Vous êtes sur la page 1sur 11

Nama : Bobby erry

Kelas: xi tpm 1
Gerak Translasi dan Rotasi
Kalian sudah mengetahui bahwa keadaan benda yang memiliki resultan momen
gaya nol, yaitu bendanya akan setimbang rotasi. Bagaimana jika resultan
tidak nol? Jawabannya harus kalian hubungkan hukum II Newton.
Jika benda dipengaruhi gaya yang tidak nol maka benda itu akan mengalami
percepatan. F = m a. Apabila hukum II Newton ini kalian terapkan pada gerak
rotasi maka saat benda bekerja momen gaya yang tidak bekerja momen gaya
yang tidak nol maka bendanya akan bergerak rotasi dipercepat.

Momen gaya dapat menyebabkan gerak rotasi dipercepat.
Dari penjelasan di atas dapat dibuat simpulan hukum II Newton pada gerak
translasi dan rotasi sebagai berikut.

Untuk mengetahui lebih lanjut, kita lanjut ke contoh soal beserta
penyelesaiannya
Sistem benda
Sistem benda adalah gabungan beberapa benda yang mengalami gerak secara
bersama-sama. Pada sistem benda pada materi ini dapat merupakan gabungan
gerak translasi dan rotasi. Contohnya adalah sistem katrol dengan massa
tidak diabaikan. Contoh :

Balok A 2 kg berada di atas meja licin dihubungkan tali dengan balok B 3 kg
melalui katrol sehingga Sistem Benda dapat menggantung seperti pada
Gambar (a).
Jika massa katrol sebesar 2 kg dan jari-jari 10 cm maka tentukan :
a. percepatan benda A dan B,
b. percepatan sudut katrol,
c. tegangan tali TA dan TB!
Penyelesaian
mA = 2 kg
mB = 3 kg wB = 30 N
mk = 2 kg k =
a. Percepatan balok A dan B
Balok A dan B akan bergerak lurus dan katrol berotasi sehingga dapat
ditentukan percepatannya dengan bantuan gambar gaya-gaya seperti pada
Gambar (b).
Balok A : translasi
F = m a
tA = mA A = 2 A
a) Balok B : translasi
F = m a
30 TB = 3a
TB = 30 3A
b) Katrol : berotasi
= I
(TB TA) R = k mk R2 .
TB TA = . 2 . a
Substitusi TA dan TB dapat diperoleh:
(30 3a) (2a) = a
30 = 6a a = 5 m/s2
b. Percepatan sudut katrol sebesar:
= a / R = 5 / 0,1 = 50 rad/s2
c. Tegangan talinya:
TA = 2a = 2 . 5 = 10 N
TB = 30 3a = 30 3 . 5 = 15 N
Gerak Translasi dan Rotasi
A. Momen Gaya
Momen gaya merupakan salah satu bentuk usaha dengan salah satu titik
sebagai titik acuan. Misalnya anak yang bermain jungkat-jungkit, dengan
titik acuan adalah poros jungkat-jungkit. Pada katrol yang berputar karena
bergesekan dengan tali yang ditarik dan dihubungkan dengan beban.
Momen gaya adalah hasil kali gaya dan jarak terpendek arah garis kerja
terhadap titik tumpu. Momen gaya sering disebut dengan momen putar atau
torsi, diberi lambang t (baca: tau).
Gambar:
Menarik beban menggunakan katrol
t = F . d
Satuan dari momen gaya atau torsi ini adalah N.m yang setara dengan joule.
Momen gaya yang menyebabkan putaran benda searah putaran jarum jam
disebut momen gaya positif. Sedangkan yang menyebabkan putaran benda
berlawanan arah putaran jarum jam disebut momen gaya negatif.
Gambar:
Skema permainan jungkat jungkit
Titik 0 sebagai titik poros atau titik acuan.
Momen gaya oleh F1 adalah t1 = + F1 . d1
Momen gaya oleh F2 adalah t2 = F2 . d2
Pada sistem keseimbangan rotasi benda berlaku resultan momen gaya selalu
bernilai nol, sehingga dirumuskan:
t = 0
Pada permainan jungkat-jungkit dapat diterapkan resultan momen gaya = nol.
t = 0
- F2 . d2 + F1 . d1 = 0
F1 . d1 = F2 . d2
Pada sistem keseimbangan translasi benda berlaku resultan gaya selalu
bernilai nol, sehingga dirumuskan:
f = 0
Pada mekanika dinamika untuk translasi dan rotasi banyak kesamaan-
kesamaan besaran yang dapat dibandingkan simbol besarannya.
Perbandingan dinamika translasi dan rotasi
Translasi Rotasi
Momentum linier p = mv Momentum sudut* L = Ie
Gaya F = dp/dt Torsi t = dL/dt
Benda massa
Konstan
F = m(dv/dt)
Benda momen
inersia konstan*
t = I (de/dt)
Gaya tegak
lurus
terhadap
momentum
F = e x p
Torsi tegak
lurus
momentum sudut
t = O L
Energi kinetik Ek = mv
2
Energi kinetik Ek = Ie
2

