Vous êtes sur la page 1sur 20

LAPORAN KASUS

ILMU KESEHATAN ANAK

Disusun Oleh: Stephanie Hellen Hartoyo NIM. 072011101067

Dosen Pembimbing: dr. H. Ahmad Nuri, Sp. A dr. Gebyar Tri Baskoro, Sp. A dr. Ramzy Syamlan, Sp. A

Disusun Untuk Melaksanakan Tugas Kepaniteraan Klinik Madya SMF Ilmu Kesehatan Anak Di RSD Dr.Soebandi Jember

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS JEMBER 2011

STATUS PASIEN
I. IDENTITAS PASIEN : An.M R : 7 bulan : Laki-laki : Sabrang RT 2/8 Ambulu : Jawa : 11 Agustus 2011 : 34.74.01 : 12 Agustus 2011 Nama ayah Umur Pendidikan Pekerjaan Agama Suku Nama ibu Umur Pendidikan Pekerjaan Agama Suku : Tn. I : 40 tahun : SD : Petani : Islam : Jawa : Ny. E : 37 tahun : SD : Petani : Islam : Jawa

Nama Umur Jenis kelamin Alamat Suku Masuk RS No.RM Tgl. diperiksa

II. ANAMNESIS Heteroanamnesis dilakukan kepada Ibu dan ayah pasien pada tanggal 12 Agustus 2011 di Ruang Kanak-Kanak RSD dr.Soebandi.

A. Riwayat Pribadi 1. Keluhan Utama: sesak napas 2. Riwayat Penyakit Sekarang 7 hari sebelum masuk rumah sakit (SMRS) : Pasien mengeluh batuk grok-grok, pilek, dan demam. Keluhan batuk grok-grok, pilek dan demam terjadi secara mendadak pada malam hari. Pasien mengeluh batuk selama 1 hari dan tidak berlangsung terusmenerus. Keluhan batuk ini semakin parah pada malam hari. Batuk pada pasien ini berdahak tetapi dahak pasien tidak bisa keluar.

Diajukan pada Laporan Kasus Ilmu Kesehatan Anak

Pasien tidak ada kontak dengan keluarga yang menderita penyakit batuk yang lama. Pasien juga mengeluh pilek dan dari hidungnya keluar cairan yang berwarna jernih serta encer. Menurut ibu pasien, demam pada pasien ini tidak tinggi. Pasien tidak mengigil dan tidak berkeringat dingin. Pasien tidak mengeluh adanya benjolan di daerah rahang, leher, dan ketiak. Pasien tidak mengalami kejang, mual, maupun muntah. Pasien tidak sakit perut, tidak mengalami penurunan berat badan, pasien tidak terlihat pucat. Pasien juga tidak berdebar-debar dan tidak sesak saat tidur. BAB pasien 2 x sehari pagi dan sore dengan konsistensi padat lunak dan berwarna kuning kecoklatan. BAK pasien juga normal berwarna kuning jernih. Oleh ibu pasien, pasien diberi minum obat inzana sebanyak satu kali dengan 1/3 bagian obat ditumbuk halus. Keluhan batuk dan pilek pasien sedikit berkurang dan pasien tidak lagi demam.

2 hari SMRS : Pasien mengeluh sesak napas. Sesak napas ini muncul secara mendadak sewaktu pasien sedang menetek pukul 09.00. Sesak napas ini membuat daerah mulut pasien berwarna kebiruan. Sesak napas ini baru terjadi sekarang dan tidak sering kambuh. Napas pasien tidak berbunyi tetapi hanya timbul seperti suara mendengkur karena dahak pada batuknya tidak bisa keluar. Pasien juga mengeluh pilek dan hidung pasien tersumbat. Pasien tidak mengeluh demam, mual, muntah, berdebar-debar maupun kejang. BAK pasien juga normal berwarna kuning jernih. BAB pasien 2 x sehari pagi dan sore dengan konsistensi padat lunak dan berwarna kuning kecoklatan. Karena keadaan pasien tidak membaik dan pasien semakin gelisah rewel maka pasien dibawa ke bidan untuk diperiksa. Oleh bidan diberi obat sirup amoxil dan tablet 3 warna (biru, hijau, kuning diminum 3x sehari).

