Vous êtes sur la page 1sur 15

MAKALAH MATERNITAS ASUHAN KEPERAWATAN PADA BAYI BARU LAHIR

Oleh; Bahtiar Widy Alis Dina Irhamni Heru Setyawan Monika Asti Putri Tomy Supryadi

DEPARTEMEN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA POLITEKNIK KESEHATAN TANJUNG KARANG JURUSAN KEPERAWATAN 2013

KATA PENGANTAR

Segala Puji syukur marilah kita kita panjatkan selalu kepada Allah subhanahu wataala karena dengan segala nikmat yang diberikan kami bisa menyelesaikan tugas makalah tentang Asuhan Keperawatan Pada Bayi Baru Lahir. Didalam makalah ini kami memaparkan hal-hal yang berhubungan dengan langkah-langkah penanganan pada saat bayi baru lahir. Kami menyadari bahwa makalah yang kami susun jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu kami sangat terbuka apabila ada yang memberikan masukan sehingga makalah yang kami susun bisa menjadi lebih baik kedepan nya. Semoga materi dalam makalah ini bermanfaat dan bernilai pahala disisi Allah Subhanahu wataala. Amin

Bandar Lampung, April 2013

Penulis

BAB II PEMBAHASAN 2.1 Pengertian Bayi baru lahir adalah bayi dari kehamilan 37 minggu sampai 42 minggu dan berat badan lahir 2500 gr sampai dengan 4.000 gram. Bayi baru lahir adalah hasil konsepsi yang keluar dari rahim seorang ibu melalui jalan lahir normal atau dengan bantuan dengan alat tertentu. 2.2 Ciri-ciri bayi baru lahir normal adalah : Berat badan 2500 4000 gram. Panjang badan lahir 48 52 gram. Lingkar dada 30 38 cm. Lingkar kepala 33 35 cm. Bunyi jantung pada menit-menit pertama kecepatan kira-kira 80 x/mnt kemudian

menurun sampai 120 140 x/mnt. Pernafasan pada menit-menit pertama cepat kira-kira 80 x/mnt kemudian menurun

setelah tenang 40 x/mnt. Kulit kemerahan dan licin karena jaringan sub cutan cukup terbentuk dan diliputi

vernicaseosa. Rambut lanugo tidak terlihat, rambut kepala telah sempurna. Kuku telah agak panjang dan lemah. Genetalia, labia mayora sudah menutup labia minora (pada perempuan) testis sudah

turun (pada laki-laki). Refleks isap dan menelan terbentuk dengan baik. Refleks moro sudah baik, bayi bila dikagetkan memperlihatkan gerak seperti

memeluk. Gerakan reflek sudah baik apabila diletakkan sesuatu benda diatas telapak tangan bayi

akan menggenggam atau adanya gerak reflek. Eliminasi baik urine dan mekonium akan keluar dalam 24 jam pertama mekonium

berwarna coklat kehitaman.

2.3 Pada neonatus terjadi perubahan-perubahan antara lain : Sistem pernafasan Perkembangan system pulmoner pada usia kehamilan 34 36 minggu paru-paru sudah

maturasi struktur. Selama dalam uterus janin mendapat O2 dari pertukaran gas melalui placema, setelah bayi lahir pertularan gas terjadi di paru-paru (setelah tali pusat dipotong). Ransangan untuk menggerakan pernafasan pertama adanya : 1. Tekanan mekanis pada thorax melalui jalan lahir. 2. Pertukaran O2 dan kenaikan CO2 merangsang komoreseptor pada sinus karoti. 3. Rangsangan dinding di daerah muka. 4. Usahakan bayi pertama kali untuk mempertahankan alvoli selain adanya surfaktan adalah menarik nafas dan mengeluarkan nafas dengan menjerit sehingga O2 bertahan di dalam. Jantung dan sirkulasi darah Di dalam rahim darah kaya O2 dan nutrisi berasal dari placenta masuk kedalam tubuh janin, melalui vena umbikali. Sebagian besar ke vena cara inferior melalui ductus arrantii. Darah yang sel-sel miskin O2 serta penuh dengan pembakaran akan dialirkan ke placenta melalui arteri umbilikalis, demikian seterusnya. Paru-paru janin ketika dilahirkan segera menghisap udara dan menangis kuat, tekanan paru kecil dan darah mengalir ke paru-paru maka ductus botali berfungsi lagi dan foramen ovale tertutup. Saluran pencernaan

