Vous êtes sur la page 1sur 15

Appendix A

PANDUAN PELAKSANAAN PEMBANGUNAN USB UNTUK KOMITE PEMBANGUNAN USB (KP-USB)


Dalam rangka merealisasikan pembangunan Unit Sekolah Baru (USB) dengan konsep pemberdayaan masyarakat yang langsung melibatkan partisipasi masyarakat melalui Komite Pembangunan Unit Sekolah Baru (KP-USB), perlu adanya panduan khusus untuk mempermudah pemahaman mengenai tata cara pelaksanaan pembangunan tersebut. Panduan Pelaksanaan Pembangunan USB ini meliputi: 1. Pemahaman mengenai gambar teknis Tahapan pelaksanaan pekerjaan pembangunan gedung USB, rencana jadwal pelaksanaan, rencana jadwal tenaga kerja dan rencana jadwal penggunaan bahan. Pemahaman mengenai analisa perkiraan biaya. Pemahaman mengenai bahan bangunan. Acuan pemilihan tenaga kerja. PEMAHAMAN TERHADAP GAMBAR TEKNIS PEKERJAAN PEMBANGUNAN GEDUNG USB Pemahaman Komite Pembangunan Unit Sekolah Baru (KP-USB) mengenai Gambar Teknis yang dibuat oleh Konsultan Construction Management adalah sangat penting agar KP-USB dapat mengetahui komponen bangunan apa saja yang akan dikonstruksikan dan bahan material apa saja yang diperlukan untuk setiap komponen bangunan. Selain itu, dengan kemampuan mambaca gambar teknis, diharapkan KP-USB bisa melakukan kontrol terhadap realisasi setiap tahapan pekerjaan yang dilaksanakan oleh Tim Teknis KP-USB, baik kontrol terhadap penggunaan bahan maupun pemakaian biaya. Pemahaman terhadap gambar teknis tersebut disajikan dalam Tabel 1.1 berikut: TABEL 1.1 PEMAHAMAN TERHADAP GAMBAR TEKNIS
No 1 2 3 4 5 6 7 Keterangan Gambar Lokasi (Site) Rencana Tapak (Site Plan) Denah Tampak Depan/Belakang Tampak Kanan Tampak kiri Potongan Penjelasan Bidang tanah kepemilikan sekolah Tata letak bangunan-bangunan yang ada di dalam lokasi Informasi berupa gambar mengenai bentuk datar dan posisi ruangan atau bagian ruangan yang akan dibangun Bentuk bangunan apabila dilihat dari arah depan/belakang Bentuk bangunan apabila dilihat dari arah sebelah kanan gambar denah Bentuk bangunan apabila dilihat dari arah sebelah kiri gambar denah Bentuk dan bagian-bagian dari bangunan yang terletak tepat pada potongan dan umumnya diperlihatkan dengan tanda:

Detail

Gambar dalam bentuk rinci dari masing-masing bagian bangunan (seperti: pondasi, kusen dan pintu, sambungan kayu dan lain-lain)

Appendix A
No 9 Keterangan Gambar U Penjelasan Tanda yang menunjukan arah lokasi terhadap arah utara (arah mata angin)

10 a b c d e f

Pemahaman gambar DENAH Skala 1 : 100 Tertulis 12.00 3.00,3.40 Tertulis + 0.00 Tertulis 0.20 Tertulis + 0.20 Tertulis P1, P2, P3 Setiap ukuran 1 cm pada gambar mempunyai arti bahwa ukuran sebenarnya adalah 100 cm atau 1m. Angka ini merupakan ukuran panjang dari bentang bangunan ukuran dalam m (meter). Patokan ketinggian titik 0 (nol) lantai bangunan (duga bangunan) Ketinggian turun 20 cm dari titik 0 (nol) lantai bangunan Ketinggian naik 20 cm dari titik 0 (nol) lantai bangunan Menunjukkan tipe dari pintu (contoh: tipe pintu P1, dll) Bentuk masing-masing tipe dapat dilihat pada gambar Detail Menunjukkan tipe dari jendela (contoh: tipe jendela J1 dll). Bentuk masing-masing tipe dapat dilihat pada gambar Detail A Bentuk bangunan dan bagiannya lihat pada potongan A - A A Gambar yang menunjukkan Saluran Air Rabat Selasar Pemahaman Gambar POTONGAN Saluran buis beton + 7.70, + 3.28 8/12, 5/7, 2/20 Spesi hasil campuran bahan semen, pasir, dan kerikil dengan perbandingan tertentu (misalnya 1 PC : 3 Ps : 5 Kr) Bagian mukai bangunan sebagai sirkulasi guru dan murid disamping tempat bermain anak/siswa Potongan Saruran air yang menggunakan bahan buis beton yang diikat dengan adukan semen : pasir. Peil 7.70 m dan 3.28 m di atas titik 0 (nol) Ukuran kayu yang digunakan untuk rangka atap, dalam cm Arah panah yang menunjukkan posisi penggunaan bahan Sloof 15/15 Pemahaman gambar RENCANA PLAFOND DAN TITIK LAMPU Pemahaman gambar RENCANA ATAP Beton bertulang sepanjang pondasi yang mengikat dinding. Ukuran yang digunakan dalam hal ini t = 15 cm dan lebar = 15 cm Gambar yang menunjukkan garis-garis rangka plafond, balok-balok pendukung plafond pada selasar, posisi ring balok dan titik lampu Gambar yang menunjukkan garis-garis dari posisi dan kerapatan bagian rangka atap, antara lain: gording, usuk dan reng. Selain itu gambar ini juga menunjukkan bagianbagian dari rangka atap yang harus dikerjakan Kuda-kuda jenis K1. Jenis kuda-kuda ini dapat dilihat pada DETAIL KUDA-KUDA (K1). Kuda-kuda adalah bagian rangka atap yang posisinya ada di atas bangunan. Kudakuda ini adalah kekuatan utama rangka atap.

