Vous êtes sur la page 1sur 38

Departemen Teknik Industri FTI-ITB

TI-3122 Perencanaan dan Pengendalian Produksi Rantai Pasok

Laboratorium Sistem Produksi www.lspitb.org 2003

Departemen Teknik Industri FTI-ITB

1. Pengertian
Rantai Pasok (Supply Chain)
atau Logistics Network terdiri dari supplier, manufaktur, gudang, distributor, retailer dan juga bahan baku dan WIP yang mengalir dalam fasilitas manufaktur. Saat ini pengelolaan dilakukan terintagrasi Didorong oleh persaingan yang ketat, umur hidup produk yang makin pendek dan kemajuan teknologi informasi dan komunikasi.

TI3122-Perencanaan dan Pengendalian Produksi - Minggu 13

Departemen Teknik Industri FTI-ITB

Pengertian..
Pengertian Supply Chain Management (Simchi Levi, 2000):
Supply chain management is a set of approaches utilized to efficiently integrate suppliers, manufacturers, warehouses, and stores, so that merchandise is produced and distributed at the right quantities, to the right locations, and at the right time, in order to minimize systemwide costs while satisfying service level requirements.

Tidak berbeda dengan pengertian Manajemen Logistik


(Council of Logistics Management):

The process of planning, implementing and controlling the efficient, cost effective flow and storage of raw materials, inprocess inventory, finished goods, and related information from point-of-origin to point-of-consumption for the purpose of conforming to customer requirements

TI3122-Perencanaan dan Pengendalian Produksi - Minggu 13

Departemen Teknik Industri FTI-ITB

Supply Chain (SC)


Customer Supplier Supplier Logistics Distribution Logistics Retailer Customer Supplier Supplier Distribution Retailer Customer Customer Enterprise Distribution Retailer Customer Logistics Supplier Customer Supplier Supplier Logistics Customer Service Customer

Supplier

Logistics

Supplier

Supplier

Logistics

Supplier

Supplier

TI3122-Perencanaan dan Pengendalian Produksi - Minggu 13

Departemen Teknik Industri FTI-ITB

2. Konsekuensi Pengertian

Supply Chain mempertimbangkan semua fasilitas yang menimbulkan biaya dan terlibat dalam pembuatan produk sehingga sesuai dengan kebutuhan konsumen Tujuan supply chain adalah efisiensi dan costeffective untuk seluruh sistem (total systemwide costs) Mencakup semua kegiatan perusahaan dari tingkatan strategis, taktikal dan operasional

TI3122-Perencanaan dan Pengendalian Produksi - Minggu 13

Departemen Teknik Industri FTI-ITB

3. Proses pada Supply Chain


Suppliers
Product Realization Process Order Fulfillment Process Voice of Customer

Enterprise
Product Realization Process Voice of Customer

Customers
Product Realization Process

Delivered Orders Order Fulfillment Process Returns and Repairs

Delivered Orders Order Fulfillment Process Returns and Repairs Order Capture Process

Order Selling/Buying Capture Process Customer Care Support Processes Settlements

Order Selling/Buying Capture Process Customer Care Support Processes Settlements

Support Processes

Supplier Relationship Processes

Customer Relationship Processes

Inbound/Upstream Procurement Chain

Demand/Supply Chain

Outbound/Downstream Distribution/Selling Chain

Demand Creation & Fulfillment: Information, Material/Product, Transaction/Capital Flow


TI3122-Perencanaan dan Pengendalian Produksi - Minggu 13

Departemen Teknik Industri FTI-ITB

4. Aliran (flow) pada SC


Pada sebuah supply chain system akan terdapat
beberapa jenis aliran, yaitu:
Parts dan material Informasi
Gambar teknik dan model Kebutuhan pelanggan dan spesifikasi produk

Transaksi
purchase orders invoices pembayaran

TI3122-Perencanaan dan Pengendalian Produksi - Minggu 13

Departemen Teknik Industri FTI-ITB

..jenis aliran

..

