Vous êtes sur la page 1sur 3

NAMA : POMPINA MANULLANG NPM : 1015011068 RLL II

Arus jenuh Arus jenuh adalah kapasitas mulut persimpangan dalam satuan SMP/jam hijau. Masingmasing persimpangan mempunyai nilai arus jenuh yang berbeda sangat terpengaruh dengan situasi dan kondisi setempat. Pada gambar berikut ditunjukkan pendekatan yang digunakan dalam menghitung arus jenuh, dimana waktu dibagi dalam 4 detik dan selanjutnya disurvei per 4 detik berapa kendaraan yang melalui mulut persimpangan yang hasilnya kemudian dirata-ratakan untuk mendapatkan grafiknya.

Arus dasar jenuh untuk pelepasan tanpa halangan dihitung dengan rumus:

Sedangkan kalau ada gangguan maka rumus dirubah dengan menggunakan suatu faktor pengali sebagai berikut:

dimana : We adalah lebar mulut pelepas simpang.

y adalah faktor penyesuaian persimpangan Arus dasar jenuh untuk pelepasan dengan halangan, halangan yang dimaksud bahwa ada konflik antara kendaraan yang berjalan lurus dengan kendaraan belok kanan yang datang dari arah yang berlawanan maka dihitung dengan rumus:

Sedangkan kalau ada gangguan maka rumus dirubah dengan menggunakan suatu faktor pengali sebagai berikut:

besarnya faktor penyesuaian adalah sebagai berikut: Kegiatan samping rendah y = 1 Kegiatan samping sedang y = 0,9 kegiatan samping tinggi y = 0,8

Secara ideal pengukuran arus jenuh lebih baik dilakukan di lapangan, akan tetapi pengukuran arus jenuh dengan estimasi diperlukan ketika akan dilakukan pemasangan lampu lalu lintas pada persimpangan maupun untuk memodifikasi keadaan sinyal lampu lalu lintas (signal setting) yang telah ada berkenaan dengan perubahan geometri persimpangan, alokasi lajur dan susunan fase.

Arus jenuh yang diamati per selang waktu enam detik

Sebagai contoh, pada penelitian simpang Jalan Pandanaran Jalan Kyai Saleh Semarang. Yang dimaksud arus jenuh pada simpang ini adalah besarnya arus lalu lintas maksimum yang mampu dilewatkan pada saat lampu hijau. Arus bebas Merupakan kecepatan rata-rata kendaraan yang melintas di jalan ketika kerapatan (k) rendah. Dalam keadaan ini, pengemudi tidak khawatir dengan kendaraan lain. Mereka mengemudi pada kecepatan yang tergantung pada kinerja kendaraannya, keadaan jalan, dan marka pembatas kecepatan. Sebagai contoh arus bebas pada jalan tol Surabaya-Gempol.

Vous aimerez peut-être aussi