Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
Menyediakan ATP dan NADH yang diperlukan untuk kelangsungan Menyediakan rangka karbon untuk sintesis metabolit intermediat primer
reaksi dan pertumbuhan. (asam amino, protein, asam nukleat, daur Krebs, cadangan biosintesis, dll) dan sekunder (terpen, penilpropanoid, isopranoid, flavonoid). Dalam proses respirasi terdapat dua senyawa yang memegang peran penting berkaitan dengan pembentukan energi sebagai tujuan respirasi, yaitu Adenosin trifosfat (ATP) dan Nikotinamida Adenin Dinukleotida (NAD).
1) Adenosin Trifosfat (ATP) ATP merupakan pembawa gugus fosfor kaya-energi dari reaksi katabolisme ke reaksi anabolisme. Pada tumbuhan, energi tersebut digunakan untuk transpor dan kerja biosintetik, kerja mekanik (seperti motor mitokondria). Perhatikan gambar 6.1. yang menjelaskan siklus ATP. ATP merupakan nukleotida yang mengandung adenin (basa), ribosa (gula), dan tiga gugus fosfat.
Ikatan fosfat adalah ikatan kaya energi. Energi tersebut digunakan untuk membentuk ikatan dan energi tersebut dilepaskan bila ikatan putus.
2) Pembawa Elektron a). Nikotinamida Adenin Dinukleotida (NAD)-Pembawa elektron NAD/NADP pembawa elektron kaya-energi dari reaksi katabolik ke reaksi anabolik yang memerlukan elektron. NADP umumnya terlibat dalam reaksi biosintesis dan NAD umumnya untuk transpor elektron (perhatikan gambar 6.2.) Fungsi NAD+ di dalam respirasi sellular adalah dengan membawa dua elektron dari satu reaksi ke lainnya.
NAD+ + 2H NADH + H+
Ia mengoksidasi substratnya dengan melepas dua atom hidrogen. Satu atom hidrogen terikat ke NAD+. NAD+ tereduksi menjadi NADH. NADH dapat memindahkan dua elektron(satu di antaranya adalah atom hidrogen) ke molekul lain.
b) FAD (Flavin Adenine Dinucleotide) FAD direduksi menjadi FADH2. Ia dapat mentransfer dua elektron ke molekul lain. FAD + 2H - FADH2
6.2. Organel yang Berperan dalam Respirasi Mitokondria Mitokondria adalah organel berbentuk batang yang dapat dianggap sebagai generator energi pada sel, dengan mengubah nutrien dengan oksigen menjadi energi. Mitokondria tersebar dalam sitosol sel eukaryot. Fungsi utamanya adalah mengubah energi potensial dalam molekul bahan makanan menjadi ATP. Jumlah mitokondria di dalam sel berkorelasi dengan tingkat aktivitas metabolismenya, dari terdiri dari 1 hingga ribuan. Struktur mitokondria Mitokondria dibungkus oleh suatu selubung yang terdiri dari dua membran. Membran luar halus, tetapi membran dalamnya berlekuk-lekuk dan disebut krista. Membran dalam membagi mitokondria menjadi dua ruangan internal, yaitu ruang intermembran yang terletak di antara membran luar dan membran dalam dan matriks mitokondria yang dilingkupi oleh membran dalam (gambar 6.3).
Matriks Matriks mengandung campuran kompleks enzim terlarut yang mengkatalisis respirasi asam piruvat dan molekul organik kecil lainnya. Pada matriks, asam piruvat mengalami: Oksidasi oleh NAD+ menghasilkan NADH + H+ Dekarboksilasi menghasilkan molekul:
6.3. Tipe Respirasi Berdasarkan kebutuhan akan oksigen, respirasi dibedakan atas respirasi aerob dan respirasi anaerob. a) Respirasi aerob Respirasi aerob adalah katabolisme aerobik nutrien menjadi karbondioksida, air, dan energi, dan melibatkan sistem transpor elektron dimana molekul oksigen bertindak sebagai akseptor akhir elektron. Umumnya eukaryot dan prokaryot menggunakan respirasi aerob untuk memperoleh energi dari glukosa. Ringkasan reaksinya adalah:
(a)
(b)
(c) Gbr. 6.4. Struktur sukrosa (a) serta amilosa (b) dan amilopektin (c)
Pada keadaan tertentu dalam jaringan beberapa asam organik dapat digunakan sebagai substrat untuk respirasi. Misalnya,asam malat (ditimbun dalam daun tumbuhan sukulen). Protein jarang direspirasi kecuali dalam keadaan tertentu. Dalam daun yang dipetik, misalnya, penguraian protein berlangsung bersama-sama dengan penguraian karbohidrat. Pada biji yang mangandung protein sebagai cadangan makanan, protein bertindak sebagai substrat respirasi. Pemecahan amilum dan sukrosa Dalam stroma kloroplas...
