Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
AKUNTANSI ISTISHNA
Istishna' adalah akad jual beli dalam bentuk pemesanan pembuatan barang tertentu dengan kriteria dan persyaratan tertentu yang disepakati antara pemesan (pembeli, mustashni') dan penjual (pembuat, shani'). Dalam dunia perbankan syariah, transaksi istishna memiliki kemiripan dengan transaksi salam, dalam hal barang yang dibeli belum ada pada saat transaksi, melainkan harus dilunasi terlebih dahulu. Berbeda dengan transaksi salam yang barangnya adalah hasil pertanian, pada transaksi istishna, barang yang diperjualbelikan biasanya adalah barang manufactur. Adapun dalam hal pembayaran, transaksi istishna dapat dilakukan dimuka, melalui cicilan, atau ditangguhkan sampai suatu waktu pada masa yang akan datang. Istishna' paralel adalah suatu bentuk akad istishna' antara pemesan (pembeli, mustashni') dengan penjual (pembuat, shani'), kemudian untuk memenuhi kewajibannya kepada mustashni', penjual memerlukan pihak lain sebagai shani'. Hukum Istishna Menurut mazhab hanafi, istishna hukumnya boleh karena hal itu telah dilakukan oleh masyarakat muslim tanpa ada ulama yang mengingkarinya. Pengakuan & Pengukuran Menurut PSAK 104, pada pihak penjual, biaya Istishna terdiri dari biaya langsung dan biaya tidak langsung. Biaya pra akad diakui sebagai biaya ditangguhkan dan diperhitungkan sebagai biaya istishna untuk akad yang ditandatangani, tetapi jika akad tidak jadi ditandatangani maka biaya tersebut dibebankan pada periode berjalan. Biaya istishna yang terjadi selama periode laporan keuangan, diakui sabagai aktiva istishna dalam penyelesaian pada saat terjadinya. Biaya stishna paralel terdiri dari biaya perolehan barang pesanan, biaya tidak langsung dan (jika ada) semua biaya akibat sub-kontraktor tidak dapat memenuhi kewajibannya. Biaya istishna paralel diakui sabagai aktiva istishna dalam penyelesaian pada saat diterimanya tagihan dari subkontraktor sebesar Muhammad Nur A311 10 271
penyelesaian berdasarkan akad istishna, nilai akad sebanding dengan pekerjaan yang telah diselesaikan diakui sebagai pendapatan istishna pada periode yang bersangkutan. 2.
telah diselesaikan. Pendapatan diakui berdasarkan persentase akad yang telah diselesaikan, biasanya menggunakan dasar persentase pengeluaran biaya
dibandingkan dengan total biaya, kemudian persentase tersebut dikalikan dengan nilai akad. Ketentuan Pembayaran 1. Alat bayar harus diketahui jumlah dan bentuknya, baik berupa uang, barang, atau manfaat 2. Pembayaran dilakukan sesuai dengan kesepakatan 3. Pembayaran tidak boleh dalam bentuk pembebasan hutang. Ketentuan Barang (1) Harus jelas ciri-cirinya dan dapat diakui sbg hutang (2) Harus dapat dijelaskan spesifikasinya (3) Penyerahnnya dilakukan kemudian (4) Waktu dan tempat penyerahan barang harus ditetapkan berdasarkan kesepakatan (5) Pembeli (mustashni) tidak boleh menjual barang sebelum menerimanya.
