Vous êtes sur la page 1sur 7

Petunjuk Praktikum Mekanika Fluida dan Hidraulika

PERCOBAAN III ALIRAN PERMANEN SERAGAM PADA SALURAN LICIN DAN KASAR

A. Maksud dan Tujuan 1. 2. Mendemonstrasikan aliran permanen seragam pada saluran licin dan kasar Menentukan koefisien kekasaran Chezy untuk masing-masing saluran (saluran dengan dasar licin dan kasar).

B. Alat dan Bahan 1. Multi-purpose teaching flume 2. Point gauge (alat ukur tinggi muka air). 3. Mistar / pipa ukur

C. Prosedur Percobaan 1. Alirkan air kedalam saluran (flume) tanpa kekasaran dengan menjalankan pompa. 2. Aturlah kemiringan dasar saluran dengan alat pengatur kemiringan, catatlah kemiringannya sebagai Is. 3. Ukurlah kedalaman di dua titik pada saluran dengan jarak yang telah ditentukan (L), satu bagian di hulu dan bagian yang lain di hilir (usahakan pengukuran tidak terganggu oscilasi aliran). Catat pengukuran sebagai h1 dan h2. 4. Ukur dan catat debit aliran, kemudian ukur pula kecepatan aliran di kedua titik tersebut sebagai v1 dan v2. 5. Hitunglah kemiringan muka air yang terjadi yaitu : Iw = Is + (h1 h2)/L. 6. Amati keadaan aliran yang terjadi. 7. Ulangi prosedur di atas untuk 2 debit yang lain, bandingkan hasilnya. 8. Ulangi prosedur 1 7 untuk dasar saluran dengan kekasaran. 9. Dari hasil pengukuran tersebut tentukan besarnya koefisien kekasaran Chezy untuk dasar saluran licin maupun kasar, lalu bandingkan. 10. Gambarlah sketsa saluran dan letak-letak titik pengukuran

D. Tabel Hasil Pengamatan Kemiringan saluran (Is) = ..

Laboratorium Hidroteknik Fakultas Teknik Universitas Riau

III-

Petunjuk Praktikum Mekanika Fluida dan Hidraulika

Panjang 2 titik pengamatan (L) Lebar Flume (B)

= .. = 76 mm

Tabel 3.1. Hasil pengamatan pada saluran licin


Saluran No Uji LI-1 LI-2 LI-3 L2-1 L2-2 L2-3 L3-1 L3-2 L3-3 KI-1 KI-2 KI-3 K2-1 K2-2 K2-3 K3-1 K3-2 K3-3 Volume (V) (ml) Waktu (t) (s) h1 (mm) h2 (mm)

Licin

Kasar

E. Hitungan 1. Dasar Teori Pada umumnya type aliran melalui saluran terbuka adalah turbulen, karena kecepatan aliran dan kekasaran dinding relatif besar. Aliran melalui saluran terbuka disebut seragam (uniform) apabila berbagai variabel aliran seperti kedalaman, tampang basah, kecepatan dan debit aliran pada setiap tampang di sepanjang saluran adalah konstan. Pada aliran seragam, garis energi, garis muka air dan dasar saluran adalah sejajar, sehingga kemiringan ketiga garis tersebut adalah sama. Kedalaman air pada aliran seragam disebut dengan kedalaman air normal. Aliran disebut tidak seragam atau berubah apabila variabel aliran seperti kedalaman, tampang basah, kecepatan dan debit di sepanjang saluran tidak konstan. Apabila perubahan aliran terjadi pada jarak yang panjang, maka disebut aliran berubah (gradually varied flow) beraturan. Sebaliknya apabila terjadi pada jarak yang pendek maka disebut berubah cepat (rapidly varied flow). Aliran disebut permanen (steady flow) apabila variabel aliran di suatu titik seperti kedalaman dan kecepatan tideak berubah terhadap waktu. Dan apabila berubah terhadap waktu maka disebut aliran tidak permanen (unsteady flow). Zat cair yang mengalir melalui saluran terbuka akan menimbulkan tegangan geser pada dinding dan dasar saluran. Tahanan ini akan diimbangi oleh komponen gaya berat yang bekerja pada zat cair dalam arah aliran. Di dalam
Laboratorium Hidroteknik Fakultas Teknik Universitas Riau III2

Petunjuk Praktikum Mekanika Fluida dan Hidraulika

aliran seragam, komponen gaya berat dalam arah aliran adalah seimbang dengan tahanan geser. Tahanan geser ini tergantung pada kecepatan aliran. Berdasarkan kesetimbangan gaya-gaya yang terjadi tersebut, dapat diturunkan rumus Chezy sebagai berikut : (3.1) V = C RI dengan : V = kecepatan aliran C = koefisien kekasaran dasar Chezy R = jari-jari hidraulik = A/P A = tampang basah dan P = keliling basah I = kemiringan muka air Apabila kecepatan aliran dapat diketahui, maka akan mudah bagi kita untuk menentukan harga koefisien kekasaran Chezy tersebut.

