifikasi salah saji potensial Banyak kantor akuntan publik menggunakan perangkat lunak computer yang menghubungkan jawaban atas pertanyaan tertentu, langsung ke daftar pertanyaan di computer, dan computer akan menunjukan salah saji potensial untuk asersi tertentu. Dengan bantuan perangkat computer atau dengan menggunakan daftar pengecekan auditor mengidentifikasi salah saji potensial yang berkaitan dengan asersi tertentu sesuai dengan keadaan perusahaan. Salah saji potensial bisa diidentifikasi untuk asersi - asersi yang berkaitan dengan masing masing kelompok transaksi dan untuk asersi asersi pada setiap saldo rekening signifikan. C. Mengidentifikasi pengendalian yang diperlukan Auditor bisa mengidentifikasi pengendalian yang diperlukan yang diperkirakan bisa mencegah atau mendeteksi salah saji potensial tertentu, baik dengan menggunakan perangkat lunak computer ataupun secara manual, yaitu dengan menggunakan daftar pengecekan. Namun perlu diperhatikan bahwa keadaan tertentu suatu salah saji potensial tertentu bisa berkaitan dengan beberapa pengendalian tetapi dalam situasi yang lain hanya berkaitan dengan satu pengendalian saja. Selain itu satu pengendalian bisa berkaitan dengan lebih dari satu jenis salah saji potensial.

D. Melakukan pengujian pengendalian Pengujian meliputi pemilihan suatu sampel dan inspeksi atas dokumen dokumen yang bersangkutan, pengajuan pertanyaan pada personil klien, mengobservasi personil klien dalam melaksanakan prosedur pengendalian dan melakukan ulang pengendalian tertentu. Hasil dari setiap pengujian pengendalian harus member bukti tentang efektifitas rancangan dan / atau pengoperasian pengendalian yang diperlukan. Dalam menetapkan pengujian yang akan dilakukan, auditor harus mempertimbangkan jenis bukti yang dihasilkan dan biaya untuk melaksanakan pengujian tersebut. Apabila pengujian yang akan dilakukan telah dipilih, auditor biasanya menyusun program audit tertulis yang formal untuk menrencanakan pengujian pengendalian. E. Mengevaluasi bukti dan menetapkan risiko Penetapan akhir risiko pengendalian untuk asersi asersi laporan keuangan didasarkan pada evaluasi atas bukti yang diperoleh dari 1) prosedur prosedur untuk mendapatkan pemahaman tentang kebijakan dan prosedur SPI dan 2) pengujian pengendalian yang bersangkutan. Berdasarkan sifat prosedur yang dilakukan informasi bisa diperoleh dalam berbagai bentuk kombinasi bukti, seperti dokumen, bukti elektronis, perhitungan, bukti lisan, atau bukti tertulis. Apabila berbagai bukti diatas mendukung kesimpulan yang sama tentang efektifitas suatu pengendalian, maka tingkat keyakinannya akan semakin besar. Sebaliknya apabila bukt bukti tersebut memberikan kesimpulan yang berbeda , maka keyakinannya berkurang. PENGARUH DARI STRATEGI AUDIT AWAL Apapun strategi awal audit yang dipilih oleh auditor untuk bagian audit tertentu, auditor harus mengidentifikasi jenis jenis salah saji potensial dalam asersi asersi. Namun demikian, cara auditor mempertimbangkan faktor faktor yang mempengaruhi risiko salah saji dan menetapkan risiko, bisa berbeda beda dalam berbagai hal tergantung pada strategi audit yang dipilih. Pendekatan tingkat risiko pengendalian ditetapkan maksimum Dengan menggunakan pendekatan ini auditor tidak perlu melakukan prosedur prosedur yang ditujukan pada aktivitas aktivitas pengendalian dalam SPI. Begitu pula tingkat pemahaman dan pendokumentasian untuk keempat komponen SPI lainnya tidak begitu ekstensif. Salah satu komponen dari strategi dengan pendekatan tingkat risiko pengendalian ditetapkan maksimum untuk asersi asersi adalah menetapkan tingkat risiko pengendalian direncanakan pada tingkat maksimum atau tinggi. Hal ini didasarkan pada asumsi yang berkaitan dengan salah satu hal dibawah ini: 1. Tidak ada kebijakan dan prosedur sifnifikan yang berkaitan dengan asersi 2. Kebijakan dan prosedur pengendalian yang relevan diperkirakan tidak efektif 3. Upaya untuk mendapatkan bukti untuk mengevaluasi efektifitas kebijakan dan prosedur yang relevan tidak akan efesien.

