Vous êtes sur la page 1sur 3

Umur 18-24 Bulan 1. Menekankan pentignya persahabatan teman sebaya dalam bermain. 2.

Menggali kebutuhan untuk menyiapkan kehadiran saudara kandung/ adiknya dan menekankan pentingnya persiapan anak terhadap kehadiran bayi baru. 3. Menekankan kebutuhan akan pengawasan terhadap gigi dan tipe kebersihan dirumah, serta kebiasaan makan yang merupakan faktor penyebab gigi berlubang dan menyarankan pentingnya penambahan fluoride untuk memperkuat pertumbuhan tulang 4. Mendiskusikan metode disiplin yang ada dan keaktifannya, serta menggali perasaan orang tua mengenai negativistic anaknya dengan menekankan bahwa negativistik adalah aspek penting dari perkembangan self assertion (penonjolan/ tuntutan diri) dan independensi, dan bukan merupakan tanda kemanjaan. 5. Mendiskusikan tanda-tanda kesiapan untuk toilet training dan menekankan pentingnya menunggu kesiapan fisik dan psikologi anak. 6. Mendiskusikan perkembangan rasa takut, seperti yang timbul ketika ada kegelapan atau suara keras, dan kebiasaan seperti membawa selimut atau menghisap jari. Menekankan bahwa hal ini normal dan merupakan perilaku yang bersifat sementara. 7. Menyiapkan orang tua akan adanya tanda-tanda regresi ketika anakmengalami stres. 8. Mengkaji kemampuan anak untuk berpisah sesaat dengan mudah dari orangtuanya dibawah asuhan keluarga. 9. Memberikan kesempatan kepada orang tua untuk mengekspresikan perasaan lelah, frustasi, dan jengkel dalam merawat anak usia balita. 10. Menunjukkan harapan akan adanya perubahan pada anak di tahun mendatang, seperti lingkup perhatian anak yang semakin luasdan berkurangnya negativistic, serta adanya perhatian untuk menyenangkan orang lain. Umur 24-36 Bulan 1. Mendiskusikan pentingnya kebutuhan anak untuk meniru dan dilibatkan dalam kegiatan. 2. Mendiskusikan kegiatan yang dilakukan dalam toilet training, terutama dengan harapanharapan dan sikap yang realistis dalam menghadapi keadaan-keadaan, seperti mengompol atau buang air besar di celana. 3. Menekankan keunikan dari proses berpikir balita, terutama melalui bahasa yangia gunakan, pemahaman terhadap waktu dan ketidakmampuannya untuk melihat kejadian dari perspektif yang lain. 4. Menekankan disiplin dengan tetap terstruktur secara benar dan nyata, ajukan alasan yang rasional, serta hindari kebingungan dan salah pengertian. 5. Mendiskusikan adanya taman kanak-kanak atau pusat penitipan anak pada siang hari (play group). Petunjuk Bimbingan pada Masa Prasekolah Akhir (3-5 Tahun)

