Vous êtes sur la page 1sur 7

AMBROXOL

Ambroxol adalah agen sekretolitik digunakan dalam pengobatan penyakit pernapasan yang terkait dengan lendir kental atau berlebihan. Ini adalah bahan aktif dari Mucosolvan, Lasolvan atau Mucoangin. Zat ini adalah obat mucoactive dengan beberapa properti termasuk tindakan sekretolitik dan secretomotoric yang memulihkan mekanisme fisiologis clearance saluran pernapasan yang memainkan peran penting dalam mekanisme alami tubuh pertahanan. Ini merangsang sintesis dan pelepasan surfaktan oleh pneumocytes tipe II. Surfaktan bertindak sebagai faktor anti-lem dengan mengurangi adhesi lendir ke dinding bronkial, dalam meningkatkan transportasi dan dalam memberikan perlindungan terhadap infeksi dan agen menjengkelkan. Ambroxol diindikasikan sebagai "terapi sekretolitik pada penyakit bronkopulmonalis berhubungan dengan sekresi lendir lendir abnormal dan transportasi terganggu. Hal mempromosikan clearance lendir, dahak memfasilitasi dan memudahkan batuk produktif, yang memungkinkan pasien untuk bernapas secara bebas dan mendalam [2]. Ada berbagai formulasi dikembangkan sejak izin edar pertama pada tahun 1978. Sebuah produk utama adalah sirup dengan dua konsentrasi substansi, 30 mg / ml dan 15 mg / ml, yang dapat diberikan pada orang dewasa dan anak-anak dari usia 1 tahun pada dan bahkan dari bayi dalam konsentrasi yang terakhir. formulasi lainnya adalah tablet mengandung 30 mg atau 60 mg, dan pastiles yang akan tersedot dengan 15 ambroxol mg. Ada juga bentuk rilis yang berkelanjutan dengan 75 mg untuk diberikan sekali sehari. Ambroxol juga tersedia sebagai sachet bubuk kering, solusi inhalasi, tetes dan ampul serta tablet effervescent. Ambroxol juga memberikan bantuan rasa sakit pada sakit tenggorokan akut. Nyeri pada sakit tenggorokan adalah ciri khas faringitis akut. Sakit tenggorokan biasanya disebabkan oleh infeksi virus. Infeksi ini terbatas diri dan pasien pulih normal setelah beberapa hari. Apa yang paling mengganggu bagi penderita adalah rasa sakit terus menerus di tenggorokan dimaksimalkan ketika pasien menelan. Tujuan utama pengobatan demikian untuk mengurangi rasa sakit. Properti utama Ambroxol untuk mengobati sakit tenggorokan adalah efek bius lokal, dijelaskan pertama di akhir 1970-an, namun dijelaskan dan dikonfirmasi dalam pekerjaan yang lebih baru. Ambroxol adalah inhibitor yang sangat ampuh dari saluran Na neuronal. Properti ini menyebabkan perkembangan permen mengandung 20 mg ambroxol. Banyak studi klinis state-of-the-art telah menunjukkan keampuhan Ambroxol dalam mengurangi nyeri pada sakit tenggorokan akut, dengan onset cepat aksi dan durasi yang panjang akibat minimal 3 jam. sifat anti-inflamasi tambahan Ambroxol memiliki relevansi klinis sejak mengarah pengobatan untuk pengurangan ditandai dari kemerahan dari sakit tenggorokan pasi

AMBROXOL 30 mg Komposisi : Ambril* tablet

Tiap tablet mengandung Ambroxol HCI 30 mg

Ambril* sirup Karakteristik :

