Vous êtes sur la page 1sur 13

LAPORAN PENDAHULUAN SNH (STROKE NON HEMORAGIK) PADA LANSIA

PENDAHULUAN LATAR BELAKANG Proses menua adalah keadaan yang tidak dapat dihindarkan. Manusia seperti halnya semua makhluk hidup didunia ini mempunyai batas keberadaannya dan akan berakhir dengan kematian. Perubahan-perubahan pada usia lanjut dan kemunduran kesehatannya kadangkadang sukar dibedakan dari kelainan patologi yang terjadi akibat penyakit Lansia adalah periode dimana organisme telah mencapai kemasakan dalam ukuran dan fungsi dan juga telah menunjukkan kemunduran sejalan dengan waktu. Ada beberapa pendapat mengenai usia kemunduran yaitu ada yang menetapkan ! tahun" # tahun dan $! tahun. %adan kesehatan dunia &'()* menetapkan # tahun sebagai usia yang menunjukkan proses menua yang berlangsung secara nyata dan seseorang telah disebut lanjut usia. +ari ,juta jiwa penduduk .ndonesia /"#0 mengalami stroke yaitu lansia. 1troke adalah suatu penyakit gangguan fungsi anatomi otak yang terjadi secara tibatiba dan cepat" disebabkan karena gangguan perdarahan otak. .nsiden stroke meningkat secara eksponensial dengan bertambahnya usia dan ,"2# kali lebih besar pada pria dibanding wanita. 3ecenderungan pola penyakit neurologi terutama gangguan susunan saraf pusat tampaknya mengalami peningkatan penyakit akibat gangguan pembuluh darah otak" akibat kecelakaan serta karena proses degenerati4e system saraf tampaknya sedang merambah naik di .ndonesia. 'alaupun belum didapat data secara konkrit mengenai hal ini. 5aktor penyebab munculnya masalah ini adalah adanya perkembangan ekonomi dan perubahan gaya hidup terutama msayarakat perkotaan. 3emampuan masyarakat untuk memenuhi kebutuhan hidup terlihat semakin mudah sehingga meningkatkan hasratmereka untuk terus berjuang mencapai tujuan dengan penuh persaingan dalam perjuangan tersebut" benturan-benturan fisik maupun psikologis tidak pernah dipikirkan efek bagi kesehatan jangka panjang. 6sia harapan hidup di .ndonesia kian meningkat sehingga semakin banyak terdapat lansia. +engan bertambahnya usia maka permasalahan kesehatan yang terjadi akan semakin kompleks. 1alah satu penyakit yang sering dialami oleh lansia adalah stroke. 6sia merupakan factor resiko yang paling penting bagi semua jenis stroke. KONSEP DASAR PENYAKIT A. Pengertian Menurut '()" stroke adalah terjadinya gangguan fungsional otak fokal maupun global secara mendadak dan akut yang berlangsung lebih dari 27 jam akibat gangguan aliran darah otak. 1troke atau cedera cerebro4askuler adalah kehilangan fungsi otak yang diakibatkan oleh berhentinya suplai darah ke bagian otak sering ini adalah kulminasi penyakit serebro4askuler selama beberapa tahun. &1melt8er 9. 1u8anne" 2!!2 dalam ekspresikublogspot 2!!/* 1troke adalah manifestasi klinik dari gangguan fungsi serebral" baik fokal maupun menyeluruh &global*" yang berlangsung dengan cepat" berlangsung lebih dari 27 jam" atau berakhir dengan maut" tanpa ditemukannya penyebab selain daripada gangguan 4ascular" %erdasarkan etiologinya" stroke dibedakan menjadi : ,. 1troke perdarahan atau strok hemoragik 2. 1trok iskemik atau stroke non hemoragik