VISA

Material Flow

Credit Flow

Supplier

Manufacturing

Retailer

Consumer

Supplier

Wholesaler

Retailer

Information Flow

Cash Flow
8

TI3122-Perencanaan dan Pengendalian Produksi - Minggu 13

Departemen Teknik Industri FTI-ITB

5. Keputusan dalam Masalah Rantai Pasok

Level strategis: keputusan yang menyangkut jangkauan waktu yang panjang seperti penentuan jumlah dan lokasi gudang distribusi, kapasitas pabrik, jaringan distribusi, dll Level Taktikal: meliputi keputusan-keputusan mengenai kebijakan inventory, strategi transportasi, produksi, dll Level Operasional: keputusan menyangkut dayto-day operation seperti penjadwalan, loading alat ransportasi, dll.

TI3122-Perencanaan dan Pengendalian Produksi - Minggu 13

Departemen Teknik Industri FTI-ITB

6. Permasalahan dalam SC
Pada mulanya, SC tidak pernah dilihat secara

terintegrasi. Pandangan lama melihat tiga sektor terpisah, yaitu:


Supplier: pengelolaan supply bahan baku dan komponen Manufacturer: pengelolaan logistik internal Distribusi: pengelolaan jaringan pendistribusian produk jadi

Pada masing-masing sektor terdapat permasalahan tersendiri

TI3122-Perencanaan dan Pengendalian Produksi - Minggu 13

10

Departemen Teknik Industri FTI-ITB

..permasalahan

Berkaitan dengan supply masalah-masalah yang dibahas antara lain: make or buy, pemilihan supplier, penentuan lot pesanan ekonomis, manajemen pengadaan, kerjasama pengadaan, dll. Berkaitan dengan distribusi masalah-masalah yang dibahas antara lain: penentuan lokasi distribusi, penentuan jumlah persediaan di titik distribusi, dll.

TI3122-Perencanaan dan Pengendalian Produksi - Minggu 13

11

Departemen Teknik Industri FTI-ITB

6.1. Persoalan make or buy



Salah satu bentuk masalah yang dihadapi pada sisi supply. Menentukan komponen-komponen yang perlu dipertimbangkan untuk dibuat sendiri (insource) atau dibuat dari luar (outsource). Semakin banyak komponen dari produk dibuat sendiri semakin besar insource yang sering disebut sebagai vertical integration Integrasi vertikal memiliki keuntungan dan juga kelemahan

TI3122-Perencanaan dan Pengendalian Produksi - Minggu 13

12

Departemen Teknik Industri FTI-ITB

6.1. persoalan
Keuntungan integrasi vertikal adalah: Kelemahan melakukan integrasi vertikal adalah:
Skala ekonomis mungkin lebih menguntungkan di supplier Investasi besar Tidak fleksibel
Semua skill untuk membuat produk dikuasai Pengendalian lebih mudah

Kemajuan teknologi informasi yang memungkinkan

pengendalian secara efisien membuat integrasi vertikal dalam pengertian tradisional menjadi tidak populer. Kecenderungan outsourcing semakin membesar.

TI3122-Perencanaan dan Pengendalian Produksi - Minggu 13

13

Departemen Teknik Industri FTI-ITB

Insource vs Outsource
Process 2:
Total cost (dollars)

Indifference Point
F2 F1 Units per year (Q)

Process 1:

Departemen Teknik Industri FTI-ITB

Insource vs. Outsource


Total Cost 1 = Total Cost 2 FC 1 + VC 1* Q = FC 2 + VC 2 * Q

FC i = fixed cost, VC i = variable cost, and Q = break even quantity

TI3122-Perencanaan dan Pengendalian Produksi - Minggu 13

15

Departemen Teknik Industri FTI-ITB

6.2. Permasalahan Distribusi

Salah satu permasalahan pada distribusi adalah pengelolaan penyediaan produk jadi pada setiap titik distribusi. Terdapat dua macam cara pengelolaan distribusi ini, yaitu:
Pull Distribution System Push Distribution System

Perlu diperhatikan bahwa persoalan distribusi ini merupakan ciri persoalan pada jenis sistem manufaktur Make-to-Stock

TI3122-Perencanaan dan Pengendalian Produksi - Minggu 13

16

Departemen Teknik Industri FTI-ITB

Pull Distribution: sistem DRP


Salah satu bentuk dari pull distribution system adalah

sistem DRP (Distribution Requirement Planning). Logika dari sistem DRP ini sama dengan sistem MRP. Secara sederhana:

Pada ujung paling akhir dari ditribusi, yaitu customer dicari besar permintaannya (demand) Permintaan ini akan menjadi kebutuhan pengadaan pada tingkatan distribusi di atasnya (misalkan retailer) Kebutuhan pada tingkat ini menjadi demand yang harus dipenuhi oleh tingkatan distribusi di atasnya lagi (misalkan agen); dan seterusnya sampai ke tingkatan distributor, distributor utama dan paling akhir manufacturer.