Pada kehamilan 4 bulan, cukup terbentuk dan janin tidak dapat menelan air ketuban dalam jumlah yang cukup banyak. Absorbsi air terjadi melalui mukosa seluruh saluran pencernaan. Janin minum air ketuban dibuktikan dengan adanya mekonium, frekwensi pengeluaran tinja pada neonatus erat hubungannya dengan frekwensi pemberian minuman/ makan. Hepar

Hepar pada janin kehamilan 4 bulan mempunyai peranan dalam metabolisme HA dan Glicogen mulai tersimpan dalam hepar. Setelah bayi lahir simpanan glycogen tetap terpakai. Vitamin A dan D tersimpan dalam hepar janin dalam kandungan dan setelah lahir masih dalam keadaan imatur. Metabolisme

Dibandingkan dengan ukuran tubuhnya luas permukaan tubuh neonatus lebih besar dari pada orang dewasa, sehingga metabolisme perkembangan BB-nya lebih besar. Pada jam-jam pertama energi didapatkan dari pembakaran karbohidrat dan pada hari kedua berasal dari pembakaran lemak.

Produksi panas

Pada neonatus akan mengalami hipotermi, bayi mengadakan penyesuaian suhu terutama cara NSC yaitu cara pembakaran cadangan lemak yang memberikan lebih banyak energi pada lemak biasa. Tidak semua neonatus memiliki ketahanan suhu tubuh yang sama, karena dipengaruhi oleh suhu bayi, umur kehamilan dalam BB bayi. Kelenjar endokrin

Pada neonatus kadang-kadang hormone didapatkan dari ibu yang masih berfungsi pengaruhnya, masih dapat dilihat misalnya : 1. Pembesaran kelenjar ASI pada bayi laki-laki atau perempuan, kadang-kadang

pengeluaran darah dari vagina yang menyerupai haid pada bayi perempuan. 2. Keseimbangan air dan fungsi ginjal

Tubuh neonatus mengandung air dan kadar natrium lebih besar dari pada kalium. Bayi berumur 3 hari ginjalnya belum dipengaruhi air minum, setelah 5 hari barulah ginjal memproses air yang didapatkan setelah lahir. 3. Susunan syaraf

Pada tribulan terakhir hubungan syaraf dan fungsi otot-otot menjadilebih sempurna, sehingga janin yang dilahirkan diatas 32 minggu dapat hidup diluar kandungan. 4. Imunoglobulin

Pada neonatus hanya terjadi immunoglobulin G pada janin berasal dari ibunya melalui placenta. 2.3 Perubahan-Perubahan yang Terjadi Pada Bayi Baru Lahir

Sebagai akibat perubahan lingkungan dalam uterus, maka bayi menerima rangsangan yang bersifat kimiawi, mekanik dan termik. Hasil perangsangan ini membuat bayi akanmengalami perubahan metabolic, pernafasan, sirkulasi dan lain-lain. Gangguan metabolisme karbohidrat

Oleh karena kadar gula darah tali pusat yang 65 mg/ 100 ml akanmenurun menjadi 50 mg/ 100 ml dalam waktu 2 jam sesudah lahir, energi tambahan yang diperlukan neonatus pada jam-jam pertama sesudah lahir diambil dari hasil metabolisme asam lemak, sehingga kadar

gula dapat mencapai 120 mg/ 100 ml. Bila oleh karena sesuatu hal perubahan glucose menjadi glycogen meningkat atau adanya gangguan pada metabolisme asam lemak yang tidak dapat memenuhi kebutuhan neonatus, maka kemungkinan besar bayi dapat memenuhi hipogikemla, misalnya terdapat pada bayi BBLR, bayi dari ibu menderita Diabetus Militus dan lain-lain.

