Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
ADANG
Catatan : Penyakit Paget dengan adanya tumor dikelompokan sesuai dengan ukuran tumornya.
: : : : : : : :
Tumor dengan ukuran diameter terbesarnya 2 cm atau kurang. Adanya mikroinvasi ukuran 0,1 cm atau kurang. Tumor dengan ukuran lebih dari 0,1 cm sampai 0,5 cm. Tumor dengan ukuran lebih dari 0,5 cm sampai 1 cm. Tumor dengan ukuran lebih dari 1 cm sampai 2 cm. Tumor dengan ukuran diameter terbesarnya lebih dari 2 cm sampai 5 cm. Tumor dengan ukuran diameter terbesar lebih dari 5 cm. Ukuran tumor berapapun dengan ekstensi langsung ke dinding dada atau kulit. : Ekstensi ke dinding dada tidak termasuk otot pektoralis. : Edema ( termasuk peau d'orange ), ulserasi, nodul satelit pada kulit yang terbatas pada 1 payudara. : Mencakup kedua hal diatas. : Mastitis karsinomatosa.
N = Kelenjar getah bening regional. Klinis : Nx N0 N1 N2 N2a N2b N3 : : : : Kgb regional tidak bisa dinilai ( telah diangkat sebelumnya ). Tidak terdapat metastasis kgb. Metastasis ke kgb aksila ipsilateral yang mobil. Metastasis ke kgb aksila ipsilateral terfiksir, berkonglomerasi, atau adanya pembesaran kgb mamaria interna ipsilateral ( klinis* ) tanpa adanya metastasis ke kgb aksila. : Metastasis pada kgb aksila terfiksir atau berkonglomerasi atau melekat ke struktur lain. : Metastasis hanya pada kgb mamaria interna ipsilateral secara klinis * dan tidak terdapat metastasis pada kgb aksila. : Metastasis pada kgb infraklavikular ipsilateral dengan atau tanpa metastasis kgb aksila atau klinis terdapat metastasis pada kgb mamaria interna ipsilateral klinis ) dan metastasis pada kgb aksila ; atau metastasis pada kgb supraklavikula ipsilateral dengan atau tanpa metastasis pada kgb aksila / mamaria interna. : Metastasis ke kgb infraklavikular ipsilateral. : Metastasis ke kgb mamaria interna dan kgb aksila. : Metastasis ke kgb supraklavikula.
Catatan : * Terdeteksi secara klinis : terdeteksi dengan pemeriksaan fisik atau secara imaging ( diluar limfoscintigrafi ). Patologi (pN) a pNX : Kgb regional tidak bisa dinilai (telah diangkat sebelumnya atau tidak diangkat) pN0 : Tidak terdapat metastasis ke kgb secara patologi , tanpa pemeriksaan tambahan untuk " isolated tumor cells " ( ITC ).
Catatan : ITC adalah sel tumor tunggal atau kelompok sel kecil dengan ukuran tidak lebih dari 0,2 mm yang biasanya hanya terdeteksi dengan pewarnaan imunohistokimia (IHC) atay metode molekular lainnya tapi masih dalam pewarnaan H&E. ITC tidak selalu menunjukkan adanya aktifitas keganasan seperti proliferasi atau reaksi stromal. pN0(i-) pN0(i+) pN0(mol-) pN0(mol + ) : Tidak terdapat metastsis kgb secara histologis , IHC negatif. : Tidak terdapat metastasis kgb secara histologis, IHC positif, tidak terdapat kelompok IHC yang lebih dari 0,2 mm. : Tidak terdapat metastasis kgb secara histologis, pemeriksaan molekular negatif ( RT-PCR) b. : Tidak terdapat metastasis kgb secara histologis, pemeriksaan molekular positif (RT-PCR).