1troke non hemoragik atau yang disebut juga strok iskemik didefinisikan" secara patologis" sebagai kematian jaringan otak karena pasokan darah yang tidak adekuat. 1troke non hemoregik adalah sindroma klinis yang awalnya timbul mendadak" progresi cepat berupa deficit neurologis fokal atau global yang berlangsung 27 jam atau lebih atau langsung menimbul kematian yang disebabkan oleh gangguan peredaran darah otak non straumatik &Arif Mansjoer" 2!!!" hlm. ,$* 1troke non hemoragik merupakan proses terjadinya iskemia akibat emboli dan trombosis serebral biasanya terjadi setelah lama beristirahat" baru bangun tidur atau di pagi hari dan tidak terjadi perdarahan. ;amun terjadi iskemia yang menimbulkan hipoksia dan selanjutnya dapat timbul edema sekunder. &Arif Mutta<in" 2!!/" hlm. ,=!* +engan demikian stroke dapat didefinisikan adanya tanda-tanda klinik yang berkembang cepat akibat gangguan fungsi otak fokal &atau global* dengan gejala- gejala yang berlangsung selama 27 jam atau lebih disebabkan oleh perdarahan primer substansi otak yang terjadi secara spontan bukan oleh karena trauma kapitis. Patologis ini menyebabkan perdarahan dari sebuah robekan yang terjadi pada dinding pembuluh atau kerusakan sirkulasi serebral oleh oklusi parsial atau seluruh lumen pembuluh darah dengan pengaruh yang bersifat sementara atau permanen. B. Etiologi Menurut 1melt8er &2!!,* stroke biasanya diakibatkan dari salah satu dari empat kejadian yaitu: ,. >rombosis serebral Arteriosklerosis serebral dan perlambatan sirkulasi serebral adalah penyebab utama trombosis serebral" yang merupakan penyebab paling umum dari stroke. >anda-tanda trombosis serebral ber4ariasi. 1akit kepala adalah awitan yang tidak umum. %eberapa pasien dapat mengalami pusing" perubahan kognitif" atau kejang" dan beberapa mengalami awitan yang tidak dapat dibedakan dari haemorrhagi intracerebral atau embolisme serebral. 1ecara umum" thrombosis serebral tidak terjadi dengan tiba-tiba" dan kehilangan bicara sementara" hemiplegia" atau parestesia pada setengah tubuh dapat mendahului awitan paralisis berat pada beberapa jam atau hari. 2. ?mbolisme serebral ?mbolus biasanya menyumbat arteri serebral tengah atau cabang -cabangnya" yang merusak sirkulasi serebral. Awitan hemiparesis atau hemiplegia tiba-tiba dengan afasia atau tanpa afasia atau kehilangan kesadaran pada pasien dengan penyakit jantung atau pulmonal adalah karakteristik dari embolisme serebral. =. .skemia serebral .skemia serebral &insufisiensi suplai darah ke otak* terutama karena konstriksi ateroma pada arteri yang menyuplai darah ke otak. 7. (aemorhagi serebral a. (aemorhagi ekstradural &haemorrhagi epidural* adalah kedaruratan bedah neuro yang memerlukan perawatan segera. 3eadaan ini biasanya mengikuti fraktur tengkorak dengan robekan arteri tengah arteri meninges lain" dan pasien harus diatasi dalam beberapa jam cedera untuk mempertahankan hidup. b. (aemorhagi subdural pada dasarnya sama dengan haemorrhagi epidu ral" kecuali bahwa hematoma subdural biasanya jembatan 4ena robek. 3arenanya periode pembentukan hematoma lebih lama dan menyebabkan tekanan pada otak. %eberapa pasien mungkin mengalami haemorrhagi subdural kronik tanpa menunjukkan tanda atau gejala.

c.

(aemorrhagi subarakhnoid dapat terjadi sebagai akibat trauma atau hipertensi" tetapi penyebab paling sering adalah kebocoran aneurisme pada area sirkulus 'illisi dan malformasi arteri 4ena kongenital pada otak. d. (aemorrhagi intracerebral adalah perdarahan di substansi dalam otak paling umum pada pasien dengan hipertensi dan aterosklerosis serebral" karena perubahan degeneratif karena penyakit ini biasanya menyebabkan rupture pembuluh darah. %iasanya awitan tiba -tiba" dengan sakit kepala berat. %ila haemorrhagi membesar" makin jelas deficit neurologik yang terjadi dalam bentuk penurunan kesadaran dan abnormalitas pada tanda 4ital. C. Faktor re iko !a"a troke# $S%elt&er C. S'&anne( )**)( +al ),-,. ,. (ipertensi (ipertensi merupakan faktor risiko stroke yang potensial. (ipertensi dapat mengakibatkan pecahnya maupun menyempitnya pembuluh darah otak. Apabila pembuluh darah otak pecah maka timbullah perdarahan otak dan apabila pembuluh darah otak menyempit maka aliran darah ke otak akan terganggu dan sel @ sel otak akan mengalami kematian. 2. +iabetes Mellitus +iabetes Mellitus mampu menebalkan dinding pembuluh darah otak yang berukuran besar. Menebalnya dinding pembuluh darah otak akan menyempitkan diameter pembuluh darah tadi dan penyempitan tersebut kemudian akan mengganggu kelancaran aliran ke otak" yang pada akhirnya akan menyebabkan infark sel @ sel otak. =. Penyakit Aantung %erbagai penyakit jantung berpotensi untuk menimbulkan stroke. 5aktor risiko ini akan menimbulkan hambatanBsumbatan aliran darah ke otak karena jantung melepas gumpalan darah atau sel @ selBjaringan yang telah mati ke dalam aliran darah. 7. (iperkolesterolemi Meningginya angka kolesterol dalam darah" terutama low density lipoprotein &L+L*" merupakan faktor risiko penting untuk terjadinya arteriosklerosis &menebalnya dinding pembuluh darah yang kemudian diikuti penurunan elastisitas pembuluh darah*. Peningkatan kadar L+L dan penurunan kadar (+L &(igh +ensity Lipoprotein* merupakan faktor risiko untuk terjadinya penyakit jantung koroner. #. .nfeksi Penyakit infeksi yang mampu berperan sebagai faktor risiko stroke adalah tuberkulosis" malaria" lues" leptospirosis" dan in feksi cacing. . )besitas )besitas merupakan faktor risiko terjadinya penyakit jantung. $. Merokok Merokok merupakan faktor risiko utama untuk terjadinya infark jantung. /. 3elainan pembuluh darah otak Pembuluh darah otak yang tidak normal suatu saat akan pecah dan menimbulkan perdarahan. -. Peningkatan hematokrit & resiko infark serebral* 3ontrasepasi oral &khususnya dengan disertai hipertensi" merokok" dan kadar estrogen tinggi* ,!. Penyalahgunaan obat & kokain* ,,. 3onsumsi alcohol ,2. Lain @ lain" Lanjut usia" penyakit paru @ paru menahun" penyakit darah" asam urat yang berlebihan" kombinasi berbagai faktor risiko secara teori. D. Kla i/ika i Stroke 1troke non hemoragik dapat diklasifikasikan berdasarkan perjalanan penyakitnya" yaitu: ,. ;on (aemorrhagiB.skemikB.nfark

a.

