Vous êtes sur la page 1sur 25

UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL VETERAN JAKARTA AFTER CARE FRAKTUR CRURIS

Disusun untuk Memenuhi Syarat Mengikuti Ujian Kepaniteraan Klinik di Bagian Bedah Rumah Sakit Umum Daerah Ambarwa

Diajukan Kepada : Pembimbing : dr !er" Ungg#$ %i&'()*n*+ S, B Disusun Oleh : L're)i Ind'- S*n'.' N /00100//23

Ke,'ni.er''n K$ini( 4e,'r.emen Bed'FAKULTAS KE4OKTERAN 5 UPN VETERAN JAKARTA R#m'- S'(i. Um#m 4'er'- Amb'r'6' PERIO4E 07 Mei 5 2 Ag#).#) 01/8

LEMBAR PENGESA!AN KOOR4INATOR KEPANITERAAN BE4A!

AFTER CARE FRAKTUR CRURIS


Diajukan untuk Memenuhi Syarat Mengikuti Ujian Kepaniteraan Klinik di Departemen Bedah Rumah Sakit Umum Daerah Ambarawa

4i)#)#n O$e-: aresi !ndah S"nata # Te$'- di)e.#9#i *$e- Pembimbing: N'm' ,embimbing T'nd' T'ng'n T'ngg'$ 1$$%$$11&'

dr( S)ery Unggul *(+ Sp( B

((((((((((((((((((((((((((((

(((((((((((((((((((((((((((((

Menge)'-('n K**rdin'.*r Ke,'ni.er''n Bed'T'nd' T'ng'n T'ngg'$

dr( ,au-ik .urr"hman

///////(

///////(

BAB I STATUS PASIEN


I / I4ENTITAS PASIEN #ama Usia 1endidikan terakhir Status pernikahan 1ekerjaan Agama Alamat ,anggal masuk I 0 4ATA 4ASAR An'mne)i) :S#b9e(.i;< Ke$#-'n U.'m' : 3atuh dari sepeda m"t"r( : #n( A : 10 tahun : SM1 : Belum menikah : 1elajar : !slam : ,egal Bulu+ Kupang : $2 3uni $%14

Ri6'"'. Pen"'(i. Se('r'ng : 1asien p"st ke5elakaan lalu lintas+ tungkai kanan bengkak+ terdapat luka r"bek telapak kaki kanan dan tangan kanan+ luka le5et di paha kanan( Ke$#-'n T'mb'-'n Kepala pusing Mual :

A PRIMAR= SURVE= 4ENGAN TIN4AKAN RESUSITASI ' Air6'" i( 6er7i5al k"ntr"l dan In-line imm"bilisasi ii( #ilai jalan napas apakah ada sumbatan pada jalan napas( ,ernyata tidak di dapatkan adanya sumbatan dan pasien bisa menyebut namanya dengan lan5er( iii( Airway 5lear untuk sementara

i7( 87aluasi : Airway 6lear b Bre'.-ing i( Buka leher dan dada penderita+ dengan tetap memperhatikan k"ntr"l ser7ikal in-line immobilisasi ii( Menentukan laju dan dalamnya pernapasan+ RR: $0+ SaO$ 9%: iii( !nspeksi dan palpasi leher dan th"raks untuk mengenali kemungkinan terdapat de7iasi trakhea+ ekspansi th"raks simetris atau tidak+ pemakaian "t"t;"t"t tambahan dan tanda;tanda 5edera lainnya( i7( 1erkusi th"raks untuk menentukan redup atau hipers"n"r 7( Auskultasi th"raks bilateral 7i( 87aluasi : Breathing 5lear & Cir&#$'.i*n i( B1: 11%<=%+ nadi : =% ><menit ii( Akral dingin ?;@+ sian"sis ?;@+ R6, A $ se5"nd+ warna kulit kemerahan iii( 1asang pulse ">ymetri untuk e7aluasi AB6 i7( 87aluasi : 5ir5ulati"n 5lear d 4i)'bi$i." i GCS : E2 M3 V> ii( 1upil : is"k"r $mm;$mm+ re-lek 5ahaya ?B@( iii( Re;87aluasi AB6D e E?,*)#re@EnAir*nmen. i( Buka pakaian penderita dan dilakukan l"g r"ll ii( 6egah hip"termia : beri selimut hangat dan tempatkan pada ruangan yang 5ukup hangat( iii( Re 87aluasi AB6D

