Vous êtes sur la page 1sur 24

ASKEP BRONKITIS PADA ANAK

KONSEP BRONKHITIS PADA ANAK

1.1

PENGERTIAN Bronkhitis berasal dari bronchus (saluran napas) dan itis artinya menunjukkan adanya suatu peradangan. Bisa disimpulkan bronkitis merupakan suatu gejala penyakit pernapasan. Sebetulnya ada dua pengertian bronkitis. Pertama, berdasarkan radiologi/ahli rontgen, bronkhitis merupakan gambaran oto paru!paru dengan kelainan pada saluran napas. Pada gambaran tersebut cirinya akan tampak sangat ramai dan jelas. Berbeda bila dalam keadaan normal, gambaran saluran napas tak begitu jelas terlihat karena berisi udara. "api pada kasus bronkhitis akan muncul gambaran sebagian saluran napasnya tersumbat lendir atau ada peradangan. #edua, menurut medis/dokter, bronkhitis merupakan kelainan pada saluran napas yang ditandai dengan adanya bunyi napas penuh lendir, seperti bunyi $grok!grok%, bisa terdengar di bagian dada maupun punggung. Bronkhitis pada anak berbeda dengan bron hitis !ang terdapat pada orang de"asa. Pada anak# bron hitis $er%pakan bagian dari berbagai pen!akit sa&%ran na'as &ain# na$%n ia dapat (%ga $er%pakan pen!akit tersendiri. Secara har iah bronkhitis ada&ah s%at% pen!akit !ang ditanda o&eh adan!a in'&a$asi bronk%s. Se ara k&inis pada ah&i $engartikan bronkitis sebagai s%at% pen!akit ata% gangg%an respiratorik dengan bat%k $er%pakan ge(a&a !ang %ta$a dan do$inan. Ini berarti bah"a bronkitis b%kan pen!akit !ang berdiri sendiri $e&ainkan bagian dari pen!akit &ain tetapi bronkitis ik%t $e$egang peran.) Ngasti!ah# 1**+ , Bronkhitis berarti in'eksi bronk%s. Bronkitis dapat dikatakan pen!akit tersendiri# tetapi biasan!a $er%pakan &an(%tan dari in'eksi sa&%ran peranpasan atas ata% bersa$aan dengan pen!akit sa&%ran pernapasan atas &ain seperti Sinobronkitis# -aringotrakeobronkitis# Bronkitis pada as$a dan sebagain!a )G%nadi Santoso# 1**., Sebagai penyakit tersendiri, bronkhitis merupakan topik yang masih diliputi kontro&ersi dan ketidakjelasan di antara ahli klinik dan peneliti. Bronkitis merupakan diagnosa yang sering ditegakkan pada anak baik di 'ndonesia maupun di luar negeri, (alaupun dengan patokan diagnosis yang tidak selalu sama.("aussig, )*+,- .ahayu, )*+/) #esimpangsiuran de inisi bronkitis pada anak bertambah karena kurangnya konsesus mengenai hal ini. "etapi keadaan ini sukar dielakkan karena data hasil penyelidikan tentang hal ini masih sangat kurang. ANATO0I DAN 1ISIO-OGI SISTE0 PERNAPASAN Pernapasan adalah peristi(a menghirup udara dari luar yang mengandung oksigen ke dalam tubuh serta menghembuskan udara yang banyak mengandung 01, sebagai sisa dari

1./

oksidasi keluar dari tubuh. 2ungsi dari sistem pernapasan adalah untuk mengambil 1, yang kemudian diba(a oleh darah ke seluruh tubuh untuk mengadakan pembakaran, mengeluarkan 01, hasil dari metabolisme . a. 3idung 4erupakan saluran udara yang pertama yang mempunyai dua lubang dipisahkan oleh sekat septum nasi. 5i dalamnya terdapat bulu!bulu untuk menyaring udara, debu dan kotoran. Selain itu terdapat juga konka nasalis in erior, konka nasalis posterior dan konka nasalis media yang ber ungsi untuk mengahangatkan udara. 2aring 4erupakan tempat persimpangan antara jalan pernapasan dan jalan makanan. "erdapat di ba(ah dasar pernapasan, di belakang rongga hidung, dan mulut sebelah depan ruas tulang leher. 5i ba(ah selaput lendir terdapat jaringan ikat, juga di beberapa tempat terdapat olikel getah bening. 6aring 4erupakan saluran udara dan bertindak sebelum sebagai pembentuk suara. "erletak di depan bagian aring sampai ketinggian &ertebra ser&ikalis dan masuk ke dalam trakea di ba(ahnya. 6aring dilapisi oleh selaput lendir, kecuali pita suara dan bagian epiglottis yang dilapisi oleh sel epitelium berlapis. "rakea 4erupakan lanjutan dari laring yang dibentuk oleh )7 8 ,9 cincin yang terdiri dari tulang ra(an yang berbentuk seperti tapal kuda yang ber ungsi untuk mempertahankan jalan napas agar tetap terbuka. Sebelah dalam diliputi oleh selaput lendir yang berbulu getar yang disebut sel bersilia, yang ber ungsi untuk mengeluarkan benda asing yang masuk bersama! sama dengan udara pernapasan. Bronkus 4erupakan lanjutan dari trakea, ada , buah yang terdapat pada ketinggian &ertebra thorakalis ': dan :. mempunyai struktur serupa dengan trakea dan dilapisi oleh jenis sel yang sama. Bronkus kanan lebih besar dan lebih pendek daripada bronkus kiri, terdiri dari 7 8 + cincin dan mempunyai ; cabang. Bronkus kiri terdiri dari * 8 ), cincin dan mempunyai , cabang. 0abang bronkus yang lebih kecil dinamakan bronkiolus, disini terdapat cincin dan terdapat gelembung paru yang disebut al&eolli. Bronkiolus Bronkiolus membentuk percabangan menjadi bronkiolus terminalis yang tidak mempunyai kelenjar lendir dan silia. Bronkiolus terminalis kemudian menjadi bronkiolus respiratori yang menjadi saluran transisional antara jalan udara konduksi dan jalan udara pertukaran gas. <l&eoli Paru terbentuk oleh sekitar ;99 juta al&eoli. "erdapat tiga jenis sel 8 sel al&eolar, sel al&eolar tipe ' adalah sel epitel yang membentuk dinding al&eolar. Sel al&eolar tipe '' sel 8 sel yang akti secara metabolik, mensekresi sur actan, suatu os olipid yang melapisi permukaan

b.

c.

d.

e.

g.

