Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
www.nawasis.com
www.nawasis.com
www.nawasis.com
www.nawasis.com
www.nawasis.com
www.nawasis.com
www.nawasis.com
www.nawasis.com
www.nawasis.com
1. Penimbulan
Sumber-sumber sampah (1/5)
Sampah yang akan dikelola dibedakan atas 1. Sampah rumah tangga
Sampah yang berasal dari kegiatan sehari-hari dalam rumah tangga, tidak termasuk tinja dan sampah spesifik.
www.nawasis.com
1. Penimbulan
Sumber-sumber sampah (2/5)
3. Sampah spesifik sebagaimana dimaksud meliputi:
sampah yang mengandung bahan berbahaya dan beracun; sampah yang mengandung limbah bahan berbahaya dan beracun; sampah yang timbul akibat bencana; sampah bongkaran bangunan; sampah yang secara teknologi belum dapat diolah; dan/atau sampah yang timbul secara tidak periodik
www.nawasis.com
1. Penimbulan
Sumber-sumber sampah (3/5)
Sampah rumah tangga
bersumber dari aktifitas rumah/dapur serta aktifitas rumah tangga lainnya. Jenis atau tipe sampah yang dihasilkan terutama berupa
sampah basah dan sampah kering dan debu.
www.nawasis.com
1. Penimbulan
Sumber-sumber sampah (4/5)
Sampah sejenis sampah rumah tangga
bersumber dari pasar, pertokoan, restoran, perusahaan dan sebagainya. sebagian besar kategori sampah ini berasal dari pasar dan kebanyakan berupa sampah organik.
www.nawasis.com
1. Penimbulan
Sumber-sumber sampah (5/5)
Sampah spesifik
sampah ini dikelola secara terpisah dengan jenis sampah yang lain karena mempunyai sifat spesifik yang harus ditangani secara khusus.
Sampah lain-lain:
sampah pertanian, kandang hewan/pemotongan hewan, sampah dari instalasi pengolahan air bersih, instalasi pengolahan air limbah, dan lain-lain.
www.nawasis.com
1. Penimbulan
Klasifikasi sumber-sumber sampah (1/6)
Sampah yang berasal dari: daerah perumahan daerah komersial fasilitas umum fasilitas sosial lain-lain
www.nawasis.com
1. Penimbulan
Sumber-sumber sampah, di daerah perumahan (1/4)
Sumber sampah di daerah perumahan: Perumahan masyarakat berpenghasilan tinggi (High income) Perumahan masyarakat berpenghasilan menengah (Middle income) Perumahan masyarakat berpenghasilan rendah/daerah kumuh (Low income/slum area)
www.nawasis.com
1. Penimbulan
Sumber-sumber sampah, di daerah komersial (2/4)
Sumber sampah di daerah komersial: Daerah komersial umumnya didominasi oleh kawasan perniagaan, hiburan dan lain-lain. Yang termasuk kategori komersial adalah
Pasar, pertokoan Hotel, restauran, bioskop, Salon kecantikan, Industri dan lain-lain.
www.nawasis.com
1. Penimbulan
Sumber-sumber sampah, fasum & fasos (3/4)
Fasilitas Umum Fasilitas umum merupakan sarana/prasarana perkotaan yang dipergunakan untuk kepentingan umum. Yang termasuk dalam kategori fasilitas umum ini adalah
perkantoran, sekolah, rumah sakit, apotik, gedung olah raga, museum, taman, jalan, saluran/sungai dan lain-lain.