Daya P = F . v Daya P = t . e
Analogi antara besaran translasi dan besaran rotasi
Konsep Translasi Rotasi Catatan
Perubahan sudut s u s = r.u
Kecepatan v = ds/dt e = du/dt v = r.e
Percepatan a = dv/dt o = de/dt a = r.o
Gaya resultan, momen F t t = F.r
Keseimbangan F = 0 t = 0

Percepatan konstan
v = v0 + at e = e0 + ot

s = v0t =
at
2

u = e0t + ot
2


v
2
= + 2as e
2
= + 2uo

Massa, momen
kelembaman
m I I = miri
2

Hukum kedua Newton F = ma t = Io

Usaha W = } F ds W = } t du

Daya P = F.v P = I e

Energi potensial Ep = mgy

Energi kinetik Ek = mv
2
Ek = Ie
2


Impuls } F dt t } dt

Momentum P = mv L = Ie

Contoh

F2
30
o

O A
B 37
o

F
1
Dari gambar di atas, tentukan momen total terhadap poros O. Jarak
OA = 4m dan OB = 8 m, gaya F1 = 10 N, dan F2 = 6 N.
Jawab
Pada sistem keseimbangan translasi benda berlaku resultan gaya selalu
bernilai nol,
Untuk gaya F1
r1 = OB = 8 m
Besar momen gaya
t1 =
F
1
sin
o1. r1
= 10 . sin 37. 8
= 10 . 0,6 . 8
= 48 N.m
Arah momen gaya t1 searah perputaran jarum jam
Untuk gaya F2
r2 = OA = 4 m
Besar momen gaya
t2 =
F
2
sin
o2. r2
= 6 . sin 30. 4
= 6 . 0,5 . 4
= 12 N.m
Arah momen gaya t2 berlawanan arah perputaran jarum jam
Momen gaya total adalah
t = t2 + t2
= 48 + 12
= 60 Nm
Momen Kopel
Kopel adalah pasangan dua buah gaya yang sejajar, sama besar dan
berlawanan arah. Kopel yang bekerja pada sebuah benda akan menghasilkan
momen kopel yang mengakibatkan benda berotasi. Momen kopel disimbolkan M
F F F
-