>ransient .schemic Attack &>.A*B1erangan .skemi 1epintas >.A merupakan tampilan peristiwa berupa episode-episode serangan sesaat dari suatu disfungsi serebral fokal akibat gangguan 4askuler" dengan lama serangan sekitar 2 -,# menit sampai paling lama 27 jam. b. +efisit ;eurologis .skemik 1epintasBCe4ersible .schemic ;eurologi +efisit &C.;+* Dejala dan tanda gangguan neurologis setempat yang berlangsung lebih lama dari 27 jam dan kemudian pulih kembali &dalam jangka waktu kurang dari tiga minggu*. c. .n ?4olutional atau Progressing 1troke merupakan Dejala gangguan neurologis yang progresif dalam waktu enam jam atau lebih. Perkembangan stroke terjadi perlahan @ lahan sampai akut" munculnya gejala makin memburuk d. 1troke 3omplit &9ompleted 1troke B Permanent 1troke * merupakan Dejala gangguan neurologis dengan lesi -lesi yang stabil selama periode waktu ,/-27 jam" tanpa adanya progesifitas lanjut. Dangguan neurologist yang timbul bersifat menetap atau permanent" dari sejak awal serangan dan sedikit tidak ada perbaikan. E. E!i"e%iologi 1troke dahulu dianggap sebagai penyakit yang tidak dapat diduga yang dapat terjadi pada siapa saja" dan sekali terjadi tidak ada lagi tindakan efektif yang dapat dilakukan untuk mengatasinya. ;amun" data-data ilmiah terakhir secara meyakinkan telah membuktikan hal yang sebaliknya. 1elama dekade terakhir telah terjadi kemajuan besar dalam pemahaman mengenai faktor risiko" pencegahan" pengobatan dan rehabilitasi stroke. 3ita sekarang mengetahui bahwa stroke dapat diperkirakan dan dapat dicegah pada hampir /#0 orang. Auga terdapat terapi efektif yang dapat secara substansial memperbaiki hasil akhir stroke. Pada kenyatannya" sekitar sepertiga pasien stroke sekarang dapat pulih sempurna" dan proporsi ini dapat meningkat jika pasien selalu mendapat terapi darurat dan rehabilitasi yang memadai &5eigin" 2!! *. 3ata stroke sebenarnya merupakan istilah .nggris yang berarti pukulan" tapi makna kedokterannya ternyata dikenal secara luas di kalangan kedokteran .nternasional. 1troke digunakan untuk menamakan sindrom hemiparesis atau hemiparalisis akibat lesi 4askuler yang bisa bangkit dalam beberapa detik sampai hari" tergantung pada jenis penyakit yang menjadi penyebabnya. +i mana daerah otak yang tidak berfungsi lagi" bisa disebabkan karena secara tiba-tiba tidak menerima jatah darah lagi karena pembuluh darah yang memperdarahi daerah itu putus atau tersumbat. Penyumbatan itu bisa terjadi secara mendadak" secara berangsur-angsur ataupun tiba-tiba namun berlangsung hanya sementara &Mardjono" ,-/-*. 1troke merupakan penyakit gangguan fungsional otak berupa kelumpuhan sarafBdefisit neurologik akibat gangguan aliran darah pada salah satu bagian otak. 1ecara sederhana stroke didefinisikan sebagai penyakit otak akibat terhentinya suplai darah ke otak karena sumbatan atau perdarahan" dengan gejala lemasBlumpuh sesaat" atau gejala berat sampai hilangnya kesadaran" dan kematian. 1troke bisa berupa iskemik maupun perdarahan &hemoragik*&Aunaidi"2!!7*.Pada stroke iskemik" aliran darah ke otak terhenti karena aterosklerotik atau bekuan darah yang telah menyumbat suatu pembuluh darah melalui proses aterosklerosis. 1edang pada stroke perdarahan &hemoragik* pembuluh darah pecah menjadi tidak normal dan darah yang keluar merembes masuk ke dalam suatu daerah di otak dan merusaknya &Aunaidi" 2!! *. Menurut '()" stroke adalah tanda-tanda klinis mengenai gangguan fungsi serebral secara fokal ataupun global" yang berkembang dengan cepat" dengan gejala yang berlangsung selama 27 jam atau lebih" atau mengarah ke kematian tanpa penyebab yang kelihatan" selain tanda-tanda yang berkenaan dengan aliran darah di otak.Menurut Aunaidi" stroke adalah penyakit gangguan fungsional otak akut" fokal maupun global" akibat gangguan aliran darah ke otak karena perdarahan ataupun sumbatan dengan