Catatan : a: klasifikasi berdasarkan diseksi kgb aksila dengan atau tanpa pemeriksaan sentinel node. Klasifikasi berdasarkan hanya pada diseksi sentinel node tanpa diseksi kgb aksila ditandai dengan (sn) untuk sentinel node, contohnya : pN0(i+) (sn). b: RT-PCR : reverse transcriptase / polumerase chain reaction. pN1 pN1mic pN1a pN1b pN1c : Metastasis pada 1-3 kgb aksila dan atau kgb mamaria interna ( klinis negatif* ) secara mikroskopis yang terdeteksi dengan sentinel node diseksi. : Mikrometastasis ( lebih dari 0,2 mm sampai 2,0 mm ). : Metastasis pada kgb aksila 1 - 3 buah. : Metastasis pada kgb mamaria interna ( klinis negatif* ) secara mikroskopis terdeteksi melalui diseksi sentinel node. : Metastasis pada 1-3 kgb aksila dan kgb mamaria interna secara mikroskopis melalui diseksi sentinel node dan secara klinis negatif ( jika terdapat lebih dari 3 buah kgb aksila yang positif, maka kgb mamaria interna diklasifikasikan sebagai pN3b untuk menunjukkan peningkatan besarnya tumor ). : Metastasis pada 4-9 kgb aksila atau secara klinis terdapat pembesaran kgb mamaria interna tanpa adanya metastasis kgb aksila. : Metastasis pada 4-9 kgb aksila ( paling kurang terdapat 1 deposit tumor lebih dari 2,0 mmm). : Metastasis pada kgb mamaria interna secara klinis tanpa metastasis kgb aksila. : Metastasis pada 10 atau lebih kgb aksila ; atau infraklavikula atau metastasis kgb mamaria interna ( klinis ) pada 1 atau lebih kgb aksila yang positif ; atau pada metastasis kgb aksila yang positif lebih dari 3 dengan metastasis mikroskopis kgb mamaria interna negatif ; atau pada kgb supraklavikula. : Metastasis pada 10 atau lebih kgb aksila ( paling kurang satu deposit tumor lebih dari 2,0 mm ), atau metastasis pada kgb infraklavikula. : Metastasis kgb mamaria interna ipsilateral ( klinis ) dan metastasis pada kgb aksila 1 atau lebih ; atau metastasis pada kgb aksila 3 bh dengan terdapat metastasis mikroskopis pada kgb mamaria interna yang terdeteksi dengan diseksi sentinel node yang secara klinis negatif
pN3a pN3b
pN3c
Catatan : * tidak terdeteksi secara klinis / klinis negatif : adalah tidak terdeteksi dengan pencitraan ( kecuali limfoscintigrafi ) atau dengan pemeriksaan fisik. M : metastasis jauh. Mx M0 M1 : Metastasis jauh belum dapat dinilai. : Tidak terdapat metastasis jauh. : Terdapat metastasis jauh.
Grup stadium : Stadium Stadium Stadium Stadium Stadium 0 1 IIA IIB IIIA : : : : : Tis T1* T0 T1* T2 T2 T3 T0 T1 T2 T3 T3 T4 T4 T4 Any T AnyT N0 N0 N1 N1 N0 N1 N0 N2 N2 N2 N1 N2 N0 N1 N2 N3 Any N M0 M0 M0 M0 M0 M0 M0 M0 M0 M0 M0 M0 M0 M0 M0 M0 M1
IIIB IIIc IV
: : :
Catatan : * T1: termasuk T1 mic Kesimpulan perubahan pada TNM 2002 : 1. Mikrometastasis dibedakan antara " isolated tumor cells" berdasarkan ukuran dan histologi aktifitas keganasan. 2. Memasukkan penilaian sentinel node dan pewarnaan imunohistokimia atau pemeriksaan molekular. 3. Klasifikasi mayor pada status kgb tergantung pada jumlah kgb aksila yang positif dengan pewarnaan H&E atau imunohistokimia. 4. Klasifikasi metastasis pada kgb infraklavikula ditambahkan sebagai N3. 5. Penilaian metastasis pada kgb mamaria interna berdasarkan ada atau tidaknya metastasis pada kgb aksila. Kgb mamaria interna positif secara mikroskopis yang terdeteksi melalui sentinel node dengan menggunakan limfoscintigrafi
tapi pada pemeriksaan pencitraan dan klinis negatif diklasifikasikan sebagai N1. Metastasis secara makroskopis pada kgb mamaria interna yang terdeteksi secara pencitraan ( kecuali limfoskintigrafi ) atau melalui pemeriksaan fisik dikelompokkan sebagai N2 jika tidak terdapat metastasis pada kgb aksila, namun jika terdapat metastasis kgb aksila maka dikelompokkan sebagai N3. 6. Metastasis pada kgb supraklavikula dikelompokkan sebagai N3. Tipe Histopatologi In situ carcinoma NOS ( no otherwise specified ) Intraductal Pagets disease and intraductal Invasive Carcinomas NOS Ductal Inflammatory Medulary , NOS Medullary with lymphoid stroma Mucinous Papillary ( predominantly micropapillary pattern ) Tubular Lobular Pagets disease and infiltrating Undifferentiated Squamous cell Adenoid cystic Secretory Cribriform G : gradasi histologis Seluruh kanker payudara kecuali tipe medulare harus dibuat gradasi histologisnya. Sistim gradasi histologis yang direkomendasikan adalah menurut The Nottingham combined histologic grade ( menurut Elston-Ellis yang merupakan modifikasi dari Bloom-Richardson ). Gradasinya adalah menurut sebagai berikut : GX G1 G2 G3 : : : : Grading tidak dapat dinilai. Low grade. Intermediate grade. High grade.