dalam dan mencegah al&eolar agar tidak kolaps. Sel al&eolar tipe ''' adalah makro ag yang merupakan sel 8 sel agositosis yang besar yang memakan benda asing dan bekerja sebagai mekanisme pertahanan penting. h. Paru!paru 4erupakan alat tubuh yang sebagian besar dari terdiri dari gelembung!gelembung. 5i sinilah tempat terjadinya pertukaran gas, 1, masuk ke dalam darah dan 01, dikeluarkan dari darah. ).,.) 2isiologi sistem perna asan Perna asan mencakup , proses, yaitu = )) Perna asan luar yaitu proses penyerapan oksigen (1,) dan pengeluaran carbondioksida (01,) secara keseluruhan. ,) Perna asan dalam yaitu proses pertukaran gas antara sel jaringan dengan cairan sekitarnya (penggunaan oksigen dalam sel). Proses isiologi perna asan dalam menjalankan ungsinya mencakup ; proses yaitu= a. :entilasi yaitu proses keluar masuknya udara dari atmos ir ke al&eoli paru. b. 5i usi yaitu proses perpindahan/pertukaran gas dari al&eoli ke dalam kapiler paru. c. "ranspor yaitu proses perpindahan oksigen dari paru!paru ke seluruh jaringan tubuh. 1.2 ). K-ASI1IKASI Bronkhitis dapat diklasi ikasikan sebagai = Bronkhitis <kut Bronkhitis ak%t pada ba!i dan anak biasan!a bersa$a (%ga dengan trakheitis# merupakan penyakit in eksi saluran na as akut ('S><) ba(ah yang sering dijumpai. Penyebab utama penyakit ini adalah &irus. Batuk merupakan gejala yang menonjol dan karena batuk berhubungan dengan 'S>< atas. Berarti bah(a peradangan tersebut meliputi laring, trachea dan bronkus. ?angguan ini sering juga disebut laringotrakeobronkhitis akut atau croup dan sering mengenai anak sampai umur ; tahun dengan gejala suara serak, stridor, dan na as berbunyi. Bronkhitis #ronis atau Batuk Berulang Belum ada persesuaian pendapat mengenai bronchitis kronik, yang ada ialah mengenai batuk kronik dan atau berulang yang di singkat (B#B). B#B ialah keadaan klinis yang disebabkan oleh berbagai penyebab dengan gejala batuk yang berlangsung sekurang! kurangnya , minggu berturut!turut dan atau berulang paling sedikit ; kali dalam ; bulan, dengan atau tanpa disertai gejala respiratorik dan non respiratorik lainnya. 5engan memakai batasan ini secara klinis jelas bah(a bron hitis kronik pada anak ada&ah bat%k kronik dan ata% ber%&ang )BKB, !ang te&ah disingkirkan pen!ebab3pen!ebab BKB it% $isa&n!a as$a ata% in'eksi kronik sa&%ran napas dan sebagain!a. @alaupun belum ada keseragaman mengenai patologi dan pato isiologi bronchitis kronik, tetapi kesimpulan akibat jangka panjang umumnya sama. Berbagai pene&itian $en%n(%kkan bah"a ba!i sa$pai anak %$%r 4 tah%n !ang $enderita bron hitis kronik akan $e$p%n!ai resiko &ebih besar %nt%k $enderita gangg%an pada sa&%ran

,.

napas kronik sete&ah %$%r /5 tah%n# ter%ta$a (ika pasien terseb%t $erokok akan $e$per epat $en%r%nn!a '%ngsi par%. 1.. ETIO-OGI Penyebab bronchitis sampai sekarang masih belum diketahui dengan jelas. Pada kenyataannya kasus!kasus bronchitis dapat timbul secara congenital maupun didapat. Ke&ainan kongenita& 5alam hal ini bron hitis ter(adi se(ak da&a$ kand%ngan. 1a tor geneti ata% 'a tor pert%$b%han dan 'a tor perke$bangan 'et%s $e$egang peran penting . Bronchitis yang timbul congenital ini mempunyai ciri sebagai berikut = Bronchitis mengenai hampir seluruh cabang bronkus pada satu atau kedua paru. Bronchitis konginetal sering menyertai penyakit!penyakit konginetal lainya, misalnya = muco&iscidosis ( cystic pulmonary fibrosis ), sindrom kartagener ( bronkiektasis konginetal, sinusitis paranasal dan situs in&ersus ), hipo atau agamaglobalinemia, bronkiektasis pada anak kembar satu telur ( anak yg satu dengan bronkiektasis, ternyata saudara kembarnya juga menderita bronkiektasis), bronkiektasis sering bersamaan dengan kelainan congenital berikut = tidak adanya tulang ra(an bronkus, penyakit jantung ba(aan, ki oskoliasis konginetal. Ke&ainan didapat #elaianan didapat merupakan akibat proses berikut = In'eksi Bronchitis sering terjadi sesudah seseorang menderita pneumonia yang sering kambuh dan berlangsung lama, pneumonia ini merupakan komplikasi pertusis maupun in luenAa yang diderita semasa anak, tuberculosis paru dan sebagainya. Obstr%ksi bronk%s 1bstruksi bronkus yang dimaksud disini dapat disebabkan oleh berbagai macam sebab = korpus alineum, karsinoma bronkus atau tekanan dari luar terhadap bronkus

).

a. b.

,. a.

b.

a.

Pen!ebab %ta$a pen!akit Bronkhitis Ak%t ada&ah ada&ah 6ir%s. Sebagai contoh .hino&irus, .espiratory Sincytial :irus (.S:), 'n ulenAa :irus, Para!in luenAa :irus, <deno&irus dan 0oBsakie :irus. Bronkitis Ak%t sering ter(adi pada anak !ang $enderita 0orbi&&i# Pert%sis dan in'eksi 0! op&as$a Pne%$onia. Belum ada bukti yang meyakinkan bah(a bakteri lain merupakan penyebab primer Bronkitis <kut pada anak. 'n eksi sekunder oleh bakteri dapat terjadi, namun ini jarang di lingkungan sosio!ekonomi yang baik. 1aktor predisposisi ter(adin!a bron hitis ak%t ada&ah a&ergi# per%bahan %a a# po&%si %dara# dan in'eksi sa&%ran napas atas kronik# $e$%dahkan ter(adin!a bron hitis. Sedangkan pada Bronkitis #ronik dan Batuk Berulang adalah sebagai berikut = < . Spesi ik ). <sma

,. ;.

'n eksi kronik saluran napas bagian atas (misalnya sinobronkitis). 'n eksi, misalnya bertambahnya kontak dengan &irus, in eksi mycoplasma, hlamydia, pertusis, tuberkulosis, ungi/jamur. /. Penyakit paru yang telah ada misalnya bronkietaksis. C. Sindrom aspirasi. 7. Penekanan pada saluran napas D. Benda asing +. #elainan jantung ba(aan *. #elainan sillia primer )9. 5e isiensi imunologis )). #ekurangan an a!)!antitripsin ),. 2ibrosis kistik );. Psikis B . >on!spesi ik ). <sap rokok ,. Polusi udara 1.4 PATO1ISIO-OGI :irus (penyebab tersering in eksi) ! 4asuk saluran pernapasan ! Sel mukosa dan sel silia ! Berlanjut ! 4asuk saluran pernapasan(lanjutan) ! 4engin eksi saluran pernapasan ! Bronkitis ! 4ukosa membengkak dan menghasilkan lendir ! Pilek ; 8 / hari ! Batuk (mula! mula kering kemudian berdahak) ! .iak jernih ! Purulent ! Encer ! 3ilang ! Batuk ! #eluar ! Suara ronchi basah atau suara napas kasar ! >yeri subsernal ! Sesak napas ! Fika tidak hilang setelah tiga minggu ! #olaps paru segmental atau in eksi paru sekunder (pertahanan utama) (Sumber = dr..usepno 3asan, Buku #uliah ; 'lmu #esehatan <nak, )*+)) Apabi&a bron hitis kongenita& patogenesisn!a tidak diketah%i did%ga erat h%b%ngann!a dengan geneti serta 'a tor pert%$b%han dan perke$bangan 'et%s da&a$ kand%ngan. Pada bronchitis yang didapat patogenesisnya diduga melelui beberapa mekanisme = actor obstruksi bronkus, actor in eksi pada bronkus atau paru!paru, ibrosis paru, dan actor intrinsik dalam bronkus atau paru. Patogenesis pada keban!akan bron hitis !ang didapat $e&a&%i d%a $ekanis$e dasar7 1. In'eksi ba teria& pada bronk%s ata% par%# ke$%dian ti$b%& bron hitis. In'eksi pada bronk%s ata% par% akan diik%ti proses destr%ksi dinding bronk%s daerah in'eksi dan ke$%dian ti$b%& bron hitis. /. Obstr%ksi bronk%s akan diik%ti terbent%kn!a bron hitis# pada bagian dista& obstr%ksi dan ter(adi in'eksi (%ga destr%ksi bronk%s. Bronchitis merupakan penyakit paru yang mengenai paru dan si atnya kronik. #eluhan! keluhan yang timbul juga berlangsung kronik dan menetap . keluhan!keluhan yang timbul erat dengan = luas atau banyaknya bronkus yang terkena, tingkatan beratnya penyakit, lokasi bronkus yang terkena, ada atau tidaknya komplikasi lanjut.. keluhan!keluhan yang timbul