Fasilitas Sosial Fasilitas sosial merupakan sarana prasarana perkotaan yang digunakan untuk kepentingan sosial atau bersifat sosial. Fasilitas sosial ini meliputi
panti-panti sosial (rumah jompo, panti asuhan) dan tempat-tempat ibadah (mesjid, gereja pura, dan lain-lain).
www.nawasis.com
1. Penimbulan
Sumber-sumber sampah, lainnya (4/4)
Sumber sampah lainnya: Sumber-sumber sampah ini disesuaikan dengan kondisi kota atau peruntukan tata guna lahannya. Contoh sampah yang berasal dari
sampah dari tempat pemotongan hewan, limbah dari pertanian, atau buangan dari instalasi pengolahan air limbah (sludge),
www.nawasis.com
Timbulan Sampah
Ukuran yang digunakan
Berdasarkan volume
satuan volume : liter, m3
Komersil
l/capita/day; kg/orang/hari
Industri :
l waste/product/day
Jalan
l/panjang jalan
www.nawasis.com
Timbulan Sampah
Metode Pengukuran
1. Load-Count Analysis
Didasarkan atas jumlah kendaraan pengangkutan yang masuk dilokasi Transfer Station atau Recycling Center atau TPA, Berdasarkan jumlah, volume dan berat.
2. WeightVolume Analysis,
Pengukuran langsung pada kendaraan pengangkut, Berdasarkan berat, atau volume.
www.nawasis.com
www.nawasis.com
Timbulan Sampah
Cara Pengukuran
1. Perkembangan jumlah penduduk 2. Survei pengambilan contoh sampah di sumber sampah 3. Penentuan desitas sampah
www.nawasis.com
2. Metoda Geometric
Rumus matematis : Pn = Po ( 1+ r )dn
Pn = Jumlah penduduk pada akhir tahun periode Po = Jumlah penduduk pada awal proyeksi r = Rata-rata pertambahan penduduk tiap tahun dn = Kurun waktu proyeksi
www.nawasis.com
Penentukan metoda yang dipakai untuk proyeksi penduduk, terlebih dahulu kita mencari nilai korelasi (r) untuk tiap-tiap metoda. Pada metoda yang mempunyai nilai korelasi paling mendekati nilai 1, itulah yang akan dipakai. Rumus nilai korelasi (r) adalah sebagai berikut :
www.nawasis.com
www.nawasis.com
www.nawasis.com
www.nawasis.com
Klasifikasi pemukiman ini sangat erat kaitannya dengan pengelolaan sampah, karena menyangkut aspek :
Teknis(jumlah timbulan sampah, sistem pewadahan, pengumpulan dan pengangkutan sampah) Pembiayaan/retribusi.
www.nawasis.com
www.nawasis.com
Densitas Sampah
Apa dan bagaimana? (1/2)
Densitas sampah adalah berat sampah yang diukur dalam satuan kilogram dibandingkan dengan volume sampah yang diukur tersebut (kg/m3). Densitas sampah sangat penting dalam menentukan jumlah timbulan sampah. Di samping itu juga penting untuk menentukan luas lahan TPA yang diperlukan.
www.nawasis.com
Densitas Sampah
Apa dan bagaimana? (2/2)
Penentuan densitas sampah ini berdasarkan SNI M-361991-03 dilakukan dengan cara :
menimbang sampah yang di-sampling dalam 1/5 - 1 m3 volume sampah. Sebuah kotak disiapkan dengan ukuran 20 x 20 cm dan kedalaman 100 cm. Sampah dimasukkan dalam wadah dan dilakukan penimbangan berat serta dilakukan pengetrokkan sebanyak 3 kali kemudian dihitung volume sampah. Berdasarkan hasil ini diketahui berapa besar densitas sampah kg/m3.