Stadium klinik (cTNM) harus dicantumkan pada setiap diagnosa KPD atau suspect KPD. pTNM harus dicantumkan pada setiap hasil pemeiksaan KPD yang disertai dengan cTNM III. KLASIFIKASI HISTOLOGIK WHO/JAPANESE BREAST CANCER SOCIETY : Untuk kanker payudara dipakai klasifikasi histologik berdasarkan :
WHO Histological classification of breast tumors Japanese Breast Cancer Society (1984) Histological classification of breast tumos
Malignant ( Carcinoma ) 1. Non invasive carcinoma a) Non invasive ductal carcinoma b) Lobular carcinoma in situ 2. Invasive carcinoma a) Invasive ductal carcinoma a1. Papillobular carcinoma a2. Solid-tubular carcinoma a3. Scirrhous carcinoma b) Special types b1. Mucinous carcinoma b2. Medullary carcinoma b3. Invasive lobular carcinoma b4. Adenoid cystic carcinoma b5. Squamous ceel carcinoma b6. Spindel cell carcinoma b7. Apocrine carcinoma b8. Carcinoma with cartilaginous and or osseous metaplasia b9. Tubular carcinoma b10. Secretory carcinoma b11. Others c). Pagets dsease. IV. SCREENING Metoda : * SADARI * Pemeriksaan Fisik * Mamografi * SADARI : dilaksanakan pada wanita mulai usia subur, setiap 1 minggu setelah hari pertama menstruasi terakhir * Pemeriksaan Fisik : Oleh dokter secara lige artis. * Mamografi : - Pada wanita diatas 35 tahun 50 tahun : setiap 2 tahun - Pada wanita diatas 50 tahun : setiap 1 tahun. Note : Pada daerah yang tidak ada mamografi USG, untuk deteksi dini dilakukan dengan SADARI dan pemeriksaan fisik saja. V. PROSEDUR DIAGNOSTIK 1. Pemeriksaan Klinis 1.1. Anamnesis : 1.1.1. Keluhan dipayudara atau ketiak dan riwayat penyakitnya. Benjolan Kecepatan tumbuh Rasa sakit
Nipple discharge Nipple retraksi dan sejak kapan Krusta pada areola Kelainan kulit: dimpling, peau dorange, ulserasi, venectasi Perubahan warna kulit Benjolan ketiak Edema lengan 1.1.2. Keluhan ditempat lain berhubungan dengan metastase, al : Nyeri tulang (vertebra, femur) Rasa penuh di ulu hati Batuk Sesak Sakit kepala hebat, dll 1.1.3 Faktor-faktor resiko Usia penderita Usia melahirkan anak pertama Punya anak atau tidak Riwayat menyusukan Riwayat menstruasi menstruasi pertama pada usia berapa keteraturan siklus menstruasi menopause pada usia berapa Riwayat pemakaian obat hormonal Riwayat keluarga sehubungan dengan kanker payudara atau kanker lain. Riwayat pernah operasi tumor payudara atau tumor ginekologik Riwayat radiasi dinding dada 1.2. Pemeriksaan fisik 1.2.1 Status generalis, cantumkan performance status 1.2.2. Status lokalis : - Payudara kanan dan kiri harus diperiksa - Masa tumor : lokasi ukuran konsistensi permukaan bentuk dan batas tumor jumlah tumor terfixasi atau tidak ke jaringan mama sekitar, kulit, m.pectoralis dan dinding dada - perubahan kulit : kemerahan, dimpling, edema, nodul satelit peau dorange, ulserasi - nipple : tertarik
erosi krusta discharge - status kelenjar getah bening KGB axila : Jumlah, ukuran, konsistensi, terfixir satu sama lain atau jaringan sekitar KGB infra clavicula : idem KGB supra clavicula : idem - pemeriksaan pada daerah yang dicurigai metastasis : Lokasi organ (paru, tulang, hepar, otak) 2. Pemeriksaan Radiodiagnostik/Imaging : 2.1 Diharuskan (recommended) USG payudara dan Mamografi untuk tumor 3 cm Foto Thorax USG Abdomen 2.2 Optional (atas indikasi) Bone scanning atau dan bone survey (bilamana sitologi + atau klinis sangat mencurigai pada lesi > 5 cm) CT scan 3. Pemeriksaan