&

B SECON4AR= SURVE= a( Anamnesis ?all"anamnesis@ A : Alergi ,idak ditemukan alergi "bat maupun makanan pada pasien ini M : Mekanisme dan sebab trauma 1asien p"st K m"t"r+ pasien terjatuh dari m"t"r( M : Medikasi ? "bat yang sedang diminum saat ini@ 1asien tidak sedang k"nsumsi "bat apapun( P : Past illness 1asien tidak sedang menderita penyakit apapun+ sebelumnya pasien tidak pernah sakit serius sehingga sampai di rawat di RS L : Last meal ?makan minum terakhir@ 1asien terakhir makan dan minum C $ jam sebelum K E : E7ent<En7ir"ntment yang berhubungan dengan kejadian perlukaan( b( 1emeriksaan Disik !'$ "'ng dini$'i Ting('. Ke)'d'r'n P#,i$ E Ukuran E Bentuk Ke,'$' E Reaksi E !nspeksi adanya luka dan -raktur E 1alpasi adanya -raktur M'()i$*;')i E !nspeksi : '$ de-"rmitas

Peni$'i'n E Sk"r F6S

Penem#'n K$ini) 8& M' G2 H 12 6edera kepala berat E $mm;$mm E is"k"r E re-lek pupil ?B@ E terdapat luka;luka le5et dan jejas pada kaki dan tangan E Ditemukan adanya -raktur pada palpasi E ,idak terdapat -raktur tulang wajah E ,idak terdapat 5edera jaringan lunak 2

E 1alpasi : Le-er krepitus E !nspeksi E 1alpasi E ,idak terdapat de-"rmitas -aring E ,idak terdapat 8m-isema subkutan E ,idak terdapat nyeri T*r'() E !nspeksi E 1alpasi E Auskultasi tekan 6 spine E ,idak terdapat 3ejas+ de-"rmitas E pergerakan dinding dada n"rmal E #yeri tekan dada ?;@+ krepitus ?;@ E Bising na-as berkurang ?;@ E Bunyi jantung jauh ?;@ E Krepitasi mediastinum ?;@ E #yeri punggung hebat ?;@

!'$ "'ng 4ini$'i Abd*men@ ,ingg'ng

Peni$'i'n E !nspeksi E 1alpasi E Auskultasi E ,entukan arah

Penem#'n ($ini) E #yeri+ nyeri tekan abd"men ?;@ E !ritasi perit"neal ?;@ E 6edera "rgan 7iseral ?;@ E 6edera retr"perit"neal

Pe$Ai)

penetrasi ?;@ E 1alpasi sim-isis E 6edera Fenit"; rinarius ?hematuria@ pubis E #yeri tekan tulang pel7is E ,entukan instabilitas pel7is ?hanya satu kali@ E !nspeksi perineum E 1em( ?;@ E Draktur pel7is ?;@ E 1erlukaan perineum+ rektum+ 7agina ?;@

'

Med#$' ),in'$i)

Rektum<7agina E 1emeriksaan E ateralisasi ?B@ de>tra m"t"rik E 1emeriksaan sens"rik E ateralisasi E #yeri tekan

K*$#mn'

E ,idak terdapat Draktur atau disl"kasi E 3ejas+ pembengkakan+ pu5at+ laserasi ?B@ pada 5ruris pr">imal de>tra E Mal;alignment ?B@ 5ruris de>tra E #yeri+ nyeri tekan+ Krepitasi ?B@ pada 5ruris pr">imal de>tra E 1ulsasi hilang< berkurang ?;@ E Sindr"ma K"mpartemen ?;@ E De-isit neur"l"gis ?B@

Aer.ebr'$i) E De-"rmitas E().remi.') E !nspeksi E 1alpasi

C RESUME PEMERIKSAAN ; Se"rang perempuan 10 tahun p"st K ?m"t"r 7ersus m"t"r@ C 1 jam datang dalam keadaan sadar+ tidak ada pingsan dan muntah sebelumnya+ terlihat adanya de-"rmitas di tungkai bawah kanan+ luka r"bek pada tungkai bawah kanan+ le5et;le5et pada kaki dan tangan( Dari primary sur7ey airway+ breathing+ 5ir5ulati"n dan disability clear( ,elah dilakukan resusitasi saat primary survey berlangsung( 1ada secondary survey ditemukan adanya de-"rmitas pada kruris de>tra+ mal;alignment kruris de>tra+ nyeri tekan dan krepitasi pada kruris distal de>tra+ yang menandakan suatu -raktur tertutup pada 1<4 distal kruris de>tra( Untuk emmastikan dilakukan -"t" I;-"t" kruris A1< ateral dan I;-"t" 5ranial( 4 4IAGNOSIS Prim'r" )#rAe" Se&*nd'r" )#rAe" ; Draktur terbuka 5ruris 1<4 pr">imal de>tra

