Vous êtes sur la page 1sur 6

Reaksi Mannich Asimetrik Menggunakan L-Prolin Sebagai Organokatalis

Penulis : Muhammad Fauzan NIM: 10510019; Kelas: I (Ganjil); Kelompok: B

Laboratorium Kimia Organik Program Studi Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam ITB

Abstrak

Pada percobaan direaksikan sikloheksanon, formaldehid, anilin, dan DMF dengan l-prolin sebagai organokatalis. Pencampuran senyawa senyawa tersebut di atas kemudian direfluks selama dua jam, lalu ditambahkan buffer fosfat seteah dingin, didistilasi, dan diuapkan sehingga diperoleh produk senyawa turunan amina yang kiral. Kata kunci : reaksi mannich, l-prolin

Abstact

In the experiment reacted cyclohexanone, formaldehyde, aniline, and DMF with l-proline as organokatalis. Mixing the compound -compound of the above then refluxed for two hours, then added tophosphate buffer established after the cold, distilled, and evaporatedto obtain product derived compounds are chiral amine .Keywords: Mannich reaction, L-prolin.

1. PENDAHULUAN
Reaksi Mannich adalah reaksi kondensasi senyawa organik antara formaldehid atau aldehid sederhana lainnya dengan ammonia, amina primer ataupun amina sekunder, dan suatu senyawa karbonil yang memiliki paling sedikit satu atom Hidrogen yang bersifat asam ( H- ). Adanya H- terhadap gugus

karbonil memungkinkan terbentuknya suatu gugus metilen yang teresonansi (ion enolat) yang bertindak sebagai nukleofil. Produk akhirnya adalah senyawa -amino-karbonil. Reaksi antara aldimina (suatu imina) dan karbonil -metilena juga dianggap sebagai reaksi Mannich karena imina ini merupakan bentuk antara amina dan aldehid. Reaksi ini dinamakan berdasarkan seorang kimiawan bernama Carl Mannich.

Reaksi Mannich asimetrik yaitu reaksi Mannich yang secara stereoselektif akan menghasilkan

produk senyawa turunan amina yang kiral. Reaksi Mannich pertama yang dilakukan adalah dengan menggunakan katalis L-prolin pada tahun 2000 oleh Cordova dan rekan. L-prolin bertindak sebagai

organokatalis pada reaksi ini, yaitu suatu senyawa organik yang mengandung logam dalam jumlah sedikit dapat mempercepat laju reaksi kimia.

2. METODE PERCOBAAN

Adapun cara kerja yang telah dilakukan pada percobaan adalah sebagai berikut: Ke dalam labu bundar 50 mL dimasukkan 10 mL sikloheksanon, 4 tetes formaldehid, 10 tetes anilin, 40 mg L-prolin, dan 12 mL DMF. Dimasukkan batang pengaduk magnet ke dalam labu tersebut kemudian campuran larutan direfluks pada penangas air selama dua jam dengan suhu 75-77 oC. Setelah selesai, labu bundar didinginkan hingga

suhu kamar, kemudian ditambahkan 0,3 mL larutan buffer fosfat pH 7,2 ke dalam campuran reaksi dalam labu. Kemudian campuran tersebut didistilasi hingga tersisa 1-2 mL campuran dalam labu. Campuran ini kemudian diuapkan pada cawan uap. Kemudian diukur spektrum IR, UV-Vis dari produk yang dihasilkan dari penguapan tersebut.

3. HASIL DAN PEMBAHASAN


3. 4. 1. Spektrum IR produk yang dihasilkan 5. 6. Sampel C Benzaldehid Formaldehid Aseton

endapan Kuning tua, tidak ada endapan Orange coklat dan tidak ada endapan Kuning, tidak ada endapan Kuning tua, tidak ada endapan

Aldehid dapat dioksidasi oleh asam kromat sedangkan keton tidak. Reaksinya :