Hidrolisis amilum (amilosa dan amilopektin) dikatalisis oleh -amilase (memecah secara acak), -amilase (memecah tiap ikatan kedua dari luar) dan limit dextrinase (memotong titk percabangan).
produk utama adalah disakarida maltosa, yang dikalisis menjadi glukosa oleh -glukosidase. Produk dikeluarkan dari plastida ke sitosol .
sukrosa dihidrolsisi menjadi heksosa (glukosa dan fruktosa) oleh sukrosa sintase dan invertase
6.4.2. Kuosien Respirasi (Respiratory Quotient, RQ) Bahan apa yang digunakan sebagai substrat respirasi dapat diketahui bila Nisbah CO2 terhadap O2 disebut kuosien respirasi atau RQ. RQ = Volume karbondioksida yang dikeluarkan Volume oksigen yang digunakan volume
oksigen yang digunakan dan volume karbondioksida yang dikeluarkan dapat dihitung.
Dari nilai RQ dapat diperkirakan substrat yang digunakan dalam repirasi. Jika karbohidrat, misalnya sukrosa, fruktosa, atau amilum merupakan substrat respirasi dan jika mereka secara sempurna dioksidasi, maka volume O2 yang diambil persis sama dengan volume CO2 yang dikeluarkan. Sebagai contoh, RQ yang diperoleh dari daun berbagai jenis tumbuhan rata-rata 1,05. Biji yang sedang berkecambah dan tumbuhan serealia dan kacang-kacangan seperti kapri yang mengandung amilum sebagai cadangan makanan, juga menunjukkan nilai RQ sekitar 1,0. Tapi, biji yang banyak mengandung lemak atau minyak yang kaya hidrogen dan rendah kandungan oksigennya, RQ sering hanya 0,7, sebab cukup banyak oksigen yang diperlukan untuk mengubah hidrogen menjadi H2O dan mengubah karbon menjadi CO2. Perhatikan oksidasi asam lemak yang lazim, yaitu asam oleat: C18H34O2 + 25,5 O2 18CO2 + 17H2O; RQ reaksi ini adalah 18/25,5 = 0,71.
Masalahnya rumit karena setiap saat berbagai jenis senyawa dapat direspirasikan, sehingga RQ yang terukur merupakan angka rerata yang bergantung dari sumbangan tiap-tiap substrat dan kandungan karbon, hidrogen dan oksigennya.
6.5. Pembentukan gula heksosa dari karbohidrat cadangan a. Penyimpanan dan perombakan pati Pati disimpan dalam bentuk butir yang tak larut dalam air, dan mengandung molekul amilopektin bercabang dan amilosa yang tak bercabang. Pati yang terhimpun di dalam kloroplas selama fotosintesis merupakan cadangan karbohidrat terbanyak di daun sebagian besar tumbuhan. Pati yang dibentuk di amiloplas organ penyimpan hasil dari translokasi sukrosa atau gula bukan pereduksi lainnya juga merupakan substrat respirasi yang utama dari organ penyimpan. Sel parenkim di akar dan batang umumnya menyimpan pati/Umbi kentang kaya akan amiloplas yang mengandung pati, dan sebagian besar pati ini hilang oleh respirasi dan translokasi gula dari bagian umbi yang ditanam untuk tanaman baru. Jaringan penyimpan endosperm atau kotiledon dari berbagai biji mengandung banyak pati dan sebagian besar akan hilang selama pertumbuhan kecambah. Pada jagung (contoh) hanya beberapa molekul glukosa yang berasal dari pati yang dioksidasi menjadi CO2 danH2O. Molekul glukosa lainnya diubah menjadi molekul sukrosa di dalam skutelum, dan kemudian diangkut ke akar dan batang yang sedang tumbuh, dan di situ sebagian terespirasi seluruhnya dan sebagian lagi diubah menjadi bahan dinding sel, proein, dan bahan lainnya yang diperlukan untuk pertumbuhan bibit. Sebagaian besar langkah dalam proses perombakan pati menjadi glukosa dikatalisis oleh tiga macam enzim, walaupun ada enzim lainnya yang masih diperlukan untuk melengkapi proses tersebut. Katiga enzim tersebut adalah -amilase, -amilase, dan fosforilase. Dari ketiganya, hanya -amilase yang dapat menyerang butir pati secara utuh, sehingga bila -amilase dan fosforilase terlibat, diduga mereka bekerja pada produk pertama yang dilepas oleh -amilase. Titik-titik yang diserang oleh enzim tersebut diperlihatkan pada gambar 6.5.