E TERAPI ; ; ; ; !n-us R $0 tpm !njeksi 1ira5etam 4 > 4 gram !njeksi Asam ,rane>amat 4 > 1 gram !n-us Ket"r"la5 4% mg

I 8 PENELUSURAN :FOLLO% UP<


TANGGAL $2 3uni $%14 S 1using ?B@+ nyeri ?B@( O KU: sakit ringan Kesadaran : 5"mp"s mentis ,anda 7ital ; ,D : 11%<=% mm)g ; #adi: 0%><menit ; Suhu: 4' %6 A Draktur tertutup 1<4 distal kruris dektra( P ; !n- R ; !nj( ,">egram 1gr<1%jam ; !nj( Kalne> 2%% mg<0 jam ; !nj Ket"r"la5 4>4% mg ; Ren5ana OR!D bes"k $' 3uni $%14 KU: sakit ringan Kesadaran : 5"mp"s mentis ,anda 7ital ; ,D : 11%<0% mm)g ; #adi: 0%><menit ; Suhu: 4'+2%6 $= 3uni $%14 ; #yeri pada bekas O1 ; Dlatus ?B@ KU: sakit ringan Kesadaran : 5"mp"s mentis ,anda 7ital ; ,D : 11%<=% mm)g ; #adi: =&><menit ; Suhu: 4=%6 $0 3uni $%14 ; #yeri KU: sakit ringan 1"st OR!D ; ,erapi lanjut 1"st OR!D kruris de>tra )B1 ; ,erapi lanjut ; I; D"t" ; Diet biasa Draktur tertutup 1<4 distal kruris dektra( Operasi OR!D

minimal di bekas O1 ; BAB dan BAK $9 3uli $%14 n"rmal 3ahitan : 1us ?B@ di satu jahitan

Kesadaran : 5"mp"s mentis

kruris de>tra )B$

; Disi"terapi

KU: baik Kesadaran : 5"mp"s mentis ,anda 7ital ; ,D:11%<=% mm)g ; #adi:=2><menit ; Suhu: 4'%6 KU: baik Kesadaran : 5"mp"s mentis ,anda 7ital ; ,D:1%%<'% mm)g ; #adi : 0% ><menit ; Suhu : 40 "6

1"st OR!D kruris de>tra )B4

; ,erapi lanjut ; Rawat luka

4% 3uni $%14

Keluhan ?;@

1"st OR!D kruris de>tra )B&

; ,erapi anjut

%1 3uli $%14

uka pus ?;@

%$ 3uli $%14 Demam ?B@+ pusing(

%4 3uli $%14 Debris ?B@

KU : baik Kesadaran : 5"mp"s mentis - ,D : 1%%<'% mm<)g - #adi : 0% ><menit - Suhu : 40"6 KU : baik Kesadaran : 5"mp"s mentis - ,D : 9%<'% mm)g - #adi : 0% ><menit - Suhu : 40"6 KU : baik Kesadaran : 5"mp"s mentis - ,D : 1%%<'% mm<)g - #adi : =& ><menit - Suhu : 4="6

1"st OR!D ; ,erapi lanjut kruris de>tra ; Diet biasa )B2 ; Disi"terapi

1"st OR!D - Dreg" 4>1 kruris de>tra - Saran )B' -isi"terapi

- Diet biasa

1"st OR!D - ,erapi lanjut kruris de>tra - Diet biasa )B= - 3alan;jalan

%& 3uli $%14 Debris ?B@

KU : baik Kesadaran : 5"mp"s mentis - ,D : 11%<'% mm<)g - #adi : 0& ><menit - Suhu : 40"6

1"st OR!D - Beg7inin kruris de>tra - Me-inal )B0 - 3alan;jalan

%2 3uli $%14 ,idak ada keluhan

1ulang

; ;

ap"ran "perasi #n( A ?Rabu+ $' 3uni $%14@ Anestesi 1r"ses : Feneral anestesi : pasien tidur terngkurap asepsis ?betadine;alk"h"l;

betadin@ kruris de>tra dan sekitarnya pemasangan d"ek steril insisi rep"sisi tulang se;anat"mis mungkin pemasangan plat dibersihkan dengan #a6l sekaligus memakai su5ti"n pemberian antibi"tik jahit tutup ?kassa B plester@( ; ; Diagn"se pre;O1 Diagn"se p"st;O1 : Draktur tertutup 1<4 distal "s( 5ruris dekstra( : Draktur tertutup k"mplit 1<4 distal "s( 5ruris dektra(