gejala dan tanda sesuai bagian otak yang terkena" yang dapat sembuh sempurna" sembuh dengan cacat" atau berakibat kematian F. Pato/i iologi (ipertensi kronik menyebabkan pembuluh arteriola mengalami perubahan patologik pada dinding pembuluh darah tersebut berupa hipohialinosis" nekrosis fibrinoid serta timbulnya aneurisma tipe %ouchard. Arteriol-arteriol dari cabang-cabang lentikulostriata" cabang tembus arteriotalamus dan cabang-cabang paramedian arteria 4ertebro-basilar mengalami perubahan-perubahan degeneratif yang sama . 3enaikan darah yang abrupt atau kenaikan dalam jumlah yang secara mencolok dapat menginduksi pecahnya pembuluh darah terutama pada pagi hari dan sore hari. Aika pembuluh darah tersebut pecah" maka perdarahan dapat berlanjut sampai dengan jam dan jika 4olumenya besar akan merusak struktur anatomi otak dan menimbulkan gejala klinik Aika perdarahan yang timbul kecil ukurannya" maka massa darah hanya dapat merasuk dan menyela di antara selaput akson massa putih tanpa merusaknya. Pada keadaan ini absorbsi darah akan diikuti oleh pulihnya fungsi-fungsi neurologi. 1edangkan pada perdarahan yang luas terjadi destruksi massa otak" peninggian tekanan intrakranial dan yang lebih berat dapat menyebabkan herniasi otak pada falk serebri atau lewat foramen magnum. 3ematian dapat disebabkan oleh kompresi batang otak" hemisfer otak" dan perdarahan batang otak sekunder atau ekstensi perdarahan ke batang otak. Perembesan darah ke 4entrikel otak terjadi pada sepertiga kasus perdarahan otak di nukleus kaudatus" talamus dan pons. 1elain kerusakan parenkim otak" akibat 4olume perdarahan yang relatif banyak akan mengakibatkan peningian tekanan intrakranial dan menebabkan menurunnya tekanan perfusi otak serta terganggunya drainase otak. ?lemen-elemen 4asoaktif darah yang keluar serta kaskade iskemik akibat menurunnya tekanan perfusi" menyebabkan neuron-neuron di daerah yang terkena darah dan sekitarnya tertekan lagi. Aumlah darah yang keluar menentukan prognosis. Apabila 4olume darah lebih dari ! cc maka resiko kematian sebesar -= 0 pada perdarahan dalam dan $, 0 pada perdarahan lobar. 1edangkan bila terjadi perdarahan serebelar dengan 4olume antara =!- ! cc diperkirakan kemungkinan kematian sebesar $# 0 tetapi 4olume darah # cc dan terdapat di pons sudah berakibat fatal. &Ausuf Misbach" ,---*. G. 0ani/e ta i Klini Stroke Menurut 1melt8er &2!!,* manifestasi klinis stroke terdiri atas: ,. +efisit Lapang Penglihatan a. (omonimus hemianopsia &kehilangan setengah lapang penglihatan*" sisi 4isual yang terkena berkaitan dengan sisi tubuh yang paralisis yaitu kesulitan menilai jarak" tidak menyadari orang atau objek ditempat kehilangan penglihatan" mengabaikan salah satu sisi tubuh. b. 3ehilangan penglihatan perifer" 3esulitan melihat pada malam hari" tidak menyadari objek atau batas objek. c. +iplopia &Penglihatan ganda*. 2. +efisit Motorik 1troke adalah penyakit neuron atas dan mengakibatkan kehilangan kontrol 4olunter. Dangguan kontrol 4olunter pada salah satu sisi tubuh dapat menunjukan kerusakan pada neuron atas pada sisi yang belawanan dari otak. a. (emiplegi &paralisis pada salah satu sisi tubuh* b. (emiparesis 3elemahan wajah" lengan dan kaki pada sisi yang sama. Paralisis wajah &karena lesi pada hemisfer yang berlawanan*. c. Ataksia

d. e. =.

a. b. c. d.

e.

7. #.

%erjalan tidak mantap atau tegak" >idak mampu menyatukan kaki" perlu dasar berdiri yang luas. +isartria &kesulitan berbicara* 3esulitan dalam membentuk kata" ditunjukan dengan bicara yang sulit dimengerti yang disebabkan oleh paralisis otot yang bertanggung jawab menghasilkan bicara. +isfagia 3esulitan dalam menelan. +efisit Eerbal 5ungsi otak lain yang yang dipengaruhi oleh stroke adalah bahasa dan komunikasi. 1troke adalah penyebab afasia paling umum. +isfungsi bahasa dan komunikasi dapat dimanifestasikan oleh hal berikut : +isfasia atau afasia &kehilangan bicara*" yang terutama ekspresif atau reseptif : Afasia ?kspresif >idak mampu membentuk kata yang dapat dipahami" mungkin mampu bicara dalam respon kata tunggal. Afasia Ceseptif >idak mampu memahami kata yang dibicarakan" mampu bicara tetapi tidak masuk akal. Afasia Dlobal 3ombinasi baik afasia reseptif dan ekspresif. Apraksia 3etidakmampuan untuk melakukan tindakan yang dipelajari sebelumnya. +efisit 3ognitif dan efek psikologis Pada penderita stroke akan kehilangan memori jangka pendek dan panjang" penurunan lapang perhatian" kerusakan kemampuan untuk berkonsentrasi " alasan abstrak buruk" perubahan penilaian dan kurang moti4asi +efisit ?mosional Penderita akan mengalami kehilangan kontrol diri" labilitas emosional" penurunan toleransi pada situasi yang menimbulkan stress" depresi" menarik diri" rasa takut" bermusuhan dan marah" perasaan isolasi +efisit sensori" terjadi pada sisi berlawanan dari lesi yaitu kehilangan kemampuan untuk merasakan posisi dan gerakan bagian tubuh. +isfungsi kandung kemih" setelah stroke pasien mungkin mengalami inkontenensia urinarius karena kerusakan kontrol motorik.