www.nawasis.com
Timbulan Sampah
Manfaat menentukan jumlah timbulan sampah
Jumlah timbulan sampah perlu diketahui, agar pengelolaan persampahan dapat dilaksanakan dengan efektif dan efisien. Jumlah timbulan sampah ini akan berhubungan dengan elemen-elemen pengelolaan sampah antara lain:
pemilihan peralatan, misalnya wadah, alat pengumpulan dan pengangkutan perencanaan rute pengangkutan fasilitas untuk daur ulang luas dan jenis TPA
www.nawasis.com
Timbulan Sampah
Faktor penting yang menentukan jumlah timbulan (1/3)
1. Reduksi di sumber sampah:
Adanya peningkatan reduksi timbulan sampah pada sumber sampah akan menurunkan laju timbulan sampah. Aktivitas yang termasuk dalam reduksi antara lain:
mengurangi bungkus/packaging produk lebih tahan lama (dpt digunakan lagi) mengganti bahan sekali pakai (popok, tempat makanan, piring dll) sesedikit mungkin menggunakan bahan-bahan/sumber daya alam tingkatkan bahan yang dapat direcycle atau reused
www.nawasis.com
Timbulan Sampah
Faktor penting yang menentukan jumlah timbulan (2/3)
2. Recycling, bagian dari upaya mereduksi jumlah sampah. Merupakan metoda yang dapat merubah sampah mempunyai nilai ekonomis. 3. Kebiasaan masyarakat mempengaruhi penanganan sampah mulai dari sumber sampah. Jika masyarakat mempunyai kebiasaan mengelola sampah dengan baik maka laju timbulan sampah di suatu kota dapat ditekan atau diturunkan.
www.nawasis.com
Timbulan Sampah
Faktor penting yang menentukan jumlah timbulan (3/3)
3. Peraturan, terkait dengan kebijakan pemerintah misalkan peraturan untuk mengurangi penggunaan kemasan yang tidak ramah lingkungan. 4. Kondisi
fisik dan geografi musim, iklim, dataran tinggi
www.nawasis.com
Timbulan Sampah
Metoda pengukuran jumlah timbulan
1. Load-count analysis/Analisis penghitungan beban
Jumlah masing-masing volume sampah yang masuk ke TPA dihitung dengan mencatat : volume, berat, jenis angkutan dan sumber sampah, kemudian dihitung jumlah timbulan sampah kota selama perioda tertentu.
Timbulan Sampah
Aliran kesetimbangan bahan
www.nawasis.com
Timbulan Sampah
Cara Analisis
1. Tentukan batas system (system boundary) 2. Identifikasi seluruh kegiatan di dalam system yang akan menghasilkan sampah 3. Identifikasi jumlah timbulan sampah dari masing-masing aktifitas tersebut 4. Dengan hubungan matematik, tentukan timbulan sampah, pengumpulan dan tersimpan.
www.nawasis.com
Timbulan Sampah
Aliran keseimbangan bahan
www.nawasis.com
Timbulan Sampah
Besaran Timbulan sampah berdasarkan sumber sampah
www.nawasis.com
Timbulan Sampah
Besaran Timbulan sampah berdasarkan klasifikasi kota
www.nawasis.com
Timbulan Sampah
Contoh perhitungan timbulan sampah (1/3)
Tentukan Berat sampah yang dihasilkan per minggu dari 1200 rumah. Dengan sistem pengumpulan:
Truk compactor ada 9 buah. Volume truk compactor : 20 m3 Jumlah dump truk adalah : 7 buah. Volume truk : 8 m3 Jumlah pick-up adalah : 10 Ukuran pick-up : 2 m3
Volume sampah yang dihasilkan setiap rumah : 256 m3/1200 rumah = 0,2133 m3/rumah/minggu
www.nawasis.com
Timbulan Sampah
Contoh perhitungan timbulan sampah (2/3)
Tentukan Berat sampah yang dibuang ke TPA dan berat sampah yang dapat dimanfaatkan dari sampah kota dengan berat 1000 ton/hari, dengan karakteristik
60% sampah organik, 10% sampah kertas, 10% plastik, 5% kaleng, 5% tekstil, logam 5% dan lain-lain 5%. Pemanfaatan sampah organik hanya 50% sebagai kompos sedangkan sisanya adalah residu yang akan dibuang ke TPA. Kertas dan plastik hanya dapat dimanfaatkan masingmasing 8%, sedangkan kaleng dan logam dapat dimanfaatkan semuanya. Tekstil hanya dapat dimanfaatkan 5%. Selain sampah domestik, ada sampah industri yang juga dibuang ke TPA sebesar 0,8 ton/hari dan 70% dari sampah tersebut dapat dimanfaatkan.