TI3122-Perencanaan dan Pengendalian Produksi - Minggu 13

17

Departemen Teknik Industri FTI-ITB

Pull..
Sebagai contoh, lihat persoalan distribusi sederhana
berikut ini:
Sebuah sistem distribusi terdiri dari tiga distributor lokal A, B dan C. Distributor ini dilayani oleh sebuah Distributor Sentral. Permintaan pada ketiga distributor lokal diramalkan untuk 8 minggu ke depan sbb: A: 30 30 30 30 30 30 30 30 B: 20 20 20 40 20 20 20 50 C: 40 15 20 30 10 5 30 50 Diketahui saat ini terdapat onhand stock di A: 70; B: 50; C: 15; Sentral: 300. Dengan safety stock, lead time dan lot size seperti terlihat pada bagian berikut, buat rencana pengadaan produk pada setiap titik distribusi

TI3122-Perencanaan dan Pengendalian Produksi - Minggu 13

18

Departemen Teknik Industri FTI-ITB

Dist A: Safety Stock: 30 Lot size: 120; LT: 1 Gross Requirement Scheduled Receipt Projected on Hand Net Requirement Planned Order Receipts Planned Order Release Dist B: Safety Stock: 10 Lot size: 100; LT: 1 Gross Requirement Scheduled Receipt Projected on Hand Net Requirement Planned Order Receipts Planned Order Release Dist C: Safety Stock: 5 Lot size: 70; LT: 2 Gross Requirement Scheduled Receipt Projected on Hand Net Requirement Planned Order Receipts Planned Order Release Sentral; Safety Stock: 0 Lot size: 400; LT: 3 Gross Requirement Scheduled Receipt Projected on Hand Net Requirement Planned Order Receipts Planned Order Release

PD

1 30 40

2 30 130 20 120

3 30 100

Periode 4 30 70

5 30 40

6 30 130 20 120

7 30 100

8 30 70

70

120 Periode 4 40 50

120

PD

1 20 30

2 20 10

3 20 90 20 100

5 20 30

6 20 10

7 20 90 20 100

8 50 40

50

100 Periode 4 30 50 25 70

100

PD

15

1 40 70 45

2 15 30

3 20 10

5 10 40

6 5 35

7 30 5

8 10 65 10 70

70 Periode 4 5 0 120 10 290 110 400

70

PD

1 120 180

2 170 10

3 0 10

6 170 120

7 0 120

8 0 120

300

400

TI3122-Perencanaan dan Pengendalian Produksi - Minggu 13

19

Departemen Teknik Industri FTI-ITB

Push Distribution: Fair Share Allocation

Dengan cara ini maka penentuan jumlah dan waktu pengiriman ditentukan secara terpusat (Manufacturer atau Main Distributor). Penentuan jumlah pengiriman dilakukan dengan teknik Fair Share Allocation Cara ini sangat menguntungkan pada kondisi dimana kapasitas atau supply produk terbatas. Sedangkan cara pull, sangat sesuai untuk kondisi dimana terdapat fleksibilitas tinggi dan supply yang memiliki sedikit batasan.