H. Ko%!lika i 3omplikasi stroke menurut 1melt8er &2!!2"hal 2,=,*: ,. 3omplikasi +ini &!-7/ jam pertama* a. ?dema serebri: defisit neurologis cenderung memberat" dapat mengakibatkan peningkatan tekanan intrakranial" herniasi" dan akhirnya menimbulkan kematian. b. .nfark miokard: penyebab kematian mendadak pada stroke stadium awal. 2. 3omplikasi Aangka pendek &,-,7 hari pertama* a. Pneumonia: Akibat immobilisasi lama b. .nfark miokard c. ?mboli paru: 9enderung terjadi $ -,7 hari pasca stroke" seringkali pada saat penderita mulai mobilisasi. d. 1troke rekuren: +apat terjadi pada setiap saat. =. 3omplikasi Aangka panjang 1troke rekuren" infark miokard" gangguan 4askular lain: penyakit 4askular perifer. I. Pe%erik aan Pen'n1ang

,. Pemeriksaan diagnostik a. 9> scan &9omputer >omografi 1can* : Pembidaian ini memperlihatkan secara spesifik letak edema" posisi hematoma adanya jaringan otak yang infark atau iskemia" dan posisinya secara pasti. (asil pemerikasaan biasanya didapatkan hiperdens fokal" kadang-kadang pemadatan terlihat di 4entrikel" atau menyebar ke permukaan otak. b. MC. &Magnatik Cesonan .maging* untuk menunjukkan area yang mengalami infark" hemoragik. c. Angiografi serebral: Membantu menentukan penyebab stroke secara spesifik seperti perdarahan atau obstruksi arteri. d. Pemeriksaan foto thoraF dapat memperlihatkan keadaan jantung" apakah terdapat pembesaran 4entrikel kiri yang merupakan salah satu tanda hipertensi kronis pada penderita stroke. e. 1inar G >engkorak : Menggambarkan perubahan kelenjar lempeng pineal. f. ?lektro ?ncephalografi &??D* Mengidentifikasi masalah didasarkan pada gelombang otak dan mungkin memperlihatkan daerah lesi yang spesifik. 2. Pemeriksaan laboratorium a. 5ungsi lumbal: Menunjukan adanya tekanan normal dan cairan tidak mengandung darah atau jernih. b. Pemeriksaan darah rutin c. Pemeriksaan kimia darah: pada stroke akut dapat terjadi hiperglikemia. &Dula darah dapat mencapai 2#! mg dalam serum dan kemudian berangsur-angsur turun kembali.* d. Pemeriksaan darah lengkap : untuk mencari kelainan pada darah itu sendiri. 2. Pen3ega+an Pencegahan stroke yang efektif dengan cara menghindari faktor resikonya" banyak faktor resiko stroke yang bisa di modifikasi. 1ebagian dari pencegahan stroke caranya: ,. 3ontrol tekanan darah. hipertensi merupakan penyebab serangan stroke. 2. 3urangi atau hentikan merokok. 3arena nikotin dapat menempel di pembuluh darah dan menjadi plak" jika plaknya menumpuk bisa menyumbat pembuluh darah. =. )lahraga teratur. )lahraga teratur bisa meningkatkan ketahanan jantung dan menurunkan berat badan 7. Perbanyak makan sayur dan buah. 1ayur dan buah mengandung banyak antioksidan yang bisa menangkal radikal bebas" selain itu sayur dan buah rendah kolesterol. #. 1uplai Eitamin ? yang cukup. Para peneliti dari 9olumbia Presbyterian Medical 9enter melaporkan bahwa konsumsi 4itamin ? tiap hari menurunkan resiko stroke sampai #!0 4itamin ? juga menghaluskan kulit. K. Penatalak anaan 6ntuk mengobati keadaan akut perlu diperhatikan faktor-faktor kritis sebagai berikut: ,. %erusaha menstabilkan tanda-tanda 4ital dengan: a. Mempertahankan saluran nafas yang paten yaitu lakukan pengisapan lendir yang sering" oksigenasi" kalau perlu lakukan trakeostomi" membantu pernafasan. b. Mengontrol tekanan darah berdasarkan kondisi pasien" termasuk usaha memperbaiki hipotensi dan hipertensi. 2. %erusaha menemukan dan memperbaiki aritmia jantung. =. Merawat kandung kemih" sedapat mungkin jangan memakai kateter. 7. Menempatkan pasien dalam posisi yang tepat" harus dilakukan secepat mungkin pasien harus dirubah posisi tiap 2 jam dan dilakukan latihan-latihan gerak pasif.