Pada masa ini, petunjuk bimbingan tetap diperlukan walaupun kesulitannya jauh lebih sedikit dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Sebelumnya, pencegahan kecelakaan dipusatkan pada pengamatan lingkunga terdekat, dan kurang menekannkan pda alasan-alasannya. Sekarang, proteksi pagar dan penutup stop kontak disertai dengan penjelasan secara verbal dengan alsan yang tepat dan dapat dimengerti. Masuk sekolah adalah bentuk perpisahan dari rumah baik bagi orang tua maupun anak. Oleh karena itu, orang tua memerlukan bantuan dalam melakukan penyesuain terhadap perubahan ini, terutama bagi ibu yang tinggal di rumah/tidak bekerja. Ketika, anak mulai masuk taman kanak-kanak, maka ibu mulai membutuhkan kegiatan-kegiatan di luar keluarga, seperti keterlibatannya dalam masyarakat atau mengembangkan karier. Bimbingan terhadap orang tua pada masa ini dapat dilakukan pada anak umur 3,4,5 tahun. Umur 3 Tahun 1. Menyiapkan orang tua untuk meningkatkan minat anak terhadap hubungan yang luas. 2. Menganjurkan orang tua untuk mendaftarkan anak ke taman kanak-kanak. 3. Menekankan pentingnya batas-batas/ cara-cara/ peraturan-peraturan. 4. Menyiapkan orang tua untuk mengantisipasi tingkah laku yang berlebihan sehingga dapat menurunkan tension/ketegangan. 5. Menganjurkan orang tua untuk menawarkan kepada anaknya alternatif-alternatif pilihan ketika anak dalam keadaan bimbang. 6. Memberikan gambaran mengenai perubahan pada usia 3,5 tahun ketika anak berkurang koordinasi motorik dan emosionalnya, merasa tidak aman, serta menunjukkan emosi dan perkembangan tingkah lakuyang ekstrim, seperti gagap. 7. Menyiapkan orang tua untuk mengekspetasi tuntutan-tuntutan akan perhatian ekstra dari anak, yang merupakan refleksi dari emosi tidak aman dan ketakutan akan kehilangan cinta. 8. Mengingatkan kepada orang tua bahwa keseimbangan pada usia 3 tahun akan berubah ke tingkah laku agresif diluar batas pada usia 4 tahun. 9. Mengantisipasi selera makan yang menjadi tetap dengan pemilihan makanan yang lebih luas. Umur 4 Tahun 1. Menyiapkan orang tua terhadap perilaku anak yang agresif, termasuk aktivitas motorik dan bahasa yang mengejutkan. 2. Menyiapkan orang tua untuk menghadapi perlawanan anak terhadap kekusaan orang tua. 3. Kaji perasaan orang tua sehubungan dengan tingkah laku anak. 4. Menganjurkan beberapa macam istirahat dari pengasuh utama, seperti menempatkan anak pad ataman kanak-kanak selama setengah hari. 5. Menyiapkan orang tua untuk menghadapi meningkatnya rasa ingin tahu seksual pada anak. 6. Menekankan pentingnya batas-batas yang realistis dari tingkah laku. 7. Mendiskusikan disiplin.

8. Menyiapkan orang tua untuk meningkatkan imajinasi di usia 4 tahun, dimana anak mengikuti kata hatinya dalam ketinggian bicaranya ( bedakan dengan kebohongan ) dan kemahiran anak dalam permainan yang menbutuhkan imajinasi. 9. Menyarankan pelajaran berenang. 10. Menjelaskan perasaan-perasaan Oedipus dan reaksi-reaksinya. Anak laki-laki biasanya lebih dekat dengan ibunya dan anak perempuan dengan ayahnya. Oleh karena itu, anak perlu dibiasakan tidur terpisah dengan orang tuanya. 11. Menyiapkan orang tua untuk mengantisipasi mimpi buruk anak dan menganjurkan mereka agar tidak lupa untuk membangunkan anak dari mimpi yang menakutkan. Umur 5 Tahun 1. Memberikan pengertian bahwa usia 5 tahun merupakan periode yang relative lebih tenang dibandingkan dengan masa sebelumnya. 2. Menyiapkan dan membantu anak-anak untuk memasuki lingkungan sekolah. 3. Meningkatkan imunisasi yang lengkap sebelum masuk sekolah. Daftar Pustaka 1. Donna L. Wong, 1993. Essentials of Peiatric Nursing, edisi ke-4. Philadelphia: Mosby. Pp. 1993, hal. 308, 364. 2. Marks, G.M ( 1998). Broadribbs Introductory Pediatric Nursing, edisi ke-5. Philadelphia: JB. Lippincott. 3. Soekanto Soeryono, 1989, Anak dan Pola Perilakunya, Jakarta: Gunung Mulia.

Vous aimerez peut-être aussi