Pendekatan tingkat risiko pengendalian ditetapkan lebih rendah Pendekatan ini diperlukan pemahaman dan pendokumentasian kebijakan dan prosedur pengendalian yang releva secara ekstensif untuk kelima komponen SPI untuk mendukung rencana risiko pengendalian ditetapkan pada tingkat moderat atau rendah untuk suatu asersi. Maka kemungkinan berdasarkan bukti yang diperoleh dari prosedur prosedur untuk mendapatkan pemahaman, auditor menemukan satu atau lebih kondisi yang semula tidak diharapkan dari tiga kondisi. Apabila auditor akan melanjutkan dengan pendekatan tingkat risiko pengendalian ditetapkan lebih rendah maka auditor harus merancang dan melaksanakan tambahan pengujian pengendalian yang diperlukan untuk mendapatkan bukti yang dibutuhkan untuk mendukung penetapan tingkat risiko pengendalian direncanakan yang moderat atau rendah. Bukti yang diperoleh dari pengujian pengendalian ini kemudian dievaluasi untuk mencapai penetapan risiko pengendalian akhir atau sesungguhnya. PENGUJIAN PENGENDALIAN Pengujian pengendalian adalah prosedur pengauditan yang dilakukan untuk menetapkan efektifitas perancangan dan /atau pengoperasian kebijakan dan prosedur struktur pengendalian. Dimaksudkan untuk menilai apakah kebijakan atau prosedur telah dirancang dengan baik untuk mencegah atau mendeteksi salah saji material pada suatu asersi laoran keuangan tertentu. Pengujian pengendalian yang berkaitan dengan efektifitas pengoperasian berfokus pada tiga pertanyaan: 1. Bagaimanakah penerapan pengendalian yang sesungguhnya 2. Apakah penerapan dilakukan secara konsisten sepanjang tahun 3. Oleh siapa pengendalian dikerjakan Pengujian pengendalian berbarengan Adalah pengujian pengendalian yang dilakukan auditor bersamaan dengan kegiatan mendapatkan pemahaman. Pengujian ini dilakukan baik jika auditor menggunakan strategi dengan pendekatan tingkat risiko pengendalian ditetapkan maksimum, maupun jika ia menggunakan pendekatan tingkat risiko pengendalian ditetapkan lebih rendah. Pengujian pengendalian berbarengan terdiri dari prosedur prosedur untuk mendapatkan pemahaman yang sekaligus juga bisa menjadi bukti tentang keefektifan suatu kebijakan atau prosedur pengendalian. Pengujian pengendalian tambahan atau pengujian pengendalian direncanakan Pengujian pengendalian ini dilakukan selama pekerjaan lapangan dan diharapkan akan menghasilkan bukti tentang dan konsistensi penerapan suatu kebijakan atau prosedur pengendalian sepanjang tahun yang diperiksa. Pengujian pengendalian tambahan apabila berdasrkan hasil pengujian pengendalian berbarengan terdapat pertanda baik, maka auditor bisa memutuskan untuk berpindah dari pendekatan tingkat risiko pengendalian ditetapkan maksimum ke pendekatan tingakt risiko ditetapkan lebih rendah. Dan untuk pengujian pengendalian direncanakan apabila pengujian ini dilakukan sebagai bagian dari strategi awal dengan pendekatan tingkat risiko pengendalian ditetapkan lebih rendah.