1%

BAB II TINJAUAN PUSTAKA


I0 FRAKTUR Draktur atau patah tulang adalah terputusnya k"ntinuitas jaringan tulang dan< atau tulang rawan yang umumnya disebabkan "leh rudapaksa( /0/ E.i*$*gi Fr'(.#r 1( $( 4( ,rauma langsung : benturan pada tulang mengakibatkan -raktur ditempat tersebut( ,rauma tidak langsung : tulang dapat mengalami -raktur pada tempat yang jauh dari area benturan( Draktur pat"l"gis : -raktur yang disebabkan trauma yang minimal atau tanpa trauma+ disebabkan "leh pr"ses pat"l"gis yang menyebabkan kekuatan "t"t berkurang( 6"nt"h -raktur pat"l"gis antara lain: "ste"p"r"sis+ in-eksi tulang dan tum"r( /00 K$')i;i(')i Fr'(.#r Draktur dapat diklasi-ikasikan berdasarkan: A( )ubungan antara 1atahan ,ulang dengan Dunia uar 1( Draktur tertutup ?5l"sed@+ bila tidak terdapat hubungan antara -ragmen tulang dengan dunia luar $( Draktur terbuka ?"pen< 5"mp"und@+ bila terdapat hubungan antara -ragmen tulang dengan dunia luar karena adanya perlukaan di kulit( Draktur terbuka dibagi menjadi 4 derajat+ yaitu: a( Derajat ! i( uka A 1 5m remuk iii( Draktur sederhana+ trans7ersal+ "blik+ atau k"muniti11 ii( Kerusakan jaringan lunak sedikit+ tidak ada tanda luka

ringan i7( K"ntaminasi minimal b( Derajat !! i( aserasi J 1 5m ii( Kerusakan jaringan lunak+ tidak luas+ -lap< a7ulsi iii( Draktur k"muniti- sedang i7( K"ntaminasi sedang 5( Derajat !!! ,erjadi kerusakan jaringan lunak yang luas+ meliputi struktur kulit+ "t"t(dan neur"7as5ular serta k"ntaminasi derajat tinggi( Draktur derajat tiga terbagi atas: 3aringan lunak yang menutupi -raktur tulang adekuat+ meskipun terdapat laserasi luas< -lap< a7ulsi atau -raktur segmental<sangat k"minuti- yang disebabkan "leh trauma berenergi tinggi tanpa melihat besarnya ukuran luka( Kehilangann jaringan lunak dengan -raktur tulang yang terpapar atau k"ntaminasi masi-( uka pada pembuluh arteri<sara- peri-er yang harus diperbaiki tanpa melihat kerusakan jaringan lunak( B( Berdasarkan Derajat atau uas Faris Draktur 6"mplete: tulang patah terbagi menjadi dua bagian ?-ragmen@ atau lebih !n5"mplete ?1arsial@( Draktur 1arsial terbagi lagi menjadi: 1( Disura< 6ra5k< )airline ,ulang terputus seluruhnya tetapi masih tetap di tempat(Disura tulang dapat disebabkan "leh 5edera tunggal hebat atau "leh 5edera terus menerus yang 5ukup lama+ seperti juga ditemukan pada retak stress pada struktur l"gam( $( 1atah Dahan )ijau ?Freensti5k Dra5ture@ 1atah tulang dahan hijau adalah -raktur dimana patah tulang pada satu sisi sedangkan pada sisi lainnya membengk"k(

1$

Draktur ini terjadi pada anak;anak( 4( Bu5kle Dra5ture Draktur di mana k"rteksnya melipat ke dalam 6( Berdasarkan Faris 1atah< K"n-igurasi ,ulang 1( ,rans7ersal Faris patah tulang melintang sumbu tulang ?0%;1%%" dari sumbu tulang@ $( Oblik Faris patah tulang melintang sumbu tulang ?A0%" atau J1%%" dari sumbu tulang@ 4( "ngitudinal Faris patah mengikuti sumbu tulang &( Spiral Faris patah tulang berada di dua bidang atau lebih 2( 6"mminuted< K"muniti1atah tulang k"muniti- adalah -raktur dengan tulang pe5ah menjadi beberapa -ragmen '( 1atah ,ulang Segmental =( 1atah ,ulang !mpaksi 1atah tulang impaksi adalah -raktur dimana -ragmen tulang terd"r"ng ke -ragmen tulang lainnya( 0( 1atah ,ulang K"mpresi 1atah tulang k"mpresi adalah -raktur dimana tulang mengalami k"mpresi ?terjadi pada tulang belakang@( 9( !mpresi /08 Fr'(.#r deng'n 4i)$*(')i Disl"kasi atau berpindahnya ujung patah tulang disebabkan "leh berbagai kekuatan+ seperti 5edera+ t"nus atau k"ntraksi "t"t+ dan tarikan( 1( Disl"kasi ad latitudinem Disl"kasi ke arah lintang $( Disl"kasi ad l"ngitudunem ,ulang memanjang karena tarikan terlalu besar