umumnya sebagai akibat adanya beberapa hal = adanya kerusakan dinding bronkus, akibat komplikasi, adanya kerusakan ungsi bronkus. 4engenai in eksi dan hubungannya dengan patogenesis bronchitis, data dijelaskan sebagai berikut 1. In'eksi perta$a ) pri$er , #ecuali pada bentuk bronchitis kongenital. 4asih menjadi pertanyaan apakah in eksi yang mendahului terjadinya bronchitis tersebut disebabkan oleh bakteri atau &irus. 'n eksi yang mendahului bronchitis adalah in eksi bacterial yaitu mikroorgansme penyebab pneumonia. 5ikatakan bah(a hanya in eksi bakteri saja yang dapat menyebabkan kerusakan pada dinding bronkus sehingga terjadi bronchitis, sedangkan in eksi &irus tidak dapat ( misalnya adeno&irus tipe ,), &irus in luenAa, campak, dan sebagainnya ). /.In'eksi sek%nder "iap pasien bronchitis tidak selalu disertai in eksi sekunder pada lesi, apabila sputum pasien yang semula ber(arna putih jernih kemudian berubah (arnanya menjadi kuning atau kehijauan atau berbau busuk berarti telah terjadi in eksi sekunder oleh kuman anaerob misalnya = usi omis usi ormis, treponema &incenti, anaerobic streptococci. #uman yang erring ditemukan dan mengin eksi bronkus misalnya = streptococcus pneumonie, haemophilus in luenAa, klebsiella oAaena. 1.8 TANDA DAN GE9A-A Biasanya penyakit dimulai dengan tanda!tanda in eksi saluran napas akut ('S><) atas yang disebabkan oleh &irus. Batuk mula!mula kering, setelah , atau ; hari batuk mulai berdahak dan menimbulkan suara lender. Pada anak dahak yang mukoid (kental) susah ditemukan karena sering ditelan. 4ungkin dahak ber(arna kuning dan kental tetapi tidak selalu berarti telah terjadi in eksi bakteri sekunder. <nak besar sering mengeluh rasa sakit retrosternal dan pada anak kecil dapat terjadi sesak napas. Pada beberapa hari pertama tidak terdapat kelainan pada pemeriksaan dada tetapi kemudian dapat timbul ronchi basah kasar dan suara napas kasar. Batuk biasanya akan menghilang setelah ,!; minggu. Bila setelah , minggu batuk masih tetap ada, mungkin telah terjadi kolaps paru segmental atau terjadi in eksi paru sekunder. 4engi ((heeAing) mungkin saja terdapat pada pasien bronchitis. 4engi dapat murni merupakan tanda bronchitis akut, tetapi juga kemungkinan merupakan mani estasi asma pada anak tersebut, lebih!lebih bila keadaan ini sudah terjadi berulang kali. 4enurut ?unadi Santoso dan 4akmuri ()**/), tanda dan gejala yang ada yaitu= Biasanya tidak demam, (alaupun ada tetapi rendah #eadaan umum baik, tidak tampak sakit, tidak sesak 4ungkin disertai naso aringitis atau konjungti&itis Pada paru didapatkan suara napas yang kasar 4enurut >gastiyah ()**D), yang perlu diperhatikan adalah akibat batuk yang lama, yaitu= a. Batuk siang dan malam terutama pada dini hari yang menyebabkan klien kurang istirahat

a. b. c. d.

b. c. d. e.

5aya tahan tubuh klien yang menurun <noreksia sehingga berat badan klien sukar naik #esenangan anak untuk bermain terganggu #onsentrasi belajar anak menurun ?ejala a(al Bronkhitis, antara lain = 1) Batuk membandel Batuk kambuhan, berdahak-tidak, berat-tidak. Kendati ringan harus tetap diwaspadai karena bila keadaan batuk terus menerus bisa menghebat dan berlendir sampai sesak napas. 2) Sulit disembuhkan Bisa sering atau tidak tapi sulit disembuhkan. Dalam sebulan batuk pileknya lebih dari seminggu dan baru sembuh dua minggu, lalu berulang lagi. 3) Ter adi kapan sa a Batuknya bisa mun!ul malam hari, baru tidur sebentar batuknya "gr#k-gr#k$ bahkan sampai muntah. Bisa uga batuk baru timbul men elang pagi. %&tau habis lari-lari, ia kemudian batuk-batuk sampai muntah. 1.+ KO0P-IKASI a) Bronkitis <kut yang tidak ditangani cenderung menjadi Bronkitis #ronik b) Pada anak yang sehat jarang terjadi komplikasi, tetapi pada anak dengan giAi kurang dapat terjadi 1thithis 4edia, Sinusitis dan Pneumonia c) Bronkitis #ronik menyebabkan mudah terserang in eksi d) Bila sekret tetap tinggal, dapat menyebabkan atelektasisi atau Bronkietaksis e) ?agal jantung kongesti ) Pneumonia 1.: PE0ERIKSAAN PEN;N9ANG a. 2oto "horaB = "idak tampak adanya kelainan atau hanya hyperemia b. 6aboratorium = 6eukosit G )D.C99. PENATA-AKSANAAN a. "indakan Pera(atan Pada tindakan pera(atan yang penting ialah mengontrol batuk dan mengeluarakan lender/secret. Sering mengubah posisi. Banyak minum. 'nhalasi. >ebuliAer Hntuk mempertahankan daya tahan tubuh, setelah anak muntah dan tenang perlu diberikan minum susu atau makanan lain. Pasien dengan bronchitis tidak dira(at di .umahsakit kecuali ada komplikasi yang menurut dokter perlu pera(atan di .umahsakit, oleh karenanya pera(atan lebih ditujukan

1.* ). ,. ;. /. C. 7.