Tertulis J1, J2, J3

h i j k

11 a b c d e 12

13

Kuda-kuda (K1)

Appendix A
No b Keterangan Gambar Gording 8/12 Penjelasan Gording adalah batang kayu ukuran lebar 8 cm dan tinggi 12 cm, bertumpu pada kuda-kuda berfungsi sebagai penyangga beban diatasnya, yaitu usuk, reng dan penutup atap (genteng, seng gelombang, asbes gelombang dsb). Usuk adalah batang kayu dengan ukuran lebarl 5 cm dan tinggi 7 cm. Usuk posisinya tepat di atas gording dan dipasang melintang bangunan, berfungsi menyangga beban diatasnya, yaitu renga dan penutup atap. Reng batang kayu dengan ukuran lebar 3 cm dan tinggi 4 cm. Reng dipasang sesudah usuk sejajar dengan gording dan berfungsi untuk tempat duduknya genting Gambar yang menunjukkan mengenai bagian dari kudakuda secara rinci untuk tipe K1 Secara rinci gambar ini data dilihat pada DETAIL 15 a 16 Pemahaman Gambar RENCANA PONDASI PD1, PD2, PD3 Pondasi Pasir Urug Gambar yang menunjukkan jalur/bagian yang harus dipasang pondasi serta informasi mengenai titik-titik kolom Menunjukkan jenis pondasi dan secara lebih jelas dapat dilihat pada gamabar DETAIL PONDASI PD1, PD2 atau PD3 Bagian bawah (dasar) dari bangunan dengan bahan batu kali atau batu belah Lapisan pasir yang dihamparkan sebagai dasar pondasi dengan ketebalan 5 cm merata dan dipadatkan dengan cara disiram air Batu belah (dengan permukaan kasar da sudut tajam serta tidak boleh licin/bulat) dengan ukuran + 25 cm yang diletakkan tegak lurus di atas pasir urug tanpa adukan Batu kali atau batu belah dengan ukuran + 25 cm yang disusun miring dan direkatkan menggunakan spesi/adukan semen dan pasir Sebagian tanah hasil galian pondasi yang ditimbunkan kembali untuk menutup bagian samping pondasi dan dipadatkan Pasangan beton tulangan besi yang dipasang di atas pondasi dan dipasang sepanjang pondasi dengan ukuran lebar 15 cm dan tinggi 20 cm Ukuran besi tulangan beton yang dipergunakan adalah 12 mm Pasangan bata merah yang direkatkan dengan adukan semen dan pasir dengan ukuran 1 bagian semen + 3 bagian pasir Pasangan trasram adalah pasangan dinding dengan spesi PC dan Pasir setinggi 20 cm s/d 40 cm (sesuai kebutuhan ) berfungsi menahan rembesan air dari bawah sehingga dinding tetap kering Lapisan bagian luar dinding dengan spesi campuran semen dan pasir halus agar dinding bata terlihat rata, rapi dan air tidak meresap ke dalam dinding Campuran antara semen portland dan air, atau semen merah dan air gamping, yang digunakan untuk melapisi plesteran agar tidak retak dan menjadi halus siap untuk dicat

Usuk/Kaso 5/7

Reng 3/4

14

Pemahaman Gambar DETAIL KUDAKUDA (K1)


DETAIL 1

Batu Kosong (aanstamping)

Pasangan batu kali atau batu belah

Tanah Urug Sloof 15/20 Besi beton 12 mm 17 Dinding Pasangan kedap air (trasram) 1: 3

Plesteran

Acian

Appendix A

2.

STRATEGI DAN JADWAL PELAKSANAAN PEKERJAAN Yang dimaksud dengan Strategi Pelaksanaan Pembangunan USB adalah kejelasan mengenai tahapan pelaksanaan pembangunan, sistem kerja, tenaga yang terlibat dan penggunaan alat bantu yang diperlukan untuk pelaksanaan pekerjaan tersebut. Sedangkan jadwal pelaksanaan pekerjaan adalah merupakan rencana kapan pekerjaan tertentu dilaksanakan, termasuk kapan tenaga kerja, jenis bahan/materi dan alat yang dibutuhkan akan digunakan. Dengan jadual pelaksanaan KP-USB dapat mengetahui ruang lingkup pekerjaan, perkiraan waktu dan rencana penyelesaiannya, serta perkiraan penggunaan tenaga kerja, bahan/material dan alat. Dengan demikian diharapkan Komite Pembangunan USB (KP-USB) dapat bekerja menurut tahapan-tahapan yang terarah, efektif dan efisien, sehingga target waktu dan biaya akan tercapai. a. Strategi Pelaksanaan Pembangunan Gedung USB a.1. Koordinasi Awal Koordinasi awal dilaksanakan setelah seluruh tenaga kerja dari masyarakat di sekitar lokasi pekerjaan telah terseleksi sesuai dengan kemampuan. Upah telah disepakati sesuai dengan standar yang berlaku umum berdasarkan kemampuan masing-masing. Daftar tenaga kerja hasil seleksi terpasang pada papan informasi. Pada koordinasi awal ini hal yang penting diinformasikan adalah: Struktur organisasi pelaksanaan pekerjaan. Gambaran kapan pekerjaan akan dimulai. Metoda pelaksanaan pekerjaan. Jadwal pengadaan tenaga kerja dan bahan yang dibuat berdasarkan jadwal pelaksanaan. Informasi mengenai sistem pembayaran/upah. Peserta yang hadir: Konsultan Lapangan CM, Komite Pembangunan USB (KP-USB), Tokoh Masyarakat dan Tenaga Kerja yang terpilih yang akan bekerja. a.2. Pelaksanaan Pekerjaan Persiapan Dilaksanakan setelah adanya koordinasi awal. Untuk tanah matang dapat langsung dilakukan kegiatan berikut di bawah ini. Tetapi untuk tanah sawah atau tanah lumpur/rawa perlu dilakukan pengupasan dan pengurugan serta proses pemadatan. Konsultan Lapangan CM akan memberikan saran dan petunjuk mengenai pelaksanaan ini. Pada tahap persiapan ini kegiatan yang dilaksanakan adalah: Pembersihan lokasi (site clearing) sehingga lokasi siap untuk pembangunan USB. Mendatangkan bahan dan alat untuk kegiatan pemasangan bouwplank dan pekerjaan pondasi ke lokasi. Pembuatan kantor lapangan (direksi keet), los kerja dan gudang penyimpanan bahan serta pos kerja. Pelaksanaan pengukuran bagian-bagian rencana bangunan (uitset/setting out). Pemasangan patok (tanda) titik-titik luar bangunan yang dihasilkan setelah pengukuran dan papan bouwplank sebagai penanda ketinggian atau duga bangunan. Gambar pemasangan bouwplank disajikan pada Lampiran-1. Membuat papan informasi yang ditutup kaca sehingga terlindung terhadap hujan dan pengaruh cuaca, dan diletakkan/dipasang di depan direksi keet . Pemasangan papan nama untuk informasi pelaksanaan pembangunan. Alat yang digunakan; Alat pengukuran berupa meteran roll, theodolit dan waterpass.