Diajukan pada Laporan Kasus Ilmu Kesehatan Anak

1 hari SMRS : pasien mengeluh sesak napas sedikit berkurang. Menurut ibu pasien, pasien semakin rewel dan nafsu makan menurun. Pasien seringkali tidak mau makan. Pasien juga gelisah dan sulit untuk tidur. Pasien juga mengeluh batuk dan pileknya menetap. Pasien tidak mengeluh demam, mual, muntah, berdebardebar maupun kejang. BAK pasien juga normal berwarna kuning jernih. BAB pasien 2 x sehari pagi dan sore dengan konsistensi padat lunak dan berwarna kuning kecoklatan.

SMRS : pasien tiba-tiba mengeluh sesak napas. Sesak napas pasien semakin parah dan menyebabkan bibir pasien berwarna kebiruan. Sebelum sesak napas, pasien batuk-batuk. Pasien mengeluh pilek dan sering meler keluar cairan berwarna putih jernih agak encer. Menurut ibu pasien, pasien semakin rewel dan gelisah sehingga ayah pasien langsung membawa pasien ke PKM Ambulu. Napas pasien juga semakin cepat. Di PKM Ambulu, pasien diberi oksigen dan akan diinfus. Tetapi karena pasien terlalu gemuk dan susah menemukan pembuluh darah akhirnya pasien dirujuk ke RSD dr.Soebandi. Pasien tidak mengeluh demam, mual, muntah, berdebar-debar maupun kejang. BAK pasien juga normal berwarna kuning jernih. BAB pasien baru 1 x sehari pada pagi hari dengan konsistensi padat lunak dan berwarna kuning kecoklatan.

Di RSD dr. Soebandi Pasien datang dengan keluhan sesak napas, batuk grok-grok, dan pilek. Pasien tiba-tiba mengeluh sesak napas jam 08.00. Sesak napas pasien semakin parah dan menyebabkan bibir pasien berwarna kebiruan. Sebelum sesak napas, pasien batuk-batuk. Menurut ibu pasien, pasien semakin rewel dan gelisah. Pasien juga masih pilek dan sering meler keluar cairan berwarna putih jernih agak encer. Pasien memiliki riwayat demam tetapi tidak menggigil

Diajukan pada Laporan Kasus Ilmu Kesehatan Anak

dan berkeringat dingin. Pasien tidak mengeluh mual, muntah, berdebar-debar maupun kejang. BAK pasien juga normal berwarna kuning jernih. BAB pasien baru 1 x sehari pada pagi hari dengan konsistensi padat lunak dan berwarna kuning kecoklatan.

Pada saat dilakukan pemeriksaan (12 Agustus 2011): Pasien telah dirawat 1 hari di RKK, pasien masih mengeluhkan sesak napas, batuk grok-grok, dan pilek. Menurut ibu pasien, pasien masih rewel dan gelisah. Pasien juga masih pilek dan sering meler keluar cairan berwarna putih jernih agak encer. Pasien tidak mengeluh demam, mual, muntah, berdebar-debar maupun kejang. BAK pasien juga normal berwarna kuning jernih. BAB pasien 3 x sehari dengan konsistensi cair, ada ampas, tidak ada lendir dan darah, serta berwarna kuning kecoklatan.

2.

Riwayat Penyakit Dahulu Riwayat kejang : disangkal

Riwayat sesak napas sebelumnya : disangkal Riwayat batuk lama Riwayat alergi Riwayat penyakit jantung Riwayat ISPA : disangkal : disangkal : disangkal : pasien pernah mengalami batuk pilek selama 2 hari pada waktu umur pasien 3 bulan tetapi pasien tidak mengalami sesak napas. Kesan : ada riwayat penyakit ISPA yang mendukung terjadinya penyakit saat ini.

3. Riwayat Penyakit Keluarga Kejang Batuk lama : disangkal : disangkal

Diajukan pada Laporan Kasus Ilmu Kesehatan Anak

Asma Batuk pilek TB paru

: disangkal : kakak pasien yang kedua : disangkal

Kesan : terdapat resiko penyakit yang ditularkan.

