Vous êtes sur la page 1sur 3

Analisis Value Chain Pada Dinas Perkebunan

Shank dan Govindarajan, 1992; Porter 2001, mendefinisikan Value Chain Analyisis, merupakan alat untuk memahami rantai nilai yang membentuk suatu produk. Rantai nilai ini berasal dari aktifitas-aktifitas yang dilakukan, mulai dari bahan baku sampai ke tangan konsumen, termasuk juga pelayanan purna jual. Selanjutnya Porter (1985)menjelaskan, Analisis value-chain merupakan alat analisis stratejik yang digunakan untuk memahami secara lebih baik terhadap keunggulan kompetitif, untuk mengidentifikasi dimana value pelanggan dapat ditingkatkan atau penurunan biaya,dan untuk memahami secara lebihbaik hubungan perusahaan dengan pemasok/supplier, pelanggan, dan perusahaan lain dalam industri. Tujuan dari analisis value-chain adalah untuk mengidentifikasi tahap-tahap value chain di mana perusahaan dapat meningkatkan value untuk pelanggan atau untuk menurunkan biaya. Penurunan biaya atau peningkatan nilai tambah (Value added) dapat membuat perusahaan lebih kompetitif. Analisis Value Chain Pada Dinas Perkebunan mempunyai 2 Pilar pokok, yaitu : 1. Primary Activities 2. Support Activities

Pada Primary Activities kita bisa bedakan lagi menjadi beberapa item inti, antara lain : a) Inbound Logistic Inbound Logistic meliputi apa saja yang menjadi bahan baku dari Perkebunan Contoh : Bibit, Pupuk, Petani, Alat-alat perkebunan, penataan Lahan perkebunan.

b) Operation Operation meliputi apa-apa saja yang menjadi bagian dari proses perkebunan. Hal ini biasanya ditandai dengan fase-fase tertentu. Operation biasanya proses antara Penanaman objek Perkebunan sampai dengan Pemanenan tanaman. Contoh: Proses Penananman Mangga, Penyemaian, Pemupukan, Penyiraman dsb. c) Outbound Logistic Outbound Logistic meliputi hasil akhir dari suatu proses Operation. Outbound Logistic pada perkebunan mangga bisa meliputi hasil Panen mangga. Contoh: Mangga hasil Panen, Uang Penjualan hasil panen, dll. d) Marketing & Sales Marketing & Sales meliputi segala sesuatu yang dilakukan untuk kepentingan Pemasaran pada produk perkebunan. Marketing & Sales juga meliputi penyuluhanpenyuluhan maupun workshop tentang Segala sesuatu tentang perkebunan. Contoh : Penyuluhan pertanian e) Service Service disini meliputi segala bentuk layanan yang terkait dengan pasca produksi. Contoh: Konsultasi seputar proses dari awal hingga akhir, tips dan trik dalam berkebun.

Support Activities : a) Firm Infrastructure Firm Infrastructure meliputi segala bentuk Infrastruktur yang menopang perkebunan, baik itu infrastruktur fisik maupun non-fisik. Contoh: Tanah perkebunan, jalan menuju perkebunan, Sumur bor untuk pengairan dll. b) Human Resource Management Human Resource Management meliputi segala bentuk manajemen sumber daya manusia atau mengatur orang-orang yang ada dalam perkebunan. Contoh: Perekrutan pegawai harian, tukang panen, tukang penyiraman dll.

c) Technology Development Meliputi pengembangan segala bentuk teknologi pendukung yang berkaitan dengan Perkebunan. Teknologi ini tidak hanya berupa teknologi informasi dan komunikasi saja, melainkan segala bentuk teknologi yang dapat menunjang kinerja pekerja pada perkebunan. Contoh: Pengembangan Aplikasi Web untuk pemasaran produk perkebunan, Penggunaan komputer untuk manajemen finansial dan sumber daya. d) Procurement Procurement meliputi segala bentuk pengadaan yang berkaitan dengan Perkebunan, baik itu pengadaan alat-alat, bahan, maupun tenaga penyuluh. Contoh: Pengadaan Alat pemotong daun, pengadaan bibit, pengadaan pupuk organic, pengadaan tenaga penyuluh (trainer), dsb.

Vous aimerez peut-être aussi