Appendix A Untuk bouwplank : batang untuk patok, papan kayu, benang dan paku. Untuk kantor lapangan(direksi keet), los kerja dan gudang: pondasi (batu kali, semen, pasir, sloof, pas. bata, papan kayu uk. 2/20, paku, kayu kampung, triplek, atap seng dan kaca). Alat bantu yang digunakan; Cangkul, belincong, linggis, sapu lidi, tangga kayu, gergaji, ember, sendok adukan, palu, paku. Alat angkut sederhana dari kayu. Unsur-unsur yang terlibat; Konsultan Lapangan. Komite Pembangunan USB (KP-USB) (Ketua, bendahara, sekretaris dan Kepala Pelaksana). Tenaga kerja kurang lebih sejumlah 10 orang. Waktu yang dibutuhkan: Kurang lebih 10 hari s/d 12 hari. a.3. Pekerjaan Pemasangan Pondasi Dilaksanakan sesudah pemasangan bouwplank selesai. Untuk mempercepat pelaksanaan dapat dibentuk kelompok-kelompok pekerja dengan didasarkan atas kemampuan normal (merupakan tugas Komite Pembangunan USB (KP-USB) dibantu oleh Konsultan Lapangan). Tahapan yang dilaksanakan: Penggalian tanah dengan kedalaman pondasi sesuai gambar kerja. Pemakaian/pemberian formula anti rayap. Pengurugan pasir, pemasangan batu kosong (aanstamping), pemasangan pondasi batu kali, perakitan besi untuk tulangan beton sloof, pemasangan stek ke kolom , pengecoran sloof, pengurugan tanah kembali dan pemadatan. Pembuangan tanah sisa galian yang tidak digunakan untuk pengurugan. Bahan yang digunakan Pasir urug, batu kali yang dibelah, semen, pasir pasang, air, besi beton diameter 12 mm, besi diameter 6 mm untuk sengkang, sesuai gambar kerja, kawat bendrat, papan bekisting untuk sloof, paku. Alat Bantu yang digunakan: Cangkul, belincong, ember, sendok aduk, rol meter, selang plastik untuk waterpass, molen pengaduk spesi (bila ada), dolag kayu, ayakan, benang, alat angkut kayu, gegep dan tang. Tenaga yang terlibat: Konsultan Lapangan, Kepala Pelaksana. Tukang batu kurang lebih 15 orang. Tukang besi kurang lebih 5 orang. Tenaga kerja kurang lebih 45 orang. Tenaga kerja untuk pekerjaan besi kurang lebih 5 orang. a.4. Pekerjaan Dinding dan Instalasi Listrik Perakitan besi tulangan dapat dilaksanakan bersamaan dengan pekerjaan pondasi dimulai. Pemasangan rakitan besi tulangan dan bekisting untuk kolom praktis dan kolom struktur sesudah sloof terpasang dan mempunyai ikatan melalui stek yang sudah disiapkan. Tahapan lain yang dilaksanakan adalah:

Appendix A Pemasangan dinding bata dengan campuran spesi/adukan sesuai spesifikasi teknis dan arahan Konsultan Lapangan, dilakukan secara bertahap dengan ketinggian tertentu. Pengecoran kolom secara bertahap untuk mengikat pasangan bata yang sudah terpasang. Pemasangan ring balk pada bagian atas dinding bata untuk kstabilitas konstruksi. Pelaksanaan pekerjaan plesteran bersamaan dengan instalasi listrik (pipa listrik, kabel, fitting) dan pemasangan rangka atap dengan sistem yang kompak agar tidak terjadi kecelakaan. Khususnya untuk musim penghujan sebaiknya plesteran dipasang sesudah penutup atap terpasang. Pelaksanaan pekerjaan acian (penghalus permukaan dinding) dipasang sesudah plesteran dan sebaiknya sesudah penutup atap terpasang. Bahan yang digunakan: Batu bata, semen, pasir pasang, pasir cor, besi beton diameter 12 mm, 10 mm, 6 mm, kawat bendrat, papan bekisting, dan paku. Alat Bantu yang digunakan: Palu, gegep, tang, sendok aduk/spesi, selang plastik, roskam, rol meter, kunci besi, gergaji besi, pacul, singkup, alat angkut, dolag kayu, ember plastik, drum air, benang, unting-unting molen (bila ada) saringan pasir. Tenaga yang terlibat: Konsultan Lapangan. Kepala Pelaksana. Tukang batu kurang lebih 15 orang. Tukang besi kurang lebih 5 orang. Tukang listrik (instalateur) kurang lebih 2 orang. Tenaga kerja untuk mendukung pekerjaan dinding kurang lebih 45 orang. Tenaga pekerja pendukung instalateur 6 orang. a.5. Pekerjaan Rangka Atap, Penutup Atap, Plafond dan Titik-titik Lampu Perakitan kuda-kuda harus sudah selesai pada saat ring balok selesai dicor. Pemasangan rangka atap setelah ring balok mengering dan cukup umur. Pemasangan dilakukan secara berurutan yang dimulai dari pemasangan kuda-kuda dengan ikatan angin, gording, usuk , reng, dan yang terakhir adalah penutup atap. Sangat penting penggunaan residu pada rangka atap dan plafond agar kayu awet (sebagai anti rayap). Pemasangan penutup atap dapat dilakukan secara bertahap setelah reng terpasang. Pemasangan list plank dan talang. Pemasangan rangka plafond sebaiknya sesudah pemasangan genting selesai. Pemasangan penutup plafond. Pemasangan titik-titik lampu untuk dudukan listrik. Pemasangan list profil. Bahan yang digunakan: Kayu uk. 8/12. uk.5/7, uk 3/4, uk 6/12, papan list plank 3/30, list profil uk.1/4, paku, baut diameter in, diameter 5/8 in, besi plat uk 4/40, mur baut diameter 12 mm, penutup atap, papan bubungan uk 2/20, semen, pasir, air (bila menggunakan penutup atap genteng). Alat bantu yang digunakan: Gergaji kayu, palu, ketam (sugu), siku (pasekon), tang, gegep, pahat, kampak, bor kayu, golok, benang, ember plastik. Apabila konstruksi atap menggunakan struktur rangka baja ringan dan penutup atap sejenis zynkalum atau seng gelombang, maka pelaksanaannya harus mengikuti gambar dan spesifikasi teknis yang diterbitkan oleh perusahaan/produsen bersangkutan, dan para pekerja yang melaksanakan pekerjaan ini harus terlebih dahulu memeroleh pelatihan sehingga cukup terampil. Unsur yang terlibat:

Appendix A Konsultan Lapangan. Kepala Pelaksana. Tukang kayu/baja kurang lebih 10 orang. Tukang listrik kurang lebih 1 orang. Tukang listrik (instalateur) kurang lebih 1 orang. Tenaga pekerja kurang lebih 10 orang.

a.6. Pekerjaan Kusen, Pintu dan Jendela Pemasangan kusen pintu dan jendela dilakukan setelah pemasangan pasangan dinding mencapai ketinggian 1 m. Dalam pengerjaannya harus memperhitungkan faktor iklim/cuaca yang dapat mempengaruhi konstruksi. Untuk memperoleh ikatan yang kuat terhadap dinding, kusen harus diberi angkur dan deck atau dari besi 10 mm sebanyak yang diperlukan. Untuk menghindari terjadinya retakan dinding, diatas kusen pintu/jendela diberi pasangan balok latai atau pasangan bata rolaag. Tahapan yang dilaksanakan: Sebaiknya sebelum dipasang, kusen kayu sudah dicat dengan meni kayu untuk melindungi kayu terhadap hama atau rayap perusak kayu. Semua kayu disetel dengan baik dan tidak baling/terpuntir. Kusen pintu/jendela diberi batang penguat pada kedua sudut atas dan batang penguat datar yang menghubungkan kedua kakinya agar kusen tetap presisi. Permukaan kayu kusen diketam halus. Sudah dilengkapi dengan angkur baja yang dipasang pada sisi kiri dan kanan. Dipasang pada tempat yang telah ditentukan sesuai dengan gambar rencana. Dipasang tegak/vertikal. Tidak boleh tertukar bagian luar dan bagian dalam kusen pintu sehingga arah untuk membuka/menutup daun-daun pintu/jendela akan terbalik. Dipasang terjepit kokoh pada pasangan tembok. Bahan yang digunakan: Kayu ukuran 6/12 untuk kusen dan besi angkuruk 10 mm. Unsur yang terlibat: Konsultan Lapangan. Kepala Pelaksana. Tukang kayu kurang lebih 10 orang. Tenaga pekerja kurang lebih 10 orang. a.7. Pekerjaan Lantai Pekerjaan lantai dilaksanakan setelah pekerjaan atap, plafond, plesteran dan acian dinding selesai dikerjakan. Tahapan pekerjaan pemasangan lantai: Tanah dasar lantai diratakan dan dipadatkan. Kemudian pasir urug dihamparkan merata setebal 10 cm dan dipadatkan dengan cara disiram air. Bisa juga dilakukan hamparan beton rabat sebagai alas penutup lantai. Pemasangan penutup lantai (ubin/keramik) direkatkan dengan spesi/adukan semen dan pasir dengan perbandingan sesuai spesifikasi teknis. Ssetelah pemasangan lantai selesai, celah-celah antara penutup lantai (nat) diisi dengan adukan semen dengan air. Untuk selasar pemasangan penutup lantai (ubin/keramik) jika tidak dimungkinkan dapat diganti dengan adukan beton tanpa tulangan (beton rabat). Bahan-bahan yang dipergunakan: Pasir urug, penutup lantai (ubin/keramik), pasir pasang, pasir cor dan semen portland.