Satu sendok takaran (5 ml) mengandung Ambroxol HCI 15 mg

Ambril mengandung ambroxol, yang berefek mukokinetik dan sekretolitik, dapat mengeluarkan lendir yang kental dan lengket dari saluran pernafasan dan mengurangi staknasi cairan sekresi. Pengeluaran lendir dipermudah sehingga melegakan pernafasan. Sekresi lendir menjadi normal kembali selama pengobatan dengan Ambril. Baik batuk maupun volume dahak dapat berkurang secara bermakna. Dengan demikian cairan sekresi yang berupa selaput pada permukaan mukosa saluran pernafasan dapat melaksanakan fungsi proteksi secara normal kembali. Penggunaan jangka panjang dimungkinkan karena preparat ini mempunyai toleransi yang baik. Indikasi : Gangguan saluran pernafasan sehubungan dengan sekresi bronkial yang abnormal baik akut maupun kronis, khususnya pada keadaan-keadaan eksaserbasi dari penyakit-penyakit bronkitis kronis, bronkitis asmatis, asma bronkial. Takaran pemakaian : Bila tidak dianjurkan lain oleh dokter, anjuran pemakaian untuk anak berdasarkan jumlah dosis perhari yaitu 1,2 - 1,6 mg Ambroxol HCI per kg berat badan. Tablet : Dewasa dan anak-anak diatas 12 tablet 3 kali sehari. tahun Anak-anak antara 5-12 tahun 1/2 tablet 3 kali sehari. pada pemakaian jangka panjang dosis pemberian sebaiknya dikurangi menjadi 2 kali sehari.Tablet sebaiknya ditelan sesudah makan bersama sedikit air. Sirup : Anak-anaks/d 2 tahun Anak-anak2-5 tahun Anak-anakdi atas 5 tahun Dewasa 2,5 ml (V; sendok takaran), 2 kali sehari 2,5 ml (V2 sendok takaran), 3 kali sehari. 5ml{ 1 sendok takaran), 2- 3 kali sehari. 10 ml (2 sendok takaran), 3 kali sehari.

Takaran pemakaian di atas cocok untuk pengobatan gangguan saluran pernafasan akut dan untuk pengobatan awal pada keadaan kronis sampai 14 hari. Pada pemakaian lebih lama takaran pemakaian bisa diturunkan menjadi separuhnya. Sirup sebaiknya diminum sesudah makan.

Peringatan dan perhatian : Pada studi preklinis tidak menunjukkan adanya efek yang mengkhawatirkan, akan tetapi keamanan pemakaian pada wanita hamil/menyusui belum diketahui dengan pasti. Meskipun demikian, seperti halnya dengan penggunaan obat-obat lain, pemakaian pada kehamilan trimester I harus hati-hati Efek samping : Ambril umumnya mempunyai toleransi yang baik. Efek samping ringan pada saluran pencernaan pernah dilaporkan walaupun jarang. Reaksi alergi jarang terjadi, beberapa pasien yang alergi tersebut juga menunjukkan reaksi alergi terhadap preparat lain. Kontraindikasi : Tidak diketahui adanya kontraindikasi. Kemasan : Tablet : Kotak berisi lOx lOtabletdalamblister Sirup : Botol 100ml.

Ambroxol 30 mg
Rating: . Direkomendasikan oleh 43 pembaca. Beri rekomendasi:

Indikasi: Penyakit saluran napas akut dan kronis yang disertai sekresi bronkial yang abnormal, khususnya pada eksaserbasi dan bronkitis kronis, bronkitis asmatik, asma bronkial. Kontra Indikasi: Hipersensitif terhadap ambroksol. Komposisi: Tiap tablet mengandung ambroksol hidroklorida 30 mg. Dosis: Dewasa: sehari 3 kali 1 tablet. Anak-anak 5 - 12 tahun : sehari 3 kali 1/2 tablet. Anak-anak 2 - 5 tahun : sehari 3 kali 7,5 mg

Anak-anak di bawah 2 tahun : sehari 2 kali 7,5 mg Dosis dapat dikurangi menjadi 2 kali sehari, untuk pengobatan yang lama. Harus diminum sesudah makan. Efek Samping: Ambroksol umumnya ditoleransi dengan baik. Efek samping yang ringan pada saluran pencernaan dilaporkan pada beberapa pasien. Reaksi alergi. Interaksi Obat: Kombinasi ambroksol dengan obat-obatan lain dimungkinkan, terutama yang berhubungan dengan sediaan yang digunakan sebagai obat standar untuk sindroma bronkitis (glikosida jantung, kortikosterida, bronkapasmolitik, diuretik dan antibiotik). Perhatian: Pemakaian pada kehamilan trimester pertama tidak dianjurkan. Pemakaian selama menyusui keamanannya belum diketahui dengan pasti. Cara Penyimpanan: Simpan pada suhu kamar (di bawah suku 30 derajat Celcius) dan tempat kering, terlindung dari cahaya. Jenis: Tablet

RHINOFEDP Tablet Suspensi

:: KOMPOSISI ::

RHINOFED tablet: Tiap tablet mengandung:


Pseudoefedrin HCl 30 mg Terfenadin 40 mg

RHINOFED suspensi Tiap sendok the (5 ml) mengandung:


Pseudoefedrin HCl 15 mg Terfenadin 20 mg

:: FARMAKOLOGI ::

Terfenadin adalah suatu antihistamin baru yang bekerja secara spesifik dan selektif pada reseptor histamin H1, tanpa menimbulkan aktivitas depresi pada susunan saraf pusat. Pseudoefedrin (d-isoefedrin) adalah suatu stereo isomer efedrin. Bekerja sebagai sympathomimetic agent secara langsung merangsang reseptor adrenergik. Dalam klinis terfenadin menghilangkan gejala rinitis alergika seperti: bensin, rinore, rasa gatal disekitar hidung dan mata sedangkan gejala hidung tersumbat diatasi oleh pseudoefedrin.