14

4( Disl"kasi 5um k"ntrakti"ne ,ulang memendek+ umumnya disebabkan tarikan dan t"nus "t"t &( Disl"kasi 5um distra5ti"nem Misal pada patah tulang patela karena t"nus m( Kuadriseps -em"ris 2( Disl"kasi ad aksim< angulasi Disl"kasi ad aksim sering ditemukan pada tulang panjang '( Disl"kasi ad peripheriam Disl"kasi karena adanya r"tasi =( 1atah tulang yang didapatkan interp"sisi jaringan lunak di selanya 0( 1atah tulang a7ulsi 1atah tulang dengan tarikan pada insersi tend" "t"t atau ligamentum /02 4i'gn*)i) A( Anamnesis Anamnesis berupa adanya trauma tertentu+ seperti jatuh+ terputar+ tertumbuk+ dan berapa kut trauma tersebut(Selain riwayat trauma+ biasanya didapati keluhan nyeri+ walau patah tulang yang -ragmen pertahanannya stabil kadang tidak menimbulkan keluhan nyeri( B( 1emeriksaan Disik 1emeriksaan untuk menentukan ada tidaknya patah tulang dilakukan dengan empat langkah+ yaitu: tanyakan ?ask@+ lihat ?l""k@+ raba ?-eel@+ dan gerakkan ?m"7ement@( 1ada pemeriksaan -isik mula;mula dilakukan inspeksi dan terlihat pasien kesakitan+ men5"ba melindungi angg"ta badannya yang patah+ terdapat pembengk"kkan+ terputar+ pemendekkan+ dan juga gerakan yang tidak n"rmal( #yeri yang se5ara subjekti- dinyatakana dalam anamnesis didapat juga se5ara "bjekti- dalam palpasi( #yeri berupa nyeri tekan yang si-atnya sirkuler dan nyeri tekan sumbu pada waktu menekan atau menarik dengan hati;hati angg"ta badan yang patah searah dengan sumbunya( Ferakkan antar -ragmen harus dihindari pada pemeriksaan karena menimbulkan nyeri dan mengakibatkan 5edera jaringan( 1emeriksaan gerak persendian

1&

se5ara akti- termasuk dalam pemeriksaan rutin patah tulang( )al lain yang penting adalah pemeriksaan klinis untuk men5ari akibat trauma seperti pneum"t"raks atau 5edera "tak+ serta k"mplikasi 7askuler dan neur"l"gis dari patah tulang yang bersangkutan( )al ini penting karena k"mplikasi tersebut perlu penangan segera( 6( 1emeriksaan 1enunjang 1emeriksaan radi"l"gi dengan pembuatan -"t" R"ntgen dua arah 9%" didapatkan gambaran patah( Dalam banyak hal+ pemeriksaan radi"l"gis tidak dimaksudkan untuk diagn"stik karena pemeriksaan klinisnya sudah jelas+ tetapi untuk menentukan pengel"laan yang tepat dan "ptimal( Syarat -"t" R"ntgen: 1atah tulang di pertengahan -"t" 1ersendian distal dan pr"ksimal termasuk -"t" D"t" dua arah bersilangan 9%" Sinar menembus tegak lurus gerak yang sehat untuk

Bila ada kesangsian atas adanya patah tulang atau tidak+ sebaiknya dibuat -"t" yang sama dari angg"ta perbandingan( 1emeriksaan khusus seperti 6, s5an kadang diperlukan+ misalnya pada hal patah tulang 7ertebra dengan gejala neur"l"gis( /0> Pen'.'$'()'n''n A( Umum 1r"ses penatalaksanaan patah tulang se5ara umum yaitu: 3angan men5ederai pasien 1eng"batan didasari atas diagn"sis yang tepat dan pr"gn"sisnya Bekerja sama dengan hukum alam 1emilihan peng"batan dengan memperhatikan setiap pasien se5ara indi7idu B( Khusus 1rinsip penatalaksanaan untuk patah tulang sendiri adalah:

12

Rep"sisi: mengembalikan p"sisi patah tulang ke p"sisi semula< mendekati p"sisi semula karena tulang memiliki kemampuan untuk menyesuaikan bentuknya kembali seperti bentuk semula ?rem"delling@( Biasanya rep"sisi n"nbedah pada patah tulang 5ukup memenuhi syarat untuk menjamin pemugaran dasar anat"mik untuk -aal yang baik