Appendix A Alat bantu yang dipergunakan: Kayu panjang dan lurus untuk meratakan pasir urug, singkup, pacul, dolog, saringan (ayakan) pasir, sendok tembok (cethok), benang, ember plastik, waterpass (selang), pemotong keramik. Unsur yang terlibat: Konsultan Lapangan. Kepala Pelaksana. Tukang batu kurang lebih 15 orang. Pekerja kurang lebih 15 orang. a.8. Pekerjaan Sanitasi dan Sanitair (Kamar Mandi/WC) Pekerjaan sanitair dapat dilaksanakan bersamaan dengan pekerjaan lantai. Tahapan pelaksanaan pekerjaan sanitair: Pasangan saluran pipa-pipa untuk pembuangan air kotor dan instalasi air bersih lengkap dengan kran dan stop-kran, serta pastikan (cek) agar tidak ada kebocoran. Bak mandi dibuat dari pasangan batu bata dengan adukan 1 semen: 3 pasir dan dilapisi keramik, atau dapat pula menggunakan bak fiber (fibre glass). Seluruh dinding diplester dan acian dahulu. Setelah plesteran selesai, dinding bagian bawah dibuat kol-plin atau dipasang keramik setinggi 10-15 cm, dan bagian atas diaci. Rangka plafond dan instalasi listrik mulai dikerjakan dan harus selesai sebelum keramik lantai dipasang. Kemudian keramik lantai dipasang setelah pekerjaan dinding selesai dan dilanjutkan dengan pemasangan kloset jongkok. Saluran pembuangan dari kloset ke septic tank yang telah disiapkan sebelumnya. Bahan-bahan yang diperlukan: Keramik, kloset jongkok, pipa PVC, kran air, pasir urug, pasir pasang dan semen. Alat Bantu yang digunakan: Kayu panjang dan lurus untuk meratakan pasir urug, singkup, pacul, dolog, saringan (ayakan) pasir, sendok tembok, benang, ember plastik, waterpass (selang), pemotong keramik. Tenaga yang terlibat: Konsultan Lapangan. Kepala Pelaksana. Tukang batu kurang lebih 1 orang. Tenaga pekerja kurang lebih 3 orang. a.9. Pekerjaan saluran air hujan (saluran pembuangan) dalam lokasi Pekerjaan saluran pembuangan air hujan dapat dilakukan bersamaan dengan pekerjaan finishing (penyelesaian) bangunan. Tahapan pekerjaan saluran: Galian tanah untuk saluran disesuaikan dengan lebar buis beton (saluran) yang akan dipasang dan digali dengan kemiringan sesuai dengan gambar atau petunjuk konsultan lapangan. Pasir urug dihampar dan diratakan. Di atas pasir urug dipasang buis beton dan direkatkan dengan menggunakan adukan semen : pasir dengan perbandingan sesuai spesifikasi teknis. Bahan-bahan yang diperlukan: Buis beton diameter 40 cm, pasir urug, pasir pasang, air, dan semen. Alat Bantu yang digunakan: Kayu panjang dan lurus untuk meratakan pasir urug, singkup, pacul, dolag, saringan (ayakan) pasir, sendok tembok, benang, ember plastik, waterpass (selang). Unsur yang terlibat:

Appendix A Konsultan Lapangan. Kepala Pelaksana. Tukang batu kurang lebih 3 orang. Tenaga pekerja kurang lebih 6 pekerja.

a.10. Pekerjaan Finishing dan Perapihan Pekerjaan finishing ini dapat dilaksanakan bersamaan dengan pembuatan saluran pembuangan Pekerjaan finishing meliputi: Pengecatan dinding, pengecatan kayu/besi. Pengecatan dinding dalam ruang dilakukan dengan terlebih dahulu di di lapisi plamir tembok dan cat dasar. Pengecatan dinding luar menggunakan jenis cat yang tahan cuaca tanpa menggunakan plamir tembok. Pengecatan dinding sebaiknya dilakukan minimal 2 lapisan. Warna dipilih sesuai kesepakatan Komite Pembangunan USB (KP-USB) dan dibantu oleh Konsultan Lapangan. Pengecatan plafond dilakukan dengan terlebih dahulu dilapisi plamir. Pengecatan atau pelapisan plitur untuk kusen, pintu dan jendela, dilakukan dengan terlebih dahulu dilapisi plamir kayu atau wood-filler sehingga pori-pori kayu tertutup. Pengecatan kayu/besi atau politur kayu sebaiknya dilakukan minimak 2 kali lapisan. Pemasangan penggantung, selot dan kunci-kunci. Pemasangan lampu-lampu dan armateur. Pemasangan pagar keliling dan pengecatan. Pemasangan/perapihan halaman dan tempat upacara. Pemasangan tiang bendera. Penghijauan lokasi dengan penanaman pohon jenis kayu keras. Asbuilt drawing dan dokumentasi. Perapihan dan pembersihan seluruh lokasi. Bahan-bahan yang diperlukan: Cat tembok dengan warna sesuai kesepakatan antara Komite Pembangunan USB (KP-USB) dan Konsultan Lapangan, plamur untuk tembok dan kayu, cat meni, cat tembok, cat kayu, cat untuk plafond, pasir urug, pasir pasang, kerikil, air, semen, tiang bendera, penggantung kunci dan kunci-kunci, selot, pintu besi untuk pagar, cat besi, tali untuk bendera, lampu-lampu dan armateur, tanaman dan pot-pot untuk tanaman, paving block, pembersih lantai. Alat Bantu yang digunakan: Kayu panjang dan lurus untuk meratakan pasir urug, singkup, pacul, dolag, saringan (ayakan) pasir, sendok tembok, benang, ember plastik, waterpass, kuas cat, rooler untuk cat plafond, bak/tempat cat, alat pengangkut, garpu, sapu lidi, sapu ijuk, tempat sampah, lap pel, kendaraan untuk membuang bahan buangan. Tenaga yang terlibat: Kosultan Lapangan. Kepala Pelaksana. Tukang cat kurang lebih 10 orang. Tukang kayu kurang lebih 5 orang. Tukang batu 6 orang. Tenaga Pekerja 25 orang. a.11. Pekerjaan Furniture/Mebeler (Perabot) Furniture ini dibuat di luar lokasi bekerjasama dengan anggota masyarakat yang mampu melaksanakan pembuatan furniture. Bahan-bahan yang digunakan harus kuat dan sesuai dengan arahan Konsultan Lapangan.

