Vous êtes sur la page 1sur 10

Laporan Pendahuluan ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN DENGAN HIV-AIDS Konsep Dasar I.

Pengertian AIDS adalah sindroma yang menunjukkan defisiensi imun seluler pada seseorang tanpa adanya penyebab yang diketahui untuk dapat menerangkan tejadinya defisiensi, tersebut seperti keganasan, obat-obat supresi imun, penyakit infeksi yang sudah dikenal dan sebagainya. II. Etiologi Penyebab adalah golongan virus retro yang disebut human immunodefi ien y virus !"I#$. "I# pertama kali ditemukan pada tahun %&'( sebagai retrovirus dan disebut "I#-%. Pada tahun %&') di Afrika ditemukan lagi retrovirus baru yang diberi nama "I#-*. "I#-* dianggap sebagai virus kurang pathogen dibandingkaan dengan "I#-%. +aka untuk memudahkan keduanya disebut "I#. ,ransmisi infeksi "I# dan AIDS terdiri dari lima fase yaitu %. Periode jendela. .amanya / minggu sampai ) bulan setelah infeksi. ,idak ada gejala. *. 0ase infeksi "I# primer akut. .amanya %-* minggu dengan gejala flu likes illness. (. Infeksi asimtomatik. .amanya %-%1 atau lebih tahun dengan gejala tidak ada. /. Supresi imun simtomatik. Diatas ( tahun dengan gejala demam, keringat malam hari, 2 menurun, diare, neuropati, lemah, rash, limfadenopati, lesi mulut. 1. AIDS. .amanya bervariasi antara %-1 tahun dari kondisi AIDS pertama kali ditegakkan. Didapatkan infeksi oportunis berat dan tumor pada berbagai system tubuh, dan manifestasi neurologist. AIDS dapat menyerang semua golongan umur, termasuk bayi, pria maupun 3anita. 4ang termasuk kelompok resiko tinggi adalah %. .elaki homoseksual atau biseks. *. 6rang yang ketagian obat intravena (. Partner seks dari penderita AIDS /. Penerima darah atau produk darah !transfusi$. 1. 2ayi dari ibu5bapak terinfeksi.

+enyerang , .imfosit, sel saraf, makrofag, monosit, limfosit 2

III. Patofisiologi Immuno ompromise +erusak seluler #irus "I#

"I#- positif 7 0lora normal patogen Invasi kuman patogen


8eaksi psikologis

6rgan target

Sensori Dermatologi 8espiratori 9astrointestinal +anifestasi saraf +anifestasi oral

9angguan penglihatan dan pendengaran 9atal, sepsis, nyeri Infeksi Penyakit anorektal Disfungsi biliari "epatitis Diare Ensepalopati akut

:ompleks demensia .esi mulut

;utrisi inadekuat <airan berkurang 9angguan body imageapas ,idak efektif pol napas ,idak efektfi bersihan jalan napas 9angguan rasa nyaman - nyeri 9angguan pola 2A2 ;utrisi inadekuat <airan berkurang 9angguan rasa nyaman - nyeri hipertermi 9angguan mobilisasi Aktivitas intolerans 9angguan sensori

I#. Pemeriksaan Diagnostik %. ,es untuk diagnosa infeksi "I# E.ISA =estern blot P*/ antigen test :ultur "I# "ematokrit. .ED <D/ limfosit 8asio <D/5<D limfosit Serum mikroglobulin 2* "emoglobulin

*. ,es untuk deteksi gangguan system imun.

#. Penatalaksanaan Asuhan Keperawatan I. Pengkajian. %. 8i3ayat - tes "I# positif, ri3ayat perilaku beresiko tinggi, menggunakan obat-obat. *. Penampilan umum - pu at, kelaparan.