Muhammad Nur
A311 10 271
kesepakatan (7) Dalam hal terdapat cacat atau barang tidak sdengan kesepakatan, pemesan memiliki hak khiyar (hak memilih) untuk melanjutkan atau membatalkan akad. Syarat istishna 1. Ridha dua belah pihak dan tidak ingkar janji 2. Pihak yang berakad cakap hukum dan mempunyai kekeuasaan untuk melakukan jual beli 3. Pihak yang membuat menyatakan kesanggupan untuk membuat barang itu 4. Mashnu (barang) mempunyai criteria yang jelas seperti jenis,ukuran, mutu, dan jumlahnya 5. Barang tersebut tidak termasuk dalam kategori yang dilarang syara atau menimbulkan maksiat Syarat istishna paralel 1. Akad kedua antara bank dan sub kontraktor terpisah dari akad pertama bank dan pembeli akhir 2. Akad kedua dilakukan setelah akad pertama sah Istishna dapat dibatalkan karena : 1. Kedua belah pihak setuju untuk menghentikannya 2. Akad batal demi hukum karena timbul kondisi hukum yang dapat menghalangi pelaksanaan atau penyelesaian akad Hak pembeli untuk memperoleh jaminan dari produsen/penjual 1. Jumlah yang telah dibayarkan 2. Penyerahan barang pesanan sesuai dengan spesifikasi dan tepat waktu Rukun Istishna 1. Produsen 2. Pemesan/ pembeli barang 3. Jasa yang dipesan 4. Harga 5. Ijab qabul
Muhammad Nur
A311 10 271
Muhammad Nur
A311 10 271
Harga bangunan: Rp. 130.000.000 Termin pembayaran: 3 termin sebesar: 20%= 26.000.000 dan 30%= 39.000.000 dan 50%= 65.000.000 1. Untuk keperluan survey bank telah mengeluarkan sejumlah dana, hal yang demikian di kemudian hari akan diakui sebagai biaya overhead sebagai penambah jumlah harga perolehan barang istishna
Rp. 2 jt
Rp.2 jt
Rp. 2 jt
3. Saat menerima barang dari pemasok, karena pemasok telah menyelesaikan 20% pembangunan, dan diakui dengan hutang
Asset istishna dalam penyelesaian Rp. 4 juta Harga pokok istishna Rp. 26 juta Pendapatan margin istishna Rp. 30 juta
4. Saat menerima barang dari pemasok, karena pemasok telah menyelesaikan 30% pembangunan, dan diakui dengan hutang
Muhammad Nur
A311 10 271
Utang istishna
Kas
Rp. 39 juta
Rp. 39 juta
Asset istishna dalam penyelesaian Harga pokok istishna Pendapatan margin istishna
5. Saat menerima barang dari pemasok, karena pemasok telah menyelesaikan 50% pembangunan, dan diakui dengan hutang
Rp. 65 juta
Rp. 65 juta
Utang istishna
Kas
Rp. 65 juta
Rp. 65 juta
Asset istishna dalam penyelesaian Rp. 10 juta Harga pokok istishna Rp. 65 juta Pendapatan margin istishna Rp. 75 juta
6. penagihan piutang istishna dan menerima pembayaran piutang istishna dari pembeli (nasabah) selama 5 kali termin, maka sebenarnya jurnal ini dibut sebanyak 5 kali sesuai tanggal terminnya, namun disini dilakukan penyingkatan menjadi Satu
Rp. 30 juta
Rp. 30 juta
Menerima pembayaran termin istishna dari pembeli (5 kali jurnal sesuai termin)
Kas
Piutang istishna Rp. 30 juta Termin istishna Rp. 30 juta Asset istishna dalam penyelesaian Rp. 30 juta
Istishna Dengan Pembayaran Tangguh Apabila pembeli (nasabah) meminta agar pembayarannya dilakukan secara tangguh (nyicil) selama 3 tahun, maka bank mengenakan kesepakatan dengan Muhammad Nur A311 10 271
Rp. 30 juta
Rp. 150 juta Rp. 150 juta Rp. 40 juta Rp. 40 juta
Pendapatan istishna yang ditangguhkan Termin istishna Asset istishna dalam penyelesaian
4. Pembayaran bulanan 190.00.0 190.01.0 5. 3 tahun = 5.277.778 /bulan
Rp. 1.111.111
Pemberian potongan saat pembeli melunasi lebih awal, saat sisa piutang berjumlah Rp. 63.333.333, yaitu dengan potongan sebesar 10.000.000
Muhammad Nur
A311 10 271
Rp. 63.333.333 Rp. 63.333.333 Rp. 13 juta Rp. 10 juta Rp. 3.333.333
Muhammad Nur
A311 10 271