Appendix A Furniture harus sudah selesai pada saat finishing bangunan selesai. Konsultan Lapangan dan Komite Pembangunan USB (KP-USB) harus melakukan pengecekan terhadap furniture yang telah diserahkan dan apabila tidak sesuai harus dapat dikembalikan sesuai perjanjian kerja. Pembayaran diselesaikan setelah seluruh furniture diterima. Pemantauan hasil pembangunan sesuai dengan waktu yang telah ditetapkan oleh konsultan selama masa pemeliharaan, dan melaksanakan perbaikan-perbaikan apabila diperlukan b. Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan, Jadwal Penggunaan Tenaga dan Jadwal Penggunaan Bahan Untuk lebih jelasnya tahapan pelaksanaan yang telah dijelaskan pada bagian a) di atas didukung dengan jadwal pelaksanaan pekerjaan, jadwal penggunaan tenaga kerja dan jadwal pengiriman bahan.

3.

PEMAHAMAN MENGENAI PERHITUNGAN BIAYA Perhitungan biaya dalam rangka menghitung perkiraan rinci biaya pelaksanaan yang didasarkan atas jumlah volume pekerjaan dan analisa harga satuan dari masing-masing jenis pekerjaan. Perhitungan perkiraan biaya pelaksanaan dilakukan dengan: Menghitung perkiraan penggunaan (1).Bahan, (2).Alat dan (3).Upah. Biaya yang dihitung lumpsum dan yang dihitung secara prosentase. Perhitungan untuk memperkirakan biaya bahan/material yang digunakan Untuk menghitung perkiraan biaya ini harus didukung data-data sebagai berikut: Perkiraan volume setiap item pekerjaan yang dilaksanakan (tercantum pada bill of quantity). Daftar harga bahan/material yang terkait dengan setiap item pekerjaan berpatokan pada harga disekitar wilayah dimana pekerjaan dilaksanakan. Rumus perhitungan harga satuan (untuk estimasi berdasarkan BOW, atau yang disesuaikan berdasarkan pengalaman lapangan), disajikan pada Tabel Analisa Harga Satuan Bahan dan Upah. Dengan dukungan data tersebut di atas dapat diperoleh perkiraan biaya untuk melaksanakan pekerjaan pembangunan USB. Biaya Yang Dihitung Secara Lumpsum Perhitungan upah secara lumpsum, merupakan biaya yang diperkirakan langsung berdasarkan pengalaman. Umumnya yang termasuk biaya ini adalah pekerjaan sebagai berikut: Biaya untuk pekerjaan persiapan. Biaya untuk dokumentasi proyek. Biaya untuk perapihan dan pembersihan lokasi di akhir pekerjaan. Perhitungan biaya yang dihitung berdasarkan prosentase umumnya merupakan biaya yang termasuk ke dalam biaya operasional, antara lain: Pembuatan laporan administrasi teknis dan administrasi keuangan. Honor untuk Komite Pembangunan USB (KP-USB) dan Kepala Pelaksana. Biaya tak terduga antara lain: biaya obat-obatan, biaya transportasi, biaya perbaikan dalam masa pemeliharaan dll. Perhitungan Upah Tenaga Kerja Perhitungan upah tenaga kerja dihitung berdasarkan hal-hal sebagai berikut: Perkiraan upah dari mulai kepala tukang, tukang, dan pekerja yang umum berlaku di daerah dimana pekerjaan dilaksanakan. Perkiraan jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan dari kepala tukang, tukang dan tenaga pekerja kasar.

10

Appendix A Untuk perencanaan awal, jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan dapat dihitung berdasarkan perkiraan kebutuhan. Perhitungan ini sangat penting dilakukan, agar Komite Pembangunan USB (KP-USB) dapat menghitung perkiraan rencana biaya dan perkirakan jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan. Hal ini sangat erat hubungannya dengan proses seleksi tenaga kerja. Selama realisasi pelaksanaan pekerjaan, rencana awal yang berupa perkiraan volume pekerjaan dan perkiraan kebutuhan tenaga kerja yang digunakan kemungkinan dapat berubah. Diharapkan perubahan tersebut selalu dipantau dan dianalisa serta dilakukan pencatatan setiap minggu yang dirangkum dalam laporan bulanan, yang mana pada akhir pekerjaan dapat dibuat suatu kesimpulan secara teknis pelaksanaan pekerjaan.

4.

PEMAHAMAN MENGENAI BAHAN BANGUNAN Pengenalan bahan bangunan yang akan digunakan pada pelaksanaan pekerjaan ini sangat penting bagi pihak Komite Pembangunan USB (KP-USB) sebagai pelaksana pembangunan. Pemahaman meliputi bagaimana melihat dan mengetahui dari sisi kualitas dan manfaat dari bahan bangunan tersebut dan untuk lebih jelasnya secara rinci disajikan pada Tabel berikut:
No 1 Keterangan Bahan Pasir urug Penjelasan Manfaat: Sebagai dudukan dan bahan pengisi dari suatu komponen bahan bangunan antara lain: pas batu kali pondasi, bahan penutup lantai, buis beton sebagai saluran air. Berfungsi sebagai alat pengering (drainase), karena bersifat melewatkan aliran air. Sebagai penambah kestabilan konstruksi. Jenis pasir yang digunakan: Dapat digunakan pasir dengan kualitas sedang atau pasir oplosan.