:: INDIKASI ::

Rinitis alergika Rinitis vasomotor

:: KONTRAINDIKASI ::

Pemakaian obat simpatomimetik di kontraindikasikan pada penderita dengan penyakit kardiovaskular seperti: insufisiensi koroner, aritmia dan hipertensi berat. Hipersensitivitas terhadap pseudoefedrin dan atau terfenadin. Pemberian bersama ketokonazole dan derivat azole yang lain atau obat golongan makrolida

:: DOSIS ::

RHINOFED tablet: Dewasa dan 12 tahun ke atas: 3 kali sehari, 1-2 tablet. RHINOFED suspensi: Anak-anak usia 12 tahun ke atas: 3 kali sehari, 1 sendok the. Efektivitas dan keamanan penggunaan obat ini pada anak-anak usia di bawah 12 tahun belum terbukti.

:: KELEBIHAN DISIS ::

Beberapa kasus kelebihan dosis telah dilaporkan, gejalanya bisa berupa aritmia jantung termasuk takikardia ventricular atau fibrilasi atau torsade de pointes yang terjadi pada dosis berlebih antara 900 -> 3000 mg dan timbul 15 jam setelah pemberian. Pada dosis 300 mg 2 kali sehari selama 7 hari terjadi perubahan pada EKG yaitu perubahan morfologi gelombang T dan timbulnya gelombang U. Pada kasus kelebihan dosis monitoring EKG harus dilakukan secara intensif. Hemodialisa tidak efektif atau tidak mempengaruhi bersihan terfenadin atau metabolitnya dari darah.

:: EFEK SAMPING ::

Gangguan saluran cerna: anoreksia, mual, muntah, sakit perut dan mulut kering. Gangguan susunan saraf pusat: insomnia, gelisah dan anxietas. Kardiovaskular: palpitasi, takikardia dan ekstrasistol. Terfenadin jarang menimbulkan efek samping sedasi atau antikolinergik. Efek samping lain yang pernah dilaporkan adalah nyeri abdomen dan dyspepsia, alopeksia, reaksi anafilaksis, angioderma, aritmia jantung, bronkospasma, gangguan mood, konvulsi, depresi, pusing, sakit kepala, insomnia ikterus, gangguan fungsi hati termasuk peningkatan transaminase, gangguan haid, nyeri muskuloskeletal, nightmare, rash, keringat dingin, tremor dan gangguan visual.

:: PERINGATAN dan PERHATIAN ::

Hati-hati bila digunakan pada penderita narrow angle glaucoma, hipertensi, diabetes melitus dan hipertiroid. Kehamilan dan wanita menyusui. Walaupun pada percobaan binatang tidak terbukti terdapat efek teratogenik, tetapi data-data tentang percobaan pemakaian pada wanita hamil masih belum mencukupi, demikian juga untuk wanita menyusui. Jangan melebihi dosis yang dianjurkan. Karena terfenadin dimetabolisme secara ekstensif dihati, maka penggunaan terfenadin pada pasien dengan gangguan fungsi hati harus dihindari. Pasien yang diketahui mempunyai kecenderungan QT memanjang mungkin pada pemakaian terfenadin akan menyebabkan QT memanjang dan atau aritmia ventricular. Oleh karena itu dianjurkan untuk menghindari penggunaan terfenadin pada pasien dengan congenital QT syndrome dan pada pasien yang sedang meminum obat yang dapat memperpanjang interval QT seperti antiaritmia, astemizole dan eritromisin atau pasien dengan hipokalemia yang terkontrol.

:: INTERAKSI OBAT ::

Pemberian obat simpatomimetik pada penderita yang menerima monoamine oksidase dapat menimbulkan krisis hipertensi. Antasid meningkatan kecepatan absorpsi pseudoefedrin tetapi sebaliknya kaolin menurunkannya. Ketokonazole dan derivat azole yang lain serta antibiotik makrolide akan menghambat metabolime terfenadin sehingga tidak boleh diberikan bersamaan (kontraindikasi)

:: KEMASAN dan NOMOR REGISTRASI ::

RHINOFED tablet : Kotak, 10 blister @10 tablet, DKL9305011210A1 RHINOFED suspensi : Botol @60 ml, DKL9305011833A1 Dibuat oleh: PT DEXA MEDICA JL. BAMBANG UTOYO 138 PALEMBANG - INDONESIA

Vous aimerez peut-être aussi