Pengobatan Konservatif ,. Easodilator meningkatkan aliran darah serebral &A+1* secara percobaan" tetapi maknanya pada tubuh manusia belum dapat dibuktikan. 2. +apat diberikan histamin" aminophilin" aseta8olamid" papa4erin intra arterial. =. Anti agregasi thrombosis seperti aspirin digunakan untuk menghambat reaksi pelepasan agregasi thrombosis yang terjadi sesudah ulserasi alteroma. Pengobatan Pembedahan >ujuan utama adalah memperbaiki aliran darah serebral: ?ndosterektomi karotis membentuk kembali arteri karotis" yaitu dengan membuka arteri karotis di leher. Ce4askularisasi terutama merupakan tindakan pembedahan dan manfaatnya paling dirasakan oleh pasien >.A. ?4aluasi bekuan darah dilakukan pada stroke akut. Ligasi arteri karotis komunis di leher khususnya pada aneurisma. KONSEP DASAR ASUHAN KEPERA4ATAN ,. Pengka1ian a. Pengumpulan data ,* .dentitas klien Meliputi nama" umur &kebanyakan terjadi pada usia tua*" jenis kelamin" pendidikan" alamat" pekerjaan" agama" suku bangsa" tanggal dan jam MC1" nomor register" diagnose medis. 2* 3eluhan utama %iasanya didapatkan kelemahan anggota gerak sebelah badan" bicara pelo" dan tidak dapat berkomunikasi. &Ausuf Misbach" ,---* =* Ciwayat penyakit sekarang 1erangan stroke non hemoragik seringkali berlangsung sangat mendadak" pada saat klien sedang melakukan akti4itas. %iasanya terjadi nyeri kepala" mual" muntah bahkan kejang sampai tidak sadar" disamping gejala kelumpuhan separoh badan atau gangguan fungsi otak yang lain. &1iti Cochani" 2!!!* 7* Ciwayat penyakit dahulu Adanya riwayat hipertensi" diabetes militus" penyakit jantung" anemia" riwayat trauma kepala" kontrasepsi oral yang lama" penggunaan obat-obat anti koagulan" aspirin" 4asodilator" obatobat adiktif" kegemukan. &+onna +..gnati4icius" ,--#* #* Ciwayat penyakit keluarga %iasanya ada riwayat keluarga yang menderita hipertensi ataupun diabetes militus &(endro 1usilo" 2!!!* * Ciwayat psikososial 1troke memang suatu penyakit yang sangat mahal. %iaya untuk pemeriksaan" pengobatan dan perawatan dapat mengacaukan keuangan keluarga sehingga faktor biaya ini dapat mempengaruhi stabilitas emosi dan pikiran klien dan keluarga. $* Pola-pola fungsi kesehatan a* Pola nutrisi dan metabolism Adanya keluhan kesulitan menelan" nafsu makan menurun" mual muntah pada fase akut. b* Pola eliminasi %iasanya terjadi inkontinensia urine dan pada pola defekasi biasanya terjadi konstipasi akibat penurunan peristaltik usus. c* Pola akti4itas dan latihan

,. 2. =. 7.

d* e* f* g*

h* i* j* k*

Adanya kesukaran untuk berakti4itas karena kelemahan" kehilangan sensori atau paraliseB hemiplegi" mudah lelah Pola tidur dan istirahat %iasanya klien mengalami kesukaran untuk istirahat karena kejang ototBnyeri otot Pola hubungan dan peran Adanya perubahan hubungan dan peran karena klien mengalami kesukaran untuk berkomunikasi akibat gangguan bicara. Pola persepsi dan konsep diri 3lien merasa tidak berdaya" tidak ada harapan" mudah marah" tidak kooperatif. Pola sensori dan kognitif Pada pola sensori klien mengalami gangguan penglihatanBkekaburan pandangan" perabaanBsentuhan menurun pada muka dan ekstremitas yang sakit. Pada pola kognitif biasanya terjadi penurunan memori dan proses berpikir. Pola reproduksi seksual %iasanya terjadi penurunan gairah seksual akibat dari beberapa pengobatan stroke" seperti obat anti kejang" anti hipertensi" antagonis histamin. Pola penanggulangan stress 3lien biasanya mengalami kesulitan untuk memecahkan masalah karena gangguan proses berpikir dan kesulitan berkomunikasi. Pola tata nilai dan kepercayaan 3lien biasanya jarang melakukan ibadah karena tingkah laku yang tidak stabil" kelemahanBkelumpuhan pada salah satu sisi tubuh Pola persepsi dan tata laksana hidup sehat %iasanya ada riwayat perokok" penggunaan alkohol" penggunaan obat kontrasepsi oral. Pe%erik aan Fi ik 3eadaan umum 3esadaran : umumnya mengelami penurunan kesadaran 1uara bicara : kadang mengalami gangguan yaitu sukar dimengerti" kadang tidak bisa bicara >anda-tanda 4ital : tekanan darah meningkat" denyut nadi ber4ariasi Pemeriksaan integument 3ulit : jika klien kekurangan )2 kulit akan tampak pucat dan jika kekurangan cairan maka turgor kulit kan jelek. +i samping itu perlu juga dikaji tanda - tanda dekubitus terutama pada daerah yang menonjol karena klien 9EA %leeding harus bed rest 2-= minggu 3uku : perlu dilihat adanya clubbing finger" cyanosis . Cambut : umumnya tidak ada kelainan Pemeriksaan kepala dan leher 3epala : bentuk normocephalik Muka : umumnya tidak simetris yaitu mencong ke salah satu sisi Leher : kaku kuduk jarang terjadi &1atyanegara" ,--/* Pemeriksaan dada Pada pernafasan kadang didapatkan suara nafas terdengar ronchi" whee8ing ataupun suara nafas tambahan" pernafasan tidak teratur akibat penurunan refleF batuk dan menelan. Pemeriksaan abdomen +idapatkan penurunan peristaltik usus akibat bed rest yang lama" dan kadang terdapat kembung Pemeriksaan inguinal" genetalia" anus 3adang terdapat incontinensia atau retensi urine Pemeriksaan ekstremitas

,. 2. =. 7. #. . $.