(. 9ejala subyektif - demam kronik, dengan atau tanpa menggigil, keringat malam hari berulang kali, lemah, lelah, anoreksia, 22 menurun, nyeri, sulit tidur. /. Psikososial - kehilangan pekerjaan dan penghasilan, perubahan pola hidup, ungkapkan perasaan takut, emas, meringis. 1. Status mental - marah atau pasrah, depresi, ide bunuh diri, apati, 3ithdra3l, hilang interest pada lingkungan sekitar, gangguan prooses piker, hilang memori, gangguan atensi dan konsentrasi, halusinasi dan delusi. ). "EE;, - nyeri periorbital, fotophobia, sakit kepala, edem muka, tinitus, ulser pada bibir atau mulut, mulut kering, suara berubah, disfagia, epsitaksis. >. ;eurologis -gangguan refleks pupil, nystagmus, vertigo, ketidakseimbangan , kaku kuduk, kejang, paraplegia. '. +uskuloskletal - fo al motor deifisit, lemah, tidak mampu melakukan AD.. &. :ardiovaskuler ? takikardi, sianosis, hipotensi, edem perifer, di@@iness. %A. Pernapasan - dyspnea, takipnea, sianosis, S62, menggunakan otot 2antu pernapasan, batuk produktif atau non produktif. %%. 9I - intake makan dan minum menurun, mual, muntah, 22 menurun, diare, inkontinensia, perut kram, hepatosplenomegali, kuning. %*. 9u - lesi atau eksudat pada genital, %(. Integument - kering, gatal, rash atau lesi, turgor jelek, petekie positif. II. Diagnosa kepera3atan %. 8esiko tinggi infeksi berhubungan dengan imunosupresi, malnutrisi dan pola hidup yang beresiko. *. 8esiko tinggi infeksi !kontak pasien$ berhubungan dengan infeksi "I#, adanya infeksi nonopportunisitik yang dapat ditransmisikan. (. Intolerans aktivitas berhubungan dengan kelemahan, pertukaran oksigen, malnutrisi, kelelahan. /. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan intake yang kurang, meningkatnya kebutuhan metaboli , dan menurunnya absorbsi @at gi@i. 1. Diare berhubungan dengan infeksi 9I

). ,idak efektif koping keluarga berhubungan dengan emas tentang keadaan yang orang di intai.

III. Peren anaan kepera3atan.


Diagnosa :epera3atan 8esiko tinggi infeksi berhubungan dengan imunosupresi, malnutrisi dan pola hidup yang beresiko. ,ujuan dan riteria hasil Pasien akan bebas infeksi oportunistik dan komplikasinya dengan kriteria tak ada tanda-tanda infeksi baru, lab tidak ada infeksi oportunis, tanda vital dalam batas normal, tidak ada luka atau eksudat. Peren anaan :epera3atan Intervensi 8asional Untuk pengobatan dini +onitor tanda-tanda infeksi baru. gunakan teknik aseptik pada setiap Mencegah pasien terpapar oleh kuman patogen tindakan invasif. <u i tangan sebelum yang diperoleh di rumah sakit. meberikan tindakan. Anjurkan pasien metoda men egah Mencegah bertambahnya infeksi terpapar terhadap lingkungan yang patogen. :umpulkan spesimen untuk tes lab Meyakinkan diagnosis akurat dan pengobatan sesuai order. Mempertahankan kadar darah yang terapeutik Atur pemberian antiinfeksi sesuai order informasikan ini

%. *. (. /. 1.

8esiko tinggi infeksi !kontak pasien$ berhubungan dengan infeksi "I#, adanya infeksi nonopportunisitik yang dapat ditransmisikan. Intolerans aktivitas berhubungan dengan kelemahan, pertukaran oksigen, malnutrisi, kelelahan.

Infeksi "I# tidak ditransmisikan, tim kesehatan memperhatikan universal pre autions dengan kriteriaa kontak pasien dan tim kesehatan tidak terpapar "I#, tidak terinfeksi patogen lain seperti ,2<. Pasien berpartisipasi dalam kegiatan, dengan kriteria bebas dyspnea dan takikardi selama aktivitas.

%. Anjurkan pasien atau orang penting Pasien dan keluarga mau dan memerlukan *.
lainnya metode men egah transmisi "I# dan kuman patogen lainnya. 9unakan darah dan airan tubuh pre aution bial mera3at pasien. 9unakan masker bila perlu. Mencegah transimisi infeksi HIV ke orang lain

%. *. (.

