Vous êtes sur la page 1sur 9

Sistem Penyediaan Air Panas

Umum
Sistem penyediaan air panas adalah instalasi yang menyediakan air panas dengan menggunakan sumber air bersih, dipanaskan dengan berbagai cara, baik langsung dari alat pemanas maupun melalui sistem perpipaan. ada dua macam instalasi, yaitu : instalasi lokal instalasi sentral Instalasi LOKAL suatu pemanas air dipasang di tempat atau berdekatan dengan alat plambing (plumbing xture) yang membutuhkan air panas. pemanas dapat menggunakan gas, listrik, ataupun uap sebagai sumber kalor. instalasi lokal dapat dibagi menjadi : pemanasan sesaat (instataneous), air dipanaskan dalam pipa-pipa yang dipasang dalam alat pemanas dengan sumber kalor listrik atau gas dan langsung dialirkan ke dalam alat plambing pemanasan simpan (storage), air dipanaskan dalam suatu tangki yang dapat menyimpan air panas, dalam jumlah tidak terlalu besar, dengan sumber kalor listrik, gas, dan atau uap panas, kemudian dialirkan ke dalam alat plambing. pencampuran uap panas dan air, kalau dalam gedung sudah ada sumber uap panas (mis. untuk pemanasan ruangan), maka dapat juga uap panas tersebut langsung dicampurkan dengan air dalam suatu tangki pemanas/melalui suatu katup ke dalam pipa air. Instalasi SENTRAL air panas dibangkitkan di suatu tempat dalam gedung, kemudian dengan pipa distribusi dialirkan ke seluruh lokasi alat plambing yang membutuhkan air panas. Biasanya digunakan bahan bakar minyak, gas dan listrik. dan dipasangkan pada hotel, rumah sakit, perkantoran yang besar, dsb. dari pemanas air biasanya air disimpan dalam suatu tangki air panas yang besar dan kemudian dialirkan ke dalam alat-alat plambing oleh pipa distribusi. ada dua macam sistem pipa distribusi air panas, yaitu ; sistem langsung/sistem terbuka, pipa hanya mengalirkan air dari tangki ke dalam alatalat plambing sistem sirkulasi/tertutup, jaringan pipa merupakan jaringan tertutup, dimana dalam keadaan di mana keran-keran air panas tidak ada yang dibuka, air panas dialirkan oleh pompa sirkulasi kembali ke dalam tangki.

Temparatur Air Panas


air panas dalam alat plambing digunakan untuk mencuci tangan, muka, mandi (berendam atau dengan pancuran), mencuci pakaian dan alat-alat dapur, dsb. temperatur air yang digunakan untuk berbagai keperluan tersebut berbeda-beda.

Laju Aliran Air Panas


Banyaknya air panas yang digunakan tergantung pada jenis pemakaian gedung, jumlah orang yang menggunakan air panas, banyaknya alat plambing, kebiasaan masing-masing orang dan kebudayaannya, musim, dsb. ada dua cara yang dapat digunakan untuk menghitung kebutuhan air panas , yaitu berdasarkan jumlah pemakai dan berdasarkan jumlah dan jenis alat plambing. perhitungan berdasarkan jumlah orang biasanya lebih tepat. Perhitungan berdasarkan jumlah orang Untuk setiap jenis pemakaian gedung, jumlah kebutuhan air panas sehari dapat dihitung berdasarkan jumlah orang dan kebutuhan air panas setiap orang setiap harinya.

Contoh Perhitungan : Sebagai contoh misalkan dilakukan perhitungan untuk suatu gedung yang terdiri atas 40 apartemen, dimana : 30 apartemen dengan 1 kamar tidur, dua penghuni 20 apartemen dengan 2 kamar tidur, empat penghuni Setiap apartemen dilengkapi dengan bak mandi (bath tub), pancuran mandi, bak cuci tangan, bak cuci dapur, dan bak cuci pakaian. Analisis :
4

Jumlah orang dalam seluruh gedung adalah : N = (30 x 2) + (20 x 4) = 140 orang maka : Qd = 150 liter/orang/hari x 140 orang = 21000 liter/hari Qh = 21000 liter/hari x 1/7 = 3000 liter/jam V = 21000 liter/hari x 1/5 = 4200 liter misalkan th = 60 dan tc = 5, maka : H = 3000 x (60-5) = 165000 kcal/jam

Sistem Pipa Air Panas


Sistem penyediaan air panas dapat dibagi menjadi beberapa klasikasi berdasarkan : Menurut sistem pipanya : sistem aliran ke atas (up feed), air panas dialirkan kepada alat-alat plambing melalui pipa-pipa cabang dari suatu pipa utama yang dipasang pada lantai terbawah gedung. sistem aliran ke bawah (down feed), air panas dialirkan kepada alat-alat plambing melalui pipa-pipa cabang dari suatu pipa utama yang dipasang pada lantai paling atas gedung. Menurut cara penyediaannya : sistem pipa tunggal sistem sirkulasi atau sistem dua pipa Menurut cara sirkulasinya : sirkulasi secara alam (gravitasi) sirkulasi paksaan, dengan menggunakan pompa Hal hal penting pada sistem pipa air panas pipa tidak rata dan kemiringan pipa pipa air panas harus dimiringkan dengan seragam serta dilengkapi dengan katup pelepas udara bila perlu dalam sistem aliran ke atas, pipa mendatar harus dimiringkan sedikit ke atas sedang pada sistem aliran ke bawah, pipa mendatar dimiringkan sedikit ke bawah kemiringan dibuat securam mungkin sejauh penempatannya masih memungkinkan, dibuat sekurang-kurangnya 1 : 200 sampai dengan 1 : 300 ke arah katup pelepas udara. perbandingan antara sistem pipa tunggal dan sistem sirkulasi sistem tunggal cocok untuk gedung-gedung dimana pipa hantar air panas cukup pendek, misal rumah tinggal, untuk gedung dimana air panas dalam pipa jarang diam, pemakaian cukup sering, atau justru karena pertimbangan keselamatan tidak diinginkan air keluar langsung pada temperatur cukup tinggi
5

sistem sirkulasi sebaliknya sirkulasi alam dan sirkulasi paksaan dalam sirkulasi alam, laju aliran dalam sistem ini biasanya cukup kecil, sehingga hanya diterapkan pada gedung-gedung ukuran kecil dalam sistem sirkulasi paksanaan dipasang sebuah pompa pada pipa balik, sehingga laju aliran air panas dalam pipa bnalik relatif konstan. untuk menghemat daya listrik akan lebih baik jika dipasang suatu saklar termostat pada pipa balik yang akan menjalankan pompa bila air dalam pipa balik mencapai temperatur minimal yang direncanakan dan akan mematikan pompa bila mencapai maksimal. keseragaman tempertur air panas agar temperatur air panas yang keluar dari setiap keran sama atau perbedaan masih dalam batas yang diterima. untuk itu perlu dipasang katup-katup pembalans pada beberapa atau bahkan setiap pipa cabang. pipa balik adalah cara lain yang dapat diterapkan.

contoh-contoh sistem jaringan

Vous aimerez peut-être aussi