Vous êtes sur la page 1sur 4

Unsur Intrinsik 1. Tokoh dan penokohan Paman Kanjeng 1.

. Baik hati Paman kanjeng berpenghasilan lebih dari cukup, yang banyak diberikan kemenakan-kemenakannya, termasuk Midas. 2. Sabar Sudahlah Nur. Lihat saja apa yang akan terjadi nanti. 3. Perhatian Jangan.Nur. Kamu nanti sakit. Kita akan punya kerja besar. Banyak orang akan datang kemari Nuraini Sawitri (Kemenakan Paman Kanjeng, Adik Midas) 1. Peduli Sudah, Mas, Sawitri memotong kasihan Paman Kanjeng Sawitri merasa iba tatkala mereka saling berpapasan pandang 2. Baik hati Kau cantik dan hatimu ayu (dialog tokoh lain) Midas (Kemenakan Paman Kanjeng, Kakak Sawitri) 1. Egois Ah, kamu, anak kemarin sore jangan ikut-ikutan urusan ini. Tugas kamu riset. Ya riset saja. 2. Jahat Cepat-cepat sana lalu kembali ke Amerika. Mempertahankan skripsimu itu, terus cari orang bule. Kalau perlu nggak usah pulang, jadi imigran! Sebenarnya aku tak suka kamu pulang, Riset untuk master kayak begitu kan nggak usah harus di Yogya. 3. Tidak berperasaan Sawitri terkejut membaca surat kakaknya . Bagaimana mungkin Midas sampai hati mengkomersialkan pamannya sendiri yang sudah tua itu. Midas memaksa Paman Kanjeng memberikan tongkat berkepala naga, terbuat dari emas, kepanya. Om Dinosauruz Onggokusumo 1. Matrealistis Tapi, tentu saja, hukum bisnis harus berlaku Mereka masing-masing, yang diperkirakan akan mencapai 80 sampai 100 kepala, harus membayar dua puluh dolar. Yuesdolar! Mbah Atmo (tokoh figuran) Jum (tokoh figuran) Wiranti (Teman kecil Nuraini Switri : tokoh figuran) Den Mas Nogobondo ( seorang ahli keris : tokoh figuran) 2. Latar (setting) Tempat 1. Depan kamar tidur Paman Kanjeng Tepat didepan kamar tidur, terdengar suara lemah orang tua itu, memangggilnya.

2. Kamar tidur Paman Kanjeng Bahkan kalau diperkenankan, tidur di babut (permadani ; karpet), disampingorang tua itu. 3. Kamar sebelah kamar tidur Paman Kanjeng Tapi di kamar sebelah itu. ..mintalah embah Atma menemani kamu, Mbah Atmo yang di minta menemaninya sudah tertidur pulas (di kamar sebelah). Sawitri mencoba berdoa, tetapi agak sulit berkonsentrasi. Waktu 1. Malam hari Malam itu, ia menolak ajakan kakanya pulang. Malam itu Sawitri tidak bisa segera memincingkan matanya, 2. Pagi Tepat pukul dua pagi, perempuan muda itu tertidur pulas. Suasana 1. Menegangkan Sudah, Mas, Kasihan Paman Kanjeng. Ah, kamu, anak kemarin sore jangat ikut-ikut urusan ini. Mas! Sawitri membalalak matanya, 2. Kebingungan Jangan gusar anakku sawitri mencoba berdoa, tetapi agak sulit berkosentrasi. 3. Menyedihkan Sawitri tersedu-sedu di dada Paman Kanjeng yang sagat mencintainya. 3. Alur (plot) Pengarang menggunakan alur campuran Midas, kakak Sawitri tampak tidak sabar lagi. (menunjukkan kejadian waktu itu). Dua bulan yang lalu, tatkala Sawitri masih di Boston, kakaknya Midas menulis surat kepadanya. (menunjukkan kejadian masa lalu). Malam itu, ia menolak ajakan kakaknya pulang. (menunjukkan kembali pada kejadian waktu itu) 4. Sudut pandang (point of view) Sudut pandang yang digunakan pengarang adalah orang ketiga, terbukti pengarang menyebutkan nama tokoh dan terdapat juga menyebut salah satu tokoh dengan sebutan Ia. Paman Kanjeng Sepuh masih saka diam seperti kemarin dan lusa, Nuraini Sawitri, kenakannya, Midas, kakak Sawitri tampak tidak sabara lagi. Malam itu, Ia menolak ajakan kakaknya pulang.

5. Gaya bahasa Gaya bahasa adalah cara khas penyusunan dan penyampaian dalam bentuk tulisan dan lisan. Ruang lingkup dalam tulisan meliputi penggunaan kalimat, pemilihan diksi (pilihan kata), penggunaan majas, dan penghematan kata. Jadi, gaya merupakan seni pengungkapkan seorang pengarang terhadap karyanya. 6. Tema Pemaksaan 7. Amanat Jangan memaksakan kehendak diri sendiri. Jangan ceroboh dalam melakukan sesuatu. Pertimbangkan dahulu sebelum kita melakukan sesuatu. Sayangilah keluarga kita, terutama orang yang sudah tua.

b. Unsur Ekstrinsik Unsur ekstrinsik adalah unsur-unsur yang berada di luar karya sastra, tetapi secara tidak langsung memengaruhi bangun cerita sebuah karya. Unsur ekstrinsik karya sastra, antara lain: Keadaan subjektivitas pengarang yang memiliki sikap, keyakinan, dan pandangan hidup. Psikologis pengarang (yang mencakup proses kreatifnya), psikologi pembaca, dan panorama prinsip-prinsip psikologi dalam sastra. Keadaan di lingkungan pengarang, seperti ekonomi, politik dan sastra sosial. Pandangan hidup suatu bangsa dan berbagai karya seni yang lainnya. Setelah seluk beluk cerpen kita pelajari, selanjutnya kita dapat menentukan tema cerita. Tema cerita tersebut dapat diperoleh dari hasil pengoleksian dan pengumpulan data tentang berbagai pengalaman yang pernah kita alami. Dari tema tersebut dapat dijabarkan ke dalam beberapa pokok pikiran. Pokok-pokok pikiran tersebut kita susun menjadi sebuah kerangka karangan. Kerangka karangan tersebut selanjutnya kita kembangkan menjadi sebuah karangan yang utuh menggunakan bahasa yang baik dan benar

Unsur ekstrinsik : unsur yang membangun karya sastra dari luar.

a. Latar belakang penciptaan

: berkaitan dengan tujuan dari karya sastra.

b. Sejarah latar belakang pengarang : berkaitan dengan kondisinya seperti sosial, masyarakat dari karya sastra sosial.

c. Kondisi masyarakat : berkaitan dengan kondisi sekarang dari karya sastra seperti tentang pemanasan global atau kondisi masyarakat.

d. unsur psikologis (PSI)

: berdasarkan psikologis pengarang.

Bahasa konotatif adalah bahasa yang memiliki makna lain (ambiguita).

Vous aimerez peut-être aussi