+onitor respon fisiologis terhadap aktivitas 2erikan bantuan pera3atan yang pasien sendiri tidak mampu Bad3alkan pera3atan pasien sehingga tidak mengganggu isitirahat. +onitor kemampuan mengunyah dan menelan. +onitor 22, intake dan ouput Atur antiemetik sesuai order

Respon bervariasi dari hari ke hari Mengurangi kebutuhan energi kstra istirahat perlu !ika karena meningkatkan kebutuhan metabolik Intake menurun dihubungkan dengan nyeri tenggorokan dan mulut Menentukan data dasar Mengurangi muntah Meyakinkan bah"a makanan sesuai dengan

Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan intake yang kurang,

Pasien mempunyai intake kalori dan protein yang adekuat untuk memenuhi kebutuhan metaboliknya dengan kriteria mual dan

%. *. (.

meningkatnya kebutuhan metaboli , dan menurunnya absorbsi @at gi@i. Diare berhubungan dengan infeksi 9I

muntah dikontrol, pasien makan ,:,P, serum albumin dan protein dalam batas n ormal, 22 mendekati seperti sebelum sakit. Pasien merasa nyaman dan mengnontrol diare, komplikasi minimal dengan kriteria perut lunak, tidak tegang, feses lunak dan 3arna normal, kram perut hilang, :eluarga atau orang penting lain mempertahankan suport sistem dan adaptasi terhadap perubahan akan kebutuhannya dengan kriteria pasien dan keluarga berinteraksi dengan ara yang konstruktif

/.

8en anakan diet dengan pasien dan orang penting lainnya.

keinginan pasien

%. *. (. /. %. *. (.

,idak efektif koping keluarga berhubungan dengan emas tentang keadaan yang orang di intai.

:aji konsistensi dan frekuensi feses dan adanya darah. Auskultasi bunyi usus Atur agen antimotilitas dan psilium !+etamu il$ sesuai order 2erikan ointment A dan D, vaselin atau @in oside :aji koping keluarga terhadap sakit pasein dan pera3atannya 2iarkan keluarga mengungkapkana perasaan se ara verbal Ajarkan kepada keluaraga tentang penyakit dan transmisinya.

Mendeteksi adanya darah dalam feses Hipermotiliti mumnya dengan diare Mengurangi motilitas usus# yang pelan# emperburuk perforasi pada intestinal Untuk menghilangkan distensi Memulai suatu hubungan dalam beker!a secara konstruktif dengan keluarga. Mereka tak menyadari bah"a mereka berbicara secara bebas Menghilangkan kecemasan tentang transmisi melalui kontak sederhana.

Daftar Pustaka 9rimes, E.D, 9rimes, 8.+, and "amelik, +, %&&%, Infectious $iseases# +osby 4ear 2ook, ,oronto. <hristine .. +udge-9rout, %&&*, Immunologic $isorders# +osby 4ear 2ook, St. .ouis. 8ampengan dan .aurent@, %&&1, Penyakit Infeksi %ropik Pada &nak# etakan kedua, E9<, Bakarta. .ab5CP0 Ilmu Penyakit Dalam, %&&/, Pedoman $iagnosis dan %erapi# 8SCD Dr. Soetomo Surabaya. .yke, +er hant Evelyn, %&&*, &ssesing for 'ursing $iagnosis ( & Human 'eeds &pproach#B.2. .ippin ott <ompany, .ondon. Phipps, =ilma. et al, %&&%, Medical )urgical 'ursing * +oncepts and +linical Practice# /th edition, +osby 4ear 2ook, ,oronto Doengoes, +arilynn, dkk, *AAA, Rencana &suhan ,epera"atan ( Pedoman untuk Perencanaan dan Pendokumentasian Pera"atan Pasien# edisi (, alih bahasa - I +ade :ariasa dan ;i +ade S, E9<, Bakarta

Vous aimerez peut-être aussi