PERANCANGAN PENGUJIAN PENGENDALIAN a. Jenis Pengujian 1. Pengajuan pertanyaan berkaitan dengan pelaksanaan tugas tugas personil perusahaan 2. Observasi pelaksanaan tugas para personil 3. Inspeksi atas dokumen - dokumen dan laporan laporan yang menunjukan pelaksanaan pengendalian 4. Pengerjaan ulang (reperform) pengendalian oleh auditor. b. Saat pengujian Saat pengujian pengendalian berhubungan dengan kapan auditor melakukan pengujian dan dengan bagian periode akuntansi mana pengujian itu bersangkutan. Pengujian pengendalian tambahan dilakukan pada periode interim, yang mungkin bisa terjadi beberapa bulan sebelum akhir tahun yang diperiksa. Oleh karena itu pengujian ini hanya member pembuktian mengenai efektifitas pengendalian dari awal tahun sampai saat pengujian dilakukan. c. Luas pengujian Luas pengujian pengendalian diepengaruhi langsung oleh tingkat risiko pengendalian yang direncanakan auditor. Pengujian yang lebih ekstensif diperlukan untuk tingkat risiko pengendalian rendah dibandingkan dengan tingkat risiko pengendalian moderat. Luasnya pengujian tambahan juga akan dipengaruhi oleh tujuan pemakaian bukti tentan efektifitas dari audit sebelumnya. PENGGUNAAN AUDITOR INTERN DALAM PENGUJIAN PENGENDALIAN a. Mengkoordinasi audit dengan auditor intern Koordinasi pekerjaan dengan auditor intern akan lebih efesien bagi auditor apabila dilakukan dengan cara - cara berikut 1) melakukan pertemuan periodik dengan auditor intern, 2) mereview jadwal kegiatan auditor intern, 3) mendapatkan akses pada kertas kerja yang dibuat auditor intern dan 4) mereview laporan auditor intern. b. Diperbantukan langsung Auditor bisa meminta auditor intern untuk diperbantukan langsung dalam melakukan pengujian pengendalian. Apabila ini terjadi,PSA No.33 menyatakan bahwa auditor harus : 1. Mempertimbangkan kompetensi dan obyektivitas auditor intern, dan mengawasi , mereview dan mengevaluasi, serta menguji perkerjaan yang dilakukan oleh auditor intern. 2. Memberitahu suditor intern mengenai tanggungjawab auditor intern tersebut, tujuan prosedur yang dilakukan oleh auditor intern, serta hal hal yang mungkin berdampak terhadap sifat, saat dan luasnya pengujian. 3. Memberitahu auditor intern bahwa semua masalah akuntansi dan auditing yang signifikan yang ditemukan selama audit harus diberitahukan kepada auditor.

Penetapan risiko pengendalian untuk asersi asersi saldo rekening yang hanya dipengaruhi oleh satu kelompok transaksi Resiko pengendalian untuk asersi asersi saldo rekening yang hanya dipengaruhi oleh satu kelompok transaksi, ditentukan langsung oleh tingkat risiko asersi yang sama dari kelompok transaksi yang mempengaruhinya. Hal ini berlaku untuk kebanyakan rekening rekening rugi laba. Dalam hal ini tingkat risiko pengendalian untuk setiap asersi saldo rekening akan ditetapkan sama dengan tingkat risiko pengendalian untuk asersi yang sama dari kelompok transaksi yang mempengaruhinya. Penetapan risiko pengendalian untuk asersi asersi saldo rekening yang dipengaruhi oleh berbagai kelompok transaksi Rekening rekening yang dipengaruhi secara signifikan oleh lebih dari satu kelompok transaksi pada umumnya terdiri dari rekening rekening neraca.untuk rekening rekening yang saldonya dipengaruhi oleh lebih dari satu kelompok transaksi semacam itu, penetapan risiko pengendalian untuk asersi asersi saldo rekening tersebut harus mempertimbangkan risiko pengendalian yang relevan dari setiap kelompok transaksi yang secara signifikan mempengaruhi saldo. Dengan demikian penetapan risiko pengendalian untuk asersi penilaian atau pengalokasian untuk saldo kas misalnya. MENDOKUMENTASIKAN PENETAPAN TINGKAT RISIKO PENGENDALIAN Kertas kerja auditor harus berisi dokumentasi tentang penetapan risiko pengendalian. Pedoman untuk mendokumentasikan dalam kertas kerja adalah sbb: a. Risiko pengendalian maksimum = hanya kesimpulan yang perlu didokumentasikan b. Risiko pengendalian di bawah maksimum = dasar penetapan harus didokumentasikan KOMUNIKASI MASALAH YANG BERHUBUNGAN DENGAN STRUKTUR PENGENDALIAN INTERN Auditor harus mengidentifikasi dan melaporkan kepada komite audit, atau personil perusahaan lainnya yang memiliki otoritas dan tanggungjwaba setara, tentang kondisi kondisi tertentu yang berkaitan dengan struktur pengendalian intern yang diobservasi selama audit atas laporan keuangan.

Vous aimerez peut-être aussi