Gangguan umum

Sesaat sesudah bayi lahir, ia akan berada ditempat yang suhunya lebih rendah dari pada dalam kandungan dan dalam keadaan basah. Bila dibiarkan saja dalam suhu kamar 25C maka bayi akankehilangan panas melalui evaporasi, konversi, radiasi sebanyak 200 kalori/ kg BB/ menit. Sedangkan pembentukan panas yang dapat diproduksi hanya 1/10 dari pada yang tersebut diatas, dalam waktu yang bersamaa. Hal ini akan menyebabkan penurunan suhu badan sebanyak 2C dalam wkatu 15 menit. Kejadian ini sangat berbahaya untuk neonatus terutama bayi berat lahir rendah, dan bayi asfiksia oleh karena mereka tidak sanggup mengimbangi penurunan suhu tersebut dengan vasokontriksi, insulasi dan produksi panas yang dibuat sendiri. Akibatnya suhu tubuh yang rendah metabolisme jaringan akan meninggi dan asidosis metabolic yang ada (terdapat pada semua neonatus) akan bertambah berat sehingga kebutuhan O2 pun meningkat. Hipotermia ini juga menyebabkan hipoglikemia. Kehilangan panas dapat dikurangi denganmengatur suhu lingkungan (mengeringkan, membungkus badan dan kepala dan kemudian letakkan di tempat yang hangat seperti pangkuan ibu, tempat tidur dengan botol-botol hangat sekitar bayi atau dalam incubator dan dapat pula dibawa sorotan lampu). Perubahan sistem pernafasan

Pernafasan pertama pada bayi normal terjadi dalam waktu 30 detik sesudah kelahiran. Pernafasan ini timbul sebagai akibat aktifitas normal susunan syaraf dan perifer yang dibantu oleh beberapa rangsangan lainnya, seperti kemoreseptor carotid yang sangat peka terhadap kekurangan O2 : rangsang hipoksemia, sentuhan dan perubahan suhu di dalam uterus dan diluar uterus. Semua ini menyebabkan perangsangan pusat pernafasan dalam otak yang melanjutkan rangsangan tersebut untuk menggerakkan diafragma serta otot-otot pernafasan lainnya. Tekanan rongga pada bayi pada waktu melalui jalan lahir pervaginam mengakibatkan

bahwa paru-paru yang pada janin normal cukup bulan mengandung 80 sampai 100 ml cairan, kehilangan 1/3 dari cairan ini.

Sesudah bayi lahir cairan yang hilang diganti dengan udara. Paru-paru berkembang, sehingga rongga dada kembali pada bentuk semula. Perubahan sistem sirkulasi

Dengan berkembangnya paru-paru, tekanan O2 di dalam alveoli meningkat. Sebaliknya tekanan karbohidrat turun. Hal-hal tersebut mengakibatkan turunnya retensi pembuluh darah paru, sehingga aliran darah kea lat tersebut meningkat. Ini menyebabkan darah pada ateri pilmonalis mengalir ke paru-paru dan ductus arteriosus menutup. Dengan menciutnya ateri dan vena umbilikalis dan kemudian dipotongnya tali pusat, aliran darah dari placenta melalui vena kava interior dan varomen ovale menutup. Sirkulasi janin sekarang berubah menjadi sirkulasi yang hidup diluarbadan ibu. Perubahan lain

Perubahan lainnya yang terjadi pada bayi baru lahir selain perubahan diatas yaitu, mulai berfungsinya alat-alat pencernaan, hati, ginjal dan alat-alat lainnya.(Sarwono, 1999; 253 255) 2.4 Konsep Asuhan Keperawatan Pada Bayi Baru Lahir Normal Pengkajian bayi baru lahir meliputi : Biodata Keluhan utama Riwayat Antenatal

Bayi baru lahir normal dilahirkan oleh ibu dengan usia kehamilan 37 sampai 42 minggu (Pusdiknakes, 1993; 2 4). Keadaan ibu selama hamil baik, status gizi baik tidak terkena trauma mekanis, zat kimia/ toksin, tidak terkena radiasi. (Soetjiningsih, 1995; 2 4). Natal

Biasanya bayi baru lahir normal dilahirkan dari ibu dengan persalinan normal atau section sesaria, dengan BB lahir 2500 4000 gram dan tidak mengalami aspeksla. Karena bayi yang baru lahir dari persalinan dengan ektraksi cunam atau extractor vacuum biasanya bisa menimbulkan komplikasi pada janin. (Sarwono, 1999).