+

M F d
d d d
F F
F
(a) (b) (c)
Jika pada benda bekerja beberapa kopel maka resultan momen kopel total
benda tersebut adalah
M = M1 + M2 + M3 + + mn
Contoh
F4
F
1
P
1m 2m 1m
Q
F3
F2
Jawab:
Batang PQ panjangnya 4m. Pada batang tersebut bekerja empat buah gaya
F1 = F3 = 5 N, dan F2 = F4 = 8 N, seperti tampak pada gambar di samping. Tentukan
besar dan arah momen kopel pada batang PQ tersebut.
Gaya F1 dan F3 yang berjarak d = 3m membentuk kopel yang arahnya searah
perputaran jarum jam (+) dan besarnya:
M
1 =
F x d
= 5 x 3 = 15 N m
Gaya F2 dan F4 yang berjarak d = 3 m membentuk kopel yang arahnya
berlawanan arah perputaran jarum jam (-) dan besarnya:
M
2 =
F x d
= 8 x 3 = 24 N m
Resultan momen kopel adalah:
M = M1 + M2
= 15 + ( 24)
= 9 N m
Tanda negatif (-), menunjukkan bahwa momen kopel resultan
arahnya berlawanan dengan arah perputaran jarum jam.
Koordinat Titik Tangkap Gaya Resultan
Jika terdapat beberapa gaya yang bekerja pada bidang XY, maka
setiap gaya tersebut dapat diuraikan atas komponen-komponennya pada
sumbu-X dan sumbu-Y. Misalkan, komponen-komponen gaya pada sumbu-X adalah

F
1x
, F
2x
, F
3x
,,f
nx
, yang jaraknya masing-masing terhadap
sumbu-X adalah
y
1
, y
2
, y
3
,,y
n
.

Sedangkan komponen-
komponen gaya pada sumbu-Y adalah
F
1 y
, F
2y
, F
3y
, ,f
ny
,
yang jaraknya
masing-masing terhadap sumbu-Y adalah x1, x2, x3,,xn . Semua komponen gaya
pada sumbu-X dapat digantikan oleh sebuah gaya resultan F x yang jaraknya
yo dari sumbu-X, demikian juga semua komponen gaya pada sumbu-Y dapat
digantikan oleh sebuah gaya resultan F y yang jaraknya xo dari sumbu-Y.
Koordinat titik tangkap dapat ditentukan dengan persamaan sebagai berikut.

xo = =
yo = =
Jadi koornitat titik tangkap (xo,yo)
Contoh
Y
F2=5N
F3=7N
X
Dari gambar di samping, tentukan besar, arah, dan letak titik tangkap
resultan.
-3 -1 0 2
3

F1=-3N
F
4
=-2N

Jawab
Semua gaya sejajar sumbu-Y, gaya ke atas positif dan ke bawah negatif,
resultan gaya adalah:
Fy = F1 + F2 + F3 + F4
= -3 + 5 + 7 2 = 7 N (arah ke atas)
Letak titik tangkap gaya resultan adalah:
xo =
xo =
xo =
1. Momen Inersia Benda Tegar
Benda tegar adalah benda padat yang tidak berubah bentuk apabila
dikenai gaya luar. Dalam dinamika, bila suatu benda tegar berotasi, maka
semua partikel di dalam benda tegar tersebut memiliki percepatan sudut o
yang sama. Momen gaya atau gaya resultan gerak rotasi t didefinisikan
sebagai berikut.
ApAbilA sebuAh bendA tegAr diputAr terhAdAp suAtu sumbu tetAp, mAkA
resultan gaya putar (torque, baca torsi) luar terhadap sumbu itu sama
dengan hasil kali momen inersia benda itu terhadap sumbu dengan percepatan
sudut.
Dirumuskan sebagai berikut.
=t E Fi Ri Sin ui atau t = ( E mi R
2
i )
.
o
mEi Ri
2
disebut momen inersia atau momen kelembaman benda terhadap sumbu
putar, yaitu penjumlahan hasil kali massa tiap partikel dalam suatu benda
tegar dengan kuadrat jaraknya dari sumbu.
Dirumuskan:
I = E mi . Ri
2

Definisi lain dari momen inersia adalah perbandingan gaya resultan
(momen) terhadap percepatan sudut.
Dirumuskan:
I =
maka t = I . o
t = I
Karena t = EF . R dan t = I . o
maka E F . R = I . o
Percepatan tangensial adalah juga percepatan linier a, yaitu
percepatan singgung tepi roda.
a = o . R
o =
persamaan menjadi :
E F . R = I .
Momen inersia harus dinyatakan sebagai hasil kali satuan massa dan kuadrat
satuan jarak. Untuk menghitungnya harus diperhatikan bentuk geometri dari
benda tegar homogen.

Vous aimerez peut-être aussi