!m"bilisasi: mempertahankan p"sisi tersebut selama masa penyembuhan tulang( Biasanya im"bilisasi n"nbedah pada patah tulang 5ukup menjamin kesempurnaan pertautan tulang(

M"bilisasi: berupa latihan seluruh sistem gerak( atihan gerakan akti- dan pasi-+ terutama di persendian angg"ta gerak yang patah+ dan semua sendi yang tidak di im"bilisasi mulai dilakukan se5ara teratur pada hari pertama(

/03

Pen"emb#-'n Fr'(.#r 1( Dase )emat"ma 1erdarahan yang terjadi di sekitar patahan tulang yang disebabkan "leh putusnya pembuluh darah pada tulang dan peri"st( $( Dase 3aringan Dibr"sis )emat"m kemudian akan menjadi medium pertumbuhan sel jaringan -ibr"sis dan 7askuler sehingga hemat"m berubah menjadi jaringan -ibr"sis dengan kapiler di dalamnya( 3aringan ini yang menyebabkan -ragmen tulang saling menempel(3aringan yang menempelkan -ragmen patahan tulang tersebut dinamakan kalus -ibr"sa( 4( Dase 3aringan K"ndr"id dan Oste"id Ke dalam hemat"m dan jaringan -ibr"sis tumbuh sel jaringan mesenkim yang bersi-at "ste"genik( Sel ini akan berubah menjadi sel k"ndr"blast yang membentuk k"ndr"id yang merupakan bahan dasar tulang rawan+ sedangkan di tempat yang jauh dari patahan tulang yang 7askularisasinya relati- banyak+ sel ini berubah menjadi "ste"blast dan membentuk "ste"id yang merupakan bahan dasar tulang( K"ndr"id dan "ste"id awalnya tidak mengandung kalsium sehingga tidak terlihat pada -"t" R"ntgen( &( Dase 1ertautan Klinis 1ada tahap selanjutnya terjadi penulangan atau "si-ikasi()al ini

1'

menyebabkan kalus -ibr"sa berubah menjadi kalus tulang(1ada -"t" R"ntgen+ pr"ses ini terlihat sebagai bayangan radi";"pak+ tetapi bayangan garis patah tulang masih terlihat( 2( Dase ,ulang amelar '( =( Dase K"ns"lidasi< Swapugar ?-ase uni"n se5ara radi"l"gik@

/07

%'(.# Pen"emb#-'n Fr'(.#r 1( Usia *aktu penyembuhan tulang pada anak;anak lebih 5epat dari "rang dewasa terutama karena akti-itas pr"ses "ste"genesis pada peri"steum dan end"esteun dan juga berhubungan dengan pr"ses rem"deling tulang pada bayi yang sangat akti- dan makin berkurang apabila usia bertambah( $( "kalisasi dan k"n-igurasi -raktur "kasi -raktur memegang peranana penting+ misalnya+ -raktur meta-isis penyembuhannya lebih 5epat daripada dia-isis(Selain itu k"n-igurasi -raktur juga berpengaruh+ misalnya -raktur trans7ersal lebih lambat penyembuhannya dari -raktur "blik karena k"ntak yang lebih banyak( 4( 1ergeseran awal -raktur 3ika -raktur tidak bergeser dimana peri"sreum intak+ maka 1=

penyembuhan dua kali lebih 5epat dibandingkan pada -raktur yang bergeser( 1ergeseran -raktur yang lebih besar juga akan menyebabkan kerusakan peri"st yang lebih hebat( &( Gaskularisasi pada kedua -ragmen Gaskularisasi kedua -ragmen yang baik biasanya mengahasilkan penyembuhan menghambat n"nuni"n( 2( Reduksi serta im"bilisasi Rep"sisi -raktur akan memberikan kemungkinan untuk 7askularisasi yang lebih baik dalam bentuk asalnya( !m"bilisasi yang sempurna akan men5egah pergerakan dan kerusakan pembuluh darah yang akan mengganggu penyembuhan -raktur( '( *aktu im"bilisasi Bila m"bilisasi tidak dilakukan sesuai waktu penyembuhan sebelum terjadi uni"n+ maka kemungkinan untuk terjadinya n"nuni"n sangat besar( =( Ruangan antara kedua -ragmen serta interp"sisi "leh jaringan lunak Bila terdapat interp"sisi jaringan baik berupa peri"st+ maupun "t"t atau jaringan -ibr"sa lainnya+ maka akan menghambat 7askularisasi kedua ujung -raktur( 0( Adanya in-eksi Bila terjadi in-eksi pada daerah -raktur+ maka akan mengganggu terjadinya pr"ses penyembuhan( tanpa k"mplikasi+ uni"n namun bahkan apabila mungkin salah satu 7askularisasinya jelek dan mengalami kematian+ maka akan terjadinya mengalami