6.5. Tahapan Respirasi 6.5.1. Glikolisis dan Fermentasi - konversi heksosa menjadi piruvat
(a) Glikolisis
Glikolisis adalah pemecahan molekul glukosa (berkarbon-6) menjadi dua molekul piruvat (berkarbon-3), 2NADH +2H+, and 2 ATP sebagai hasil fosforilasi tingkatsubstrat, seperti ditunjukkan dalam bagan berikut (Gambar 6.5). Glikolisis berlangsung dalam sitoplasma sel. Keseluruah reaksi adalah:
glukosa (6C) + 2 NAD+ + ADP +2 fosfat inorganik (Pi) 2 piruvat (3C) + 2 NADH + 2 H+ + 2 ATP
Glikolisis juga menyediakan metabolit sebagai prekursor (zat mula), seperti ditunjukkan dalam diagram berikut (perhatikan senyawa bertulis warna coklat.
Glikolisis tidak memerlukan oksigen dan dapat terjadi pada kondisi aerob dan anaerob. Namun, selama respirasi aerob, dua NADH tereduksi mentransfer proton dan elektron ke rantai transport elektron untuk menghasilkan ATP dengan cara fosforilasi oksidatif. Jalur Glikolisis tediri dari 9 tahap (langkah),masing-masing dikatalisis oleh enzim. Bagian 1 -Fruktosa 1,6 Bis phosphate (FBP) dihasilkan dari pemecahan amilum dan sukrosa dengan digerakkan oleh ATP. 1. Untuk memulai glikolisis pada sel eukaryot, molekul ATP dihidrolisis untuk
Pada prokaryot, konversi fosfoenolpiruvat (PEP) menjadi piruvat menyediakan energi untuk mengangkut glukosa melintasi membran sitoplasma, dan dalam proses ini, gugus fosfat ditambahkan ke glukosa untuk menghasilkan glukosa-6-fosfat (G-6-P).
2.
3.
Molekul kedua ATP dihidrolisis untuk memindahkan gugus fosfat ke atom C-1 Fruktosa-1,6bisfosfat dipecah menjadi dua molekul berkarbon 3: gliseraldehid-3-
4.
fosfat (G-3-P) dan dihidroksiaseton fosfat (DHAP). DHAP selanjutnya diepimerasi menjadi G-3-P (dengan demikian, kini terdapat dua molekul G-3-P). Kedua molekul G-3-P selanjutnya masing-masing akan melanjutkan tahapan jalur glikolisis.
Dalam respirasi aerob, 2NADH + 2H+ menyerahkan proton dan elektron ke rantai transpor elektron untuk menghasilkan ATP melalui fosforilasi oksidatif. 6. Kedua molekul 1,3 bifosfogliserat dikonversi menjadi 3-fofogliserat. Gugus fosfat berenergi tinggi ditambahkan ke ADP sehingga terbentuk 2 ATP dengan cara fosforilasi tingkat-substrat.
8. Dengan melepas molekul air, molekul 2-fosfogliserat fosfoenolpiruvat (PEP) yang memiliki ikatan fosfat berenergi tinggi.
9. Dua molekul (PEP) dikonversi menjadi dua molekul piruvat. Gugus fosfat berenergi-tinggi ditambahkan ke ADP, sehingga terbentuk 2 ATP dengan cara fosforilasi tingkat-substrat.
-Konservasi energi - 4 ATP dan 2 NADH dihasilkan per mol heksosa (tidak ada CO2 yang dikeluarkan atau O2 yang dibutuhkan)
(b) Fermentasi
Walaupun glikolisis dapat berfungsi dengan baik tanpa O2 oksidasi lebih lanjut dari piruvat dan NADH oleh mitokondria memerlukan oksigen. Karen aitu, bila O2 terbatas, NADH dan piruvat mulai tertimbun. Pada keadaan ini, tumbuha menjalankan fermentasi (respirasi anaerobik), membentuk etanol dan asam laktat, seperti terlihat pada gambar 6.6. Fermentasi adalah pemecahan karbohidrat secara anaerob dimana molekul organik merupakan akseptor elektron akhir. Tidak melibatkan sistem transpor elektron. Etanol atau asam laktat, atau keduanya merupakan produk fermentasi, bergantung pada aktivitas tiap-tiap dehidrogenase yang ada. Pemecahan parsial glukosa memberikan energi yang lebih sedikit, bersih 2 ATP per mol glukosa melalui fosforilasi tingkat-substrat, Hanya melibatkan glikolisis, dan Ditemukan pada bakteri anaerob dan anaerob fakultatif.