2. Contoh Hitungan a. Menghitung debit aliran (Q)


Q =V t

b. Menghitung debit aliran rata-rata (Q)


Qr = Q1 + Q2 + Q3 t

c. Menghitung luas tampang basah (A)


A = BH

d. Menghitung keliling tampang basah (P)


P = B + 2H

e. Menghitung radius hidraulik (R)


R=AP

f. Menghitung kecepatan aliran (V)


V =Q A

g. Menghitung kecepatan aliran rata-rata (Vr)


Vr = Vtitik 1 + Vtitik 2 2

h. Menghitung kemiringan muka air (Iw)


Iw = htitik 2 htitik 1 L

i. Menghitung Koefisien Chezy (C)


C= V R Iw

Laboratorium Hidroteknik Fakultas Teknik Universitas Riau

III-

Petunjuk Praktikum Mekanika Fluida dan Hidraulika

Tabel 3.1. Hasil perhitungan Debit Rata-Rata


Saluran No Uji LI-1 LI-2 LI-3 L2-1 L2-2 L2-3 L3-1 L3-2 L3-3 KI-1 KI-2 KI-3 K2-1 K2-2 K2-3 K3-1 K3-2 K3-3 Volume (V) (ml) Waktu (t) (s) Debit ml/t Q1= Debit rerata ml/t Q1= Debit rerata m3/t

Licin

Q2=

Q2=

Q3=

Q3=

Q1=

Q1=

Kasar

Q2=

Q2=

Q3=

Q3=

Tabel 3.2. Hasil perhitungan pada saluran licin Uraian Kedalaman, h (mm) Kedalaman, h (m) Luas tamp basah, A (m2) Kel. Tamp. Basah, P (m) Radius hidarulik, R (m) Kecepatan aliran, V (m/s) Kec. rerata aliran Vr (m/s) Kemiringan muka air, (Iw) Koefisien Chezy Koef. Chezy rerata Q1 = m3/det Q2 = m3/det Q3 = m3/det

Titik 1 Titik 2 Titik 1 Titik 2 Titik 1 Titik 2

Laboratorium Hidroteknik Fakultas Teknik Universitas Riau

III-

Petunjuk Praktikum Mekanika Fluida dan Hidraulika

Tabel 3.3. Hasil perhitungan pada saluran kasar Q1 = m3/det Q2 = m3/det Q3 = m3/det

Uraian Kedalaman, h (mm) Kedalaman, h (m) Luas tamp basah, A (m2) Kel. Tamp. Basah, P (m) Radius hidarulik, R (m) Kecepatan aliran, V (m/s) Kec. rerata aliran Vr (m/s) Kemiringan muka air, (Iw) Koefisien Chezy Koef. Chezy rerata

Titik 1 Titik 2 Titik 1 Titik 2 Titik 1 Titik 2

F. Pembahasan G. Kesimpulan

H. Lampiran 1. Sketsa Alat 2. Grafik 3. Laporan sementara

Laboratorium Hidroteknik Fakultas Teknik Universitas Riau

III-

Petunjuk Praktikum Mekanika Fluida dan Hidraulika

PENJELASAN TENTANG ALAT


Multi-purpose teaching flume
Merupakan satu set model saluran terbuka dengan dinding tembus pandang (fiber glass) yang diletakkan pada struktur rangka baja kaku. Dasar saluran ini dapat diubah-ubah kemiringannya dengan menggunakan jack hydraulic yang dapat mengatur kemiringan dasar saluran tersebut secara akurat sesuai dengan yang kita kehendaki. Terpasangnya rel pada bagian atas saluran tersebut memungkinkan alat ukur kedalaman (point gauge) dan tabung pitot dapat digeser-geser sepanjang saluran. Saluran ini dilengkapi dengan keran tekanan udara dan pada titik-titik tertentu terdapat lubang untuk pemasangan model bangunan air. Saluran ini dilengkapi pula dengan tangki pelayanan berikut pompa sirkulasi air (hydraulics bend) dan alat ukur debit.

Laboratorium Hidroteknik Fakultas Teknik Universitas Riau

III-

Petunjuk Praktikum Mekanika Fluida dan Hidraulika

LAPORAN SEMENTARA PRAKTIKUM HIDRAULIKA PERCOBAAT III ALIRAN PERMANEN SERAGAM PADA SALURAN LICIN DAN KASAR Alat yang digunakan : 1. 2. 3. 4. 5. Hasil Percobaan Kemiringan saluran (Is) Panjang 2 titik pengamatan (L) Lebar Flume (B)
Saluran No Uji LI-1 LI-2 LI-3 L2-1 L2-2 L2-3 L3-1 L3-2 L3-3 KI-1 KI-2 KI-3 K2-1 K2-2 K2-3 K3-1 K3-2 K3-3 Volume (ml)

= .. = .. = 76 mm
Waktu (s) h1 (mm) h2 (mm)

Licin

Kasar

Tanggal Praktikum Kelompok No 1 2 3 4 5 6 7

: Nama

NIM

ttd

Dosen pengasuh

Laboratorium Hidroteknik Fakultas Teknik Universitas Riau

III-

Vous aimerez peut-être aussi