sebagai petunjuk kepada orang tua. 4asalah yang perlu diperhatikan adalah akibat batuk yang lama dan resiko terjadi komplikasi. a) <kibat batuk yang lama Pada bronchitis gejala batuk sangat menonjol, dan sering terjadi siang dan malam terutama pagi!pagi sekali yang menyebabkan pasien kurang istirahat atau tidur- pasien akan terganggu rasa aman dan nyamannya. <kibat lain adalah terjadinya daya tahan tubuh pasien yang menurun, anoreksia, sehingga berat badannya sukar naik. Pada anak !ang &ebih besar bat%k3bat%k !ang ter%s $ener%s akan $enggangg% kesenangann!a ber$ain# dan bagi anak !ang s%dah seko&ah bat%k $enggangg% konsentrasi be&a(ar bagi dirin!a sendiri# sa%dara# $a%p%n te$an3te$ann!a. Hntuk mengurangi gangguan tersebut perlu diusahakan agar batuk tidak bertambah banyak dengan memberikan obat secara benar dan membatasi akti&itas anak untuk mencegah keluar banyak keringat, karena jika baju basah akan menyebabkan batuk!batuk (karena dingin). Hntuk mengurangi batuk pada malam hari berikan obat batuk yang terakhir sebelum tidur. <nak yang batuk apalagi bronchitis lebih baik tidak tidur di kamar yang ber <0 atau memakai kipas angin. Fika suhu udara dingin pakaikan baju yang hangat, bila ada yang tertutup leherya. 1bat gosok membuat anak merasa hangat dan dapat tidur tenang.Bila batuk tidak segera berhenti berikan minum hangat tidak manis. Pada anak yang sudh agak besar jika ada dahak di dalm tenggorokannya beritahu supaya dibuang karena adanya dahak tersebut juga merangsang batuk.Hsahakan mengurangi batuk dengan menghindari makanan yang merangsang seperti gorng!gorengan,permen,atau minum es.Fangan memandikan anak terlalu pagi atau sore,dan memandikan dengan air hangat. b) "erjadi komplikasi Bronkhitis akut yang tidak diobati secara benar cenderung menjadi bronchitis kronik, sedangkan bronchitis kronik memungkinkan anak mudah mendapat in eksi. ?angguan perna asan secara langsung sebagai akibat bronchitis kronik ialah bila lendir tetap tinggal di dalam paru akan menyebabkan terjadinya atelektasis atau bronkiektasis, kelainan ini akan menambah penderitaan pasien lebih lama. Hntuk menghindarkan terjadinya komplikasi ini pasien bronchitis harus mendapatkan pengobatan dan pera(atan yang benar sehingga lender tidak selalu tertinggal dalam paru. Berikan banyak minum untuk membantu mengencerkan lendir- berikan buah dan makanan bergiAi untuk mempertinggi daya tahan tubuh Pada anak yang sudah mengerti beritahukan bagaimana sikapnya jika ia sedang batuk dan apa yang perlu dilakukan. Pada bayi batuk!batuk yang keras sering diakhiri dengan muntah- biasanya bercampur lendir. Setelah muntah bayi menjadi agak tenang. "etapi bila muntah berkelanjutan, maka dengan keluarnya makanan dapat menyebabkan bayi menjadi kurus serta menurunkan daya tahan tubuh. Hntuk mengurangi kemungkinan tersebut setelah bayi muntah dan tenang perlu diberikan minum susu atau makanan lain. b. "indakan 4edis ). Fangan beri obat antihistamin berlebih

,. ;. /.

Beri antibiotik bila ada kecurigaan in eksi bakterial 5apat diberi e edrin 9,C 8 ) mg/#gBB tiga kali sehari 0hloral hidrat ;9 mg/#g BB sebagai sedati&e #arena penyebab bronchitis pada umumnya &irus maka belum ada obat kausal. <ntibiotik tidak berguna. 1bat yang diberikan biasanya untuk penurun demam, banyak minum terutama sari buah!buahan. 1bat penekan batuk tidak diberikan pada batuk yang banyak lendir, lebih baik diberi banyak minum. Bila batuk tetap ada dan tidak ada perbaikan setelah , minggu maka perlu dicurigai adanya in eksi bakteri sekunder dan antibiotic boleh diberikan, asa& s%dah disingkirkan adan!a as$a ata% pert%sis. Pemberian antibiotic yang serasi untuk 4. Pneumoniae dan 3. 'n luenAae sebagai bakteri penyerang sekunder misalnya amoksisilin, kotrimoksaAol dan golongan makrolid. <ntibiotik diberikan D!)9 hari dan jika tidak berhasil maka perlu dilakukan oto thorak untuk menyingkirkan kemungkinan kolaps paru segmental dan lobaris, benda sing dalam saluran napas, dan tuberkolusis. PEN<EGAHAN 4enurut >gastiyah ()**D), untuk mengurangi gangguan tersebut perlu diusahakan agar batuk tidak bertambah parah. 4embatasi akti&itas anak "idak tidur di kamar yang ber <0 atau gunakan baju dingin, bila ada yang tertutup lehernya 3indari makanan yang merangsang Fangan memandikan anak terlalu pagi atau terlalu sore, dan mandikan anak dengan air hangat Faga kebersihan makanan dan biasakan cuci tangan sebelum makan 4enciptakan lingkungan udara yang bebas polusi 'angan mengk#nsumsi makanan seperti telur ayam, karena bisa menambah pr#duksi lendirnya. Begitu uga minuman bers#da bisa adi pen!etus karena saat diminum maka s#danya akan naik ke hidung dan merangsang daerah saluran pernapasan.

1.15

a. b. c. d. e. . g.

BAB 2 KONSEP AS;HAN KEPERA=ATAN BRONKHITIS A. Dasar data pengka(ian pasien ). 'dentitas #lien = >ama, umur, alamat, pendidikan, agama, no. register, diagnose medis ,. .i(ayat kesehatan = .i(ayat alergi dalam keluarga, gangguan genetic, ri(ayat tentang dis ungsi pernapasan sebelumnya, bukti terbaru penularan terhadap in eksi, allergen, atau iritan lain, trauma. ;. Pemeriksaan 2isik = a, B1 )Breathing, <danya retraksi dan pernapasan cuping hidung, (arna kulit dan membrane mukosa pucat dan cyanosis, adanya suara serak, stridor dan batuk. Pada anak yang menderita bronchitis biasanya disertai dengan demam ringan, secara bertahap mengalami peningkatan distress pernapasan, dispnea, batuk non produkti paroksimal, takipnea dengan pernapasan cuping hidung dan retraksi, em isema, Gejala )) "akipnea (barat saat akti&itas) ,) Batuk menetap dengan sputum terutama pagi hari ;) @arna sputum dapat hijau, putih, atau kuning dan dapat banyak sekali /) .i(ayat in eksi saluran na as berulang C) .i(ayat terpajan polusi(rokok dll) Tanda )) 6ebih memilih posisi o(ler/semi o(ler untuk berna as ,) Penggunaan otot bantu na as ;) 0uping hidung /) Bunyi na as krekel(kasar) C) Perkusi redup(pekak) 7) #esulitan bicara kalimat(umumnya hanya kata!kata yang terputus!putus) D) @arna kulit pucat,normal atau sianosis +) 0lubing inger(jari tabuh) b, B/ )B&ood, Gejala : Pembengkakan pada ekstremitas ba(ah Tanda : Peningkatan "5, "akikardi, 5istensi &ena jugularis, Bunyi jantung redup(karena cairan di paru!paru), @arna kulit normal atau sianosis , B2 )Brain, #lien tampak gelisah, peka terhadap rangsang, ketakutan, nyeri dada,