(1) Glikolisis selama Fermentasi Fungsi : selama repirasi aerob, glikolisis memecah molekul glukosa menjadi dua molekul piruvat, 2NADH+2H +, dan 2 ATP(net) sebagai hasil respirasi tingkatsubstrat. Glukosa + Karena tidak 2NAD+ + 2ADP + 2Pi 2piruvat + 2NADH + 2H+ + 2ATP terdapat sistem transpor elektron, proton dan elektron yang
Saccharomyces: etil alkohol dan CO2 Streptococcus dan Lactobacillus: asam laktat Propionibacterium: asam propionat, asam asetat, dan CO2 Escherichia coli: asam asetat, asam laktat, asam suksinat, etil alkohol, CO2, dan H2 Enterobacter: asam format, etil alkohol, 2,3-butanediol, asam laktat, CO2, dan H2 Clostridium: asam butirat, butil alkhol, aseton, isopropil alkohol, CO2, and H2
Gambar 6.6 6.5.2. REAKSI TRANSISI ANTARA GLIKOLISIS DAN SIKLUS KREBS Untuk memasuki siklus asam sitrat, piruvat dari glikolisis harus mengalami reaksi transisi. Piruvat (berkarbon-tiga) dikonversi menjadi dua asetil (berkarbon-dua) dengan melepas karbonil sebagai CO2. Gugus asetil selanjutnya berlekatan dengan Koenzim A membentuk asetil Koenzim A (asetil-KoA). Sewaktu gugus asetil dioksidasi menjadi asetil-KoA, dua molekul NAD+ direduksi menjadi 2NADH + 2H+.
6.5.3. SIKLUS ASAM SITRAT (Daur Krebs atau siklus asan trikarboksilat)
Dalam matriks mitokondria
enzimatik) Dimulai dengan dekarboksilasi oksidatif piruvat (3C) menjadi asetil KoA
(2C), dikatalisis oleh piruvat dehidrogenase Asetil KoA (2C) berkondensasi dengan dengan oksaloasetat (4C) untuk Berlangsung oksidasi, dekarboksilasi yang pada akhirnya menghasilkan
FADH2
ditaambah regenerasi oksaloasetat. Terjadi dua kali siklus untuk menghasilkan 6 CO2, 4 ATP, 10 NADH, 2
Pada sel prokaryot, siklus asam sitrat berlangsung dalam sitoplasma sedangkan pada sel eukaryot, siklus asam sitrat berlangsung dalam matriks mitokondria. Keseluruhan reaksi siklus Krebs adalah :
2 asetil KoA + 6 NAD+ + 2 FAD + 2 ADP + 2 Pi 4 CO2 + 6 NADH + 6 H+ + 2 FADH2 + 2 ATP + Ko-SH
Siklus
Asam
Sitrat
menyediakan
serangkaian
senyawa
intermediat
yang
menyumbangkan proton dan elektron ke rantai transpor elektron dengan cara merduksi koenzim NADH dan FADH2. Rantai transpor elektron selanjutnya menghasilkan ATP dengan cara fosforilasi oksidatif. Siklus asam sitrat juga menghasilkan 2 ATP dengan cara fosforilasi tingkat-substrat.
1
8 2
4 6 5
1.Siklus asam sitrat dimulai bila Koenzim A 2-karbon gugus asetil ke senyawa 4-C
oksaloasetat untuk membentuk molekul 6-C sitrat.
6.Suksinat dioksidasi menjadi fumarat. Saat oksidasi, FAD direduksi menjadi FADH2.
NADH + H+ dan FADH2 membawa proton dan elektron ke rantai transport elektron untuk menghasilkan ATP dengan cara fosforilasi oksidatif.
Kompleks III (4H+/2e) dan Kompleks IV (2H+/2e) 3 ATP per NADH yang dioksidasi, 2ATP per FADH2 teroksidasi.