Kedaan Menangis

Bayi mengeluarkan aktifitas motorik seperti menangis. Menangis disebabkan oleh letih, kolik, rasa tidak nyaman, lapar dan kesepian. Tangis yang normal adalah kuat dank eras tidak lemah atau nyaring.(Mary Hamilton, 1995 ; 217) Kulit

Pada saat lahir kulit sangat halus terlihat kemerahan karena tipis dan lapisan lemah sub cutan belum melapasi kapiler. Kemerahan ini tetap terlihat pada kulit dengan lapisan pigmen yang banyak sekalipun. (Mary Hamilton, 1995 ; 220) Keadaan dan kelengkapan ekstermitas

Apabila ada cacat bawaan berupa kelainan bentuk dan jumlah pada 2 tangan dan 2 kaki. a. Apakah keadaan fisik lengkap dan sempurna.

b. Lubang anus ada/ tidak, diperiksa menggunakan thermometer rectal. c. Jenis kelamin bayi (laki-laki atau perempuan). Tali pusat

1. Terdapat 2 arteri dan satu vena. 2. Keadaan tali pusat harus kering, tidak ada perdarahan, tidak ada kemerahan disekitarnya. Reflek

Bayi lahir dilengkapi reflek dengan sejumlah reflek-reflek yaitu : 1. Reflek pelindung a. Maro : ransangan mendadak yang menyebabkan lengan terangkat ke atas dank e bawah,

terkejut dan rileksasi dengan lambat. b. Tonus leher : respon Fencing postural, kepala, lengan dan tungkai mengarah ke salah satu sisi, relaksasi dengan lambat. c. Menggenggam : bayi menggenggam setiap benda yang diletakkan ke dalam tangannya

yang cukup kuat sehingga dapat menyebabkan tubuhnya terangkat relaks. d. Mata berkedip : kelopak mata menutup dan membuka ketika dirangsang dengan cahaya atau sentuhan. 2. Reflek makan a. Menghisap : bibir monyong, lidah melipat, menarik kedalam atau menghisap disebabkan karena lapar, rangsangan bibir. b. Rooting : sentuhan pada pipi atau bibir menyebabkan kepala menoleh pada sentuhan. c. Menelan : otot-otot tenggorokan menutup arachea dan memuka esophagus ketika

makanan berada dalam mulut.

d. Gangguan : pada rangsangan vulva, esophagus terbuka, terjadi peristatik balik 3. Reflek bernafas a. Gerakan pernafasan : otot-otot dada dan abdomen menyebabkan gerakan otot inspirasi

ekspitasi. b. Bersin : aliran udara yang keras melalui hidung dan tenggorokan. c. Bentuk : aliran udara yang kuat melalui tenggorokan dan paru-paru. (Mary Hamilton,

1995 ; 225) 4. Berat badan a. Pertimbangan saat lahir adalah penting. b. Pada hari ke 2 dan ke 3 bayi mengalami penurunan BB yang fisiologis, namun harus

waspada jangan melampaui 10% dari BB lahir. Kehilangan ini karena gangguan kalori, kehilangan cairan tubuh keluarnya mekonium. c. Bayi mencapai BB normalnya kembali setelah umur 2 minggu.(Mary Hamilton, 1995 ; 213) 5. Mekonium a. Merupakan fases bayi yang pertama yang berwarna hitam kehijauan, tidak berbau dan lengket. b. Mekonium akan keluar dalam 24 jam pertama dan akan berlangsung hari ke 2 dan ke 3. c. Mekonium dikaji untuk menentukan faal alat pencernan lubang anus ada atau tidak.(Mary Hamilton, 1995 ; 223) 6. Antropometri Pengukuran ini dibuat untuk mengevaluasi maturasi fisik dan untuk memenuhi standar perbandingan.(Mary Hamilton, 1995 ; 213) a. Lingkar kepala (31 35,5 cm) Sirkulasi ferensia fronto brekmatika Mento occipital : 34 cm. : 35 cm. : 32 cm. : 32 cm.

Sirkum forensia sub occipitobrekmatika Sirkum forensia sub mento brekmatika : 30,5 33 cm. : 48 53 cm.

b. Lingkar dada c. Panjang badan d. Berat badan

: 2700 gram 4000 gram (Mary Hamilton, 1995 ; 217)

Pemeriksaan diagnostic

PH tali pusat tingkat 7,20 7,24 menunjukkan asfiksia bermakna. Hemoglobin/ hermatokrit (Hb/ Ht) kadar Hb. 15 20 gram dan Ht. 43% - 61%. Tes comb langsung pada darah tali pusat, menentukan adanya kompleks antigen antibody pada membrane sel darah merah menunjukkan kondisi hemolotik. (Doenges, 2001 ; 558) Riwayat singkat kehamilan dan persalinan