1ering didapatkan kelumpuhan pada salah satu sisi tubuh. /. Pemeriksaan neurologi Pemeriksaan ner4us cranialis 6mumnya terdapat gangguan ner4us cranialis E.. dan G.. central. Pemeriksaan motorik (ampir selalu terjadi kelumpuhanBkelemahan pada salah satu sisi tubuh. Pemeriksaan sensorik +apat terjadi hemihipestesi. Pemeriksaan refleF Pada fase akut reflek fisiologis sisi yang lumpuh akan menghilang. 1etelah beberapa hari refleks fisiologis akan muncul kembali didahuli dengan refleF patologis.&Ausuf Misbach" ,---* ). Diagno a Ke!era5atan a. Perubahan perfusi jaringan serebral berhubungan dengan penurunan suplai darah dan )2 ke otak. b. ;yeri akut bBdagen cedera biologi"penurunan suplai darah dan )2 ke otak" infark serebri c. 3erusakan mobilitas fisik berhubungan dengan keterlibatan neuromuscular: paralisis hemiplegia dan hemiparesis" parastesia"flaksidBparalisis hipotonik &awal*. d. 3erusakan komunikasi 4erbal berhubungan dengan +isartria" disfasiaB afasia" apraksia e. Perubahan sensori persepsi berhubungan dengan +isfungsi persepsi 4isual spasial dan kehilangan sensorik f. +efisit perawatan diri berhubungan dengan kelemahan fisik umum g. Cesiko perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan intake nutrisi kurang adekuat" kelemahan otot mengunyah dan menelan h. Dangguan eliminasi &konstipasi* berhubungan dengan kelemahan otot spicnter i. Dangguan eliminasi urin &incontinensia urin* yang berhubungan dengan kelemahan otot spicnter j. Cesiko bersihan jalan nafas tidak efektif berhubungan dengan menurunnya refleks batuk. k. Cesiko kerusakan integritas kulit berhubungan dengan penekanan jaringan setempat -. Peren3anaan a. Perubahan perfusi jaringan serebral berhubungan dengan gangguan oklusif" edema serebral. >ujuan : Mempertahankan tingkat kesadaran biasanyaBmembaik" fungsi kognitif dan motorikBsensori. Mendemontrasikan tanda-tanda 4ital stabil dan tidak adanya tanda-tanda peningkatan >ekana .ntra 3ranial. Menunjukan tidak ada kelanjutan deteriorasiBkekambuhan kembali. Perencanaan tindakan : ,* PantauBcatat status neurologis sesering mungkin dan bandingkan dengan keadaan normalnya. 2* >entukan faktor-faktor yang berhubungan dengan keadaanBpenyebab khusus selama komaBpenurunan perfusi jaringan serebral dan potensial terjadinya peningkatan >ekanan .ntra 3ranial. =* Pantau tanda-tanda 4ital seperti adanya hipertensiBhipotensi" bandingkan tekanan darah yang terbaca pada kedua lengan. 7* 9atat frekuensi dan irama dari pernapasan" auskultasi adanya murmur. #* 9atat perubahan dalam penglihatan" seperti adanya kebutuhan" gangguan lapang pandang atau kedalam persepsi. * Letakan kepala dengan posisi agak ditinggikan dan dalam posisi anatomis.