Fine Needle Aspiration Biopsy - sitologi dilakukan pada lesi yang secara klinis dan radiologik curiga Ganas Note : belum merupakan Gold Standard. Bila mampu, dianjurkan untuk diperiksa TRIPLE DIAGNOSTIC 4. Pemeriksaan Histopatologik (Gold Standard Diagnostic). Pemeriksaan histopatologi dilakukan dengan potong beku dan/atau paraffin Bahan pemeriksaan Histopatologi diambil melalui : 4.1 Core Biopsy 4.2 Biopsi Eksisional untuk tumor ukuran <3 cm 4.3 Biopsi Insisional untuk tumor 4.3.1 operable ukuran >3 cm sebelum operasi definitif 4.3.2 inoperable 4.4 Spesimen mastektomi disertai dengan pemeriksaan KGB Pemeriksaan imunohistokimia : ER, PR, c-erb B-2 (HER-2 neu), cathepsin-D, p53. (situasional) 5. Laboratorium : rutin dan pemeriksaan kimia darah sesuai dengan perkiraan metastasis
- Kemoterapi - Hormonal terapi - Molecular targeting therapy (biology therapy) Operasi : Jenis operasi untuk terapi - BCS (Breast Conserving Surgery) - Simpel mastektomi - Modified radikal mastektomi - Radikal mastektomi Radiasi : - primer - adjuvan - paliatif Kemoterapi : o Harus kombinasi o Kombinasi yang dipakai - CMF - CAF,CEF - Taxane + Doxorubicin - Capecetabin Hormonal : - Ablative : bilateral Ovorektomi - Additive : Tamoxifen - Optional : - Aromatase inhibitor - GnRH (Gonadotropin Releasing Hormone) ,dsb B.Terapi Ad. 1 Kanker payudara stadium 0 Dilakukan : - BCS - Mastektomi simple Terapi definitif pada T0 tergantung pada pemeriksaan blok parafin, lokasi didasarkan pada hasil pemeriksaan imejing. Indikasi BCS T 3 cm OS menginginkan mempertahankan payudaranya Syarat BCS Keinginan penderita setelah dilakukan inform consent Penderitadapat melakukan kontrol rutin setelah pengobatan Tumor tidak terletak sentral Perbandingan ukuran tumor dan volume payudara cukup baik untuk kosmetik pasca BCS Mamografi tidak memperlihatkan mikrokalsifikasi/tanda keganasan lain yang difus (luas) Tumor tidak multipel Belum pernah terapi radiasi didada Tidak menderita penyakit LE atau penyakit kolagen
10
Ad. 2 Kanker payudara stadium dini / operabel : Dilakukan : - BCS - mastektomi radikal - Modified mastektomi radikal - BCS (harus mempunyai syarat2 tertentu seperti diatas)
Terapi adjuvant :
Dibedakan pada keadaan : Node (-) atau Node (+) Pemberiannya tergantung dari : - Node (+)/(-) - ER/PR - Usia pre menopause atau post menopause Dapat berupa : - radiasi - kemoterapi - hormonal terapi
Adjuvant therapi pada NODE NEGATIVE (KGB histopatologi negative) Menopausal Status Premenopause Post menopause Old Age Hormonal Receptor ER (+) / PR (+) ER (-) / PR (-) ER (+) / PR (+) ER (-) / PR (-) ER (+) / PR (+) ER (-) / PR (-) High Risk Kh + Tam / Ov Kh Tam + Khemo Kh Tam + Khemo Kh
Adjuvant therapi pada NODE POSITIVE (KGB histopatologi positive) Menopausal Status Premenopausal Post menopausal Old Age Hormonal Receptor ER (+) / PR (+) ER (-) and PR (-) ER (+) / PR (+) ER (-) and/ PR (-) ER (+) / PR (+) ER (-) and PR (-) High Risk Kh + Tam / Ov Kh KH + Tam Kh Tam + Khemo Kh
11