d, B. )B&adder, "idak ditemukan masalah, tidak ditemukan adanya kelainan. e, B4 )Bo"e&, Gejala )) 4ual/muntah ,) >a su makan menurun ;) #etidakmampuan makan karena distres perna asan /) Penurunan berat badan. C) >yeri abdomen Tanda )) "urgor kulit buruk ,) Edema ;) Berkeringat /) Palpitasi abdomial dapat menunjukkan hepatomegali ', B8 )Bone, Gejala )) #eletihan,kelelahan ,) #etidakmampuan untuk melakukan akti&itas karena sulit berna as ;) #etidakmampuan untuk tidur, perlu dalam posisi duduk tinggi /) 5ispnea pada saat istirahat atau respon terhadap akti&itas atau latihan Tanda )) #eletihan ,) ?elisah ;) 'nsomnia B. Pe$eriksaaan diagnostik ). .ongent Peningkatan tanda bronko&askuler ,. "es ungsi paru 4emperkirakan derajad dis ungsi paru ;. :olume residu 4eningkat /. ?5< 4emperkirakan progresi penyakit(Pa9, menurun dan Pa01, meningkat atau normal) C. Bronkogram Pembesaran duktus mukosa 7. Sputum #ultur untuk menentukan adanya in eksi,identi ikasi pathogen D. E#? 5isritmia arterial +. E#? latihan

4embantu dalam mengkaji derajad dis ungsi paru untuk program latihan <. Prioritas pera"atan ). 4empertahankan patensi jalan na as ,. 4embantu tindakan untuk mempermudah pertukaran gas ;. 4empertahankan pola na as yang e ekti /. 4eningkatkan masukan nutrisi C. 4encegah komplikasi, memperlambat memburuknya kondisi serta mencegah in eksi 7. 4engurangi kecemasan yang dialami klien D. 4emberikan in ormasi tentang proses penyakit/prognosis dan program pengobatan D. Diagnosa pera"atan ). Bersihan jalan na as tidak e ekti berhubungan dengan peningkatan produksi sekret. ,. #erusakan pertukaran gas berhubungan dengan obstruksi jalan na as oleh sekresi, spasme bronchus. ;. Pola na as tidak e ekti berhubungan dengan broncokontriksi, mukus. /. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan berhubungan dengan dispnoe, anoreksia, mual muntah. C. .esiko tinggi terhadap in eksi berhubungan dengan menetapnya sekret, proses penyakit kronis. 7. <nsietas berhubungan dengan perubahan status kesehatan D. #urang pengetahuan yang berhubungan dengan kurangnya in ormasi tentang proses penyakit dan pera(atan di rumah E. Inter6ensi 1. Bersihan alan na(as tidak e(ekti( berhubungan dengan peningkatan pr#duksi sekret. Tu uan ) *empertahankan alan na(as paten. +en!ana Tindakan) a. &uskultasi bunyi na(as +asi#nal ) Beberapa dera at spasme br#nkus ter adi dengan #bstruksi alan na(as dan dapat dimani(estasikan dengan adanya bunyi na(as. b. Ka i,pantau (rekuensi perna(asan. +asi#nal ) Ta!hipn#e biasanya ada pada beberapa dera at dan dapat ditemukan selama , adanya pr#ses in(eksi akut. !. D#r#ng,bantu latihan na(as abd#men atau bibir +asi#nal ) *emberikan !ara untuk mengatasi dan meng#ntr#l disp#e dan menurunkan ebakan udara. d. -bser.asi karakteristik batuk

+asi#nal ) Batuk dapat menetap tetapi tidak e(ekti(, khususnya pada lansia, penyakit akut atau kelemahan e. Tingkatkan masukan !airan sampai 1/00-2000 ml,hari +asi#nal ) 1idrasi membantu menurunkan kekentalan sekret mempermudah pengeluaran. 2. Kerusakan pertukaran gas berhubungan dengan #bstruksi alan na(as #leh sekresi, spasme br#n!hus. Tu uan ) *enun ukkan perbaikan .entilasi dan #ksigenasi aringan yang adekuat dengan 2D& dalam rentang n#rmal dan bebas ge ala distress perna(asan. +en!ana Tindakan) a. Ka i (rekuensi, kedalaman perna(asan. +asi#nal ) Berguna dalam e.aluasi dera at distress perna(asan dan kr#nisnya pr#ses penyakit. b. Tinggikan kepala tempat tidur, d#r#ng na(as dalam. +asi#nal ) 3engiriman #ksigen dapat diperbaiki dengan p#sisi duduk tinggi dan !. 4atihan na(as untuk menurunkan k#laps alan na(as, dispenea dan ker a na(as. &uskultasi bunyi na(as. +asi#nal ) Bunyi na(as makin redup karena penurunan aliran udara atau area k#ns#lidasi d. &wasi tanda .ital dan irama antung +asi#nal ) Takikardia, disritmia dan perubahan tekanan darah dapat menun ukkan e(ek hip#ksemia sistemik pada (ungsi antung. e. &wasi 2D& +asi#nal ) 3a5-2 biasanya meningkat, dan 3a-2 menurun sehingga hip#ksia ter adi dera at lebih besar,ke!il. (. Berikan -2 tambahan sesuai dengan indikasi hasil 2D& +asi#nal ) Dapat memperbaiki,men!egah buruknya hip#ksia. 3. 3#la na(as tidak e(ekti( berhubungan dengan br#n!#k#ntriksi, mukus. Tu uan ) perbaikan dalam p#la na(as. +en!ana Tindakan) a. & arkan pasien perna(asan dia(ragmatik dan perna(asan bibir +asi#nal ) *embantu pasien memperpan ang waktu ekspirasi. Dengan teknik ini pasien akan berna(as lebih e(isien dan e(ekti(.

b.

Berikan d#r#ngan untuk menyelingi akti.itas dan peri#de istirahat +asi#nal ) memungkinkan pasien untuk melakukan akti.itas tanpa distres berlebihan. Berikan d#r#ngan penggunaan pelatihan #t#t-#t#t perna(asan ika diharuskan +asi#nal ) menguatkan dan mengk#ndisikan #t#t-#t#t perna(asan. 3erubahan nutrisi kurang dari kebutuhan berhubungan dengan dispn#e, an#reksia, mual muntah. Tu uan ) *enun ukkan peningkatan berat badan. +en!ana Tindakan)

!. 6.

a.

Ka i kebiasaan diet. +asi#nal ) 3asien distress perna(asan akut, an#reksia karena dispnea, pr#duksi sputum.

b.

&uskultasi bunyi usus +asi#nal ) 3enurunan bising usus menun ukkan penurunan m#tilitas gaster.

!.

Berikan perawatan #ral +asi#nal ) +asa tidak enak, bau adalah pen!egahan utama yang dapat membuat mual dan muntah.

d.

Timbang berat badan sesuai indikasi. +asi#nal ) Berguna menentukan kebutuhan kal#ri dan e.aluasi keadekuatan ren!ana nutrisi.

e.

K#nsul ahli gi7i +asi#nal ) Kebutuhan kal#ri yang didasarkan pada kebutuhan indi.idu memberikan nutrisi maksimal.