+ 2H2Cr2O4+ 3H2SO4 Cr2(SO4)3 + 5H2O

Hasil dari reaksi ini berupa asam karboksilat dan larutan Cr2(SO4)3 yang berwarna hijau. Aldehid juga dapat teroksidasi oleh reagen tollens. Pereaksi Tollens mengandung ion diamminperak(I), 2. Hasil pengukuran dengan UV-Vis Pengukuran maksimal No Perubahan 1. 225 Ada endapan cermin perak 2. 227 Warna hijau perak 3. 229 Warna hitam 4. 230 Sedikit perak, hitam 5. 240 Warna hijau perak 6. 250 Warna hitam Uji iodoform No Senyawa 1. Sampel A 2. 3. 4. 5. 6. Sampel B Sampel C Benzaldehid Formaldehid Aseton [Ag(NH3)2]+. Ion ini dibuat dari larutan perak(I) nitrat. Caranya dengan memasukkan setetes larutan natrium

hidroksida ke dalam larutan perak(I) nitrat yang menghasilkan sebuah endapan perak(I) oksida, dan selanjutnya tambahkan larutan amonia encer

secukupnya untuk melarutkan ulang endapan tersebut.

3.

Perubahan 2 fasa, warna kuning Ada endapan kuning Ada endapan kuning 2fasa kuning dan keruh Bening, 1 fasa Ada endapan kuning

Untuk melakukan uji dengan pereaksi Tollens, beberapa tetes aldehid atau keton dimasukkan ke dalam pereaksi Tollens yang baru dibuat, dan dipanaskan secara perlahan dalam sebuah penangas air panas selama beberapa menit.

keton

Tidak ada perubahan pada larutan yang tidak berwarna.

4.

Uji 2,4 dinitrofenilhidrazin No Senyawa Perubahan 1. Sampel A Orange coklat dan tidak ada endapan 2. Sampel B Kuning, tidak ada

Larutan tidak berwarna menghasilkan sebuah endapan perak berwarna abu-abu, aldehid atau sebuah cermin perak pada tabung uji. Aldehid mereduksi ion diamminperak(I) menjadi logam perak. Karena larutan bersifat basa, maka

aldehid dengan sendirinya dioksidasi menjadi sebuah garam dari asam karboksilat yang sesuai.

Pada fenilhidrazin, salah satu atom hidrogen dalam hidrazin digantikan oleh sebuah gugus fenil, C6H5. Ini didasarkan pada sebuah cincin benzen.

Uji dengan iodin hanya bertujuan untuk menguji adanya aldehid dan keton pada senyawa. Larutan iodin dimasukkan ke dalam sedikit aldehid atau keton, diikuti dengan larutan natrium hidroksida secukupnya untuk menghilangkan warna iodin. Jika tidak ada yang terjadi pada suhu biasa, mungkin diperlukan untuk memanaskan campuran dengan sangat perlahan. Hasil positif ditunjukkan oleh adanya endapan kuning pucat-pasi dari triiodometana (yang dulunya disebut iodoform) CHI3. Selain dapat dikenali dari warnanya, triiodometana juga dapat dikenali dari aromanya yang mirip aroma "obat". Senyawa ini digunakan sebagai sebuah antiseptik pada berbagai plaster tempel, misalnya untuk luka-luka kecil. Sementara itu, uji dengan 2,4- dinitrofenilhidrazin hanya bertujuan untuk uji adanya gugus karbonil. 2,4-dinitrofenilhidrazin sering disingkat menjadi 2,4-DNP atau 2,4-DNPH. dalam Larutan 2,4Melangsugkan reaksi Rincian reaksi antara aldehid atau keton dengan 2,4-dinitrofenilhidrazin sedikit bervariasi Pada 2,4-dinitrofenilhidrazin, ada dua gugus nitro, NO2, yang terikat pada gugus fenil di posisi karbon 2 dan 4. Sudut yang padanya terikat nitrogen dianggap sebagai atom karbon nomor 1, dan perhitungan dilakukan searah arah jarum jam.