Terapi adjuvant : o Radiasi Diberikan apabila ditemukan keadaan sbb : Setelah tindakan operasi terbatas (BCS) Tepi sayatan dekat ( T > = 2) / tidak bebas tumor Tumor sentral/medial KGB (+) dengan ekstensi ekstra kapsuler Acuan pemberian radiasi sbb : Pada dasarnya diberikan radiasi lokoregional (payudara dan aksila beserta supraklavikula,kecuali : - Pada keadaan T < = T2 bila cN = 0 dan pN ,maka tidak dilakukan radiasi pada KGB aksila supraklavikula. - Pada keadaan tumor dimedia/sentral diberikan tambahan radiasi pada mamaria interna. Dosis lokoregional profilaksis adalah 50Gy,booster dilakukan sbb : - Pada potensial terjadi residif ditambahkan 10Gy (misalnya tepi sayatan dekat tumor atau post BCS) - Pada terdapat masa tumor atau residu post op (mikroskopik atau makroskopik) maka diberikan boster dengan dosis 20Gy kecuali pada aksila 15 Gy o Kemoterapi Kemoterapi kemoterapi adjuvant Kemoterapi palliatif Kemoterapi Neoadjuvant : : : : Kombinasi CAF (CEF) , CMF, AC 6 siklus 12 siklus - 3 siklus pra terapi primer ditambah - 3 siklus pasca terapi primer 500 mg/m2 hari 1 50 mg/m2 hari 1 500 mg/m2 hari 1 500 mg/ m2 hari 1 50 mg/m2 hari 1 500 mg/ m2 hari 1 100 mg/m2 hari 1 s/d 14 40 mg/ m2 IV hari 1 & 8 500 mg/m2 IV hari 1 & 8
Kombinasi CAF Dosis C : Cyclophosfamide A : Adriamycin = Doxorubin F : 5 Fluoro Uracil Interval : 3 minggu Kombinasi CEF Dosis C : Cyclophospamide E : Epirubicin F : 5 Fluoro Uracil Interval : 3 minggu Kombinasi CMF Dosis C : Cyclophospamide M : Metotrexate F : 5 Fluoro Uracil Interval : 4 minggu
12
Kombinasi AC Dosis A : Adriamicin C : Cyclophospamide Optional : Kombinasi Taxan + Doxorubicin - Capecitabine - Gemcitabine
o Hormonal terapi : Macam terapi hormonal 1. Additive : pemberian tamoxipen 2. Ablative : bilateral Oophorectomi 3. Dasar pemberian : 1.Pemeriksaan Reseptor ER + PR + ER + PR ER - PR + 2. Status hormonal Additive : Apabila ER - PR + ER + PR - (menopause tanpa pemeriksaan ER & PR) ER - PR + Ablasi : Apabila - tanpa pemeriksaan reseptor - premenopause - menopause 1-5 tahun dengan effek estrogen (+) - perjalanan penyakit slow growing & intermediated growing Ad.3 Kanker payudara locally advanced (lokal lanjut) Ad.3.1 Operable Locally advanced Simple mastektomi/mrm + radiasi kuratif + kemoterapi adjuvant + hormonal terapi Ad.3.2 Inoperable Locally advanced Radiasi kuratif + kemoterapi + hormonal terapi Radiasi + operasi + kemoterapi + hormonal terapi Kemoterapi neo adj + operasi + kemoterapi + radiasi + hormonal terapi. Ad.4 Kanker payudara lanjut metastase jauh Prinsip : Sifat terapi palliatif Terapi systemik merupakan terapi primer (Kemoterapi dan hormonal terapi) Terapi lokoregional (radiasi & bedah) apabila diperlukan VII. REHABILITASI DAN FOLLOW UP : Rehabilitasi : Pro operatif - latihan pernafasan
13
- latihan batuk efektif Pasca operatif : hari 1-2 - latihan lingkup gerak sendi untuk siku pergelangan tangan dan jari lengan daerah yang dioperasi - untuk sisi sehat latihan lingkup gerak sendi lengan secara penuh - untuk lengan atas bagian operasi latihan esometrik - latihan relaksasi otot leher dan toraks - aktif mobilisasi hari 3-5 - latihan lingkup gerak sendi untuk bahu sisi operasi (bertahap) - latihan relaksasi - aktif dalam sehari-hari dimana sisi operasi tidak dibebani hari 6 dan seterusnya - bebas gerakan - edukasi untuk mempertahankan lingkup gerak sendi dan usaha untuk mencegah/menghilangkan timbulnya lymphedema
Follow up
: tahun 1 dan 2 kontrol tiap 2 bulan tahun 3 s/d 5 kontrol tiap 3 bulan setelah tahun 5 kontrol tiap 6 bulan Pemeriksaan fisik Thorax foto Lab, marker Mamografi kontra lateral USG Abdomen/lever Bone scaning : : : : : : tiap kali kontrol tiap 6 bulan tiap 2-3 bulan tiap tahun atau ada indikasi tiap 6 bulan atau ada indikasi tiap 2 tahun atau ada indikasi
14