/.

+esik# tinggi terhadap in(eksi berhubungan dengan menetapnya sekret, pr#ses penyakit kr#nis. Tu uan ) mengidenti(ikasi inter.ensi untuk men!egah resik# tinggi +en!ana Tindakan)

a.

&wasi suhu. +asi#nal ) Demam dapat ter adi karena in(eksi atau dehidrasi.

b.

-bser.asi warna, bau sputum. +asi#nal ) Sekret berbau, kuning dan kehi auan menun ukkan adanya in(eksi.

!.

Tun ukkan dan bantu pasien tentang pembuangan sputum. +asi#nal ) men!egah penyebaran pat#gen.

d.

Diskusikan kebutuhan masukan nutrisi adekuat.

+asi#nal ) *alnutrisi dapat mempengaruhi kesehatan umum dan menurunkan tekanan darah terhadap in(eksi. e. Berikan anti mikr#ba sesuai indikasi +asi#nal ) Dapat diberikan untuk #rganisme khusus yang teridenti(ikasi dengan kultur. 8. &nsietas berhubungan dengan perubahan status kesehatan Tu uan ) pasien akan mengalami penurunan rasa ketakutan dan ansietas. +en!ana tindakan) a. Ka i tingkat ke!emasan 9ringan, sedang, berat). +asi#nal ) Dengan mengetahui tingkat ke!emasan klien, sehingga memudahkan tindakan selan utnya. b. Berikan d#r#ngan em#si#nal. +asi#nal ) Dukungan yang baik memberikan semangat tinggi untuk menerima keadaan penyakit yang dialami. Beri d#r#ngan mengungkapkan ketakutan,masalah +asi#nal ) *engungkapkan masalah yang dirasakan akan mengurangi beban pikiran yang dirasakan 'elaskan enis pr#sedur dari peng#batan +asi#nal ) 3en elasan yang tepat dan memahami penyakitnya sehingga mau beker asama dalam tindakan perawatan dan peng#batan. Beri d#r#ngan spiritual +asi#nal ) Diharapkan kesabaran yang tinggi untuk men alani perawatan dan menyerahkan pada T:*; atas kesembuhannya. Kurang pengetahuan yang berhubungan dengan kurangnya in(#rmasi tentang pr#ses penyakit dan perawatan di rumah Tu uan ) *engatakan =nter.ensi ) a. pemahaman k#ndisi,pr#ses penyakit dan tindakan.

!.

d.

e.

<.

'elaskan pr#ses penyakit indi.idu +asi#nal ) *enurunkan ansietas dan dapat menimbulkan partisipasi pada ren!ana peng#batan.

b.

=nstruksikan untuk latihan a(as, batuk e(ekti( dan latihan k#ndisi umum. +asi#nal ) >a(as bibir dan na(as abd#minal membantu meminimalkan k#laps alan na(as dan meningkatkan t#leransi akti.itas Diskusikan (akt#r indi.idu yang meningkatkan k#ndisi misalnya udara, serbuk, asap tembakau. +asi#nal ) ?akt#r lingkungan dapat menimbulkan iritasi br#n!hial dan peningkatan pr#duksi sekret alan na(as.

!.

1. I$pe&e$entasi Pada tahap ini untuk melaksanakan inter&ensi dan akti&itas yang telah dicatat dalam rencana pera(atan pasien. <gar implementasi/pelaksanaan perencanaan ini dapat tepat (aktu dan e ekti maka perlu mengidenti ikasi prioritas pera(atan, memantau dan mencatat respon pasien terhadap setiap inter&ensi yang dilaksanakan serta mendokumentasikan pelaksanaan pera(atan. Pada pelaksanaan kepera(atan diprioritaskan pada upaya untuk mempertahankan jalan na as, mempermudah pertukaran gas, meningkatkan masukan nutrisi, mencegah komplikasi, memperlambat memperburuknya kondisi, memberikan in ormasi tentang proses penyakit (5oenges 4arilynn E, ,999, .encana <suhan #epera(atan) G. E6a&%asi Pada tahap akhir proses kepera(atan adalah menge&aluasi respon pasien terhadap pera(atan yang diberikan untuk memastikan bah(a hasil yang diharapkan telah dicapai, E&aluasi merupakan proses yang interakti dan kontinyu, karena setiap tindakan kepera(atan, respon pasien dicatat dan die&aluasi dalam hubungannya dengan hasil yang diharapkan kemudian berdasarkan respon pasien, re&isi, inter&ensi kepera(atan/hasil pasien yang mungkin diperlukan. Pada tahap e&aluasi mengacu pada tujuan yang telah ditetapkan yaitu = jalan na as e ekti , pola na as e ekti , pertukaran gas adekuat, masukan nutrisi adekuat, in eksi tidak terjadi, intolerans akti&itas meningkat, kecemasan berkurang/hilang, klien memahami kondisi penyakitnya. (#eliat Budi <nna, )**/, Proses #epera(atan) DA1TAR P;STAKA ! 5oenges, 4arilynn E, )***, .encana <suhan #epera(atan = Pedoman Hntuk Perencanaan dan Pendokumentasian Pera(atan Pasien, - alih bahasa, ' 4ade #ariasa - editor, 4onica Ester, Edisi ;, Fakarta = E?0 ! 5ona 6. @ong, ,99/, Pedoman #linis #epera(atan Pediatrik Edisi /, Fakrta = Buku #edokteran E?0 ! #eliat, Budi <nna, Proses #epera(atan ! >gastiyah, )**D. Pera(atan <nak Sakit, Fakarta = Buku #edokteran E?0 ! dr..usepno 3asan, Buku #uliah ; 'lmu #esehatan <nak, )*+)) AS;HAN KEPERA=ATAN PADA ANAK DENGAN BRONKHITIS &. 3;>2K&'=&> 1. =dentitas Klien a. Bi#data >ama Tempat tanggal lahir Asia

) &n. S ) 3#n#r#g#, 10 *aret 1@@@ ) 11 tahun 9anak pertama)

'enis kelamin >ama ayah, ibu 3endidikan ayah, ibu &gama Suku bangsa &lamat >#. +egister Tanggal *+S Tanggal 3engka ian Sumber in(#rmasi Diagn#sa medis

) 4aki-laki. ) Tn. B, >y. D ) S*&, S*& ) =slam ) 'awa, =nd#nesia ) Ds. Bdg Ke!. 3# ) 0223/ ) / September 2010 pukul 0<.30 B=B ) / September 2010 pukul 10.00 B=B ) =bu dan anak ) Br#nkhitis alergika.