Pasir pasang

Manfaat: Digunakan untuk spesi/adukan dan plesteran serta acian apabila dicampur semen dengan perbandingan tertentu. Jenis pasir yang digunakan: Pasir gunung dari hasil galian. Pasir ini mempunyai butiran kasar dan tidak terlalu keras. Sangat baik untuk digunakan pada plesteran dan acian. Pasir sungai dari dasar sungai. Butirannya keras dan tajam. Jenis pasir ini sangat baik untuk bahan adukan/spesi pada pasangan. Pasir yang digunakan harus bersih dari butiran tanah liat (oleh karena itu perlu diayak terlebih dahulu).

Pasir beton

Manfaat: Digunakan sebagai bahan pembuatan beton. Jenis pasir yang digunakan: Butirannya keras dan tajam. Umumnya berwarna lebih hitam dari jenis pasir lainnya. Apabila pasir digenggam dalam keadaan basah cenderung tidak lengket (karena kadar lumpurnya sangat kecil).

11

Appendix A
No 4 Keterangan Bahan Batu untuk bahan pondasi Penjelasan Manfaat: Sebagai bahan utama pondasi apabila diikat dengan spesi. Jenis batu yang digunakan: Paling baik adalah batu kali karena bila tertanam dalam tanah kekuatannya cenderung tidak berubah. Batu kali yang akan digunakan harus bersih dari kotoran, dan tidak berbentuk bundar (harus dibelah terlebih dahulu). Ukuran terpasang kurang lebih 25 cm. Manfaat: Apabila susunan batu ini dipasang sesudah urugan pasir akan membantu terhadap kekuatan tanah dasar. Merupakan alat pengering (drainase). Jenis batu yang digunakan: Paling baik adalah batu kali karena apabila tertanam dalam tanah kekuatannya cencerung tidak berubah. Batu kali yang akan digunakan harus bersih dari kotoran dan tidak berbentuk bundar (harus dibelah terlebih dahulu). Ukuran terpasang kurang lebih 25 cm. Manfaat Untuk bahan pencampur pembuatan beton. Untuk memperkuat kekuatan tanah. Jenis kerikil yang digunakan: Kerikil berasal dari butiran alam yang telah dipecahkan. Kerikil yang digunakan untuk campuran beton sloof kolom, ring balk adalah yang berukuran 0.5 cm s/d 2 cm. Manfaat: Sebagai pelarut adukan. Jenis air yang digunakan: Air yang bersih dan tidak mengandung kotoran. Air tidak mengandung minyak dan tidak berwarna keruh.

Anstamping (Batu kosong)

Kerikil

Air

Semen

Manfaat Sebagai bahan perekat. Jenis semen yang digunakan: Semen yang umum dijual dipasaran dalam bentuk zak (isi 1 zak =50 kg). Semen yang masih terbungkus rapat .

Batu Bata

Manfaat : Untuk digunakan sebagai bahan utama dinding. Jenis batu bata yang digunakan : Tidak mudah patah (retak-retak) dan tidak berlubang Pembakarannya sudah cukup matang (waranya merah kehitaman). Bagian sisinya harus tajam dan siku, dan bidang sisi harus datar, permukaan kasar, dan bunyinya nyaring apabila diketuk. Agar mutu batu bata terjamin, harus disusun teratur dan terlindung dari hujan dan terik matahari.

12

Appendix A
No 10 Kayu Keterangan Bahan Penjelasan Manfaat : Untuk digunakan sebagai bahan kusen, pintu dan jendela. Untuk digunakan sebagai bahan kuda-kuda , gording, usuk dan reng. Digunakan sebagai bahan utama meubelair persekolahan. Jenis kayu yang digunakan : Klas kayu yang digunakan minimal adalah kayu klas II, antara lain adalah; Kamper Medan, Kamper Banjarmasin, dan Kamper Samarinda. Sebaiknya batang kayu yang dipilih adalah yang lurus tanpa cacat, terutama untuk pembuatan kuda-kuda. Kayu dengan mata kayu yang lepas atau busuk akan mengurangi kekuatan dan menyulitkan pekerjaan. Kayu yang retak melintang sebaiknya tidak digunakan. Harus menggunakan kayu yang kering.

11

Besi

Manfaat : Digunakan untuk rangka pada beton bertulang. Digunakan sebagai besi angkur pada kusen. Besi yang digunakan : Besi tidak berkarat. Diameter besi yang digunakan harus tepat sesuai dengan yang dibutuhkan (full/tidak banci).

12

Kayu Bekisting

Manfaat : Digunakan untuk alat cetakan pekerjaan beton bertulang. Kayu yang digunakan : Kayu yang murah dan mudah dikerjakan. Kayu yang lurus dan tidak pecah apabila dipaku.

13

Cat Tembok

Jenis yang digunakan : Halus dan tidak luntur apabila terkena air (dapat dilap dengan lap basah). Untuk bagian luar dipergunakan jenis weathershield (tahan terhadap perubahan cuaca).

14

Cat Kayu/Besi

Jenis yang digunakan : Setelah dicampur dengan thinner (minyak cat) menjadi halus dan merata apabila dipergunakan. Tidak mudah terkelupas apabila terkena perubahan cuaca. Cepat kering dan tidak luntur.

15

Politur Kayu

Jenis yang dipergunakan : Mudah kering dan merata apabila dipergunakan. Warna tidak cepat pudar dan mengkilat.