$* Pertahankan keadaan tirah baring" ciptakan lingkungan yang tenang" batasi pengunjungBakti4itas pasien sesuai dengan indikasi. %erikan istirahat secara periodik antara akti4itas perawatan" batasi lamanya setiap prosedur. /* 3aji fungsi-fungsi yang lebih tinggi" seperti fungsi bicara. -* 9egah terjadinya mengejan saat defikasi dan pernapasan yang memaksa &batuk terusmenerus*. ,!* Pantau pemeriksaan laboratorium sesuai indikasi" seperti masa protrombin" kadar dilatin. b. 3erusakan mobilitas fisik b.d keterlibatan neuromuskuler" kelemahan" parestesia" flaksidBparalysis hipotonik" paralysis spastis. 3erusakan perceptualBkognitif. >ujuan : Mempertahankan posisi optimal dari fungsi yang dibuktikan oleh tidak adanya kontraktur" foot drop. MempertahankanBmeningkatkan kekuatan dan fungsi bagian tubuh yang terkena atau kompensasi. Mendemontrasikan tehnikBprilaku yang memungkinkan melakukan akti4itas" dan mempertahankan integritas kulit. Perencanaan tindakan: ,* 3aji kemampuan secara fungsionalnyaBluasnya kerusakan awal dan dengan cara teratur. 2* 6bah posisi minimal setiap 2 jam &telentang" miring* dan sebagainya dan jika memungkinkan bisa lebih sering jika diletakan dalam posisi bagian yang terganggu. =* Mulailah melakukan latihan rentang gerak aktif dan pasif pada semua ekstremitas saat masuk. Anjurkan lakukan latihan seperti latihan kuadrisepBgluteal" meremas bola karet" melakukan jari-jari dan kakiBtelapak. 7* >inggikan tangan dan kepala. #* )bser4asi daerah yang tertekan termasuk warna" edema" atau tanda lain dari gangguan sirkulasi. * .nspeksi kulit terutama pada daerah-daerah yang menonjol secara teratur. Lakukan massage secara hati-hati pada daerah kemerahan dan beriakan alat bantu seperti bantalan lunak kulit sesuai dengan kebutuhan. $* Anjurkan pasien untuk membantu pergerakan dan latihan dengan mengguanakan ekstremitas yang tidak sakit untuk menyokongBmenggerakan daerah tubuh yang mengalami kelemahan. /* 3onsultasikan dengan ahli fisiotrapi secara aktif" latihan resestif" dan ambulasi pasien. c. ,* 2* =* 7* #* * 3erusakan komunikasi 4erbal dan atau tertulis b.d kerusakan sirkulasi serebral" kerusakan neuromuscular" kehilangan tonusBkontrol otot fasialBoral" kelemahanBkelelahan umum. >ujuan : Mengindikasikan pemahaman tentang masalah komunikasi. Membuat metode komunikasi dimana kebutuhan dapat diekspresikan. Menggunakan sumber-sumber dengan tepat Perencanaan tindakan : 3aji tipe atau derajat disfungsi seperti pasien tidak tampak memahami kata atau mengalami kesulitan berbicara atau membuat pengertian sendiri. Perhatikan kesalahan dalam komunikasi dan memberikan umpan balik. >unjukan objek dan minta pasien untuk menyebutkan nama benda tersebut. Mintalah pasien untuk mengucapkan suara sederhana seperti 1( atau pus. Minta pasien untuk menulis nama atau kalimat yang pendek. Aika tidak dapat menulis mintalah pasien untuk membaca kalimat yang pendek. Antisipasi dan penuhi kebutuhan pasien.

$* 3onsultasikan denganBrujuk kepada ahli terapi wicara. d. 3urang perawatan diri berhubungan dengan kerusakan neuromuskular" penurunan kekuatan dan ketahanan. >ujuan : Mendemonstrasikan tekhnikBperubahan gaya hidup untuk memenuhi kebutuhan perawatan diri. Melakukan akti4itas perawatan diri dalam tingkat kemampuan sendiri. Perencanaan tindakan: ,* 3aji kemampun dari tingkat kekurangan untuk melakukan kebutuhan sehari @ hari. 2* (indari melakukan sesuatu untuk pasien yang dilakukan pasien sendiri" tetapi berikan bantuan sesuai dengan kebutuhan =* 3aji kemampuan pasien untuk berkomunikasi tentang kebutuhannya untuk menghindari atau kemampuan untuk menggunakan urinal" bedpen. %awa pasien ke kamar mandi dengan teratur inter4al waktu tertentu untuk berkemih jika memungkinkan. 7* 3onsultasikan dengan ahli fisioterapiBahli terapi okupasi. e. ,* 2* =* 7* #* f. ,* 2* =* 7* #* * $* 3urang pengetahuan berhubungan dengan keterbatasan kognitif" kesalahan interprestasi informasi kurang mengingat. >ujuan : %erpartisipasi dalam belajar Mengungkapkan pemahaman tentang kondisiBprognosis dan aturan terapeutik. Memulai perubahan gaya hidup yang diperlukan. Perencana tindakan: 3aji ulang tingkat pemahaman klien tentang penyakit +iskusikan keadaan patologis yang khusus dan kekuatan pada indi4idu +iskusikan rencana untuk memenuhi kebutuhan perawatan diri %erikan informasi mengenai penyebab penyakit stroke" penyebab dan pencegahan" dan makan yang berpengaruh Cujuk atau tegaskan perlu e4aluasi dengan tim ahli rehabilitasi" seperti ahli fisioterapi fisik" terapi okupasi" terapi wicara. Pola nafas tak efektif berhubungan dengan adanya depresan pusat pernapasan >ujuan : Pola nafas pasien efektif 3riteria (asil: CC ,/-2! F permenit ?kspansi dada normal. .nter4ensi : 3aji frekuensi" irama" kedalaman pernafasan. Auskultasi bunyi nafas. Pantau penurunan bunyi nafas. Pastikan kepatenan )2 binasal. %erikan posisi yang nyaman : semi fowler. %erikan instruksi untuk latihan nafas dalam. 9atat kemajuan yang ada pada klien tentang pernafasan. DAFTAR PUSTAKA ,. %runner H 1uddarth. 2!!2. 3eperawatan Medikal %edah ?disi /. Aakarta. ?D9.

2. +oenges" Marilynn ?." Moorhouse" Mary 5rances dan Deissler" Alice 9. 2!!!. ?disi =. Cencana Asuhan 3eperawatan. Aakarta.?D9. =. Mansjoer" arief" dkk. 2!!,. 3apita 1elekta 3edokteran ?disi ketiga Ailid Pertama. Aakarta. Media Aesculapius 5akultas 3edokteran 6ni4ersitas .ndonesia. 7. Price" 1yl4ia A. ,--#.?disi 7. Patofisiologi : 3onsep klinis proses-proses penyakit. Aakarta. ?D9

Vous aimerez peut-être aussi