4. Silsilah/Ikhtisar Keturunan 65 59 60 56

43

40

35

41

37

39

34

30

Perempuan Laki-laki Pasien 8 5 7 bulan

5. Riwayat pribadi Riwayat kehamilan Pasien merupakan anak ketiga dari ibu yang berusia 37 tahun dan tidak ada riwayat keguguran sebelumnya. Ibu tidak pernah memeriksakan kehamilannya ke bidan, dokter ataupun dokter spesialis. Selama kehamilan ibu tidak pernah mengalami tekanan darah tinggi, serta tidak mengalami pembengkakan di kaki. Selama kehamilan ibu tidak mengalami hal-hal sebagai berikut : demam, muntah berlebih, perdarahan melalui jalan lahir, batuk, kejang dan sakit kuning. Ibu tidak pernah minum obat selama hamil. Ibu tidak pernah mendapat imunisasi TT. Ibu tidak pernah mengkonsumsi jamu. Ibu tidak merokok dan

Diajukan pada Laporan Kasus Ilmu Kesehatan Anak

tidak minum minuman yang mengandung alkohol. Ibu lupa berapa penambahan berat badan selama hamil.

Riwayat persalinan Pasien lahir dari ibu G3P3A0, dilahirkan spontan dibantu oleh bidan di Puskesmas, pada usia kehamilan 9 bulan, lahir langsung menangis, ketuban berwarna jernih, kepala lahir duluan, ibu lupa berapa berat badan dan panjang badan bayi.

Riwayat Pasca Lahir Tali pusat dirawat oleh bidan, ASI ibu lancar, bayi tidak kuning, tidak terjadi perdarahan pasca kelahiran, ibu tidak pernah membawa pasien ke posyandu.

Kesan : kehamilan tidak baik, persalinan normal, dan pasca kelahiran tidak baik

6. Riwayat pemberian makan 0 4 bln 4 bln 7 bln : : ASI saja ASI, bubur halus 1 kali sehari,

dihabiskan, dan kadang-kadang bubur susu . Kesan : Kualitas dan kuantitas makanan kurang baik

7. Riwayat pertumbuhan dan perkembangan a. Riwayat pertumbuhan Anak tidak pernah ditimbang di posyandu sehingga ibu tidak pernah tahu perubahan berat badan setiap bulannya. Kesan : Riwayat pertumbuhan tidak dapat dievaluasi.

b. Riwayat perkembangan Motorik Kasar Mengangkat kepala : 3 bulan

Diajukan pada Laporan Kasus Ilmu Kesehatan Anak

Tengkurap Merangkak dan duduk Jalan Melompat

: 5 bulan :::-

Motorik Halus - Tertawa - Memegang benda - Menggambar - Mulai makan sendiri - Bermain dengan anak lain : 3 bulan : 3 bulan :::-

Bicara - Bicara tidak jelas (mengoceh) - Menirukan kata-kata - Mulai panggil ibu - Mulai bercerita - Menyebut nama lengkap anak : 3 bulan ::::-

Sosial dan kemandirian - Melambaikan tangan - Bermain dengan anak seusianya - Berpakaian sendiri - Berani BAK/BAB ::::-

Kesan : riwayat perkembangan psikomotor sesuai dengan anak seusianya.

8. Riwayat Imunisasi BCG Polio : satu kali pada umur 2 bulan : tiga kali pada umur 2 bulan, 4 bulan, dan 6 bulan

Diajukan pada Laporan Kasus Ilmu Kesehatan Anak

Hepatitis B DPT Campak

: satu kali pada saat lahir : tiga kali pada umur 2 bulan, 4 bulan, dan 6 bulan : belum diimunisasi

Anak belum mendapat imunisasi lain yang dianjurkan Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI).

Kesan : riwayat imunisasi kurang baik karena kurang lengkap sesuai PPI.

9. Riwayat pengobatan Pasien mendapat pengobatan yaitu : a. Pasien mendapat obat inzana dari ibunya. b. Pasien mendapat obat syrup amoxil dari bidan. c. Pasien mendapat tablet 3 warna (biru, hijau, kuning diminum 3x sehari).

10. Sosial Ekonomi dan Lingkungan Sosio Ekonomi Ayah dan ibu pasien bekerja sebagai petani tembakau. Penghasilan perbulan lebih kurang Rp. 750.000,00 untuk menghidupi 5 orang. Lingkungan Pasien tinggal bersama orang tua dan 2 kakak, ukuran rumah 20m2x 5m2x 4m2, terdiri dari 2 kamar tidur dengan ukuran 2m2x2m2. Memiliki 3 buah jendela, dinding pemanen dari tembok, lantai semen, atap genteng, ventilasi dan pencahayaan baik. Adik pasien sering tidur dengan kakak pasien. Sumber air minum dari sumur umum tetapi dimasak terlebih dahulu sebelum dibuat minum. Kamar mandi / WC di rumah. Dirumah menggunakan bahan bakar kompor yaitu LPG. Ayah pasien merokok. Rumah tidak berdekatan dengan