16

Vernish

Sebagai bahan finishing setelah dipolitur agar supaya lebih mengkilat dan lebih tahan terhadap perubahan cuaca.

13

Appendix A
No 17 Keterangan Bahan Dempul Kayu Penjelasan Dipergunakan sebagai bahan untuk meratakan permukaan kayu agar permukaan kayu menjadi halus sehingga memudahkan pengecatan dan pekerjaan menjadi rapih.

18

Genteng

Jenis yang dipergunakan : Mempunyai ketebalan yang cukup sehingga tidak mudah pecah. Tidak retak dan mempunyai ukuran yang sama. Pembakarannya sudah matang dengan warna merah kehitaman dan berbunyi nyaring apabila diketuk. Kuat menahan injakan kaki.

19

Keramik

Jenis yang dipergunakan : Mempunyai kualitas nomor satu (kw. 1) Mempunyai ukuran yang tepat dan sama antara satu dengan yang lain. Mempunyai sudut-sudut yang tepat berbentuk siku atau saling tegak lurus antara sisi-sisinya (mempunyai sudut 90 derajat).

20

Kaca

Kaca yang dipergunakan mempunyai ketebalan 5 mm dan tidak bergelombang.

21

Beton K 175

Merupakan campuran semen, pasir dan kerikil dengan perbandingan 1 bagian semen : 2 bagian pasir : 3 bagian kerikil. Yang mempunyai kekuatan tekanan 175 kg/cm2 , setara dengan beton K 175 yang dipergunakan untuk sloof, kolom, balok dan ring balk.

22

beton K 125

Merupakan campuran semen, pasir dan kerikil dengan perbandingan 1 bagian semen : 3 bagian pasir : 5 bagian kerikil. Yang mempunyai kekuatan tekanan 125 kg/cm2 , setara dengan beton K 125 yang digunakan untuk rabat beton.

5.

ACUAN PEMILIHAN TENAGA KERJA DALAM RANGKA PARTISIPASI MASYARAKAT Tenaga kerja yang membantu Komite Pembangunan Unit Sekolah Baru (KP-USB) yang terdiri dari Tukang Batu, Tukang Kayu, Tukang Besi, Tukang Cat, Instalateur dan Tenaga Kerja/Buruh Kasar untuk itu perlu dilakukan seleksi terlebih dahulu untuk mengetahui kecocokan dan kemampuan teknis yang dimiliki oleh masing-masing tenaga kerja tersebut. Untuk membantu di dalam proses seleksi, berikut ini diberikan acuan yang berupa kriteria pemilihan tenaga kerja. a. Kriteria Tenaga Kepala Tukang Warga masyarakat di sekitar lokasi pekerjaan atau berasal dari desa/kelurahan yang ada di kecamatan terdekat. Merupakan tokoh masyarakat yang disegani akan lebih baik.

14

Appendix A Berpengalaman memimpin tukang-tukang di salah satu pembangunan gedung. Mampu membaca gambar teknis dan mampu untuk memperkirakan kualitas bahan yang baik. Dapat mengerti mengenai rencana penggunaan bahan/material. Dapat membaca jadwal pelaksanaan pekerjaan. Mampu memperkirakan kebutuhan tenaga kerja berdasarkan kemampuan normal harian. Sanggup untuk bekerja secara benar dan sungguh-sungguh. Dapat bekerja sama secara baik dengan Kepala Pelaksana dan dengan seluruh Tim Teknis KPUSB.

b. Kriteria Tenaga Tukang Warga masyarakat disekitar lokasi pekerjaan atau berasal dari desa/kelurahan yang ada di kecamatan terdekat. Berpengalaman memimpin kelompok kerja kasar/buruh kasar dalam suatu pekerjaan pembangunan gedung sesuai bidangnya. Mampu membaca gambar teknis dan mampu untuk memperkirakan kualitas yang baik untuk bahan yang sesuai dengan bidangnya. Memahami peralatan (alat bantu) yang digunakan untuk melaksanakan pekerjaan yang berhubungan dengan bidangnya. Dapat mengerti mengenai rencana penggunaan bahan/material. Mampu melaksanakan pekerjaan pertukangan sesuai dengan bidangnya. Kemampuan Tukang menyelesaikan pekerjaan dalam 1 (satu) hari :
No 1 Keahlian Tukang Batu Jenis Pekerjaan Pondasi Batu Belah Pasangan Batu Bata Plesteran t = 2 Cm. Cor Beton Bekisting Kusen Kayu Pintu Panil Jendela Kaca Kuda-kuda Gording Usuk dan Reng Pembesihan Beton Vol/Hari 3,65 6,70 5,72 2,00 2,50 0,04 0,14 0,17 0,04 0,06 10,00 16,67 Satuan M M M M M M M M M M M Kg Kerapihan 70% 80% 95% Tidak Keropos Terpasang 95% 95% 95% 80% 80% 90% 90 %

Tukang Kayu

Tukang Besi

Mampu memperkirakan kebutuhan tenaga kerja berdasarkan kemampuan normal harian untuk melaksanakan pekerjaan sesuai bidangnya. Sanggup untuk bekerja secara benar dan sungguh-sungguh. Dapat bekerjasama secara baik dengan Kepala Pelaksana dan dengan seluruh tenaga kerja kasar/buruh harian. c. Kriteria Tenaga Kerja Kasar/Buruh Kriteria pemilihan Tenaga Kerja Kasar/Buruh adalah sebagai berikut : Warga masyarakat di sekitar lokasi pekerjaan atau berasal dari desa/kelurahan yang ada di kecamatan terdekat. Sanggup bekerja dengan baik dan sungguh-sungguh di bawah pimpinan tukang. Sanggup untuk bekerja keras.

15

Vous aimerez peut-être aussi