www.nawasis.com
Timbulan Sampah
Contoh perhitungan timbulan sampah (3/3)
Jawab : Berat sampah yang dimanfaatkan adalah 610,56 ton/hari, dan berat sampah yang dibuang ke TPA adalah 390,24 ton/hari.
www.nawasis.com
Timbulan Sampah
Perhitungan Jumlah Timbulan Sampah Per kapita
Pengamatan dilakukan selama seminggu di salah satu lokasi TPS yang diketahui dengan jelas sumber sampah yang membuang sampahnya ke sana. Data yang diperoleh,
jumlah kk yang membuang sampah 1200 rumah. Jumlah jiwa/kk = 5 orang. Jumlah sampah yang masuk ke TPS 35.000 kg.
www.nawasis.com
Komposisi Sampah
Komposisi sampah untuk menentukan :
sistem penanganan yang dapat dilakukan terhadap sampah. jenis dan kapasitas peralatan, sistem, dan program penanganannya.
Komposisi sampah adalah setiap komponen sampah yang membentuk suatu kesatuan, dalam prosentase (%). Komposisi sampah berbeda-beda berdasarkan :
sumber sampah, karakteristik perilaku masyarakat, kondisi ekonomi, proses penanganan sampah di sumber sampah.
www.nawasis.com
Komposisi Sampah
Sumber dan komposisi sampah
www.nawasis.com
Komposisi Sampah
Sumber dan komposisi sampah (negara)
www.nawasis.com
Komposisi Sampah
Sumber dan komposisi sampah (Depok)
www.nawasis.com
Karakteristik Sampah
Karakteristik sampah secara umum dibedakan atas :
Karakteristik fisik Karakteristik kimiawi Karakteristik biologi
Karakteristik sampah sangat menentukan metoda pengolahan yang akan digunakan. Terutama komposisi berdasarkan karakteristik kimiawi sangat menentukan reaksi komponen unsur pembentuk sampah seperti kandungan unsur Carbon (C), Nitrogen (N), Hidrogen (H) dan Oksigen (O).
www.nawasis.com
Karakteristik Sampah
Karakteristik fisik
Kandungan kadar air, penentuan berapa kandungan kadar air dalam sampah dengan menggunakan metoda gravimetri. Persamaan matematik yang digunakan adalah :
M = {(w-d)/w}x100% dimana: w = jumlah berat sampel, kg d = berat sampel setelah dikeringkan 1050 C, kg
Spesific Weight / Berat Jenis (berat/volume; kg/liter, lb/ft3) Ukuran partikel dan distribusi partikel Field Capacity, didefinisikan sebagai jumlah total air yang dapat ditahan oleh sampah secara gravitasi Permeabilitas sampah, sangat penting untuk mengetahui pergerakan cairan dan gas dalam landfill.
www.nawasis.com
Karakteristik Sampah
Karakteristik kimiawi
Proximate Analysis
Analisis terhadap kelembaban sampah, kandungan volatile di dalam sampah, fixed carbon, dan ash di dalam sampah.
Ultimate Analysis
Analisis terhadap unsur-unsur kimia penyusun sampah.
www.nawasis.com
Karakteristik Sampah
Karakteristik biologi
Biodegradability adalah kemampuan sampah untuk diuraikan dengan memanfaatkan aktivitas mikroorganisme. Ditentukan dengan persamaan : BF = 0.83 0.028 LC
dimana : BF = Biodegradable Fraction (fraksi bahan organik yang mudah terurai) LC = Lignin Content (kandungan lignin)
www.nawasis.com
Karakteristik Sampah
Karakteristik biologi (biodegrability)
www.nawasis.com
2. Penanganan:
Pemisahan, Penyimpanan dan Prosesing di Tempat
Wadah sampah individual (disumber) disediakan oleh setiap penghasil sampah sendiri sedangkan wadah komunal dan pejalan kaki disediakan oleh pengelola dan atau swasta. spesifikasi wadah sedemikian rupa sehingga memudahkan operasionalnya, tidak permanen dan higienis. Akan lebih baik apabila ada pemisahan wadah untuk sampah basah dan sampah kering. Pengosongan sampah dari wadah individual dilakukan paling lama 2 hari sekali sedangkan untuk wadah komunal harus dilakukan setiap hari.