9( 6airan sin"7ia 1ada persendian dimana terdapat 5airan syn"7ial+ maka 5airan ini merupakan penghambat terjadinya pr"ses penyembuhan( 1%( Ferakan akti- dan pasi- angg"ta gerak Ferakan akti- dan pasi- pada angg"ta gerak akan mengingkatkan

10

7askularisasi daerah -raktur + tapi gerakan y(ang dilakukan pada daerah -raktur tanpa im"bilisasi akan mengganggu 7askularisasi

/0B

Pen"emb#-'n Abn*rm'$ ,'d' Fr'(.#r 1( Maluni"n $( Delayed Uni"n 4( #"nuni"n

/0C

Fr'(.#r Tibi' d'n Fib#$' 1( Draktur 8minensia !nterk"ndiler ,ibia 8minensia interk"ndiler ? tibial spine@ berada diantara kedua -aset lateral dan medial pada permukaan atas tibia( Draktur iminensia interk"ndiler sering terjadi pada anak usia 0;14 tahun dan tidak pernah ditemukan di bawah usia = tahun( Draktur ini terjadi karena a7ulsi ligamen krusiatum baik p"steri"r atau anteri"r $( Draktur ,ibia dan 8pi-isis 1r"ksimal a( Draktur tibia epi-isis pr"ksimal Draktur ini jarang ditemukan pada anak;anak dan insidensinya hanya %+0: dari seluruh -raktur lempeng epi-isis( b( Draktur ap"-isis tuberkel tibia Sering ditemukan pada anak;anak usia 1&;1' tahun( Ap"-isis tibia terletak pada pertengahan daerah tend" ekspansi "t"t kuadrisep(,uberkel tibia dilindungi "leh ligamen ini sehingga jarang terjadi a7ulsi yang t"tal( 4( Draktur Dia-isis ,ibia dan Dibula Draktur dia-isis tibia dan -ibula ber7ariasi menurut umur penderita dan jenis trauma yang terjadi(1ada bayi dan anak;anak yang muda+ -raktur bersi-at spiral pada tibia dengan -ibula yang intak( 1ada umur 4;' tahun+ biasanya terjadi stress t"rsi"nal pada tibia bagian medial akan menimbulkan -raktur greensti5k pada meta-isis atau dia-isis pr"ksimal dengan -ibula yang intak &( Draktur 8pi-isis ,ibia Distal

19

2( Draktur 8pi-isis Dibula Distal

$%

BAB III AFTER CARE PATIENT


III / 4e;ini)i After Care Patient :ACP< After Care Patient ?A61@ adalah pelayanan yang terintegritas dengan meninjau ke lingkungan demi menjamin kesembuhan pasien dengan melihat permasalahan yang ada pada pasien dan mengidenti-ikasi -ungsi dalam angg"ta keluarga serta memberikan edukasi kepada pasien mengenai hidup sehat( III 0 T#9#'n After Care Patient :ACP< ,ujuan untuk dilakukan after care patient selain untuk melihat perkembangan pasien dalam pengel"laan peng"batan pasien dan kesembuhan pasien( III 8 Perm')'$'-'n P')ien III 8 / Iden.i;i(')i F#ng)iDF#ng)i Ke$#'rg' ' F#ng)i Bi*$*gi) d'n Re,r*d#()i Dari hasil wawan5ara didapatkan in-"rmasi bahwa saat ini semua angg"ta keluarga ke5uali pasien dalam keadaan sehat( Angg"ta keluarga lain tidak memiliki riwayat penyakit khusus( 1asien adalah se"rang laki;laki berusia $$ tahun dan belum( Saat ini pasien tinggal bersama "rangtuanya( b F#ng)i P)i(*$*gi) )ubungan pasien dengan angg"ta keluarganya baik( & F#ng)i Pendidi('n 1endidikan terakhir pasien adalah lulusan SM1( d F#ng)i S*)i'$ 1asien tinggal di kawasan perkampungan( 1ergaulan umumnya berasal dari kalangan menengah kebawah dan hubungan s"sial dengan warga 5ukup erat( 1asien 5ukup dikenal dilingkungan rumahnya(