Yang perlu diketahui dan didata antara lain mengenai usia kehamilan, penyakit yang pernah di derita ibu dan pengobatannya, apakah pernah mengalami trauma fisik, fisiologi, waktu kelahiran (hari, tanggal, jam, tempat lahir, panjang dan BB bayi, keadaan laktasi dll). Setelah terkumpul kemudian analisa data dengan cara : 1. Data dikelompokkan menurut kecenderungannya dalam menunjuk suatu masalah

misalnya. a. Neonatus

b. Bayi menangis c. Bayi biru

d. Suhu tubuh per-aksila 35C 2. Interprestasi data Masing-masing kelompok data di interprestasi sebagai masalah. 3. Menegakkan diagnosa Masing-masing masalah tersebut dirumuskan sebagai suatu diagnosa keperawatan dengan memperhatikan 3 komponen yaitu : masalah, penyebab dan tanda/ gejala. Pada bayi baru lahir normal, kemungkinan masalah-masalah yang timbul antara lain : Resiko tinggi terhadap kerusakan, pertukaran gas. Resiko tinggi terhadap perubahan suhu tubuh. Resiko keluarga, perubahan ikatan. Resiko tinggi terhadap cedera, factor-faktor multiple. (Doenges, 2001 ; 566)

2.5 Perencanaan 1. Resiko tinggi terhadap kerusakan, pertukaran gas Ukur agar score pada menit dank e 5 setelah kelahiran.

Rasional

Membantu menentukan kebutuhan terhadap intervensi segera (missal : penghisapan lender, O2) skor 0 3

asfiksia berat, skor 4 6 menandakan kesulitan beradaptasi terhadap kehidupan ekstra uteri, skor 7 10 menandakan tidak ada kesulitan beradaptasi terhadap kehidupan ekstra uteri.

2. Perhatikan komplikasi prenatal yang mempengaruhi placenta dan janin (misal : kelainan jantung, ginjal, hipertensi atau diabetes). Rasional : Komplikasi ini dapat mengakibatkan hipoksia kronis dan asidosis.

3. Perhatikan durasi persalinan dan tipe kelahiran. Rasional : Kompresi torakal selama lewatnya janin melalui jalan lahir membantu dalam pembersihan paru-paru kira-kira 80 110 ml cairan. Bayi lahir terlalu cepat (<3 jam) atau lahir dengan SC mempunyai mucus berkelebihan karena ketidak adekuatan kompresi thorakal.

4. Kaji frekwensi dan upaya pernafasan awal Rasional : Pernafasan pertama, merupakan yang paling sulit, menetapkan kapasitas residu fungsional (KRF). Sehingga 30% - 40% jaringan paru tetap mengembang penuh asalkan ada kadar surfaktan yang adekuat.

5. Bersihkan jalan nafas, hisap nasofaring Rasional : Membantu menghilangkan akumulasi cairan,

memudahkan upaya pernafasan dan membantu mencegah aspirasi (bila cairan mengandung mekonium)

6. Keringkan bayi dengan selimut hangat, kepala ditutupi, tempatkan di ketiak ibu. Rasional : Menurunkan efek stress dingin dan berhubungan dengan hipoksia yang selanjutnya dapat menekan upaya

pernafasan dan mengakibatkan osidosis. 7. Tempatkan bayi pada posisi Trendelen Burg

Rasional

Memudahkan drainage mucus dari nofofaring dan trakea dengan gravitasi.

8. Perhatikan nada dan intensitas menangis Rasional : Pada awalnya sehat, menangis kuat meningkatkan PO2 alveolas dan menghasilkan perubahan kimia yang diperlukan untuk mengubah sirkulasi janin menjadi sirkulasi bayi. 9. Perhatikan nada optikal Rasional : Frekwensi jantung < 100 x/menit menandakan asfiksia baru. Takikardi (frekwensi > 160 x/menit) menandakan asfiksia baru atau respon normal periode pertama reaktivitas. 10. Berikan rangsangan taktil

Rasional

Merangsang upaya pernafasan dan dapat meningkatkan inspirasi O2.

11. Observasi warna kulit terhadap lokasi dan luasnya synosis, kajitonus otot Rasional : Akrosianosis menunjukkan lambatnya sirkulasi perifer, terjadi 85% bayi baru lahir selama jam pertama, namun synosis umum dan fleksiditas menunjukkan ketidak adekuatan oksigenasi jaringan.