b. Keluhan utama =bu mengungkapkan &n. S se ak makan semangka batuk terus menerus selama 2 hari, bila untuk lari anak merasa sesak. !. +iwayat penyakit sekarang 2 hari sebelum kun ungan ke 3#li &nak, klien makan semangka. CD am setelah klien makan semangka klien batuk-batuk, diserta dengan riak dan rasa sesak. Sesak bertambah berat saat anak lari-lari. Kemudian #leh ibu anak dibawa ke 3#li &nak +SAD Dr. 1ar #n# 3#n#r#g# d. +iwayat penyakit dahulu Klien menderita alergi se ak usia 10 bulan dengan keluhan batuk disertai dengan sesak kemudian ber#bat dan sembuh. 3ada usia anak 2 tahun kambuh lagi kemudian klien periksa dan rutin k#ntr#l selama C D tahun. 3ada usia 10 tahun kambuh lagi setelah memakan buah mel#n. Klien bisa memenuhi kebutuhan tidurnya, ibu mengungkapkan sulit meng#ntr#l makanan yang dik#nsumsi anakanya terutama buah-buahan yang dapat menyebabkan alergi. e. +iwayat penyakit keluarga =bu mengungkapkan bahwa ayah klien alergi terhadap debu rumah dan buah kelengkeng, tetapi didalam angg#ta keluarga tidak ada yang menderita asma. (. +iwayat kehamilan dan persalinan Klien lahir dengan berat badan lahir 3100 gram, lahir langsung menangis, menurut ibu klien selama hamil ibu periksa ke bidan praktek. Klien minum &S= sampai usia 8 bulan, 3&S= dan bubur susu diberikan sampai anak berusia / tahun. Susu yang diberikan adalah 4a!t#gen. g. +iwayat imunisasi Klien telah mendapatkan imunisasi dasar yang lengkap yaitu) B52, 3#li#, D3T, 5ampak dan hepatitis. h. +iwayat nutrisi =bu mengungkapkan &n. S diberikan &S= sampai usia 8 bulan, 3&S= dimulai pada saat usia anak men!apai 6 bulan, makanan tambahan berupa bubur susu

diberikan pada saat anak berusia 6 bulan. 3ada saat pengka ian BB 36 Kg, TB 160 !m. =bu mengungkapkan anak sulit makan selama sakit ini, makanan yang disa ikan tidak pernah dihabiskan. i. +iwayat tumbuh kembang 3ada saat ini anak memasuki masa =ndustri Es =n(eri#r. 3ada saat ini bersek#lah di SD kelas /. Selama sek#lah ini klien tidak pernah tinggal kelas, anak sering menghias kamarnya. . Data 3sik#s#sial =bu mengungkapkan bertempat tinggal di daerah yang penduduknya padat. 3endapatan keluarga C </0.000,-, bulan. k. 3emeriksaan (isik 1) Keadaan umum &nak duduk di me a pemeriksaan kesadaran !#mp#mentis, anak tampak batuk-batuk, tampak agak sesak, tekanan darah 100,<0 mm1g, nadi @2 F,mnt, suhu 3<-5, perna(asan 28 F,mnt teratur. 2) Kepala dan leher Kepala berbentuk simetris, rambut bersih, hitam dan penyebarannya merata, terp#t#ng pendek. *ata tidak ada anemi, ikterus tidak ada. Telinga tidak ada serumen. 1idung tidak terdapat perna(asan !uping hidung. *ulut bersih, tidak terdapat karies gigi. 4eher tidak terdapat pembesaran kelen ar, klien mampu menelan tanpa terasa sakit, nyeri, tidak ada kaku kuduk. 3) Dada dan th#raks 3ergerakan dada simetris, Bhee7ing C,C, +#n!hi C,C, retraksi #t#t bantu perna(asan ringan. 3emeriksaan antung, i!tus !#rdis terletak di mid!la.i!ula sinistra =5S 6-/, S1S2 tunggal tidak ada bising, murmur. 6) &bd#men Bentuk simetris, bising usus C n#rmal / F, mnt, tidak ada nyeri tekan, hepar dan limpa tidak teraba. /) ;kstrimitas Tidak ada kelainan dalam segi bentuk, u i kekuatan #t#t adalah / untuk masingmasing ekstrimitas, 25S 1/. Klien mampu menggerakkan ekstrimitas sesuai dengan arah gerak sendi. l. 3emeriksaan penun ang medis Tanggal / September 2010 D4) 1b 12,2 gr G, 4;D 61, <0, leuk#sit @000, di((. 5#unt -, -, 3, /8 , 60, 1 3emeriksaan alergi) 1#use dust 10,3 mm, !#klat 12,< mm, udang 12,/ mm, histamin 30,H mm. ?#t# th#raks)

Tidak didapatkan kelainan, sinus phreni!#stalis ta am.

2. Analisa data >ama ) &n S Delima Amur ) 11 thn 0223/ Data ;ti#l#gi

+uang

># register ) *asalah

S= 'bu mengungkapkan anak batuk disertaiPeningkatan produksi secret #etidake ekti an riak dengan sesak sejak , hari yang lalu. bersihan jalan na as -) Pemeriksaan isik dada = - Bhee7ing C,C. - +h#n!i C,C. - ++ 28 F,mnt, teratur. - +etraksi inter!#sta ringan. - 3ergerakan dada simetris, irama na(as teratur. - TTE ) TD ) 100,<0 mm1g, > ) @2 F,mnt, S ) 3<-5, ++ ) 28 F,mnt teratur. S= ! 'bu mengungkapkan sulit mengontrol#etidakpatuhan makanan yang dimakan oleh anak yang menjadi sumber alergi. -) - Klien menderita alergi se ak 10 bulan dan kambuh kembali pada usia 2 dan 10 tahun. - Klien batuk disertai sputum, agak sesak, ++ 28 F,mnt. - 3emeriksaan 3enun ang ) D4) 1b 12,2 gr G, 4;D 61, <0, leuk#sit @000, di((. 5#unt -, -, 3, /8 , 60, 1 3emeriksaan alergi) 1#use dust 10,3 mm, !#klat 12,< mm, udang 12,/ mm, histamin 30,H mm. #etidake ekti an penatalaksanaan regimen pengobatan

?#t# th#raks) Tidak didapatkan kelainan, sinus phreni!#stalis ta am.

B. DIAGNOSA KEPERA=ATAN >ama = <n. S Hmur = )) thn

.uang = 5elima >o register = 9,,;C

>o "anggal 4uncul 5iagnosa #epera(atan "anggal "eratasi "" ) C Sept ,9)9 #etidake ekti an bersihan jalan na as! berhubungan dengan peningkatan produksi sekret yang ditandai dengan 'bu mengungkapkan anak batuk disertai riak dengan sesak sejak , hari yang lalu, @heeAing I/I, .honci I/I, .. ,7 B/mnt, teratur, .etraksi intercosta ringan. "": = "5= )99/D9, >= *, B/mnt, S= ;D10 , C Sept ,9)9 #etidake ekti an penatalaksanaan regimen! pengobatan berhubungan dengan ketidakpatuhan yang ditandai dengan 'bu mengungkapkan sulit mengontrol makanan yang dimakan oleh anak yang menjadi sumber alergi