TI3122-Perencanaan dan Pengendalian Produksi - Minggu 13

20

Departemen Teknik Industri FTI-ITB

..push
Ilustrasi berikut memberikan gambaran mengenai
teknik Fair Share Allocation:
Sebuah jaringan distribusi dua tingkat (dua eselon) terdiri dari satu distributor sentral dan tiga distributor lokal memiliki stock produk jadi pada distributor sentral sebesar 126 unit. Inventory on hand dan ramalan permintaan untuk 5 minggu ke depan pada setiap titik distribusi adalah sbb:

Local Center A B C Total

On hand 10 30 14 54

Unit Requirements/Week of Product X 1 2 3 4 5 20 20 20 20 20 50 50 50 50 50 30 30 30 30 30 100 100 100 100 100


TI3122-Perencanaan dan Pengendalian Produksi - Minggu 13

Daily Usage 4 10 6 20
21

Departemen Teknik Industri FTI-ITB

..push
Di dalam sistem secara keseluruhan terdapat sebesar 126
+ 54 = 180 unit persediaan produk jadi. Tabel juga menunjukkan bahwa kebutuhan per hari adalah 20 unit Dengan demikian persediaan yang ada pada sistem cukup untuk memenuhi kebutuhan selama 180/20 = 9 hari. Tujuan dari teknik Fair Share Allocatio adalah mengusahakan untuk mengirimkan produk jadi ke setiap titik distribusi sejumlah keperluan selama 9 hari supply tersebut.

TI3122-Perencanaan dan Pengendalian Produksi - Minggu 13

22

Departemen Teknik Industri FTI-ITB

..push
Jumlah kebutuhan pada setiap titik distribusi dapat dihitung
dengan cara: Qi = (kebutuhan selama runout period) (stock on hand) i = jumlah distibutor lokal (i = A, B, C)

Local Center A B C TOTAL

Fair Share Allocation (Qi) 4(9) 10 = 26 10(9) 30 = 60 6(9) 14 = 40 126


23

TI3122-Perencanaan dan Pengendalian Produksi - Minggu 13

Departemen Teknik Industri FTI-ITB

6.3. Permasalahan Integratif



Walaupun dalam pengelolaannya, pandangan lama atau tradisional melihat SC terpisah-pisah, namun persoalan yang bersifat integratif sudah dirasakan. Masalah ini sering disebut sebagai bull whip effect atau dampak amplifikasi perubahan permintaan (demand). Masalah ini menunjukkan bahwa perubahan permintaan yang dilakukan pada pelanggan akan memberikan dampak perubahan penyediaan yang semakin membesar ke arah hulu.

TI3122-Perencanaan dan Pengendalian Produksi - Minggu 13

24

Departemen Teknik Industri FTI-ITB

Bullwhip Effect
The effect of variability in orders in the supply-chain.
Retailers Orders Wholesalers Orders Manufacturers Orders

Time

Time

Time

A lot of retailers each with little variability in their orders.

can lead to greater variability for a fewer number of wholesalers, and

can lead to even greater variability for a single manufacturer.


25

TI3122-Perencanaan dan Pengendalian Produksi - Minggu 13

Departemen Teknik Industri FTI-ITB

7. Cara Pandang Baru Permasalahan SCM

Sekarang, timbul cara pandang baru dimana ketiga sektor tersebut dilihat sebagai kesatuan. Pengelolaan dilakukan secara terintegrasi. Hal ini akibat dari antara lain:
Tuntutan pelanggan untuk dilayani sebaik-baiknya Umur hidup produk yang semakin pendek Kecenderungan outsourcing Pasar global

TI3122-Perencanaan dan Pengendalian Produksi - Minggu 13

26

Departemen Teknik Industri FTI-ITB

8. Evolusi Supply Chain


Phase 1
Suppliers Purchasing Materials Control Manufacturing Sales Distrib ution Distrib ution Customers

Phase 2
Suppliers Internal Supply Chain Customers

Phase 3
Tier 2 Suppliers Tier 1 Suppliers Internal Supply Distributor/ Chain Dealer Customers

Phase 4 Structurally the same as Phase 3 but with coordinated information flows across all parts.