Diajukan pada Laporan Kasus Ilmu Kesehatan Anak

lapangan maupun pabrik (cerobong asap). Keluarga tidak memiliki hewan peliharaan. Keluarga tidak menggunakan karpet di rumah. Bantal dan kasur sering dijemur. Di rumah jarang ada kecoa karena sering dibersihkan. Kesan : sosial ekonomi dan lingkungan kurang baik

11. Anamnesis Sistem Sistem serebrospinal : tidak demam, tidak kejang, tidak pusing, tidak nyeri kepala, tidak ada penurunan kesadaran. Sistem kardiovaskular Sistem pernapasan : tidak berdebar-debar : sesak napas (+), batuk grok-grok, pilek, ada pernafasan cuping hidung, dan ada retraksi dinding dada. Sistem gastrointestinal : tidak mual, tidak muntah, BAB cair (+) 3 kali sehari tidak ada lendir dan darah , nafsu makan menurun. Sistem urogenital Sistem integumentum : BAK lancar dan tidak nyeri, tidak ada darah dan lendir : turgor kulit normal, tidak ada bengkak, tidak kuning dan tidak bintik-bintik merah Sistem muskuloskeletal : tidak odema, tidak atrofi, tidak ada deformitas

Kesan : Pada anamnesis sistem ditemukan sesak napas, batuk, pilek, ada pernafasan cuping hidung, dan ada retraksi dinding dada, penurunan nafsu makan, BAB cair 3 kali sehari.

III. PEMERIKSAAN FISIK


Diajukan pada Laporan Kasus Ilmu Kesehatan Anak 10

(Dilakukan pada tanggal 12 Agustus 2011 perawatan hari ke-2) A. Pemeriksaan Umum 1. Keadaan Umum : lemah 2. Kesadaran : compos mentis

3. Status gizi berdasarkan WHO NHCS yaitu indeks berat badan menurut umur, anak usia 7 bulan adalah : BB sekarang BB Ideal Status gizi : 8 kg : (n / 2 + 4) = 7,5 kg : BBS/BBI = 106 % (baik)

Simpulan : Status gizi secara antropometrik baik 4. Vital Sign : Frekuensi Jantung Frekuensi Paru Suhu Axilla CRT : 126 x/menit : 58 x/menit : 36,8 oC : 2 detik : Tidak ada anemis, tidak ada ikterik, tidak ada sianosis, tidak ada dispneu. 6. Dada 7. Perut : Simetris, retraksi (+). Ketinggalan gerak (-) Jantung : S1S2 tunggal, murmur (-) Paru : Vesikuler +/+, Rhonki -/+, Wheezing -/: Cembung, bising usus (+) meningkat , timpani, dan tidak ada nyeri tekan. 8. Kulit : Turgor kulit normal, tidak ada nodul, ptekie (-), hematom (-), purpura (-). 9. Kelenjar limfe : Tidak ada pembesaran kelenjar getah bening 10. Otot 11. Tulang 12. Sendi : Tidak terdapat tanda peradangan dan nyeri tekan. : Tidak ada deformitas, tidak terdapat tanda radang. : Tidak ada deformitas dan tidak terdapat tandatanda peradangan.

5. Kepala/leher

B. Pemeriksaan Khusus
Diajukan pada Laporan Kasus Ilmu Kesehatan Anak 11

1. Kepala - Bentuk - Ukuran - Rambut Mata : normocephal (bulat dan simetris) : normocephal (normal) : rambut hitam, tipis, dan tidak mudah dicabut. : konjungtiva tidak anemis, bercak bitot (-), sklera tidak ikterus, tidak ada oedema palpebra, mata tidak cowong, sekresi air mata baik, perdarahan subkkonjungtiva tidak ada, refleks cahaya +/+ normal, pupil isokor ukuran 3/3 mm. - Hidung : ada sekret berwarna putih jernih agak encer, mukosa hiperemis, ada pernapasan cuping hidung. - Telinga - Mulut : tidak ada sekret, tidak bau, tidak perdarahan, : tidak sianosis, mukosa basah dan tidak pucat dan tidak hiperemis. Kesimpulan: ada discharge yang keluar dari hidung pasien yang bewarna putih jernih agak encer, mukosa hidung hiperemis, dan ada pernapasan cuping hidung.