Fisiologi Tumbuhan Drs. Ismail, M.S. ATP YANG DIHASILKAN PADA RESPIRASI AEROB (TEORITIS)
Menentukan secara pasti jumlah ATP yang dihasilkan pada respirasi aerob sangat sulit. Jumlah ATP yang dihasilkan sesungguhnya tidak selalu tetap. Untuk setiap pasangan elektron yang diangkut ke rantai transpor elektron oleh meloekul NADH, dihasilkan antara 2 dan 3 ATP, sedangkan oleh FADH2, dihasilkan antara 1 dan 2 ATP. Pada sel eukaryot, tidak seperti prokaryot, NADH terbentuk di sitoplasma selama glikolisis harus diangkut melintasi membran mitokondria sebelum elektron dilepas ke dalam rantai transpor elektron dan untuk hal ini memerlukan energi. Karena itu, hanya dihasilkan antara 1 dan 2 ATP. Guna penyederhanaan, kita akan menggunakan ATP maksimum yang dihasilkan secara teoritis untuk setiap molekul glukosa yang diokasidasi secara aerob. Kita menggunakan asumsi bahwa setiap pasangan elektron yang diangkut melalui rantai respirasi dari NADH, dihasilkan 3 ATP. Untuk pasangan elektron dari FADH2, dihasilokan 2 ATP. Namun untuk diketahui, sesungguhnya jumlah ATP yang dihasilkan lebih kecil. Dengan menggunakan asumsi seperti di atas, untuk satu molekul glukosa yang dioksidasi pada prokayot akan dihasilkan ATP sebagai berikut: Tipe sel Tahap Pembentukan Glikolisis Reaksi Transisi Daur Krebs Sumber tingkat-substrat oksidasi, 2NADH Oksidasi, 2NADH tingkat-substrat oksidasi, 6NADH Oksidasi, 2FADH2 Jumlah (teoritis) tingkat-substrat oksidasi, 2NADH Oksidasi, 2NADH tingkat-substrat oksidasi, 6NADH Oksidasi, 2FADH2 Jumlah (teoritis) ATP 2 6 6 2 18 4 38 2 4-6* 6 2 18 4 36-38
Prokayot
Eukaryot
*) tergantung bagaimana 2 NADH dihasilkan selama glikolisis memasuki mitokondria, apakah dihasilkan 2 atau 3 ATP per NADH
6.7. Jalur Pentosa Fosfat Jalur pentosa fosfat (PPP) juga dikenal sebagai jalur oksidatif pentosa fosfat atau pentosa fosfat shunt atau jalur fosofglukonat. Beberapa senyawa PPP juga anggota siklus Calvin, tempat gula fosfat disintesis di kloroplas. Perbedaan utama antara siklus Calvin dan PPP ialah pada PPP gula fosfat tidak disintesis melainkan dirombak. Dalam hal ini, reaksi PPP serupa dengan reaksi pada glikolisis. Di samping itu, glikolisis dan PPP juga mempunyai pereaksi tertentu
Jalur paralel glikolisis dalam sitosol (mulai dengan G6P) Melibatkan gula 3C 7C seperti halnya siklus Calvin Reasi oksidasi reduksi menghasilkan NADPH penyumbang elektron
untuk menggerakkan reaksi reduksi. Juga menghasilkan gula fosfat yang akan bertindak sebagai rangka-C
untuk ribosa, deoksiribosa, dan lainnya. Terdapat tiga fungsi penting dari PPP, yaitu: 1. dihasilkannya NADPH, senyawa yang penting dalam reaksi biosintesis. dihasilkannya eritrosa-4-fosfat, yang penting sebagai senyawa pereaksi dihasilkannya ribulosa-5-fosfat sebagai prazat yang diperlukan pada unit
Selain itu, NADPH dapat dioksidasi oleh mitokondria tumbuhan membentuk ATP.
2. 3.
awal pada pembentukan berbagai senyawa fenol, seperti antosianin dan lignin. ribosa dan deoksiribosa di nukleotida, termasuk yang ada di RNA dan DNA.
==
Metabolisme Lipid
Lipid yang tersimpan dalam biji harus dikonversi menjadi gula sebelum digunakan untuk respirasi
Dimulai dengan konversi trigliserida menjadi asam lemak dan gliserol Asam lemak dioksidasi- menjadi asetil KoA dalam glioksisom Dari asetil KoA, siklus Glioksilat (Lihat gambar 6.8) menghasilkan malat Malat dikeluarkan ke sitosol, dikonversi menjadi asam oksaloasetat,