www.nawasis.com
3. Pengumpulan Sampah
Langsung dan tidak langsung
Pengumpulan sampah dari sumber dapat dilakukan secara:
langsung dengan alat angkut (untuk sumber sampah besar atau daerah yang memiliki kemiringan lahan cukup tinggi) atau tidak langsung dengan menggunakan gerobak (untuk daerah teratur) dan secara komunal oleh mayarakat sendiri (untuk daerah tidak teratur).
www.nawasis.com
Lokasi pemindahan harus dekat dengan daerah pelayanan atau radius sekitar 500 m. Pemindahan skala kota ke stasiun transfer diperlukan bila jarak ke lokasi TPA lebih besar dari 25 km.
www.nawasis.com
www.nawasis.com
www.nawasis.com
www.nawasis.com
www.nawasis.com
6. Pemrosesan Akhir
TPA (1/5)
Pemilihan lokasi TPA harus mengacu pada SNI 03-32411994 tentang Tata Cara Pemilihan Lokasi TPA. Agar keberadaan TPA tidak mencemari lingkungan, maka jarak TPA
ke badan air penerima > 100m, ke perumahan terdekat > 500 m, ke airport 1500 m (untuk pesawat propeler) dan 3000 m (untuk pesawat jet).
Selain itu muka air tanah harus > 4 m, jenis tanah lempung dengan nilai K < 10-6 cm/det.
www.nawasis.com
6. Pemrosesan Akhir
TPA (2/5)
Metode pembuangan akhir minimal dilakukan dengan
controlled landfill (untuk kota sedang dan kecil) dan sanitary landfill (untuk kota besar dan metropolitan) dengan sistem sel.
www.nawasis.com
6. Pemrosesan Akhir
TPA (3/5)
Fasilitas perlindungan lingkungan:
lapisan dasar kedap air, jaringan pengumpul leachate, pengolahan leachate dan ventilasi gas/ flaring atau landfill gas extraction untuk mngurangi emisi gas.
Fasilitas operasional :
alat berat (buldozer, excavator, l oader dan atau landfill compactor) dan stok tanah penutup.
www.nawasis.com
6. Pemrosesan Akhir
TPA (4/5)
Penutupan tanah harus dilakukan secara harian atau minimal secara berkala dengan ketebalan 20 - 30 cm. Penyemprotan insektisida harus dilakukan apabila penutupan sampah tidak dapat dilakukan secara harian. Penutupan tanah akhir harus dilakukan sesuai dengan peruntukan lahan bekas TPA.
www.nawasis.com
6. Pemrosesan Akhir
TPA (5/5)
Kegiatan pemantauan lingkungan harus tetap dilakukan meskipun TPA telah ditutup terutama untuk gas dan efluen leachate, karena proses dekomposisi sampah menjadi gas dan leachate masih terus terjadi sampai 25 tahun setelah penutupan TPA. Manajemen pengelolaan TPA perlu dikendalikan secara cermat dan membutuhkan tenaga terdidik yang memadai. Lahan bekas TPA direkomendasikan untuk digunakan sebagai lahan untuk berbagai keperluan seperti taman, lapangan olahraga, dan lain-lain.
www.nawasis.com
Referensi
PERSAMPAHAN Materi Diseminasi dan Sosialisasi Keteknikan Bidang Penyehatan Lingkungan Permukiman (PLP), Direktorat Pengembangan PLP, Direktorat Jenderal Cipta Karya, Kementrian Pekerjaan Umum
www.nawasis.com
Penanganan Sampah di Sumber Sampah Pengangkutan Sampah Pengolahan Sampah Penerapan 3R di Permukiman Pemrosesan Akhir Sampah
www.nawasis.com
Websites Pilihan :
Nawasis.Com, Sanitasi.Net, Sanitasi.Org PenataanRuang.Com
Page 71
Contact
Joy Irman
Indonesian Institute for Infrastructure Studies joyirman@nawasis.com
Page 72