2. Leher - Kelenjar Getah Bening - Tiroid - Deviasi trakea - Kaku kuduk : tidak ada pembesaran : tidak membesar : tidak ada : tidak ada

Kesimpulan : leher dalam batas normal.

3. Dada : Bentuk dalam batas normal, simetris, tidak ada ketinggalan gerak, dan ada retraksi subkostal. a. Jantung : Inspeksi Palpasi : ictus cordis tidak tampak : ictus cordis tidak teraba

Diajukan pada Laporan Kasus Ilmu Kesehatan Anak

12

Perkusi

: : sela iga II garis parasternal kanan : sela iga IV garis parasternal kanan : sela iga II garis parasternal kiri : sela iga IV garis midklavikula kiri

batas kanan atas batas kanan bawah batas kiri atas batas kiri bawah Auskultasi

: S1S2 tunggal, reguler, tidak terdengar suara tambahan (-)

Kesimpulan : konfigurasi dan suara jantung normal.

Diajukan pada Laporan Kasus Ilmu Kesehatan Anak

13

b. Paru-Paru: Kanan Depan Kiri

Inspeksi = simetris, retraksi Inspeksi = simetris, retraksi intercostal (-), subcostal (-). intercostal (-), subcostal (+).

Palpasi = tidak ada nyeri tekan, Palpasi = tidak ada nyeri tekan, taktil fremitus normal, taktil fremitus normal,

ketinggalan gerak tidak ada. Perkusi = sonor

ketinggalan gerak tidak ada. Perkusi = sedikit redup

Auskultasi = Vesikuler (+), Auskultasi = Vesikuler (+), Rhonki (-), Wheezing (-) Rhonki (+), Wheezing (-)

Belakang Inspeksi = simetris, retraksi Inspeksi = simetris, retraksi intercostal (-), subcostal (-) intercostal (-), subcostal (+)

Palpasi = tidak ada nyeri tekan, Palpasi = tidak ada nyeri tekan, taktil fremitus normal, taktil fremitus normal,

ketinggalan gerak tidak ada. Perkusi = sonor.

ketinggalan gerak tidak ada. Perkusi = sonor.

Auskultasi = Vesikuler (+), Auskultasi = Vesikuler (+), Rhonki (-), Wheezing (-). Rhonki (+), Wheezing (-).

Kesimpulan : terdapat retraksi intercostal dan suara tambahan rhonki pada lapang paru kiri.

c. Perut - Inspeksi : cembung

- Auskultasi : bising usus meningkat - Perkusi - Palpasi : timpani : soepel, turgor dan elastisitas kulit normal, hati dan

limpa tidak teraba membesar, tidak ada nyeri tekan di semua kuadran. Kesimpulan : bising usus meningkat.

Diajukan pada Laporan Kasus Ilmu Kesehatan Anak

14

d. Anogenital Anus Genital : dalam batas normal : jenis kelamin laki-laki, testis normal

Kesimpulan : tidak ada kelainan.

e. Ekstremitas - Superior - Inferior : akral hangat +/+, odema -/: akral hangat +/+, odema -/-

Kesimpulan : keempat anggota gerak tidak odema dan akralnya hangat.

Diajukan pada Laporan Kasus Ilmu Kesehatan Anak

15

C. Pemeriksaan Penunjang 1. Pemeriksaan Laboratorium: JENIS PERIKSA


HEMATOLOGI

NILAI
10,2 Sampel tidak cukup untuk diperiksa 17,0 2/-/-/69/26/3 31,7 662 O Positif 4,5

NORMAL
13,4-17,7 gr/dL

Hemoglobin LED Lekosit Hitung Jenis Hematokrit Trombosit Golongan Darah Rhesus FAAL HATI Albumin

4,3-11,3x109/L 0-4/0-1/3-5/54/62/25-33/3-5 Eos/Bas/Stab/Seg/Limf/Mono 38-42 % 150-450 x109/L O/A/B/AB Negatif/ Positif 3,4-4,8 gr/dL

Kesan : Hb rendah, hematokrit menurun, leukositosis, neutrofil segmen meningkat.

2. Foto Thorax AP ( 11 Agustus 2011) Kesan : Jantung dalam batas normal. Paru-paru infiltrat ringan (fibroinfiltrat) pada paru-paru kiri.