TI3122-Perencanaan dan Pengendalian Produksi - Minggu 13

27

Departemen Teknik Industri FTI-ITB

9. The Virtual Enterprise


Most products require the coordinated effort of a

large number of companies in the supply chain The supply chain can be thought of as a virtual enterprise Ideas of lean production can be extended to this virtual enterprise

TI3122-Perencanaan dan Pengendalian Produksi - Minggu 13

28

Departemen Teknik Industri FTI-ITB

Virtual Enterprise
Virtual Enterprise

Suppliers

TI3122-Perencanaan dan Pengendalian Produksi - Minggu 13

Customers

29

Departemen Teknik Industri FTI-ITB

Supply Chain Management

Customer

Customer

Customer

Customer

Distribution center

Distribution center

Keiretsu
Manufacturer

Supplier Tiers
Tier 1

Tier 2

Tier 3

Legend

Supplier of services

Supplier of materials

TI3122-Perencanaan dan Pengendalian Produksi - Minggu 13

30

Departemen Teknik Industri FTI-ITB

8. New Customer-Supplier Relationships


Traditional Purchase Criteria
Lowest bid

Partnership Purchase Criteria


Competency, ability, capacity and willingness to work with the customer to improve price, quality and delivery

TI3122-Perencanaan dan Pengendalian Produksi - Minggu 13

31

Departemen Teknik Industri FTI-ITB

New Customer-Supplier Relationships


Traditional Design Source Partnership Design Source

Number of Suppliers
Several for each item

Customer

Number of Suppliers

Customer and Supplier One or a few for each item or commodity group

TI3122-Perencanaan dan Pengendalian Produksi - Minggu 13

32

Departemen Teknik Industri FTI-ITB

New Customer-Supplier Relationships


Traditional Customer Business Volume per Supplier Partnership Customer Business Volume per Supplier
High: one or a few suppliers get all of the business Contract plus agreement about working relationship

Type of Agreement

Limited: multiple suppliers share business Purchase order: contract to meet immediate requirements

Type of Agreement

TI3122-Perencanaan dan Pengendalian Produksi - Minggu 13

33

Departemen Teknik Industri FTI-ITB

New Customer-Supplier Relationships

Traditional Terms of Agreement: Duration

Partnership Terms of Agreement: Duration

Price/Cost

Short-term or as needed lowest bid inefficiencies/waste keep costs high

Price/Cost

Long-term, multiple years Negotiated price/cost; savings from supplier improvements shared with customer

TI3122-Perencanaan dan Pengendalian Produksi - Minggu 13

34

Departemen Teknik Industri FTI-ITB

New Customer-Supplier Relationships

Traditional Terms of Agreement: Quality

Partnership Terms of Agreement: Quality

Shipping:

Variable; customer relies on incoming inspection

Frequency/size/location
Infrequent/Large/Dock or storeroom

Shipping:

High; quality at the source; supplier uses SPC, TQM, etc.

Frequency/size/location
Frequent/Small/Point-of-use

TI3122-Perencanaan dan Pengendalian Produksi - Minggu 13

35

Departemen Teknik Industri FTI-ITB

New Customer-Supplier Relationships

Traditional Customer-Supplier Interaction


Formal information exchange, limited to customer requirements; no teamwork; supplier service limited to minimal requirements

Partnership Customer-Supplier Interaction


Frequent formal and informal exchange of plans, schedules, problems ideas; teamwork and mutual commitment based on trust; cooperation to resolve problems and improve suppliers products

TI3122-Perencanaan dan Pengendalian Produksi - Minggu 13

36

Departemen Teknik Industri FTI-ITB

New Customer-Supplier Relationships

None of this is easy; changing established behaviors is difficult. It may be even more difficult to establish a smallcustomer/big-supplier relationship The small customer has two courses of action
Look for vendors with an established JIT/TQM program. Maintain long-term relationships with a few vendors (large vendors often rely on many small customers)

TI3122-Perencanaan dan Pengendalian Produksi - Minggu 13

37

Departemen Teknik Industri FTI-ITB

9. E-Business/Supply Chain Trends

Customer trends Faster service, Reliable service, Self-service More product choices, Integrated solutions (E-)Service/Process trends Integrated sales-service, Seamless support, Flexible fulfillment & convenient service delivery Increased process visibility, Collaborative planning and execution

Organization/Employee trends Outsourcing, Contract manufacturing, Virtual distribution Hiring and keeping the best
(Enterprise) Technology trends Integrated enterprise applications, Multichannel integration Wireless Web applications, Handheld computing & information appliances Infrastructure convergence Application service provider (ASP) & external service provider (ESP)
TI3122-Perencanaan dan Pengendalian Produksi - Minggu 13

38

Vous aimerez peut-être aussi