$1

e F#ng)i Re$igi#) Agama yang dianut pasien adalah !slam( III 8 0 Iden.i;i(')i F'(.*rDF'(.*r "'ng Mem,eng'r#-i Ke)e-'.'n ' F'(.*r Peri$'(# 3ika ada angg"ta keluarga yang sakit+ pasien dan keluarga langsung ber"bat ke rumah sakit( Biaya peng"batan ditanggung sendiri( ' F'(.*r N*n Peri$'(# Sarana kesehatan di sekitar rumah sangat jauh dari rumah( Rumah sakit ditempuh dengan angkutan umum( Oleh karena itu+ pasien mengganti balut dengan menyewa perawat yang bekerja di rumah sakit( III 8 8 Iden.i;i(')i Ling(#ng'n R#m'1asien tinggal di kawasan pemukiman penduduk( 1asien tinggal bersama "rangtuanya( Kawasan perumahan Rumah pasien pasien merupakan kawasan perkampungan biasa(

berdinding temb"k dengan lantai keramik dan atap genteng( Memiliki 4 kamar tidur+ satu ruang tamu+ dapur dan kamar mandi( Kebersihan dan kerapian rumah relati- kurang( III 8 2 4i'gn*)i) F#ng)iDF#ng)i Ke$#'rg' ' F#ng)i Bi*$*gi) 1asien perempuan usia 10 tahun dengan diagn"se -raktur kruris akibat ke5elakaan lalu lintas( b F#ng)i P)i(*$*gi) )ubungan pasien dengan keluarga dan tetangga 5ukup baik( & F#ng)i )*)i'$ d'n b#d'"' Dapat bers"sialisasi terhadap lingkungan sekitar dengan baik( d F'(.*r ,eri$'(# 1( Apabila ada angg"ta keluarga yang sakit+ pasien ber"bat ke sarana kesehatan terdekat( e F'(.*r n*n,eri$'(# Sarana pelayanan kesehatan jauh dari rumah(

$$

III 2 4i'gr'm Re'$i.' "'ng Ad' P'd' Ke$#'rg'

!#FKU#FA # Kebersihan dan kerapian rumah bagus

GENETIK :D<

4ERAJAT KESE!ATAN An( 6L Draktur kruris

=ANKES 1elayanan Kesehatan 3auh ?RSUD@

PERILAKU Apabila ada angg"ta keluarga yg sakit yankes

III > Ri)i(*+ Perm')'$'-'n d'n Ren&'n' Pembin''n Ke)e-'.'n Ke$#'rg' Risik" dan Masalah Kesehatan Draktur ,ertutup Kruris Ren5ana pembinaan 8dukasi mengenai 5ara perawatan bekas O1 serta memberitahu 5ara meminum "bat yang teratur Sasaran 1asien dan keluarga

III 3 !')i$ Kegi'.'n T'ngg'$ S#b9e(.i; 10@17@/8 ; ,erjadi in-eksi di bekas luka Ob9e(.i; ; KU : sakit ringan A))e)men. P$'nning Draktur 8dukasi ,ertutup ; Agar menjaga

$4

jahitan p"st "perasi( Sehingga ada jaringan yang harus di debrid lagi dan ditetesi pertumbuhan jaringan( ; Setiap hari ganti balutan + dibantu "leh perawat rumah sakit yang datang ke rumah( ; ,erakhir k"ntr"l

; Kes : 6M ; ,D : 11%<=% mm)g ; # : 0% ><menit ; RR : $% ><menit ; S : 4=+2M6 uka O1 masih ditamp"n sudah semakin menutup lukanya

Kruris de>tra 1<4 distal

kebersihan diri dan lingkungan dengan baik untuk menghindari terjadinya in-eksi ataupun penyakit lainnya K"ntr"l jika mengalami keluhan atau "bat habis

"bat perangsang ;

III 7 Ke)im,#$'n Pembin''n Ke$#'rg' / 0 8 Ting('. ,em'-'m'n 1emahaman terhadap edukasi yang dilakukan 5ukup baik( F'(.*r ,en"#$i. !n-eksi yang timbul pada luka bekas p"st "perasi( Indi('.*r (eber-')i$'n a( 1asien memanggil perawat rumah sakit untuk mengganti balut sehingga luka bekas O1 dapat terus dipantau kesembuhannya(

4AFTAR PUSTAKA 3unKueira( $%%=( Buku Ajar Histologi Dasar( 3akarta: 8F6(

$&

Sherw""d+ auralee( $%11( Fisiologi

anusia dari !el ke !istem( 3akarta: 8F6(

Sjamsuhidajat( R+ *im De 3"ng( $%%4( Buku Ajar Ilmu Beda"( 3akarta: 8F6( Snell+ Ri5hard( $%%'( Anatomi #linik( 3akarta: 8F6( http:<<rep"sit"ry(usu(a5(id<bitstream<1$4&2'=09<410'1<&<6hapter:$%!!(pdhttp:<<www(-kumye5ase(net<st"rage<users<$12<$12<images<110<5a:$%mamae(pd-

$2

Vous aimerez peut-être aussi