<. REN<ANA TINDAKAN >ama = <n. S Hmur = )) thn ># 5B. #ep Tu uan Kriteria hasil

.uang = 5elima >o register = 9,,;C +en!ana tindakan +asi#nal yang

). #etidake ekti an Falan bersihan jalanbersih na as patent

na as! Pada saat ). Felaskan pada klien ). Pengetahuan danberna as tidakdan keluargamemadai setelahmenggunakan otot!beberapa tindakanmemungkinkan

berhubungan mendapat dengan tindakan peningkatan kepera(atan. produksi sekret

otot bantu. yang dapat dilakukankeluarga dan klien (rekwensiuntuk meningkatkankooperati dalam na(as dalamproses pengeluarantindakan pera(atan. batas n#rmal 1/-sekret. 30 F,mnt. suara na(as ,. <njurkan kepada ,. Peningkatan hidrasi br#n!h#.esikuler. klien dan keluarga agar memberikancairan akan minum lebihmengencerkan sekret banyak dan hangatsehingga sekret akan kepada klien. lebih mudah dikeluarkan. ;. <jarkan pada keluarga isioterapi ;. 2isoterapi na as na as dan latihanmelepaskan sekret dari batuk e ekti tempat perlekatan, postural drainase memudahkan pengaliran sekret, batuk e ekti mengeluarkan sekret secara adekuat. /. 6akukan suction dan nebuliAer /. 4engeluarkan secret C. #olaborasi dengan tim medis dalam C. Hntuk mempercepat pemberian = penyembuhan klien e edrin 9,C 8 ) mg/#gBB tiga kali sehari 0hloral hidrat ;9 mg/#g BB sebagai sedati&e

Pengetahuan yang ). Berikan penyuluhanmemadai ! 1rang tua pada keluarga tentangmemungkinkan klien mengetahui aktor! bahan!bahan terutamadan keluarga kooperti aktor yang makanan yangterhadap tindakan mempengaruhi menjadi bahanpera(atan. timbulnya alergi. alergen bagi anak. -rang tua

<lternati cara yang mengetahui !ara dan tindakan ,. 5iskusikan dengandipilih oleh keluarga mengenaimerupakan jalan keluar yang dilakukankeluarga 1rang tuauntuk alternati tindakanyang sesuai dengan menunjukkan menghindari yang mungkinkeadaan keluarga. ,. #etidake ekti an keinginan untukk#ntak dengandilakukan untuk penatalaksanaan berperan akti alergen. menghindari kontak Positi rein orcement regimen dalam dengan alergen. meningkatkan rasa pengobatan penatalaksanaan ;. Berikan positif percaya diri dan berhubungan pengobatan dan reinforcementpada moti&asi keluarga dengan pera(atan agar orang tua dan anakuntuk berperan akti ketidakpatuhan e ekti setelah jika kooperati . dalam pera(atan klien mendapat Hntuk mengencerkan penjelasan dari petugas. /. #olab 'munoterapi sekret dalam pemberian nebuliAer .

D. I0P-E0ENTASI >ama = <n. S Hmur = )) thn "gl/ Pukul C Sept ,9)9 1.30 B=B >o. 5B ). ). Pelaksanaan tindakan

.uang = 5elima >o register = 9,,;C 4enjelaskan kepada ibu bah(a sekret dapat dikeluarkan dengan batuk, tetapi bila sekret kental akan mempersulit pengeluaran sekret. 1leh karena itu sekret perlu diencerkan dengan minum lebih banyak dan hangat, minum obat sesuai dosis dan tepat (aktu. 4enganjurkan kepada ibu agar memberikan minum yang lebih banyak kepada anak dan yang hangat. 4engajarkan kepada ibu dan klien cara batuk e ekti yaitu menghirup na as dalam , kali kemudian dibatukkan dengan keras sampai riak keluar. 4emberikan penjelasan tentang pengobatan (E05) dan pera(atan klien dirumah. 4elakukan suction 4emberikan penjelasan tentang aktor alergen yang seharusnya

,. ;.

/. C. C Sept ,9)9 ,. ).

2.30

B=B

dihindari oleh anak. ,. 4endiskusi dengan keluarga tentang tindakan yang dapat dilakukan untuk menghindari alergen yaitu= 4embersihkan rumah. "idak menyajikan makanan yang menjadi sumber alergen. 4engganti jenis makanan yang menjadi sumber alergen dengan makanan yang lain. 4emoti&asi anak agar tidak mengkonsumsi makanan yang menjadi sumber alergen. 4emberikan pujian dan dorongan terhadap rencana tindakan keluarga yang positi . 4enge&aluasi ). ). 4enganjurkan kepada ibu agar memberikan minum yang lebih banyak kepada anak dan yang hangat. ,. 4engajarkan kepada ibu dan klien cara batuk e ekti yaitu menghirup na as dalam , kali kemudian dibatukkan dengan keras sampai riak keluar. ;. 4emberikan terapi nebuliAer ). 4endiskusi dengan keluarga tentang tindakan yang dapat dilakukan untuk menghindari alergen yaitu= 4embersihkan rumah. "idak menyajikan makanan yang menjadi sumber alergen. 4engganti jenis makanan yang menjadi sumber alergen dengan makanan yang lain. 4emoti&asi anak agar tidak mengkonsumsi makanan yang menjadi sumber alergen.

7 Sept ,9)9 0H.00 B=B

7 Sept ,9)9 10.00 B=B

,.

E. E>A-;ASI >ama = <n S .uang = 5elima Hmur = )) thn >o register = 9,,;C >o "anggal C Septembet ,9)9 "anggal 7 Septembet ,9)9 "" ). S%b!ekti' 7 S%b!ekti' 7 'bu mengungkapkan dapat memahami'bu mengungkapkan dapat memahami penjelasan yang diberikan oleh petugaspenjelasan yang diberikan oleh petugas tentang tindakan yang mungkintentang tindakan yang mungkin dilakukan untuk memudahkandilakukan untuk memudahkan pengeluaran riak. pengeluaran riak.

Obyektif : Obyektif : - =bu mampu men elaskan kembali- =bu mampu men elaskan kembali apa yang telah di elaskan petugasapa yang telah di elaskan petugas sesuai dengan bahasa ibu sendiri. sesuai dengan bahasa ibu sendiri. =bu tampak menganggukkan- Batuk 9C), Bhee7ing C,C, r#n!hi kepala saat di elaskan #leh petugas. C,C. - Batuk 9C), Bhee7ing C,C, r#n!hi TTE ) C,C. TD ) 110,<0 mm1g, TTE ) > ) @0 F,mnt, TD ) 100,<0 mm1g, S ) 38,/-5, > ) @2 F,mnt, ++ ) 2H F,mnt teratur. S ) 3< 5, Assesment : ++ ) 28 F,mnt teratur. *asalah teratasi sebagian Assesment : . *asalah belum teratasi. Planning : Planning : =bu mengerti tentang pen elasan =bu mengerti tentang pen elasantentang tindakan untuk membantu tentang tindakan untuk membantupengeluaran sekret. pengeluaran sekret. #ontrol ; minggu lagi ,. S%b!ekti' 7 S%b!ekti' 7 'bu mengungkapkan belum begitu'bu mengungkapkan sudah mengerti mengerti penjelasan tentang aktor yangpenjelasan tentang aktor yang menjadi menjadi penyebab batuk batuk danpenyebab batuk batuk dan sesak pada sesak pada anaknya dan cara untukanaknya dan cara untuk menghindarinya. menghindarinya. Ob!ekti' 7 Ob!ekti' 7 =bu dapat men elaskan kembali=bu dapat men elaskan kembali tentang alergen dan usaha untuktentang alergen dan usaha untuk menghindarinya namun belummenghindarinya. lan!er Assesment : Assesment : *asalah teratasi. *asalah belum teratasi. P&anning 7 P&anning 7 .encana pera(atan dihentikan, kontrol Berikan health education tentangdihentikan. allergen kepada keluarga atau ibu

Vous aimerez peut-être aussi