tergantung pada sifat-sifat aldehid atau keton yang terlibat, dan pelarut yang didalamnya dilarutkan 2,4-dinitrofenilhidrazin. Pada prosedur berikut, anggap kita menggunakan 2,4-dinitrofenilhidrazin dalam bentuk pereaksi Brady (sebuah larutan 2,4dinitrofenilhidrazin dalam metanol dan asam sulfat): Masukkan beberapa tetes aldehid atau keton, atau bisa juga larutan aldehid atau keton dalam metanol, ke dalam pereaksi Brady. Terbentuknya endapan

dinitrofenilhidrazin

sebuah

campuran

metanol dan asam sulfat dikenal sebagai pereaksi Brady. Walaupun strukturnya namanya terlihat kedengaran agak rumit, dan

kuning atau oranye terang mengindikasikan adanya ikatan rangkap C=O dalam sebuah aldehid atau keton. Reaksi uji ini adalah yang paling sederhana untuk sebuah aldehid atau keton. Sifat kimiawi reaksi Reaksi keseluruhan dituliskan dengan persamaan berikut:

kompleks,

namun

sebenarnya sangat mudah untuk dibuat. Pertama-tama gambarkan rumus molekul dari hidrazin, yaitu sebagai berikut:

Reaksi ini dikenal sebagai reaksi kondensasi. Reaksi kondensasi merupakan reaksi dimana dua molekul bergabung bersama disertai dengan

hilangnya sebuah molekul kecil dalam proses tersebut. Dalam hal ini, molekul kecil tersebut adalah air. Dari segi mekanisme, reaksi ini adalah reaksi adisieliminasi nukleofilik. 2,4-dinitrofenilhidrazin

pertama-pertama memasuki ikatan rangkap C=O (tahap R dan R bisa berupa kombinasi dari gugus -gugus hidrogen atau hidrokarbon (seperti gugus alkil). Jika sekurang-kurangnya satu dari kedua gugus tersebut adalah hidrogen, maka senyawa asalnya adalah aldehid. Jika kedua gugus tersebut adalah gugus hidrokarbon, maka senyawa asalnya adalah keton. Perhatikan secara seksama mekanisme yang terjadi. Berdasarkan hasil pengamatan, terdapat kesamaan antara sampel A, B, C, benzaldehid, formaldehid, dan aseton. Dari kesamaan tersebut, dapat adisi) menghasilkan sebuah senyawa

intermediet yang selanjutnya kehilangan sebuah molekul air (tahap eliminasi).

4. KESIMPULAN

disimpulkan bahwa sampel A adalah benzaldehid, sampel B adalah formaldehid, dan sampel C adalah Aseton.

UCAPAN TERIMAKASIH
Jika kedua molekul pereaksi digambarkan berderet, maka struktur produk reaksi dapat ditentukan dengan mudah. Produk reaksi dikenal sebagai "2,4Penulis mengucapkan terima kasih kepada Allah SWT. atas kemudahan yang telah diberikan kepada penulis hingga bisa menyelesaikan percobaan ini. Selanjutnya kepada asisten praktikum dan temanteman sekelompok penulis karena telah membantu penulis dalam berdiskusi untuk menarik dinitrofenilhidrazon". Perlu diperhatikan bahwa yang berubah hanya akhiran saja, dari akhiran "-in" menjadi "-on". Ini kemungkinan membingungkan. Produk dari reaksi dengan etanal disebut sebagai etanal 2,4-dinitrofenilhidrazon; produk dari reaksi dengan propanon disebut propanon 2,4Williamson (1999),Macroscale and Microscale Organic Experiments,3rd ed, Boston. 314-320. Clark Jim, Chem-is-try Publishing,

kesimpulan dan melakukan pembahasan.

DAFTAR PUSTAKA

dinitrofenilhidrazon dan seterusnya. Ini tidak terlalu sulit.

http://www.chem-is-

try.org/materi_kimia/sifat_senyawa_organik/aldehi d_dan_keton/reaksi_triiodometana_iodoform_deng an_aldehid_dan_keton/, 2007. Clark Jim, Chem-is-try Publishing,

http://www.chem-istry.org/materi_kimia/sifat_senyawa_organik/aldehi d_dan_keton/reaksi_adisi_eliminasi_aldehid_dan_k eton/,2007. Clark Jim, Chem-is-try Publishing,

http://www.chem-istry.org/materi_kimia/sifat_senyawa_organik/aldehi d_dan_keton/oksidasi_aldehid_dan_keton/, 2007.

Vous aimerez peut-être aussi