Vous êtes sur la page 1sur 4

KELAINAN PERIODONTAL

Periodontitis

Periodontitis merupakan suatu diagnosa yang digunakan untuk menyebut bentuk periodontal destruktif.Suatu penyakit infeksi yang menyebabkan keradangan pada jaringan penyangga gigi, kehilangan perlekatan yang progresif ,terbentuk poket periodontal dan kehilangan tulang alveolar .Dari pengertian tersebut dapat kita simpulkan bahwa tanda yang dapat dilihat secara radiografis pada penyakit periodontitis antara lain : 1. Terjadi resorpsi atau penurunan tulang alveolar.

Keterangan : Terjadi resorbsi atau penurunan tulang alveolar Kerusakan tulang dalam penyakit periodontal terutama disebabkan oleh faktor lokal yaitu inflamasi gingiva dan trauma dari oklusi atau gabungan keduanya. Kerusakan yang disebabkan oleh inflamasi gingiva mengakibatkan pengurangan ketinggian tulang alveolar, sedangkan trauma dari oklusi menyebabkan hilangnya tulang alveolar pada sisi permukaan akar.

Keterangan : Resorbsi tulang berbentuk lengkung dari distal P2 sampai mesial M2

Keterangan : Resorbsi tulang alveolar menyeluruh yang biasanya terjadi pada Generelise agregasi periodontitis

2. Bifurcatio involvment

Keterangan : terjadi penurunan tulang alveolar disertai bifurcation involvment Glickman pada tahun 1953 memperkenalkan klasifikasi cacat pencabangan , memungkinkan understaning lebih baik prognosis pasien dan terapi bagi keterlibatan furkasi . Furkasi telah diklasifikasikan sebagai kelas I , II , III , dan IV sesuai dengan jumlah kerusakan jaringan . Grade I adalah lesi baru jadi atau awal . Saku ini suprabony , melibatkan jaringan lunak . Ada sedikit kehilangan tulang di daerah furkasi . Pemeriksa Probe biasanya menembus kurang dari satu milimeter dari pintu masuk pencabangan . Grade II adalah hilangnya tulang parsial ( cul de sac ) , atau ketika probe memeriksa menembus lebih dari satu milimeter dari pintu masuk pencabangan tersebut . Tulang hancur pada satu atau lebih aspek pencabangan , tetapi bagian dari tulang alveolar dan ligamen periodontal tetap utuh , memungkinkan penetrasi hanya sebagian dari penyelidikan ke pencabangan tersebut . Grade II Keterlibatan diagnosis rumit oleh fakta bahwa gambar sinar-x biasanya menunjukkan superimposisi akar, kehilangan kedekatan akar , tulang tebal tersisa antara akar , atau angulasi x- ray dapat menyembunyikan pencabangan tersebut . Kelas III adalah total keropos tulang dengan melalui dan melalui pembukaan pencabangan tersebut . Dalam jenis pencabangan , interradicular tulang sama sekali tidak ada , namun masuknya pencabangan yang tersumbat oleh jaringan lunak . Lesi ini akan muncul pada radiograf miring yang tepat sebagai daerah

radiolusen antara akar . Kelas IV mirip dengan kelas III , hanya dengan resesi gingiva mengekspos pencabangan untuk melihat . Gambaran radiografi kelas IV sama dengan kelas III . Pemeriksaan pencabangan yang facillitated dengan menggunakan probe Nabers . Tarnow dan Fletcher nanti lanjut dijelaskan cacat pencabangan dengan klasifikasi komponen vertikal . Setiap kelas pencabangan lebih jauh membagi menjadi tiga subkelompok , tergantung pada jarak dari dasar cacat ke atap pencabangan tersebut; subkelompok A , 0 - 3mm , subkelompok B , 4 - 7mm , dan subkelompok C , 7mm atau lebih . Menurut klasifikasi saku infraboni Goldman dan Cohen pada tahun 1958 , cacat pencabangan adalah benar-benar tidak cacat dinding , yang prognosis buruk karena kurangnya proliferasi sel osteogenik ke daerah atau lebih tepatnya , tidak memiliki dinding tulang menyediakan sel ligamen periodontal yang memberikan kontribusi paling penting untuk proses regeneratif . 3. Terjadi penebalan periodontal space

Keterangan : terjadi pelebaran periodontal space Periodonsium dapat mengadaptasi kekuatan oklusal yang mengenai mahkota gigi. Kapasitas adaptif jaringan periodontal pada berbagai individu bervariasi. Pada orang yang sama pada waktu yang berbeda, kapasitas adaptifnya juga bisa berbeda. Efek kekuatan oklusal pada periodonsium dipengaruhi oleh besar, arah, durasi dan frekuensi kekuatan yang mengenai periodonsium. Bila besarnya kekuatan oklusal meningkat, periodonsium akan merespons dengan cara melebarkan ruang ligament periodontal, meningkatkan jumlah dan lebar serabut ligament, serta meningkatkan densitas tulang alveolar. 4.Terjadi poket periodontal Poket periodontal adalah poket yang terbentuk karena dasar sulkus lebih ke apikal dimana posisi margin gingiva bisa tetap atau lebih ke koronal dan ditandai dengan adanya destruksi tulang alveolar. Berdasarkan pola destruksi yang dapat ditemukan dalam gambaran radiografi, poket periodontal dibagi menjadi dua yaitu suprabony poket dan intrabony poket.

Keterangan : suprabony poket Pada suprabony poket, pola destruksi tulang alveolar horisontal dimana di interproksimal , serabut transeptal tersusun horisontal pada space antara dasar poket dan tulang alveolar.

Keterangan : intrabony poket Pada intrabony poket, pola destruksi tulang vertikal dimana di interproksimal, serabut transeptal tersusun oblik dari sementum di apikal dasar poket melewati puncak ke sementum gigi di dekatnya.

Vous aimerez peut-être aussi