Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
E.MANAGEMENT DIET
Diet atau nutrisi Sangat penting dalam kesembuhan pasien IBD. Untuk
pemberian diet harus dirancang sedemikian rupa untuk memenuhi kebutuhan
nutrisi pasien dengan penyakit ini. Obat-obatan yang diberikan seperti dari
golongan steroid dan sulfasalazin dapat mempengaruhi penyerapan beberapa
mikronutrein seperti kalsium, protein dan asam folat sehingga kejadian
osteoporosis dan anemia dapat terjadi apabila pemberian nutrisi tidak adekuat.
Selain itu, nutrisi juga diperlukan dalam mempertahankan fungís dan
keseimbangan tubuh dengan menyeimbangkan pengeluaran protein untuk
pembentukan sel dan energi yang diperlukan dalam metabolisme akibat adanya
panas.
Beberapa makanan dapat diberikan kepada pasien IBD. Makanan yang dapat
diberikan itu antara lain:
1.Bahan makanan yang berasal dari grains seperti beras,
oat, barley dan sejenisnya
2.Bahan makanna yang berasal dari kedelai seperti susu
kacang kedelai, tahu atau tempe dapat diberikan kepada
pasien IBD
3.Bahan makanan yang berasal dari kacang-kacangan
seperti almond, kacang mete, hazelnut, walnut, dsb.
4.Pemberian buah-buahan sebaiknya buah-buahan yang
sedikit serat dan rendah fruktosa seperti air kelapa.
5.Air dapat dikonsumsi untuk mengganti kehilangan
cairan tubuh. Akan tetapi, penggunaan air soda
sebaiknya jangan diberikan karena dapat memperparah
kembung dan buang angin pada penderita
6.Makanan yang tidak mengandung kafein seperti kopi
sebaiknya tidak diberikan
7.Kentang dapat digunakan untuk penderita baik yang
diolah dengan cara direbus
8.Ubi merah yang berasa manis
9.Roti yang berwarna putih saja. Hal ini disebabkan
karena roti yang berwarna coklat mengandung tinggi
serat sehingga dapat menyebabkan diare dan kembung
10.Ikan yang diolah dengan cara direbus. Makanan yang
digoreng dapat meningkatkan respon inflamasi,
sehingga harus dihindari makanan yang digoreng-
goreng pada penderita IBD
11.Ayam dan kalkun dapat dikonsumsi akan tetapi dalam
pengolahannya jangan terlalu banyak menggunakan
rempah yang dapat menyebabkan pasien muntah
12.Telur
13.Cereal yang tanpa ditambah dengan pewarna dan perasa
14.Sayur yang direbus seperti wortel dan kacang peas
15.Crackers
16.Buah yang sedikit serat dan fruktosa seperti melon dan
pir
17.Margarine
18.Selai kacang
Sedangkan makanna yang sebaiknya dihindari oleh pasien dengan IBD adalah
sebagai berikut:
1.Produk-produk susu sebaiknya dihindari atau diberikan
apabila pasien tidak mengalami gejala intoleransi
2.Sirup yang mengandung tinggi fruktose
3.Sayuran yang mengandung tinggi rafinosa seperti kobis,
kol dan brokoli
4.Makanan yang mengandung sorbitol dan nicorette yang
masing-masing terdapat pada minuman yang dibuat dari
pemanis buatan seerta permen karet
5.Minuman yang mengandung kafein sebaiknya dihindari
6.Minuman beralkohol dan makanan yang dapat
menghasilkan alkohol seperti durian dan nagka
7.Buah-buahan seperti apel, jeruk dan tomat
8.Rempah-rempah dan bumbu yang berbau atau berasa
mencolok seperti cabai, lada, merica dan sebagainya
9.Minuman diet yang mengandung tinggi sorbitol dan
manitol (gula alkohol)
10.Fast food
11.Chinese food yang mengandung MSG tinggi
12.Makanan yang digoreng dan berlemak tinggi
13.Roti yang dibuat dari whole grain
14.Kacang-kacangan (legumes) dan beans (kapri)
15.Daging yang berwarna merah
16.Makanan atau suplemen makanan yang mengandung
serat tidak larut air
17.Makanan yang dibakar
Selain mengetahui makanan yang disebutkan diatas, pemberian kalori dan diet
harus sesuai dengan kondisi yang terjadi. Pada anak-anak yang sedang tumbuh,
pemberian protein dan energi menjadi hal yang sangat penting guna menunjang
pertumbuhan. Sehingga penanganan diet yang tepat adalah diet gagal tumbuh.
Sedangkan pada dewasa, kebutuhan protein dan zat-zat nutrisi lain akan menurun
akibat interaksi obat sehingga pemberian diet yang tepat adalah diet tinggi kalori
dan tinggi protein. Sedangkan untuk pasien yang setelah dioperasi, maka
pemberian dietnya adalah diet pasca operasi dengan memperhatikan kriteria
diatas. Biasanya pasien yang telah mengalami pemotongan usus, akan terjadi
intoleransi terhadap susu, sehingga pemberian susu dan produknya sebaiknya
dihindari. Pemotongan usus juga dapat menyebabkan penyerapan beberapa
makronutrient menjadi terganggu, sehingga pemberian nutrisi dalam bentuk
elementary feeding menjadi pilihan yang utama. Apabila pasien mengalami
anoreksia dan muntah yang terus menerus, maka pemberian makanan dalam porsi
kecil dan sering harus dilakukan. Apabila tidak menunjukkan hasil yang baik,
maka pemberian nutrisi parenteral menjadi pilihan yang tepat. Perbaikan ini dapat
dilihat dari berat badan yang tidak menurun terus atau cenderung naik, nafsu
makan membaik dan panas berkurang.