Diajukan pada Laporan Kasus Ilmu Kesehatan Anak

16

IV. RESUME a. Anamnesis Pasien laki-laki usia 7 bulan Pasien mengeluhkan sesak napas, batuk grok-grok, dan pilek. Pasien rewel dan gelisah serta nafsu makan menurun. Pasien tidak mengeluh demam, mual, muntah, berdebar-debar maupun kejang. BAK pasien normal BAB pasien 3 x sehari dengan konsistensi cair, ada ampas, tidak ada lendir dan darah, serta berwarna kuning kecoklatan.

Diajukan pada Laporan Kasus Ilmu Kesehatan Anak

17

Ada riwayat penyakit ISPA yang mendukung terjadinya penyakit saat ini. Terdapat riwayat penyakit keluarga yaitu batuk-pilek pada kakak pasien yang kedua. Riwayat kehamilan tidak baik, persalinan normal, dan pasca kelahiran tidak baik. Riwayat pemberian makanan kurang baik. Riwayat pertumbuhan tidak dapat dievaluasi Riwayat perkembangan psikomotor sesuai dengan anak seusianya. Riwayat imunisasi kurang baik karena kurang lengkap sesuai PPI. Riwayat sosial ekonomi dan lingkungan tidak baik.

b. Pemeriksaan Fisik Keadaan umum : lemah, kompos mentis Status gizi baik Tanda vital : frekuensi paru meningkat Pada pemeriksaan ditemukan pernapasan cuping hidung. Pada pemeriksaan dada ditemukan retraksi subcostal, suara tambahan paru seperti rhonki pada lapang paru kiri. Pada pemeriksaan perut ditemukan bising usus (+) meningkat.

c. Pemeriksaan Penunjang HEMATOLOGI: Peningkatan leukosit. Peningkatan hitung jenis pada neutrofil segmen. Penurunan hemoglobin dan hematokrit.

FOTO THORAX AP Infiltrat ringan (fibroinfiltrat) pada paru-paru kiri.

V. DIAGNOSA BANDING Asma serangan akut


Diajukan pada Laporan Kasus Ilmu Kesehatan Anak 18

Bronkiolitis

VI. DIAGNOSIS Bronkopneumonia

VII. PENATALAKSANAAN a. Terapi suportif Cairan : o Kebutuhan cairan harian : BB < 10 kg 100-110 cc/kgBB/hari 100-110 cc/kgBB/hari x 8 kg = 800-880 cc/hari o Jenis cairan : PD4 (Glukosa 5% + NaCl 0,225) Jumlah tetes per menit = 12 tpm (makro) Nutrisi : o Kebutuhan kalori : 8 kg (100 kkal/kgBB/hari) 800 kkal/hari o Kebutuhan Protein : 8 kg (2,5 gram/KgBB/hari) 20 gram/ hari Diet pasien : sesuai usia pasien (7 bulan) 1. pasien tetap diberi minum ASI sesuai keinginan anak. 2. Pasien diberi makanan pendamping ASI (MP-ASI) seperti bubur susu, pisang atau pepaya yang dilumat halus. 3. Secara bertahap sesuai pertambahan umur diberikan bubur tim lumat ditambah kuning telur/ ayam/ ikan/ tempe/ tahu/ daging sapi/ wortel/ bayam/ kacang hijau/ santan/ minyak 2-3 kali 7 sdm. Pemberian O2 2-4 L/menit melalui nasal prong sampai saturasi oksigen > 90 %. Pasien harus diobservasi setiap 4 jam sekali untuk pemeriksaan saturasi oksigen.

Diajukan pada Laporan Kasus Ilmu Kesehatan Anak

19

4. Terapi medikamentosa Antibiotik Terapi empiris Ampisilin IV (100mg/Kg/hari tiap 6 jam) dan kloramfenikol IV (100 mg/Kg/hari setiap 6 jam). Terapi alternatif seftriakson IV (50mg/kgBB 1 kali per hari dosis tunggal maksimal 2 gram) atau cefuroxime IV (50 mg/kgBB/hari setiap 8 jam dengan dosis tunggal maksimal 2 gram) Terapi inhalasi dengan nebulizer untuk mucocilliary clearance yaitu bronkodilator salbutamol 2,5 mg/ kali nebulisasi. 5. Edukasi Menjelaskan tentang penyakit yang diderita anak : penyebab, perjalanan penyakit, perawatan, prognosis, komplikasi serta usaha pencegahan komplikasi

VII. Prognosis Ad vitam Ad Functionam : Dubia et bonam : Dubia et bonam

Diajukan pada Laporan Kasus Ilmu Kesehatan Anak

20

Vous aimerez peut-être aussi