Resiko tinggi terhadap perubahan suhu tubuh

1. Pastikan obat-obat yang diminum ibu selama hamil dan persalinan. Rasional : Pemakai Demerol oleh ibu menyebabkan penurunan suhu tubuh sangat berarti. Magnesium dan sulfat dapat

menyebabkan

vasodilatasi

mempengaruhi

kemampuan bayi untuk menyerap panas. 2. Keringkan tubuh bayi dengan selimut, kepala ditutupi. Rasional : Mengurangi kehilangan panas akibat evaporasi dan konduksi, melindungi kelembaban bayi dari aliran udara dan membatasi stress akibat perpindahan lingkungan. 3. Tempatkan bayi pada tempat yang hangat, hangatkan obyek yang kontak dengan bayi

Rasional

Mencegah kehilangan panas melalui konduksi.

4. Perhatikan suhu lingkungan panas melalui konduksi. Rasional : Penurunan suhu lingkungan 20C cukup untuk

mengandalkan konsumen O2 neonatal cukup bulan. 5. Kaji suhu inti neonatus, pantau suhu kulit secara kontinyu. Rasional : Suhu kulit dipertahankan mendekati 36,5C suhu inti (rectal) 0,5C kali lebih tinggi dari suhu kulit. 6. Observasi bayi terhadap tanda-tanda stress dingin (yaitu penurunan suhu inti, peningkatan aktifitas ekstremitas, fleksi, belang-belang atau pucat dan kulit tangan/ kaki). Rasional : Bila suhu lingkugan turun, bagi meningkatkan tingkat aktifitas (metabolisme dan konsumsi O2), ekstremitas menurunkan besar permukaan tubuh akan melepaskan ketekolanin adrenal, yang meningkatkan pelepasan

vasokosntruksi, selanjutnya mendinginkan kulit.

Proses keluarga, perubahan ikatan

1. Informasikan kepada orang tua tentang kebutuhan neonatus segera dan perawatan yang diberikan. Rasional : Menghilangkan kecemasan orang tua berkenaan dengan kordinasi bayi mereka, membantu orang tua untuk memberikan kebutuhan-kebutuhan dari bayinya. 2. Berikan bayi kepada ibu/ ayah setelah kondisi bayi yang memungkinkan. Rasional : Jam pertama kehidupan adalah masa yang paling bermakna untuk interaksi keluarga dan meningkatkan kedekatan antara bayi dengan orang tuanya. 3. Ajakan ibu untuk segera meneteki bayi sambil dielus-elus. Rasional : Memberikan kesempatan orang tua dan bayi memulai pengenalan dan proses kedekatan

BAB III PENUTUP 3.1 Kesimpulan Bayi baru lahir adalah hasil konsepsi yang keluar dari rahim seorang ibu melalui jalan lahir normal atau dengan bantuan dengan alat tertentu. Ciri-ciri normal bayi baru Lahir: Berat badan 2500 4000 gram, Panjang badan lahir 48 52 gram, Lingkar dada 30 38 cm, Lingkar kepala 33 35 cm, Bunyi jantung pada menit-menit pertama kecepatan kira-kira 80 x/mnt kemudian menurun sampai 120 140 x/mnt, Pernafasan pada menit-menit pertama cepat kira-kira 80 x/mnt kemudian menurun setelah tenang 40 x/mnt, Kulit kemerahan dan licin karena jaringan sub cutan cukup terbentuk dan diliputi vernicaseosa, rambut kepala telah sempurna, kuku telah agak panjang dan lemah, Genetalia, labia mayora sudah menutup labia minora (pada perempuan) testis sudah turun (pada laki-laki), Refleks isap dan menelan terbentuk dengan baik, Refleks moro sudah baik, bayi bila dikagetkan memperlihatkan gerak seperti memeluk, Gerakan reflek sudah baik apabila diletakkan sesuatu benda diatas telapak tangan bayi akan menggenggam atau adanya gerak reflek, Eliminasi baik urine dan mekonium akan keluar dalam 24 jam pertama mekonium berwarna coklat kehitaman.

DAFTAR PUSTAKA

Doenges M., (2000), Rencana Asuhan Keperawatan, Edisi 3, EGC, Jakarta

frismawati-maulani.blogspot.com/Askep-bayi-baru-lahir.html fivan-vla.blogspot.com/-bbl-normal_08.html

Vous aimerez peut-être aussi